Anda di halaman 1dari 4

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri dari berbagai macam


suku, bahasa, adat, budaya, agama dan kepercayaan yang tersebar di seluruh
pelosok wilayah Indonesia. Keanekaragaman tersebut akan menimbulkan masalah
jika tidak ada yang menjadi suatu ikatan bagi seluruh bangsa Indonesia.
Permasalaahan ini yang kemudian dipirkan oleh para tokoh pendiri bangsa yang
akhirnya menetapkan suatu rumusan bagi seluruh rakyat Indonesia yang disebut
Pancasila dengan tujuan untuk meyatukan bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia


telah diterima secara luas dan telah bersifat final yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Selain itu Pancasila sebagai dasar negara merupakan hasil
kesepakatan bersama para Pendiri Bangsa yang kemudian sering disebut sebagai
sebuah “Perjanjian Luhur” bangsa Indonesia. Sejarah telah meneunjukkan bahwa
banyak perkembangan tentang rumusan Pancasila yang muncul mulai dari Muh
Yamin, Sukarno, Piagam Jakarta, Hasil BPUPKI, Hasil PPKI, Konstitusi RIS,
UUD Sementara, UUD 1945 (Dekrit Presiden 5 Juli 1959), Versi Berbeda, dan
Versi populer yang berkembang di masyarakat. Rumusan Pancasila disusun secara
teliti untuk menghindari adanya perpecahan. Pancasila telah dicantumkan dalam
UUD 1945 dan ditafsirkan dalam pasal-pasal batang tubuh UUD 1945. Pancasila
telah menjadi ideologi Bangsa Indonesia yang telah terbukti dengan justifikasi
yuridik, filsafat dan teoritik serta sosiologik dan historik.

Ideologi jika dilihat dari asla suku katanya mempunyai arti pengtahuan
yang digunakan untuk mencapai cita-cita tertentu. Ideologi berisi seperangkat
nilai, dimana nilai-nilai itu menjadi cita-citanya atau manusia bekerja dan
bertindak untuk mencapai nilai-nilai tersebut. Ideologi yang pada mulanya berisi
seperangkat gagasan, dan cita-cita berkembang secara luas menjadi suatu paham
menngenai seperangkat nilai atau pemikiran yang dipegang oleh seseorang atau
sekelompok orang untuk menjadi pegangan hidup.

Adapun ideologi negara ternasuk dalam golongan pengetahuan sosial, dan


tepatnya dapat digolongkan kedalam ilmu politik atau political sciences sebagai
anak cabangnya. Bila kita terapakan rumusan ini pada Pancasila dengan definisi-
definisi filsafat dapat kita simpulkan, maka Pancasila itu ialah hasil usaha
pemikiran manusia untuk mencari kebenaran, kemudian sampai mendekati atau
menggangggap suatu kesanggupan yang digenggamnya seirama dengan ruang dan
waktu. Hasil pemikiran manusia Indonesia yang sungguh-sungguh secara
sistematis radikal itu kemudian dituangkan dalam suatu rangkaian kalimat yang
mengandung satu pemikiran yang bermakna bulat dan utuh untuk dijadikan dasar,
asas dan pedoman atau norma hidup dan kehidupan bersama dalam rangka
perumusan satu negara Indonesia merdeka, yang diberi nama Pancasila.
Pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara mendorong kita untuk menaati hukum
yang berlaku di Indonesia sedangkan pelaksannaan Pancasila sebagai pandangan
hidup membuat kita mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tanpa
sanksi hukum tetapi mengikat.

Ideologi terbuka dapat diartikan bahwa nilai-nilai atau cita-cita yang


terkandung bukan merupakan paksaan dari luar melainkan berasal dari nilai,
budaya dan moral yang terkandung dalam bangsa itu sendiri. Pancasila dianggap
sebagai ideologi terbuka sebab nilai-nilai yang terkandung dalamnya murni
berasal dari Bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat
fleksibel yang artinya dapat digunakan kapanpun dan dapat menyesuaikan diri
dengan berbagai macam situasi karena bersumber pada kepribadian bangsa
sendiri. Selain itu sebagai ideologi terbuka Pancasila terbuka terhadap perubahan
yang datangnya dari luar tetapi memiliki kebebasan dan integritas untuk
menentukan nilai apa saja yang telah mempengaruhi nilai dasar yang harusnya
tetap dipertahankan.

Bila dibandingkan dengan ideologi lain Pancasila mempunyai kelebihan


dibandingkan ideologi liberalisme dan komunis. Setiap hukum yang ada di
Indonesia bersumber pada Pancasila. Pemerintah telah berulang kali
mengamandemen UUD 1945 namun pemerintah tidak pernah mengubah
pembukaan UUD 1945 karena didalamnya terdapat bagian dari Pancasila yang
merupakan dasar negara. Perubahan dasar negara akan merusak segala tatanan
yang telah terbentuk. Perkembangan jaman yang pesat ditambah dengan
kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi membuat banyak nilai-nilai dari
luar yang masuk ke Indonesia. Nilai-nilai dari luar tersebut secara langsung
ataupun tidak langsung telah mempengaruhi budaya Bangsa Indonesia. Hal ini
tidak selalu membawa dampak positif bagi Bangsa Indonesia. Sisi positif dari hal
itu adalah kemajuan dalam bidang pengetahuan dan teknologi. Dampak lain yang
kita lihat dari ideologi terbuka yaitu otonomi daerah yang terpengaruh dari nilai-
nilai luar yang membantu meningkatkan taraf kehidupan rakyat melalui daerah.

Disamping sisi positif yang menguntungkan negara Indonesia, sisi negatif


perlu kita waspai karena akan merusak kepribadian Bangsa Indonesia. Salah dari
sisi negatif yang ditimbulkan dari nilai-nilai luar yang masuk ke Indonesia adalah
gaya hidup yang lebih meniru budaya luar mulai dari barang yang kita gunakan
hingga tingkah laku masyarakat. Budaya kita yang asli seperti kesopanan dan
gotong royong mulai luntur secara perlahan terutama di wilayah perkotaan.
Sebagai warga negara yang mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila kita harus menjaga kepribadian yang telah ada pada bangsa Indonesia
dengan lebih selektif terhadap nilai-nilai dari luar.
Anggota Kelompok:

Farid Andhika (2208.100.021)

M.Ardian Rozali (2208.100.045)

Khoirul Fahmi (2208.100.049)

Januar Adi Perdana (2208.100.150)

Anda mungkin juga menyukai