Peserta yang hadi kurang lebih 400 orang yang terdiri dari Bupati/Walikota atau
yang mewakili, serta pejabat dari eselon IV sampai eselon II dan staf baik dari
Pemerintah Kabupaten/Kota maupun di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur.
Rapat
Kerja Gubernur ke-
IV adalah
merupakan tindak
lanjut dari Rapat
Kerja Presiden ke-
III di Bogor pada
tgl 5-6 Agustus
2010 dimana tema
dalam Raker
Presiden tersebut
adalah
“Penyusunan
APBN dan APBD
yang sehat,
Berkualitas, dan
Tema Rapat Kerja pada hari ini adalah “Optimalisasi Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Menuju Perencanan Penganggaran Pembangunan yang
Akuntabel, Efektif dan Transparan”.
Seluruh mekanisme rapat akan digelar secara pleno dengan diisi pengarahan
oleh Gubernur Kalimantan Timur yang terkait dengan tema Raker dan Percepatan
Penyerapan APBD, Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 Tentang
Pengadaan Barang/jasa Pemerintah oleh narasumber dari Lembaga Pengembangan
Kebijakan Pengandaan Pemerintah (LKPP) dan Penyusunan APBD yang Akuntabel,
Efektif dan Transparan oleh narasumber dari BAPPENAS, serta pembahasan dan
kesepakatan tentang Percepatan RTRWP Kaltim.
Bagaimana rasio yang ideal dalam struktur APBD antara Belanja Tidak
Langsung dan Belanja Langsung, sampai saat ini masih belum ada ketentuan
dan rumusan yang dapat digunakan sebagai acuan agar penyusunan APBD
dapat optimal, efektif dan efisien. Kalau kitalihat dalan struktur APBD Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2007-2011(table 1) didalam pos BelanjaTidak
Langsung (BTL) teralokasi rata-rata sebesar 47,77 %, sedang Belanja Langsung
(BL) rata-rata sebesar 52,23 %.
Sedangkan Belanja Hibah dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 rata-rata
7,50 %, menurun dari tahun 2010 sebesar 8,19 % menjadi 4,16 % dari total
APBD pada tahun 2011.
Rasio belanja daerah antara Belanja Tidak Langsung (BTL) dengan Belanja
Langsung (BL) dalam struktur APBD pada thn 2007 s/d 2011 berfluktuasi. Pada
tahun anggaran 2010 proporsi BTL : BL sebesar51: 49, sedangkantahun 2009
dengan perbandingan proporsi BTL:BL = 60 : 40. Namun pada tahun 2011
APBD Provinsi Kalimantan Timur sudah mendekati angka yang cukup ideal
dengan perbandingan ratio BTL : BL sebesar 46 : 54.
Proses Penyelesaian RTRWP Kalimantan Timur pada saat ini telah memasuki
proses perbaikan terhadap hasil Rekomendasi Tim Terpadu yang dibentuk
Menteri Kehutanan. Berdasarkan Hasil Rekomendasi, LuasAPL/KBNK Provinsi
Kalimantan Timur yang direkomendasikan seluas 341.641 ha dari usulan awal
APL/KBNK Provinsi Kalimantan Timur seluas 1.815.574 ha.
Hasilkerja dari BKPRD Provinsi Kalimantan Timur dan hasil kesepakatan dari
Rapat Kerja ini akan diajukan ke Kementerian Kehutanan melalui Tim Terpadu.
Penulis : Sukandar, S.Sos Staf Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia BAPPEDA Provinsi
Kalimantan Timur.