Anda di halaman 1dari 5

MARIA MAGDALENA

230110090039

PERIKANAN A

09. Jelaskan yang saudara ketahui mengenai sterilisasi peralatan budidaya perikanan!

Jawab :

Sterilisasi adalah proses mematikan, memusnahkan, membersihkan atau mengeliminasi


bermacam-macam mikroba yang merugikan budidaya perikanan. Sterilisasi dilakukan dengan
menggunakan alat sterilizer yang berfungsi menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang, khamir
dan spora yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang di tanam. Pensterilan alat
budidaya merupakan hal mutlak yang harus dilakukan. Hal ini untuk menciptakan kondisi aseptis
dari kontaminasi. Teknik sterilisasi yang digunakan berbeda antara satu dengan lainnya,
tergantung dari jenis yang digunakan. Sterilisasi dibedakan berdasarkan fisik, kimiawi, dan
biologis.

Sterilisasi Fisika

Pemanasan Kering

a. Udara Panas Oven

Sterilisasi dilakukan pada suhu 90-1000 0 C selama 12 jam. Suhu yang biasa digunakan pada
sterilisasi panas kering 160°C , paling cepat 1 jam, tapi lebih baik 2 jam. Suhu ini digunakan
secara khusus untuk sterilisasi minyak lemak atau cairan anhidrat lainnya. Bagaimanapun juga
range 150-170°C digunakan untuk streilisasi panas kering.

Beberapa bahan yang tidak dapat disterilkan dengan uap, paling baik disterilkan dengan panas
kering,. Misalnya petrolatum jelly, minyak mineral, lilin, wax, serbuk talk. Karena panas kering
kurang efisien dibanding panas lembab, pemaparan lama dan temperatur tinggi dibutuhkan.
Range luas waktu inaktivasi dalam temperatur bervariasi telah diterapkan berdasarkan tipe
indikator steril yang digunakan, kondisi kelembaban dan faktor lain.
Jumlah air dalam sel mikroba diketahui mempengaruhi resistensinya terhadap destruksi panas
kering. Umumnya, ini diyakini bahwa sel mikroba dalam daerah yang betul-betul kering
menunjukkan resistensi terhadap inaktivasi panas kering.

b. Minyak dan penangas lain

Minyak dikatakan bereaksi sebagai lubrikan, untuk menjaga alat tetap tajam, dan untuk
memelihara cat penutup.

c. Pemijaran langsung

Pemijaran langsung digunakan untuk mensterilkan spatula logam, batang gelas, filter logam
bekerfield dan filter bakteri lainnya. Mulut botol, vial, dan labu ukur, gunting, jarum logam dan
kawat, dan alat-alat lain yang tidak hancur dengan pemijaran langsung. Papan salep, lumping
dan alu dapat disterilisasi dengan metode ini.

Panas lembab

a) Uap bertekanan

Secara umum, sterilisasi panas lembab dilakukan pada suhu 121°C dibawah tekanan 15 psig.
Pada suhu ini konsep letal dilakukan dengan F0 yang juga dilakukan bila suhu sterilisasi berbeda
dari 121°C. F0 dari proses ini tidak jauh pada 121°C dengan waktu yang dibutuhkan, dalam
menit, untuk menghasilkan kematian yang setara dengan hasil pada 121°C pada waktu tertentu.

Penggunanaan uap bertekanan atau metode sterilisasi yang paling umum memuaskan dan
efektif yang ada. Kerugian yang paling prinsip dari penggunaan uap ini adalah
ketidaksesuaiannya untuk penggunaan pada bahan sensitif terhadap panas dan kelembaban.

Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora vegetatif yang tahan terhadap pemanasan tinggi.
Keefektifan sterilisasi uap bertekanan tergantung pada 4 sifat dari uap jenuh kering yaitu:

· Suhu

· Panas tersembunyi yang berlimpah

· Kemapuan untuk membentuk kondensasi air

· Kontraksi volume yang timbul selama kondensasi


Panas lembab merupakan bentuk uap jenuh di bawah tekanan yang merupakan cara sterilisasi
yang paling banyak digunakan. Penyebab kematian dengan cara sterilisasi panas terhadap
lembab berbeda dengan cara panas kering, kematian mikroorganisme oleh panas lembab adalah
hasil koagulasi protein sel, berbeda dengan cara panas kering, kematian mikroorganisme yang
paling penting adalah proses oksidasi.

b). Uap panas pada 100oC

Uap panas pada suhu 100oC dapat digunakan dalam bentuk uap mengalir atau air mendidih.
Metode ini mempunyai keterbatasan penggunaan uap mengalir dilakukan dengan proses
sterilisasi bertingkat untuk mensterilkan media kultur. Metode ini jarang memuaskan untuk
larutan yang mengandung bahan-bahan karena spora sering gagal tumbuh dibawah kondisi ini,
bentuk vegetatif dari kebanyakan bakteri yang tidak membentuk spora. Temperatur suhu titik
mati bervariasi, tetapi tidak ada bentuk non spora yang bertahan.

Dalam prakteknya, 2 metode uap mengalir digunakan, suatu perpanjangan pemaparan uap
selama 20-60 menit akan membunuh semua bentuk vegetatif bakteri tapi tidak akan
menghancurkan spora. Untuk meyakinkan penghancuran spora, sterilisasi yang dibutuhkan
adalah sterilisasi tidak berlanjut. Maksudnya, dengan metode ini dipaparkan pada uap mengalir
pada periode waktu bervariasi dari 20-60 menit setiap hari selama 3 menit.

Prinsip dari metode ini adalah pada saat waktu pertama kali pemaparan pada uap membunuh
bakteri vegetatif tapi tidak sporanya. Tapi pada saat bahan disimpan pada inkubator atau pada
suhu ruangan selam 24 jam, banyak spora akan tumbuh ke dalam bentuk vegetatif bentuk spora
yang telah tumbuh ini akan dimatikan pada pemanasan hari ke dua. Kesuksesan dari proses ini
tergantung pada spora yang berkembang ke bentuk vegetatif selama masa istirahat.

c). Pemanasan dengan bakterisida

Ini menghadirkan aplikasi khusus dari pada uap pans pada 100 oC. Adanya bakterisida sangat
meningkatkan efektifitas metode ini. Metode ini digunakan untuk larutan berair atau suspensi
obat yang tidak stabil pada temperatur yang biasa diterapkan pada autoklaf.

Larutan yang ditumbuhkan bakterisida ini dpanaskan dalam wadah bersegel pada suhu 100 oC
selama 20 menit dalam pensterilisasi uap atau penangas air. Bakterisida yang dapat digunakan
termasuk 0,5%, fenol, 0,5% klorbutanol, 0,2% kresol atau 0.002% fenil merkuri nitrat saat
larutan dosis tunggal lebih dari 15 ml larutan obat untuk injeksi intratekal atau gastro intestinal
sehingga tidak dibuat dengan metode ini.

d). Air mendidih

Air mendidih mempunyai kegunaan yang sangat banyak dalam sterilisasi jarum spoit, penutup
karet, penutup dan alat-alat bedah. Bahan-bahan ini harus benar-benar tertutupi oleh air
mendidih dan harus mendidih paling kurang 20 menit. Setelah sterilisasi bahan-bahan
dipindahkan dan air dengan pinset yang telah disterilisasi menggunakan pemijaran. Untuk
menigkatkan efisiensi pensterilan dari air, 5 % fenol, 1-2% Na-carbonat atau 2-3% larutan kresol
tersaponifikasi yang menghambat kondisi bahan-bahan logam.

Cara Bukan Panas

a. Sinar ultraviolet

Sinar ultraviolet umumnya digunakan untuk membantu mengurangi kontaminasi di udara dan
pemusnahan selama proses di lingkungan. Sinar yang bersifat membunuh mikroorganisme
(germisida) diproduksi oleh lampu kabut merkuri yang dipancarkan secara eksklusif pada 253,7
nm. Sinar UV menembus udara bersih dan air murni dengan baik, tetapi suatu penambahan
garam atau bahan tersuspensi dalam air atau udara menyebabakan penurunan derajat penetrasi
dengan cepat. Untuk kebanyakan pemakaian lama penetrasi dihindarkan dan setiap tindakan
membunuh mikroorganisme dibatasi pada permukaan yang dipaparkan.

b. Aksi letal

Ketika sinar UV melewati bahan, energi bebas ke elektron orbital dalam atom-atom dan
mengubah kereaktivannya. Absorpsi energi ini menyebabkan meningginya keadaan tertinggi
atom-atom dan mengubah kereaktivannya. Ketika eksitasi dan perubahan aktivitas atom-atom
utama terjadi dalam molekul-molekul mikroorganisme atau metabolit utamnya, organisme itu
mati atau tidak dapat berproduksi. Pengaruh utamanya mungkin pada asam nukleat sel, yang
diperhatikan untuk menunjukkan lapisan absorpsi kuat dalam rentang gelombang UV yang
panjang.

1.2 Srterilisasi secara kimia

Sterilisasi kimia/gas
Sterilisasi gas digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk membunuh mikroorganisme dan
sporanya. Meskipun gas dengan cepat berpenetrasi ke dalam pori dan serbuk padat, sterilisasi
adalah fenomena permukaan dan mikroorganisme yang terkristal akan dibunuh.
Sterilisasi gas berjalan lambat waktu sterilisasi tergantung pada keberadaan kontaminasi
kelembaban, temperatur dan konsentrasi etilen oksida. Konsentrasi minimum etilen oksida
dalam 450 mg/L, 271 Psi, konsentrasi ini 85°C dan 50% kelembaban relativ dibutuhkan 4-5 jam
pemaparan. Di bawah kondisi sama 1000 mg/L membutuhkan sterilisasi 2-3 jam. Dalam partikel
6 jam pemaparan etilen oksida digunakan untuk menyiapkan tepi yang aman dan
memperbolehkan waktu untuk penetrasi gas ke dalam bahan sterilisasi.

1.3 Sterilisasi secara biologi

Sterilisasi jaringan beku dilakukan pada suhu -40 derajat Celsius. Teknologi ini sangat aman
untuk diaplikasikan pada jaringan biologi.

Kesimpulan saya: mikroba merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang besarnya tidak
lebih 5 mikron. Meskipun kecil, mikroba memiliki peran sangat penting bagi kehidupan manusia. Maka
dari itu mikroba pun harus dibudidayakan, tentu saja harus menggunakan peralatan yang sudah
disterilkan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Kasus 1
    Makalah Kasus 1
    Dokumen41 halaman
    Makalah Kasus 1
    Maria Magdalena Sibuea
    Belum ada peringkat
  • Teknik Persidangan
    Teknik Persidangan
    Dokumen6 halaman
    Teknik Persidangan
    Maria Magdalena Sibuea
    Belum ada peringkat
  • Bab III
    Bab III
    Dokumen3 halaman
    Bab III
    Maria Magdalena Sibuea
    Belum ada peringkat
  • Cover Poligra
    Cover Poligra
    Dokumen1 halaman
    Cover Poligra
    Maria Magdalena Sibuea
    Belum ada peringkat
  • Laporan Plankton
    Laporan Plankton
    Dokumen7 halaman
    Laporan Plankton
    Maria Magdalena Sibuea
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Terbentuknya DKP
    Sejarah Terbentuknya DKP
    Dokumen3 halaman
    Sejarah Terbentuknya DKP
    Maria Magdalena Sibuea
    Belum ada peringkat
  • Daftar Is1
    Daftar Is1
    Dokumen2 halaman
    Daftar Is1
    Maria Magdalena Sibuea
    Belum ada peringkat