OLEH:
VIKAR DARMA BAKTI MENDROFA
409240035
FISIKA ND ‘09
Tujuan civic education adalah partisipasi yang bermutu dan bertanggung jawab dalam
kehidupan politik dan masyarakat baik ditingkat lokal, maupun nasional. Hasilnya adalah dalam
masyarakat demokratis kemungkinan mengadakan perubahan sosial akan selalu ada, jika warga
negaranya mempunyai pengetahuan, kemampuan dan kemauan untuk mewujudkannya.
Partisipasi warga negara dalam masyarakat demokratis, harus didasarkan pada pengetahuan,
refleksi kritis dan pemahaman serta penerimaan akan hak-hak dan tanggung jawab.
Partisipasi semacam itu memerlukan
(1) penguasaan terhadap pengetahuan dan pemahaman tertentu,
(2) pengembangan kemampuan intelektual dan partisipatoris,
(3) pengembangan karakter atau sikap mental tertentu, dan
(4) komitmen yang benar terhadap nilai dan prisip fundamental demokrasi.
Civic Education memberdayakan warganegara untuk dapat membuat pilihan yang bijak dan
penuh dengan kesadaran dari berbagai alternatif yang ditawarkan, memberikan pengalaman-
pengalaman dan pemahaman yang dapat memupuk berkembangnya komitmen yang benar
terhadap nilai-nilai dan prinsip yang memberdayakan sebuah masyarakat bebas untuk tetap
bertahan.
Civic Education bukan hanya meningkatkan partisipasi warga negara, tetapi juga
menanamkan partisipasi yang berkompeten dan bertanggungjawab dan kompeten harus
didasarkan pada perenungan (refleksi), pengetahuan dan tanggung jawab moral.
Ace Suryadi mengatakan bahwa Civic Education menekankan pada empat hal :
Pertama, Civic Education bukan sebagai Indoktrinasi politik, Civic Education sebaiknya tidak
menjadi alat indoktrinasi politik dari pemerintahan yang berkuasa. Civic Education seharusnya
menjadi bidang kajian kewarganegaraan serta disiplin lainnya yang berkaitan secara langung
denga proses pengembangan warga negara yang demokratis sebagai pelaku-pelaku
pembengunan bangsa yang bertanggung jawab.
Ketiga, Civic Education adalah suatu proses pencerdasan, pendekatan mengajar yang selama
ini seperti menuangkan air kedalam gelas (watering down) seharusnya diubah menjadi
pendekatan yang lebih partisipatif dengan menekankan pada latihan penggunaan nalar dan
logika. Civic education membelajarkan siswa memiliki kepekaan sosial dan memahami
permasalahan yang terjadi dilingkungan secara cerdas. Dari proses itu siswa dapat juga
diharapkan memiliki kecakapan atau kecerdasan rasional, emosional, sosial dan spiritual yang
tinggi dalam pemecahan permasalahan sosial dalam masyarakat.
Keempat, Civic Education sebagai lab demokrasi, sikap dan perilaku demokratis perlu
berkembang bukan melalui mengajar demokrasi (teaching democracy), akan tetapi melalui
penerapan cara hidup berdemokrasi (doing democracy) sebagai modus pembelajaran. Melalui
penerapan demokrasi, siswa diharapkan akan seceptnya memahami bahwa demokrasi itu
penting bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam hal ini civic education lebih dipentingkan karena menekankan pada:
Pertama, Civic Education tidak hanya sekadar melayani kebutuhan-kebutuhan warga dalam
memahami masalah-masalah sosial politik yang terjadi , tetapi lebih dari itu. Ia pun memberikan
informasi dan wawasan tentang berbagai hal menyangkut cara-cara penyelesaian masalah .
dalam kontek ini, civic education juga menjanjikan civic knowledge yang tidak saja menawarka
solusi alternatif, tetapi juga sangat terbuka dengan kritik (kontruktif).
Kedua, Civic education dirasakan sebagai sebuah kebutuhan mendesak karena merupakan
sebuah proses yang mempersiapkan partisipasi rakyat untuk terlibat secara aktif dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara secara demokratis.
Guna membangun masyarakat yang demokratis diperlukan pendidikan agar warganya dapat
mengkritisi dan memahami permasalahan yang ada. Dengan demikian civic education akan
menghasilkan suatu pendidikan yang demokratis dengan melahirkan generasi masa depan yang
cerdas, terbuka, mandiri dan demokratis.
Sehingga diharapkan civic education dapat memberikan nilai-nilai demokrasi dengan tujuan :
Pertama, Dapat memberikan sebuah gambaran mengenai hak dan kewajiban warga negara
sebagai bagian dari integral suatu bangsa dalam upaya mendukung terealisasinya proses transisi
menuju demokrasi, dengan mengembangkan wacana demokrasi, penegakan HAM dan civil
society dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kedua, Menjadikan warga negara yang baik (good citizen) menuju kehidupan berbangsa dan
bernegara yang mengedepankan semangat demokrasi keadaban, egaliter serta menjunjung
tinggi hak-hak asasi manusia. Ketiga, Meningkatkan daya kritis masyarakat sipil. Keempat,
Menumbuhkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat sipil secara aktif dalam setipa kegiatan
yang menunjang demokratisasi, penegakan HAM dan perwujudan civil society.
DEMOKRASI
Semua negara mengakui bahwa Demokrasi sebagai alat ukur dari keabsahan politik.
Kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintahan menjadi basis tegaknya
system politik demokrasi. Demokrasi meletakkan rakyat pada posisi penting, hal ini karena
masih memegang teguh rakyat selaku pemegang kedaulatan. Negara yang tidak memegang
demokrasi disebut negara otoriter. Negara otoriterpun masih mengaku dirinya sebagai negara
demokrasi. Ini menunjukkan bahwa demokrasi itu penting dalam kehidupan bernegara dan
pemerintahan.
PENGERTIAN
MENURUT TERMINOLOGI
Demokrasi pengertian etimologis mengandung makna pengertian universal. Abraham
Lincoln th 18673 memberikan pengertian demokrasi “ government of the people, by the
people, and for the people”.
Menurut etimologi/bahasa, demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu dari demos = rakyat
dan cratos atau cratein=pemerintahan atau kekuasaan. Demokrasi berarti pemerintahan rakyat
atau kekuasaan rakyat. Oleh karena itu dalam sistem demokrasi rakyat mendapat kedudukan
penting didasarkan adanya rakyat memegang kedaulatan.
Pelaksanaan demokrasi ini ada dua cara yaitu demokrasi langsung dan tidak langsung.
Demokrasi langsung, rakyat seluruhnya dikutsertakan dalam permusyawaratan untuk
menentukan kebijakan dan mengambil keputusan. Hal ini terjadi pada zaman yunani kuno
(abad ke 4 SM – abad ke 6 SM). Pada masa itu Yunani berupa negara kota (polis). Akan
tetapi pada masa itu ada pembatasan ikut dalam pemerintahan adalah anak, wanita dan budak.
Akibat perkembangan penduduk maka system demokrasi. Akibat perkembangan penduduk
maka demokrasi langsung sudah tidak memungkin lagi sehingga timbul cara kedua yaitu
demokrasi tidak langsung.
Demokrasai tidak langsung dilaksanakan melalui system perwakilan. Biasanya dilaksanakan
dengan cara pemilihan umum. Secara terminology . Demokrasi dari segi terminology
mengandung makna demokrasi konseptual. Demokrasi dilihat dari segi pemikiran politik.
Torres demokrasi dilihat dari tiga tradisi pemikiran politik. Clssical Aristotelian theory,
medieval theory dan contemporary doctrine. Torres melihat demokrasi dari segoi formal dan
substantive.
Formal menunjuk pada demokrasi dlm arti system pemerintahan. Substantive menunjuk pada
demokrasi dalam 4 bentuk.
(1) menitik beratkan pada perlindungan terhadap tirani.
(2) titik berat pada manusia mengembangkan kekuasaan dan kemampuan.
(3) melihat keseimbangan partisipasi masyarakat terhadap beban yang berat dan tuntutan
yang tidak dapat dipenuhi.
(4) bahwa tidak dapat mencapai partisipasi yang demokratis tanpa perubahan lebih dulu
dalam keseimbangan social dan kesadaran social. Perubahan social dan partisipasi demokratis
perlu dikembangkan secara bersamaan karena satu sama lain saling ketergantungan.
Dari segi terminology dan konseptual ada beberapa pendapat :
1. Tradisi pemikiran Aristotelian demokrasi merupakan salah satu bentuk pemerintahan;
2. Tradisi medieval theory menerapkan roman law dan konsep popular souvregnty.
3. Contemporary doctrine dengan konsep republik dipandang sebagai bentuk pemerintahan
rakyat yang murni.
4. Harris Soche, Demokrasi adalah pemerintahan rakyat karena itu kekuasaan melekat
pada rakyat.
5..Henry B. Mayo, system politik demokratis adalah menunjukkan kebijakan umum
ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat, dan
didasarkan atas kesamaan politik dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.
6. International Commision for Jurist, Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan untuk
membuat keputusan politik diseleng-garakan oleh wakil wakil yang dipilih dan bertanggung
jawab kepada mereka melalui pemilihan yang bebas.
7. C.F. Strong, Suatu system pemerintahan pada mayoritas anggota dewasa dari masyarakat
politik ikut serta atas dasar system perwakilan yang menjamin bahwa pemerin-tah akhirnya
mempertanggung jawabkan tindakan kepada mayoritas
8.Samuel Huntington, system politik sebagai demokratis sejauh para pembuat keputusan
kolektif yang paling kuat dalam system itu dipilih melalui pemilihan umum yang adil, jujur,
dan semua orang dewasa mempunyai hak yang sama memberikan suara.
Demokrasi secara kontekstual dilihat dari fakta kenyataan pemerintahan yang pernah dan
sedang terjadi. Indosnesia pada zaman pemerintahan Soekarno masa orde lama dengan
konstitusi RIS dan UUDS 50 dikenal demokrasi liberal, setelah kembali ke UUD 45 dikenal
demokrasi terpimpin. Era Soeharto dan orde baru diukenal demokrasi Pancasila, era reformasi
sejak 1998 masih dikenal demokrasi Pancasila.
Pada awalnya Plato mengemukakan 5 macam bentuk negara sesuai dengan sifat tertentu dari
jiwa manusia.
Demokrasi ini dipahami sebagai sikap hidup dan pandang-an hidup yang demokratis.
Pemerintahan dan system politik tumbuh dan berkembang tidak datang dengan sendirinya.
Demokrasi membutuhkan usaha nyata dan perilaku demokratis untuk mendukung
pemerintahan dan system politik demokrasi. Perilaku didasarkan nilai-nilai demokrasi dan
membentuk budaya/kultur demokrasi baik dari warganegara maupun dari pejabat
negara/pemerintah.
DEMOKRATISASI
Tahapan demokrasi:
Ciri-ciri demokrasi.
Demokrasi di Indonesia
Bangsa Indonesia sejak dulu sudah mempraktikkan ide ten-tang demokrasi walau bukan
tingkat kenegaraan, masih tingkat desa. Disebut demokrasi desa.Contoh pelaksanaan
demokrasi desa pemilihan kepala desa dan rembug desa. Inilah demokrasi asli.
Demokrasi desa mempunyai 5 ciri.
Rapat, mufakat, gotong royong, hak mengadakan protes bersama dan hak menyingkir dari
kekuasaan raja absolut
Mempergunakan pendekatan kontekstual, demokrasi di Indonesia adalah demokrasi
Pancasila.
Demokrasi Pancasila ini oleh karena Pancasila sebagai ideology negara, pandangan hidup
bangsa Indonesia, dasar negara Indonesia dan sebagai identitas nasional Indonesia. Sebagai
ideology nasional, Pancasila sebagai cita-cita ma-syarakat dan sebagai pedoman membuat
keputusan politik. Sebagai pemersatu masyarakat yang menjadi prosedur penyelesaian
konflik.
Nilai-nilai demokrasi yang terjabar dari nilai-nilai Pancasila sbb:
1. Kedaulatan rakyat;
2. republik
3. Negara berdasar atas hukum
4. Pemerintahan yang konstitusional
5. Sistem perwakilan
6. Prinsip musyawarah
7. Prinsip ketuhanan
Welzer dengan rumusan konseptual, civil society adalah jaringan yang kompleks dari LSM
diluar pemerintahan ne-gara (NGO) yang bekerja secara merdeka atau bersama-sama
pemerintah yang diatur oleh hukum. Ia merupakan ranah publik yang beranggotakan
perorangan.
Masyarakat madani Indonesia tidak sepenuhnya sama dengan civil society menurut konsep
liberalisme/komunita-rianisme Barat. Masyarakat madani Indonesia mempunyai ciri khas,
tetap agamis/religius dan adanya fasilitasi lebih nyata dari negara dalam hal memberikan
jaminan hukum dan dukungan politik bagi kehadiran masyarakat madani, suasana kulturtal
dan ideologis dan menyediakan infrastruktur social yang diperlukan.
Keterkaitan Demokrasi Pancasila dengan civil society/ masyarakat madani Indonesia, secara
kualitatif ditandai oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, jaminan
hak asasi manusia, penegakan prinsip rule of law, partisipasi yang luas dari warganegara
dalam mengam bil keputusan publik diberbagai tingkatan, pelaksanaan Pendidikan
Kewarganegaraan untuk mengembangkan warganegara Indonesia yang cerdas dan baik,
berakhlak baik serta berbudi luhur.
Menurut Samuel Huntington sistem politik demokrasi dapat dibedakan dari system politik
demokrasi dan non demokrasi.
Sistem politik demokrasi didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur dan kelembagaan yang
demokratis. Sistem ini mampu menjamin hak kebebasan warganegara, membatasi kekuasaan
pemerintah dan mem-berikan keadilan. Indonesia sejak awal berdiri sudah menjadikan
demokrasi sebagai pilihan sistem politik.
Negara Indonesia sebagai negara demokrasi terdapat pada pembukaan UUD 45 alinea ke 4
dan Ps 1 ayat (2) UUD 45 (sebelum di amandemen), kedaulatan adalah di tangan rakyat dan
dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Ps 1 ayat (2) setelah
diamandemen berubah menjadi “kedaulatan berada dita-ngan rakyat dan dilaksanakan
menurut UUD”. Perubahan ini menghi-langkan kata “dilaksanakan sepenuhnya” menjadi
dilaksanakan menu-rut UUD. Apapun perubahannya ini membuktikan sejak berdirinya negara
Indonesia telah menganut demokrasi.
PENDIDIKAN DEMOKRASI
Pendidikan demokrasi ini dapat diterapkan pola pemasyara-katkan moral pancasila dengan P4
yang berlaku seluruh lapisan masyarakat, mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi, pegawai
rendah hingga Presiden, petani, pedagang, hingga pengusaha.
Pendidikan nilai-nilai demokrasi lebih baik dari sosialisasi. Pendidikan demokrasi dalam arti
melakukan pendidikan nilai-nilai demokrasi itu terhadap semua warganegara tanpa kecuali
rakyat atau birokrat. Pendidikan nilai-nilai demokrasi ini merupakan ba-gian dari pendidikan
politik terhadap warganegara. Selama ini sa-lahnya pada kegiatan sosialisasi nilai-nilai,
seharusnya pendidikan nilai-nilai demokrasi. Secara analogi pada waktu penataran P4 yang
diajarkan adalah nilai-nilai Pancasila, mengapa tidak diajar-kan nilai-nilai demokrasi dalam
pendidikan demokrasi.
Nilai-nilai demokrasi itu dapat digali dalam makna demok-rasi itu sendiri yang telah
dijabarkan dalam UUD dan kehidupan bernegara. Paling tidak nilai-nilai demokrasi itu
mencakup :
1. masalah kedaulatan
2. makna negara berbentuk republik
3. negara berdasar atas hukum
4. pemerintahan yang konstitusionil
5. sistem perwakilan
6. prinsip musyawarah
7. prinsip ketuhanan
Pola demokrasi dapat mengembangkan unsur demokrasi desa yang terdiri dari rapat, mufakat,
gotong royong, hak mengadakan protes bersama dan menyingkir dari kekuasaan absolut.
Nilai-nilai demokrasi langsung dijabarkan dalam demokrasi dibi-dang politik, dibidang
ekonomi dan dibidang sosial.