Anda di halaman 1dari 4

CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)

CSR atau TSP (tanggungjawab social perusahaan) adalah suatu pendekatan dimana
perusahaan mengintegrasikan keperdulian social dalam operasi bisnisnya dan dalam
interaksinya dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) berdasarkan prinsip
kesukarelaan dan kemitraan.

Beberapa istilah lain yang memiliki kemiripan atau sering diidentikkan dengan CSR/TSP
antara lain:

1. Corporate Charity (pemberian / amal perusahaan)


2. Corporate Philanthropy (kedermawaan perusahaan)
3. Corporate Community (kemasyarakatan perusahaan)
4. Community Development (pengembangan masyarakat)

Keempat istilah tersebut dapat dilihat sebagai dimensi CSR/TSP dalam konteks
Investasi Sosial Perusahaan yang didorong oleh spectrum motif “amal” hingga
“pemberdayaan”.

Prinsip Dasar:

CSR/TSP merupakan keperdulian perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar (triple
bottom lines) yaitu Profit, People dan Plannet (3P).
1. Profit :
Perusahaan tetap harus berorientasi mencari keuntungan ekonomi yang
memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang.

2. People:
Perusahaan harus memiliki keperdulian terhadap kesejahteraan manusia.
Beberapa perusahaan mengembangkan program CSR/TSP seperti pemberian
beasiswa bagi pelajar, pendirian sarana pendidikan dan kesehatan,
pemberdayaan kapasitas ekonomi lokal dan perlindungan sosial bagi warga
setempat.

3. Plannet:
Perusahaan perduli terhadap lingkungan hidup dan keberlanjutan ragam hayati.
Beberapa program CSR/TSP berpijak pada prinsip ini berupa penghijauan
lingkungan hidup, penyediaan sarana air bersih, perbaikan pemukiman,
pengembangan pariwisata (ekoturisme).

Paradigma CSR/TSP:

Paradigma yang mendorong perusahaan melakukan CSR/TSP adalah:

1. Corporate Charity:
Dorongan amal berdasarkan motivasi keagamaan.
2. Corporate Philantrophy:
Dorongan kemanusiaan yang bersumber dari norma dan etika universal untuk
menolong sesama dan memperjuangkan pemerataan social.
3. Corporate Citizenship:
Dorongan kewargaan demi mewujudkan keadilan sosial berdasarkan prinsip
keterlibatan sosial.

Jika dipetakan, tampak spectrum paradigma CSR/TSP terentang dari mula-mula


“menjalankan kewajiban” hingga demi “kepentingan bersama” atau dari membantu dan
“beramal” kepada sesama menjadi “memberdayakan manusia”.

MOTIVASI CHARITY PHILANTROPHY CITIZENSHIP

Norma, etika dan Pencerahan diri dan


Agama, tradisi,
Prinsip hokum universal: rekonsiliasi dengan
adat
redistribusi kekayaan ketertiban sosial
Mencari dan
mengatasi akar
Mengatasi masalah:
Misi Menolong sesama
masalah sesaat memberikan
kontribusi kepada
masyarakat

Terencana, Terinternalisasi
Jangka pendek
Pengelolaan terorganisasi, dalam kebijakan
dan parsial
terprogram perusahaan

Profesional:
Pengorganisasia Yayasan / Dana keterlibatan tenaga
Kepanitiaan
n abadi tenaga ahli
dibidangnya

Orang tidak Masyarakat luas dan


Penerima Manfaat Masyarakat luas
mampu perusahaan

Hibah social maupun


Kontribusi Hibah sosial Hibah pembangunan pembangunan dan
keterlibatan sosial

Kepentingan
Inspirasi Kewajiban Kemanusiaan
bersama

Model CSR/TSP:

1. Keterlibatan langsung:
Perusahaan menjalankan / menyelenggarakan sendiri kegiatan social atau
menyerahkan sumbangan kemasyarakat tanpa perantara. Perusahaan biasanya
menugaskan Corporate secretary atau General Affair atau Public Relation.

2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan:


Perusahaan mendirikan yayasan sendiri, model ini lazim diterapkan di Negara
maju. Biasanya perusahaan menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi
yang digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan. Contoh Yayasan Coca
Cola Company, Yayasan Rio Tanto, Yayasan Dharma Bhakti Astra, Yayasan
Sahabat Aqua dsb.
3. Bermitra dengan pihak lain:
Perusahaan melakukan kerjasama dengan lembaga social/organisasi non
pemerintah, instansi pemerintah, universitas atau media massa, baik dalam
mengelola dana maupun melaksanakan kegiatan social. Misalnya lembaga
social / organisasi non pemerintah Palang Merah Indonesia (PMI), Yayasan
Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), Dompet Dhuafa; instansi pemerintah
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Depdiknas, Depkes, Depsos);
Universitas (UI, ITB, IPB dll); media massa (Kompas, Kita Perduli Indosiar dll).

4. Mendukung atau bergabung dengan suatu konsorsium:


Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga
social yang didirikan untuk tujuan tertentu. Lembaga ini yang dipercaya olah
perusahaan perusahaan yang mendukungnya, secara pro aktif mencari mitra
kerjasama dengan kalangan lembaga operasional dan kemudian
mengembangkan program yang disepakati bersama.

NO MODEL CSR/TSP PROSENTASE


1 Langsung 40,5 %
2 Yayasan 7,2 %
3 Bermitra dengan lembaga sosial 51,6 %
4 Konsorsium 0,7 %

Sumber Saidi dan Abidin (2004)

Refensi:

Edi Suharto/CSR2006

Anda mungkin juga menyukai