Anda di halaman 1dari 5

GUGY MAULANA FIRDAUS

270110090072

SKALA WAKTU GEOLOGI


Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan
hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi . Waktu geologi bumi disusun menjadi
beberapa unit menurut peristiwa yang terjadi pada tiap periode. Masing-masing zaman pada skala waktu
biasanya ditandai dengan peristiwa besar geologi.

Rentang waktu
Rentang waktu kedua dan ketiga masing-masing merupakan subbagian dari garis waktu sebelumnya yang
ditandai dengan atau tanda bintang (asterisk). Holosen, (kala terakhir) terlalu kecil untuk dapat terlihat
jelas pada garis waktu ini.

.
Berikut dari poeriode terpanjang hingga terpendek :

1. Eon
Merupakan periode waktu terpanjang, terbagi menjadi 3 Eon, yaitu Arkeozoikum,
Proterozoikum, dan Fanerozoikum.
2. Era
Eon terbagi menjadi beberapa Era, Fanerozoikum terbagi menjadi paleozoikum ,
Mesozoikum, dan Kenozoikum.
3. Periode
Meruapakan bagian dari Era, missal Mesozoikum terbagi menjadi Triasik, jura, kapur.
4. Epoch
Pembagian dari Periode, contohnya awal kapur, pertengahan kapur, akhir kapur.
5. Age
Pembagian akhir yang terdiri dari rentang beberapa juta tahun.

Struktur Bumi
Struktur dan komposisi bumi terdiri dari 3 komponen, yaitu :

1. Core, inti bumi berukuran diameter 7000 km dan terdiri dari besi dan nikel. Lapisan paling luar
(tebal 2200 km) merupakan liquid atau cairan. Lapisan terdalam bersifat solid atau padat
2. Mantel bumi, terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang
mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada mantel bagian atas ±1300 °C-1500 °C dan suhu
pada mantel bagian dalam ±1500 °C-3000 °C
3. Kerak bumi, adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra
dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua
mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan
basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat
batuan basalt.
MINERAL DAN BATUAN
Batuan diklasifikasikan berdasarkan mineral dan komposisi kimia, dengan tekstur partikelnya dan
dengan proses terbentuknya. Maka batuan diklasifikasikan menjadi Igneous, Sedimentary dan
Metamorphic. Ketiga jenis batuan ini pada proses pembentukannya saling melengkapi dan berupa
siklus. Lihat gambar siklus pembentukan batuan.

1. (Batuan Beku), terbentuk oleh pembekuan magma dan dibagi menjadi batuan plutonic dan
batuan volcanic. Plutonik atau intrusive terbentuk ketika magma mendingin dan
terkristalisasi perlahan didalam crust (contohnya granite). Sedangkan volcanic atau extrusive
membeku dan terbentuk pada saat magma keluar kepermukaan sebagai lava atau fragment
bekuan (contohnya batu apung dan basalt).

2. (Batuan Sedimen), terbentuk karena endapan dari hasil erosi material-material batuan,
organic, kimia dan terkompaksi serta tersementasi. Batuan ini terbentuk di permukaan bumi
yang terdiri dari; 65% Mudrock (mudstone, shale dan siltstone); 20%-25% Sandstone dan
10%-15% Carbonate Rock (limestone dan dolostone).
3. (Batuan Metamorf), terbentuk hasil ubahan/alterasi dari mineral dan batuan lain karena
pengaruh tekanan dan temperatur. Tekanan dan temperatur yang mempengaruhi
pembentukan batuan ini sangat tinggi dari pada pembentukan batuan beku dan sedimen
sehingga mengubah mineral asal menjadi mineral lain.

Sedangkan Mineral diklasifikasikan berdasarkan sifat fisik dan komposisi kimia. Sifat fisik
mineral antara lain berdasarkan:
1. Struktur kristal, diamati melalui mikroskop.
2. Kekerasan (Hardness), diukur berdasarkan Mohs scale (1-10) ;

1. Talc Mg3Si4O10(OH)2
2. Gypsum CaSO4·2H2O
3. Calcite CaCO3
4. Fluorite CaF2
5. Apatite Ca5(PO4)3(OH,Cl,F)
6. Orthoclase KAlSi3O8
7. Quartz SiO2
8. Topaz Al2SiO4(OH,F)2
9. Corundum Al2O3
10. Diamond C (pure carbon)

3. Kilap (Luster), diukur dari interaksi terhadap cahaya.


4. Warna (Colour), tampak oleh mata.

Geologi Struktur

1. Sesar merupakan suatu bidang rekahan yang telah mengalami pergeseran


2. Kekar merupakan rekahan tanpa atau tidak mengalami pergeseran pada bidang rekahannya.
3. lipatan merupakan kenampakan muka bumi hasil dari compresional stress yang berbentuk
lipatan baik itu ke atas (antiklin) dan kebawah (sinklin).
Tektonik lempeng
Litosfer yang mengapung diatas lapisan astenosfer dan terpotong-potong menjadi
beberapa keratin, itu yang disebut lempeng. Lempeng satu dengan lempeng lainnya akan
berinteraksi pada batas lempengnya.

1. Divergen
Lempeng yang saling menjauh. Hal ini mengakibatkan naiknya magma dari astenosfer.
2. Konvergen
Lempeng yang saling mendekat. Hal ini mengakibatkan terjadinya subduksi.

Zona subduksi

Subduksi terjadi bila terjadi interaksi antara lempeng benua dengan lempeng
samudra. Lempeng samudra akan menunjam kebawah lempeng benua karena lempeng
samudra mempunyai berat jenis yang lebih berat ketimbang lempeng benua.

Anda mungkin juga menyukai