Anda di halaman 1dari 23

8 Prinsip Manajemen

Pengertian & Manfaatnya

Budi Wibowo 
ISO 9001, 14001, OHSAS 18001/ SMK3 Konsultan
(Dirangkum dari Berbagia Sumber)
www.gmci.indonetwork.web.id
1. Customer Fokus (Focus 
Pelanggan)
Keberadaan organisasi sangat bergantung pada pelanggannya dan tanpa pelanggan
organisasi tidak akan dapat bekerja. Kita harus berusaha mengerti dan memahami kebutuhan
dan harapan yang diinginkan pelanggan. Tak lepas sebagai instansi pemerintah, terutama
yang melaksanakan pelayanan publik. Publik adalah pelanggannya yang harus dilayani.
Instansi pelayanan publik harus menetapkan fokus pelanggan sebagai perhatian utama
dengan bentuk komunikasi yang efektif untuk mencari apa dan bagaimana kebutuhan dan
harapan pelanggan.

Manfaat penerapan FOCUS PELANGGAN.
Meningkatkan pangsa pasar, melalui tanggapan yang cepat dan fleksibel terhadap 
kesempatan pasar.
Meningkatkan efektifitas pengguna human resources menuju peningkatan customer 
satisfaction
Meningkatkan loalitas customer (re­orders) 
2. Leadership ( Kepemimpinan)

Setiap Pimpinan harus menunjukkan kepemimpinannya atau ketauladanannya


dengan komitmen yang konsisten bagi penerapan sistem manajemen mutu dalam
organisasi. Pimpinan harus dapat menciptakan suatu lingkungan yang kondusif dan
serasi dengan melibatkan semua karyawan dalam mencapai sasaran mutu
organisasi. Ketauladanan untuk konsisten menerapan sistem manajemen mutu akan
meningkatkan kinerja organisasi, sehingga semua karyawannya termotivasi untuk
selalu bekerja efektif dan efisien dengan sistem manajemen mutu.

• Top management menetapkan kesatuan tujuan 
dan arah dari organisasi
• Top management harus menciptakan dan 
memelihara lingkungan internal agar semua 
orang dapat telibat secara penuh dalam 
mencapai company objectives.

www.gmci.indonetwork.web.id
2. Leadership ( Kepemimpinan)

Manfaat Penerapan LEADERSHIP
● Karyawan akan memahami dan termotivasi menuju sasaran dan tujuan 
organisasi.
● Aktifitas akan dievakuasi, disesuaikan dan diterapkan dalam salah satu 
kesatuan cara
● Minimise kesalahan komunikasi diantara tingkat organisasi

www.gmci.indonetwork.web.id
3. Involve of People 
( Keterlibatan Karyawan)
Sistem manajemen mutu tidak dapat dilaksanakan secara sendiri, semua personil
dalam organisasi harus terlibat. Karyawan yang melaksanakan kegiatan proses
produksi pada semua tingkatan harus dilibatkan dalam sistem manajemen mutu
agar penerapannya efektif. Karyawan akan merasa terlibat dan termotivasi
melaksanakan system manajemen mutu sebagai keputusan strategis untuk
mencapai kinerja prima dan mampu memuaskan pelanggannya. Karyawan
merupakan esensi dari organisasi dalam rangka kebutuhan bagi penerapan sistem
manajemen mutu yang harus ditingkatkan kesejahteraan mereka.

• Karyawan pada semua tingkat akan merupakan 
faktor yang sangat penting dari organisasi.
• Keterlibatan karyawan secara penuh akan 
memungkinkan kemampuan mereka digunakan 
untuk manfaat organisasi.

www.gmci.indonetwork.web.id
3. Involve of People 
( Keterlibatan Karyawan)
Manfaat penerapan INVOLVE OF PEOPLE
● Karyawan dalam organisasi menjadi termotivasi, memberikan komitment 
dan terlibat
● Menumbuh kembangkan inovasi dan kreativitas dalam mencapai tujuan 
organisasi
● Karyawan menjadi tanggung jawab terhadap kinerja mereka
● Karyawan menjadi giat berpartisipasi dalam peningkatan terus menerus.

www.gmci.indonetwork.web.id
4. Process Approach 
( Pendekatan Proses)

Penerapan sistem manajemen mutu diawali dengan mengidentifikasi dan menetapkan


proses kerja yang harus dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan. Rencana dan
kendali proses harus ditetapkan secara efektif untuk mencegah penyimpangan dan
ketidaksesuaian yang bakal terjadi. Proses merupakan urutan beberapa kegiatan atau
suatu set kegiatan yang memerlukan sumber daya untuk mengubah masukan menjadi
bentuk keluaran yang sesuai dengan yang diinginkan atau direncanakan. Tujuan
pendekatan proses adalah untuk memudahkan pengukuran dan pengendalian mutu dan
penyediaan sumber daya yang cukup sesuai spesifikasi yang ditetapkan secara efektif dan
efisien.

www.gmci.indonetwork.web.id
4. Process Approach 
( Pendekatan Proses)

• Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien 
apabila aktivitas dan sumber daya yang berkaitan dikelola 
sebagai suatu proses.

• PROSES dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari 
ORANG, MATERIAL, METODE, MESIN dan PERALATAN 
dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah 
OUTPUT bagi customer. 

• Suatu proses mengkonversi INPUT terukur kedalam OUTPUT 
terukur melalui sejumlah langkah sekuensial yang terorganisasi.

www.gmci.indonetwork.web.id
4. Process Approach 
( Pendekatan Proses)
● Manfaat penerapan PROSESS APPROACH
● Biaya menjadi lebih rendah dan waktu siklus (Cycle time) 
menjadi lebih pendek, melalui efektifitas penggunaan 
sumber­sumber daya.
● Hasil­hasil menjadi lebih meningkat, konsisten dan dapat 
diperkirakan (predictable).
● Kesempatan peningkatan menjadi prioritas dan terfokus.

www.gmci.indonetwork.web.id
5. System Approach to Management  (Pendekatan 
Sistim terhadap management)

Setiap pimpinan harus merencanakan dan mengembangkan sistem yang


sesuai untuk memenuhi persyaratan. Setiap aktivitas dalam organisasi harus
dilandasi dengan sistem yang harus dikomunikasikan kepada semua karyawan
dalam organisasi. Pimpinan harus mengidentifikasi, memahami dan mengelola
proses yang saling berhubungan ini sebagai sebuah sistem yang berperan
untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien. Manfaat yang dicapai adalah
menciptakan kendali yang efektif dalam sistem dan pendokumentasian yang
terencana, sehingga mampu menghasilkan mutu produk/jasa pelayanan
secara keseluruhan memenuhi persyaratan pelanggan.

www.gmci.indonetwork.web.id
5. System Approach to Management  (Pendekatan 
Sistim terhadap management)

Identifikasi, pemahaman dan pengelolaan, 
dari proses yang saling berkaitan sebagai 
suatu sistim, akan memberikan kontribusi 
pada EFECTIVITAS dan EFISIENSI 
organisasi dalam mencapai tujuan­tujuannya. 
  

www.gmci.indonetwork.web.id
5. System Approach to Management  (Pendekatan 
Sistim terhadap management)
Manfaat penerapan SYSTEM APPROACH TO MGT.
● Integrasi dan kesesuaian dari proses­proses yang akan paling baik 
menjcapai hasil­hasil yang diinginkan.
● Kemampuan memfokuskan usaha­usaha pada proses­proses kunci
● Memberikan kepercayaan kepada pihak­pihak yang berkepentingan 
terhadap konsistensi, efektifitas dan efisiensi dari organisasi

www.gmci.indonetwork.web.id
6. Continual Improvement  
(Peningkatan Terus Menerus)
Prinsip perbaikan berkesinambungan harus diarahkan pada
semua karyawan, karena tak seorangpun mampu
menjalankan sistem dengan sempurna. Semua karyawan
harus dapat belajar dari kesalahan dan secara terus menerus
harus memperbaiki sistem kerja tersebut. Perbaikan yang
berkesinambungan merupakan bagian dari peningkatan
kinerja organisasi untuk mencapai sasaran mutu.

www.gmci.indonetwork.web.id
6. Continual Improvement  
(Peningkatan Terus Menerus)
• Peningkatan terus menerus (CI) dari kinerja organisasi secara 
keseluruhan harus menjadi TUJUAN TETAP dari organisasi. 

• CI adalah suatu proses yang berfokus pada upaya terus menerus 
meningkatkan efectivitas dan/atau efisiensi organisasi untuk 
memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi.

• CI membutuhkan langkah langkah konsolidasi yang progresif, 
menanggapi perkembangan kebutuhan dan expectation dari 
masyarakat, dan akan menjamin suatu evolusi dinamik dari sistem 
management kualitas.  

www.gmci.indonetwork.web.id
6. Continual Improvement  
(Peningkatan Terus Menerus)
Manfaat penerapan CONTINUAL IMPROVEMENT.
• Meningkatkan keunggulan kinerja melalui 
peningkatan kemampuan organisasi
• Kesesuaian dari aktifitas­aktifitas peningkatan pada 
semua tingkat terhadap tujuan strategic organisasi
• Fleksibilitas bereaksi secara cepat terhadap 
kesempatan­kesempatan yang ada.

www.gmci.indonetwork.web.id
7. Factual approach to decision making   
(Pendekatan faktual dalam pembuatan keputusan)

Keputusan yang efektif harus didasarkan pada analisis data


pengukuran dan informasi obyektif sesuai fakta yang valid,
jelas dan tidak bias. Analisis data dari berbagai sumber yang
jelas dan terdokumentasi untuk menentukan kinerja
organisasi sesuai rencana, sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan, disamping untuk menetapkan keputusan dan
tindaklanjut yang diperlukan. Data dan informasi tersebut
harus dapat diolah dengan metoda statistik yang sesuai.

www.gmci.indonetwork.web.id
7. Factual approach to decision making   
(Pendekatan faktual dalam pembuatan keputusan)
• Keputusan yang efektif adalah yang 
berdasarkan pada analisis data dan informasi 
untuk menghilangkan akar penyebab masalah, 
sehingga masalah­masalah kualitas dapat 
terselesaikan secara efektif dan efisien.
• Keputusan manajemen organisasi, seyogyanya 
ditujukan untuk meningkatkan kinerja 
organisasi dan efektivitas implementasi QMS. 

www.gmci.indonetwork.web.id
7. Factual approach to decision making   
(Pendekatan faktual dalam pembuatan keputusan)
Manfaat penerapan FACTUAL APPROACH TO DM
● Keputusan­keputusan berdasarkan informasi yang akurat

● Meningkatkan kemampuan untuk menunjukkan efektifitas dari 

keputusan melalui referensi terhadap catatan­catatan factual.
● Meningkatkan kemampuan untuk meninjau ulang serta mengubah 

opini dan keputusan­keputusan.

www.gmci.indonetwork.web.id
8. Mutually Beneficial Supplier relationships   
(Hubungan pemasok yang saling menguntungkan)

Pemasok atau Penyedia Jasa merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan
dalam kegiatan suatu organisasi. Pemasok merupakan bagian dari system
manajemen mutu organisasi yang harus dikendalikan untuk mencapai suatu
nilai hubungan yang saling bermanfaat dan saling menguntungkan dalam
menghasilkan produk/jasa bermutu. Komunikasi yang jelas dengan Penyedia
Jasa agar selalu konsisten menerapkan sistem manajemen mutu. Kerjasama
yang strategis antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa akan menjamin
kehandalan proses kerja dengan hasil produk/jasa secara tepat waktu, biaya
yang murah dan memenuhi standar spesifikasi yang ditetapkan.

• Organisasi dan Supplier adalah saling tergantung.

• Hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan 
kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah  

www.gmci.indonetwork.web.id
8. Mutually Beneficial Supplier relationships   
(Hubungan pemasok yang saling menguntungkan)

● Manfaat penerapan MBS RELATIONSHIPS.
● Meningkatkan kemampuan untuk 
menciptakan nilai bagi kedua pihak
● Meningkatkan fleksibilitas dan kecepatan 
bersama untuk menanggapi perubahan pasar 
atau kebutuhan dan ekspektasi pelanggan
● Mengoptimumkan biaya dan penggunaan 
sumber daya.
www.gmci.indonetwork.web.id
8 QMS Principles adalah Filosofi Dasar 
ISO­9001:2008 
Manfaat Penerapan yang TAAT dan BENAR dari 8 Principles. 

 Masyarakat sebagai pelanggan akan menerima jasa yang sesuai dengan 
harapannya, tersedia pada saat diperlukan, diandalkan dalam pemanfaatanya.

 Semua karyawan akan memperoleh manfaat melalui peningkatan: Kondisi Kerja, 
kepuasan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, semangat kerja dan jaminan 
kestabilan dalam bekerja 

 Pemilik dalam hpengusaha akan memperoleh manfaat melalui peningkatan 
kepuasan masyarakat sehingga negara akan bangga dapat menjalankan 
kewajibannya menjadi pengayom masyarakat.

www.gmci.indonetwork.web.id
8. QMS Principles adalah Filosofi Dasar 
ISO­9001:2008
   Manfaat Penerapan yang TAAT dan BENAR dari 8 Principles. 

 Pemasok dan mitra business akan memperoleh manfaat melaui peningkatan: Kestabilan, 
pertumbuhan, kemitraan dan pemahaman bersama.

 Masyarakat akan memperoleh manfaat melalui pemenuhan paersyaratan­persyaratan 
hukum dan peraturan, peningkatan kesehatan dan keselamatan, penurunan dampak 
lingkungan, peningkatan keamanan.

Manfaat diatas mencerminkan organisasi bertaraf International ISO­9001:2000  

www.gmci.indonetwork.web.id
ISO­9001:2008­ Based on Eight Quality 
management Principles
● Eight Quality management principles have been identified that can be 
used by top management in order to lead the organisation towards 
improved performance (ISO 9000:2008(E) – Section 0.2 (Quality 
Management Principles).

● Note from ISO/TS16949:2009 Section 0.3 page xi.

The knowledge and use of the eight quality management principles refered to 
in ISO­9000:2008 & ISO­9004:2009 should be demonstrated and cascaded 
through the organisation by top management.

www.gmci.indonetwork.web.id

Anda mungkin juga menyukai