.
Adapun riwayat dari Abdullah ibnu ‘Umar radhiallahu 'anhuma bahwa bila
melaksanakan haji atau umrah beliau radhiallahu 'anhuma mengambil (memotong)
jenggot yang melebihi ukuran genggaman tangan, ini bukanlah hujjah, karena yang
dinamakan hujjah adalah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam.
Bila engkau katakan: Terkadang saya diperintah untuk memotong jenggot karena saya
seorang tentara? Jawabannya: Tidak boleh bagimu untuk menaati perintah itu, karena
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
ف
ِ ْ
َ"ُ ِ! اْ َْ ُو#$ ا#َ %ِإ
“Hanyalah ketaatan tersebut dalam hal yang baik.”
kecuali bila engkau khawatir akan disiksa dengan siksaan yang tidak bisa engkau
pikul, wallahul musta’an.
Bila engkau katakan: Terkadang saya masuk ke suatu negeri atau saya kembali ke
negeri saya, sedangkan penduduk negeri tersebut memaksa dan memasukkan setiap
orang yang memelihara jenggotnya ke dalam penjara, dan juga dikhawatirkan akan
dibunuh.
Maka bila engkau takut bahwa dirimu akan disiksa, atau diambil hartamu, atau
kehormatanmu dengan sesuatu yang tidak bisa engkau pikul, maka diperbolehkan
bagimu untuk memotong jenggot. Adapun tanpa ada sesuatu lalu engkau memotong
jenggot dan menyerupai musuh-musuh Islam, atau hanya karena mengikuti perintah
orang-orang yang menyimpang maka tidak boleh bagimu (untuk memotong jenggot),
karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
ف
ِ ْ
َ"ُ ِ! اْ َْ ُو#$ ا#َ %ِإ
“Hanyalah ketaatan itu dalam hal yang baik.”
Betapa banyak orang shalih yang pergi ke negeri musuh-musuh Islam dimana mereka
(musuh-musuh Islam) melihat orang-orang shalih yang berpegang teguh dengan
agama secara benar, justru musuh-musuh Islam itu mencintai orang-orang shalih
tersebut, memuliakan mereka, mempercayai keamanahan mereka. Adapun jenggot,
maka tidaklah jenggot itu yang bersalah (yang menyebabkan kebencian orang-orang
kafir membenci Islam). Bila engkau lihat seorang yang memelihara jenggotnya
pendusta, atau berkhianat, atau mencuri, maka yang salah bukanlah jenggotnya namun
orangnya. Adapun jenggot termasuk sifat yang fithrah dan termasuk Sunnah
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang beliau perintahkan dan beliau wajibkan.
Saya maksudkan keterangan ini agar tidak menjadi alasan bagimu untuk mencukur
jenggot bila engkau melihat di antara orang yang memelihara jenggot ada yang tidak
istiqamah atau tidak amanah. Wallahul musta’an.
(diterjemahkan dari Ijabatus Sail, hal. 221-222)
Home | Redaksi | Buku Tamu