Anda di halaman 1dari 14

Karya Seni Nusantara

Seni Nusantara adalah beragam bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang
di masing-masing daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Ragam bentuk kesenian
Nusantara tumbuh sebagai hasil olah budaya masyarakat yang hidup disuatu wilayah sesuai
dengan adat istiadat dan kondisi lingkungannya. Dari sekian banyak bentuk kesenian
yang berkembang, salah satunya adalah bentuk karya seni rupa.
Berikut ini adalah Karya Seni Nusantara Khas Jawa Barat :
KUJANG (Berfungsi sebagai Senjata )

Kujang diakui sebagai senjata tradisional masyarakat Masyarakat Jawa Barat (Sunda) dan
Kujang dikenal sebagai senjata yang memiliki nilai sakral serta mempunyai kekuatan magis.

Angklung ( Berfungsi sebagai alat musik)

Angklung adalah mitolog dari bahasa bali, yaitu Ang yang berart angka (berupa not)
dan Klung yang berart rusak. Jadi,jika di gabungkan berarti angka yang rusak

Batik Indramayu

Ciri yang menonjol pada batik Indramayu adalah langgam flora dan fauna yang diungkap
secara datar, banyak bentuk lengkung, dan garis yang meruncing (ririan), berlatar putih,
warna gelap, dan banyak titik yang dibuat dengan teknik complongan jarum, serta bentuk
isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Latar belakang kehidupan nelayan dan petani
menjadi ciri dan identitas batik Indramayu.

Anyaman

Anyaman merupakan seni tradisi yang tidak mempunyai pengaruh dari luar. Perkembangan
Sejarah anyaman adalah sama dengan perkembangan seni tembikar.

Wayang Golek

Wayang golek merupakan salah satu seni budaya masyarakat suku Sunda yang sampai kini
dapat tetap bertahan di tengah kehidupan modern. Bahkan kesenian wayang golek sudah
menjadi ciri khas seni budaya masyarakat suku Sunda sejak berabad-abad lamanya. Namun
seperti seni budaya tradisional lainnya, seni budaya wayang golek sampai kini nyaris tidak
diketahui asal-usulnya.

Kerajinan Ukiran Kayu

Kerajinan ukiran kayu menghasilkan benda-benda ukir berupa perabotan rumah tangga ukir
seperti meja, kursi, tempat tidur, lemari, hiasan dinding, dan gambar relief. Daerah penghasil
ukiran kayu di Indonesia antara lain Jepang, Bali, Madura, dan suku Asmat di Papua.

Batik Cirebon

Batik Cirebon termasuk kedalam kelompok batik Pesisiran, namun juga sebagian batik
Cirebon termasuk dalam kelompok batik keraton. Besarnya pengaruh dua keraton
(Kasepuhan dan Kanoman), sehingga lahirlah Motif batik Cirebonan Klasik antara lain: motif
Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa
Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat Penganten, Katewono, Gunung Giwur, Simbar
Menjangan, Simbar
Batik Tasik

Tiga motif Batik Tasikmalaya, yaitu: Batik Sukapura secara sepintas menyerupai batik
Madura; Batik Sawoan mirip Batik Solo; Batik Tasik dengan warna-warna cerah karena
pengaruh dari batik pesisiran. Motif batik Tasikmalaya bermotif alam, flora, fauna, dan
sangat kental dengan nuansa Parahyangan. Motifnya antara lain: merak ngibing, awi
ngarambat, calaculu, lancah tasik, sidomukti payung, rereng orlet, akar, dll.

Kuda Renggong

Kuda renggong merupakan seni pertunjukan tradisional yang sangat populer di kabupaten
Sumedang. Atraksi ini berupa pertunjukan dimana seekor kuda yang terlatih melakukan
gerakan menari dan berjalan mengikuti hentakan musik tradisional sunda yang disebut
kendang pencak.

Seekor kuda dilatih dengan baik untuk membuat gerakan seperti menari atau kadang juga
melakukan gerakan seperti berkelahi melawan pelatihnya dengan gaya pencak silat. Oleh
sebab itulah pertunjukan ini juga sering disebut dengan pertunjukan kuda pencak.

Mulai tahun 1910 hingga sekarang kuda renggong secara tradisional sering dipertontonkan
pada acara khitanan / sunatan. Sebelum seorang anak dikhitan, sang anak diarak mengelilingi

kota di atas punggung kuda renggong diikuti oleh anggota keluarga dan kerabat dekat yang
ikut menari di depanya dan berkeliling dari satu desa ke desa lainya.

Tari Jaipongan

Jaipongan adalah sebuah genre seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal
Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah
Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak
tari

tradisi

yang

ada

pada

Kliningan/Bajidoran

atau

Ketuk

Tilu.

Gerak-

gerak bukaan,pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapa kesenian
di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal
dengan nama Jaipongan.

Dewasa ini tari Jaipongan boleh disebut sebagai salah satu identitas kesenian Jawa Barat, hal
ini nampak pada beberapa acara-acara penting yang berkenaan dengan tamu dari negara asing
yang datang ke Jawa Barat, maka disambut dengan pertunjukan tari Jaipongan. Demikian
pula dengan misi-misi kesenian ke manca negara senantiasa dilengkapi dengan tari
Jaipongan. Tari Jaipongan banyak mempengaruhi kesenian-kesenian lain yang ada di
masyarakat Jawa Barat, baik pada seni pertunjukan wayang, degung, genjring/terbangan,
kacapi jaipong, dan hampir semua pertunjukan rakyat maupun pada musik dangdut modern
yang dikolaborasikan dengan Jaipong.

Payung Geulis

Kerajinan Payung Geulis berasal dari Tasikmalaya. Payung ini terbuat dari kertas dengan
rangka dan batang dari kayu dan bambu. Adapun keunikan dari payung geulis ini adalah
kertas yang menjadi bagian penutup payung dicat dengan beraneka warna dan hiasan pada
kertas dilukis tangan oleh pembuatnya.

Batik Sumedang

Batik Sumedang mulai dipopulerkan pada pertengahan tahun 90an. Motif batik Sumedang
diantaranya: motif Lingga, Kembang Boled, Hanjuang, Klowongan Tahu, Mahkota (Siger)
Binokasih, dan Pintu Srimangganti. Semua motif tersebut terinspirasi dari sejarah
kerajaan yang pernah ada di Sumedang, Geusan Ulun. Disamping itu, terdapat motif-motif
yang dipengaruhi budaya lokal daerah Cirebon, Yogyakarta, Solo maupun Pekalongan.
Seperti Ragam Hias Taburan Merica, Taburan Beras, dan Merak Ngibing.

KLIPING
KARYA SENI NUSANTARA
Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Kesenian

Disusun Oleh :
Ratna Ayu

Kelas VII B

MTS NURUL HIKAM


BANTARUJEG
2014/2015

Anda mungkin juga menyukai