Anda di halaman 1dari 10

Diskusi Kasus

AKNE VULGARIS

Oleh:

Leo Fernando, S.Ked

Pembimbing:
Dr. Tantawi Djauhari, SpKK(K)

BAGIAN/DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN


KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA/
RUMAH SAKIT MOHAMMAD HOESIN
PALEMBANG
2010

1
HALAMAN PENGESAHAN
Diskusi Kasus

AKNE VULGARIS

Oleh:
Leo Fernando, S. Ked

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat guna mengikuti
kepaniteraan klinik senior di Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya Rumah Sakit Dr.Mohammad Hoesin
Palembang periode 2 Agustus 2010 – 30 Agustus 2010.

Palembang, Agustus 2010


Pembimbing

Dr. Tantawi Djauhari,


SpKK(K)

2
STATUS PASIEN

I. IDENTIFIKASI
Nama : Nn U
Usia : 18 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum menikah
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Pendidikan : Mahasiswi
Suku : Palembang
Bangsa : Indonesia
Alamat : Sukarami, Palembang

Kunjungan pertama ke Poliklinik IKKK RSMH, tanggal 4 Agustus 2010

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis, 4 Agustus 2010 pukul 11.00 WIB)


Keluhan Utama:
Jerawat yang bertambah banyak di wajah sejak 1 pekan lalu.
Keluhan Tambahan:
Nyeri.

Riwayat Perjalanan Penyakit :


Sejak 1 tahun lalu, pasien mengeluh timbul jerawat di pipi kanan
sebesar jarum pentul, disertai rasa gatal dan nyeri. Pasien tidak mengobati
keluhan tersebut. Pasien jarang menyentuh wajah dengan tangan tanpa
sengaja.
Sejak 6 bulan lalu, pasien mengeluh jerawat di wajah bertambah
banyak yang diserati rasa gatal dan nyeri. Pasien sering membersihkan wajah
dengan sabun Ponds®, namun tidak ada perubahan. Pasien kemudian berobat

3
ke dokter spesialis kulit dan diberikan obat minum dan krim malam. Pasien
lupa nama obat yang dimakan. Pasien merasakan keluhan berkurang.
Sejak 2 bulan lalu, pasien mengeluh jerawat tersebut timbul kembali
di pipi kanan, pipi kiri dan dahi. Pasien tidak berobat dan hanya menggunakan
tabir surya.
Sejak 1 pekan lalu, pasien mengeluh jerawat di wajah semakin
bertambah banyak dan kemudian pasien datang ke poli IKKK RSMH
Palembang.
Pasien sering mengkonsumsi gorengan dan makanan yang manis.
Jerwat tidak bertambah saat pasien menstruasi.

Riwayat Penyakit Dahulu:


- Riwayat jerawat sebelumnya disangkal

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga:


- Ibu dan kakak pasien pernah mengalami jerawat

Riwayat Higiene:
- Pasien tinggal di perumahan dengan sanitasi baik.
- Pasien mencuci muka 2x sehari.

III.PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalikus
Keadaan Umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,6 °C
Pernapasan : 21 x/menit
Tinggi Badan : 158 cm
Berat Badan : 44 kg
Status gizi : Underweight ( IMT = 17,6 )

4
Keadaan Spesifik
Kepala
Mata : konjungtiva palpebra tidak anemis, sklera tidak
ikterik.
Thoraks : bentuk dada simetris, sela iga tidak melebar,
retraksi dinding dada tidak ada.
Jantung : HR=80x/menit, murmur tidak ada, gallop tidak
ada.
Paru-paru : vesikuler (+) normal, ronchi tidak ada, wheezing
tidak ada.
Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien
tak teraba, bising usus dalam batas normal.
Ekstremitas atas : eutoni, eutrofi, gerakan ke segala arah, kekuatan
+5, nyeri sendi tidak ada, pitting edema tidak ada,
refleks fisiologis normal, turgor normal.
Ekstremitas bawah : eutoni, eutrofi, gerakan ke segala arah, kekuatan
+5, nyeri sendi tidak ada, pitting edema tidak ada,
varises tidak ada, refleks fisiologis normal, turgor
normal.
Kelenjar Getah Bening : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening pada
supraklavikula, infraklavikula, aksilla dan
inguinal dan tidak ada nyeri pada penekanan.

Status Dermatologikus
Regio fasialis
Tampak papulopustul, eritema, multipel, milier sampai lentikuler, diskret,
sebagian tampak erosi.
Komedo white head dan black head ditemukan.

5
Gambar 1. Regio fasialis ditemukan papul, pustul, eritem, multipel, diskret, miliar sampai lentikuler,
ditemukan komedo ehite head dan black head.

Gambar 2. Regio zigomatika sinistra Gambar 3. Regio zigomatika dextra

Gambar 2 dan 3 tampak papul dan pustul yang eritem, multipel, diskret, miliar sampai lentikuler,
dan ditemukan komedo white head dan black head.

IV. RESUME
Seorang remaja perempuan berusia 18 tahun, mahasiswi, beralamat
dalam kota datang pertama kalinya ke Poliklinik IKKK RSMH dengan
keluhan utama jerawat yang bertambah banyak di wajah sejak 1 pekan lalu
dan keluhan tambahan nyeri.
Sejak 1 tahun lalu, pasien mengeluh timbul jerawat di pipi kanan
sebesar jarum pentul. Jerawat tersebut disertai rasa gatal dan nyeri. Pasien
tidak mengobati keluhan tersebut.

6
Sejak 6 bulan lalu, pasien mengeluh jerawat di wajah bertambah
banyak yang diserati rasa gatal dan nyeri. Pasien sering membersihkan wajah
dengan sabun Ponds®, namun pasien merasa tidak ada perubahan. Pasien
kemudian berobat ke dokter spesialis kulit dan diberikan obat minum dan krim
malam. Pasien lupa nama obat yang dimakan. Pasien merasakan keluhan
berkurang.
Sejak 2 bulan lalu, pasien mengeluh jerawat tersebut timbul kembali
di pipi kanan, pipi kiri dan dahi. Pasien tidak berobat dan hanya
menggunakan tabir surya.
Sejak 1 pekan lalu, pasien mengeluh jerawat di wajah semakin
bertambah banyak dan kemudian pasien datang ke poli IKKK RSMH
Palembang.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan status generalis dalam batas normal. Pada
status dermatologikus regio fasialis tampak papulopustul, eritema, multipel,
milier sampai lentikuler, diskret, sebagian tampak erosi.
Komedo white head dan black head ditemukan.

V. DIAGNOSIS BANDING
- Akne vulgaris tipe papulopustlar
- Folikulitis

VI. DIAGNOSIS KERJA


Akne vulgaris tipe papulopustular

VII. PENGOBATAN
Umum:
1. Menjaga kebersihan kulit
2. Mencuci muka dengan menggunakan sabun bayi.

Khusus:
Topikal:
Tretinoin 0,05% cream 2x sehari dioleskan pada wajah yang berjerawat

7
Sistemik:
- Doksisiklin tab 100 mg 2x sehari/p.o

VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : dubia

8
DAFTAR PUSTAKA

1. James WD, Berger TG, Eston DM, Acne. In: James WD Berger TG, Eston
DM. Andrews’ diseases of the skin, 10th ed. WB Saunders Company,
Canada.2006; 231-39

2. Zaenglein L. Andrea, et al. Acne Vulgaris and Acneiform Eruptions. In:


Dermatology in General Medicine Fitzpatrick’s. The McGraw-Hill
Companies, Inc. 2008; 690-700.

3. Bolognia, J, Joseph L. J, RP Rapini. Acne. In: Bolognia Dermatology,


Volume 1. 2008; chapter 37

4. Burns, Tony et al. Disorders of Sebaceous Gland. In : Rook’s textbook of


dermatology.—7th ed. 2004. 43.1 – 74

9
DISKUSI
1. Dwi Asep bertanya : Apa alasan pemberian terapi pada pasien ini?
Tujuan pemberian tretinoin pada pasien ini adalah untuk mengurangi aktivitas
kelenjar sebum dan bekerja sebagai komedolitik. Sedangkan pemberian
doksisiklin pada pasien ini adalah untuk mengobati infeksi sekunder yang
ditandai oleh adanya pustul.
2. Hema Jayabalan bertanya : Faktor-faktor yang bisa menyebabkan terjadinya
akne pada pasien ini?
Factor yang bisa menyebabkan akne pada pasien ini adalah faktor makanan
dan faktor genetik. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang manis dan
mengandung banyak minyak memicu terjadinya akne, dan riwayat kakak dan
ibu pasien pernah mengalami jerawat juga merupakan faktor yang
menyebabkan terjadinya akne, karena faktor genetik dapat menjadi factor
resiko terjadinya akne.
3. Riris Lestari Silalahi bertanya : Mengapa anda menyarankan pasien
menggunakan sabun bayi, bukan sabun sulfur?
Sabun bayi mengandung pH yang hampir sama dengan pH kulit, sementara
pH sulfur biasanya lebih rendah sekitar 3-4. Selain itu, sabun bayi juga
bersifat menjaga kelembaban kulit sementara sabun sulfur dapat bersifat
mengiritasi kulit. Selain itu, bau sulfur agak menyengat.
4. Ahmad Faisyar bertanya : “Berapa lama pengobatan pada pasien ini?”
Lama pemberian tretinoin selama 2 minggu dan lama pemberian doksisiklin
sampai pustul emnghilang, namun pemberian doksisiklin tidak boleh melebihi
2 bulan.

10

Anda mungkin juga menyukai