Anda di halaman 1dari 14

UU : Dari penguasa negara

Pengertian : Peraturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam lingkungan yang dibuat oleh badan resmi yang
Hukum yang memiliki kekuasaan
berwajib yang memaksa dan memiliki sanksi
hukum yang mengikat

Kebiasaan : Perbuatan yang


Hukum dan dilakukan berulang-ulang
Ciri dan Sifat : Adanya perintah / larangan yang harus dipatuhi oleh setiap orang
Negara dan diterima oleh
masyarakat

Yurisprudensi : Keputusan
Sumber Hukum : Segala sesuatu yang menimbulkan peraturan dan memiliki kekuatan yang memaksa dan sanksi yang hakim terdahulu dijadikan
tegas dan nyata acuan dalam masalah yang
sama

Traktat : Perjanjian antara


kedua belah pihak

Pendapat Sarjana Hukum :


Yang dikutip para hakim Hukum UU : Yang tercantum dalam perundang-
dalam menyelesaikan suatu undangan
masalah

Pembagian Hukum Sumbernya : Hukum Kebiasaan : Terletak pada kebiasaan (adat)


Warga Negara dan
Negara
Hukum Traktat : Yang ditetapkan dalam suatu
perjanjian antar negara

Hukum Yurisprudensi : Terbentuk karena keputusan


hakim

Hukum Tertulis : Yang dikodifikasikan, dibukukan


Bentuknya : berdasarkan jenisnya dalam kitab UU secara
sistematis dan lengkap dan tidak dikodifikasikan

Hukum Tak Tertulis : Tidak ada bukti secara tertulis


(lisan)

Hukum Nasional : Dalam suatu negara

Hukum Internasional : Yang mengatur hubungan


Tempat Berlakunya :
internasional

Hukum Asing : Dalam negeri lain

Hukum Gereja : Norma gereja yang ditetapkan oleh


anggota-anggotanya

Ius Constitunum : Berlaku sekarang bagi masyarakat


Kultur
dalam daerah tertentu

Ius Constituendum : Berlaku diwaktu yang akan


Waktu Berlakunya : komponen : Substansi
datang

Hukum Asasi : (Alam) berlaku dalam segala bangsa di


Struktur
dunia

Hukum Material : Memuat peraturan yang mengatur


Cara Mempertahankannya : kepentingan dan hubungan yang berwujud perintah
dan larangan

Hukum Formal : Peraturan yang mengatur bagaimana


cara melaksanakan dan mempertahankan hukum
material (hukum acara pidana ; hukum acara perdata)

Hukum yang memaksa : dalam keadaan apapun harus


Sifatnya :
dan mempunyai paksaan mutlak

Hukum yang mengatur : (pelengkap) dapat


dikesampingkan, apabila pihak yang bersangkutan
telah membuat peraturan sendiri dalam perjanjian

Hukum Obyektif : berlaku umum dan tidak mengenai


Wujudnya :
orang atau golongan tertentu

Hukum Subyektif : Timbul dari hubungan obyektif dan


berlaku bagi seseorang tertentu atau lebih

Hukum Privat : (sipil) mengatur hubungan antara satu


Isinya : orang dengan yang lainnya (menitikberatkan pada
kepentingan perseorangan)

Hukum Publik : (negara) mengatur hubungan antar


negara dan alat perlengkapan atau negara dengan
warga negara
Tugas Pokok Negara : Mengatur dan mengendalikan gejala kekuasaan asosial

Merorganisir dan mengintegrasi kegiatan manusia dan golongan demi tercapainya tujuan masyarakat /
sosial

10 Aspek Analisa : Jangan mengidentifikasi hukum dengan dengan kebenaran keadilan

Tidak dengan sendirinya harus adil dan benar

Hukum tetap mengabdikan diri untuk menjamin kegiatan masa, sistem dan bentuk pemerintahan

Meskipun mengandung unsur keadilan atau kebaikan tidak selamanya disambut dengan tangan terbuka

Hukum dapat didefinisikan dengan kekuatan atas kekuasaan

Macam-macam hukum terlalu dipukul rata

Jangan apriori hukum adat lebih baik dari hukum tertulis

Jangan mencampur adukkan substansi hukum dengan cara atau proses sampai terbentuk dasar
diundangkannya hukum

Jangan mencampur adukan "law Is activis" dengan "law in books" dari aparat penegak hukum

Jangan menganggap sama aspek terjang penegak hukum dengan hukum


Asal usulnya : Desentralisasi negara
Negara Tugas Utama Negara : Mengatur dan menertibkan gejala-gejala dalam masyarakat yang bertentangan satu sama lain kesatuan dulu yang dibentuk baru
dibentuk daerah otonom; Federasi
Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan bersama yang negara bagian kemudian negara
disesuaikan dan diarahkan pada tujuan negara serikat
Sifat-Sifat Negara : Sifat memaksa

Negara kesatuan Kewenangan membuat UUD :


Sifat monopoli Desentralisasi pemerintah pusat;
dengan sistem
sentralisasi Federasi pemerintah federal dan
sifat mencakup semua pemerintah negara sehingga ada 2
UUD yang berlaku

Bentuk Negara : Negara Kesatuan

Perbedaan Negara Sumber kewenangan : Desentralisasi


Negara kesatuan kesatuan pemerintah didistribusikan ke daerah
dengan sistem desentralisasi otonom; federasi negara bagian
desentralisasi dengan negara didistribusikan pada pemerintah
federasi federasi

Negara Serikat
Uni Riil : beberapa negara berdasarkan suatu perjanjian
Bentuk negara yang kita kenal dewasa ini : Negara Dominion
Uni Personil : beberapa negara kebetulan mempunyai seorang
Negara Uni kepala negara yang sama

Permanen artinya walau badan yang memegang kedaulatan itu


berganti, kedaulatan negara masih tetap ada

Unsur - unsur negara : harus ada wilayahnya Absolut artinya didalam negara tidak ada kekuasaan yang lebih
tinggi dari kekuasaaan negara
harus ada rakyatnya
Tidak terbagi-bagi, kekuasaan pemerintah memang berbagi-
bagi, tetapi kekuasaan tertinggi dari negara tetap tidak dapat
dibagi-bagi
harus ada pemerintahnya
Tidak terbatas
harus ada tujuannya
Teori kedaulatan Tuhan
harus ada kedaulatan
Teori kedaulatan Rakyat

Teori kedaulatan Negara

Teori kedaulatan Hukum


Tujuan negara : Perluasan kekuasaan semata

Perluasan kekuasaan untuk mencapai


tujuan lain

Penyelenggaraan ketertiban umum

Penyelenggaraan kesejahteraan umum

Melindungi segenap bangsa dan seluruh


Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia :
tumpah darah Indonesia

Memajukan kesejahteraan umum

Mencerdaskan kehidupan bangsa

Ikut melaksanakan ketertiban dunia

Sebagai ilmu pengetahuan

Sebagai disiplin

Sebagai kaidah

Sebagai tata hukum

Pengertian hukum (Purnadi P & Soerjono S) : Sebagai petugas

Sebagai keputusan
penguasa

Sebagai proses pemerintah

Sebagai sikap

Sebagai jalinan nilai-nilai

Negara lebih tinggi daripada hukum berdasarkan pandangan yang bersumber pada teori
Hubungan antara negara dan hukum :
absolutisme negara

Negara sebenarnya adalah identik atau sama dengan hukum

Negara harus tunduk pada hukum, teori kedaulatan hukum

Ciri-Ciri Negara Hukum (Hukum liberal) : Adanya perlindungan hak-hak asasi manusia

Pemisahan kekuasaan, antara kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif

Ciri-Ciri Negara Hukum (dalam arti luas) : Perlindungan Terhadap hak asasi manusia

Pemisahan kekuasaan

Setiap tindakan pemerintah harus didasarkan pada UU

Adanya peradilan administrasi yang berdiri sendiri, untuk aparat pemerintah yang melanggar
batas-batas kewenangan

3 Unsur Hukum (The rule of law) berdasarkan sistem angio saxon : Supremasi hukum

Persamaan kedudukan didepan hukum bagi setiap orang

Konstitusi bukan merupakan (satu-satunya) sumber bagi hak hak asasi manusia
Segala kegiatan atau usaha yang terorganisir, bersumber pada kedaulatan dan berlandaskan
Pemerintah Pengertian (dalam arti luas) :
dasar negara

Segala tugas, kewenangan, kewajiban negara yang harus dilaksanakan menurut dasar-dasar
tertentu (suatu negara) demi tercapainya tujuan negara

Kalau kita mengikuti montesquieu maka hanyalah tugas, kewajiban dan kekuasaan negara di
Pengertian (dalam arti sempit):
bidang eksekutif

Kalau kita mengikuti vollenhoven, kekuasaan negara dibidang bestuur


Penduduk warga negara
Warga Negara dan Negara : Penduduk : mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu
penduduk bukan warga negara
Bukan penduduk : mereka yang berada dalam wilayah suatu negara

Hak opsi : hak untuk memilih


Asas kewarganegaraan : Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan (ius sanguinis) Pelaksanaan ke 2 stelsel ini kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel karena kelahiran
berdasarkan : aktif)

hak repudiasi : hak untuk menolak


Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran (ius soli) kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel karena pengangkatan
pasif)

Yang menjadi warga negara ialah


Naturalisasi atau Suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai Di Indonesia yang menjadi warga orang-orang bangsa Indonesia asli dan
karena dikabulkan permohonan
pewarganegaraan : kewarganegaraan negara (UUD 1945 pasal 26) : orang-orang bangsa lain yang disahkan
UU sebagai warga negara

Syarat-syarat mengenai warga negar


ditetapkan dengan UU (UU No 62 Tahun karena pewarganegaraan
1958)

karena atau akibat dari perkawinan

Karena turunan ayah/ibunya

karena pernyataan

Hak dan Kewajiban warga


Pasal 26 : yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa indonesia asli
negara Indonesia :

Pasal 27 (2) : tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan

Pasal 28 : kemerdekaan berserikat berkumpul mengeluarkan pendapat dengan lisan dan


tulisan ditetapkan dalam undang-undang

Pasal 29 (2) : negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing

Pasal 30 (1) : tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara

Pasal 31 (1) : tiap-tiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan pengajaran

Pasal 34 : fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara


UU : Dari penguasa negara
Pengertian : Peraturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam lingkungan yang dibuat oleh badan resmi yang
Hukum yang memiliki kekuasaan
berwajib yang memaksa dan memiliki sanksi
hukum yang mengikat

Kebiasaan : Perbuatan yang


Hukum dan dilakukan berulang-ulang
Ciri dan Sifat : Adanya perintah / larangan yang harus dipatuhi oleh setiap orang
Negara dan diterima oleh
masyarakat

Yurisprudensi : Keputusan
Sumber Hukum : Segala sesuatu yang menimbulkan peraturan dan memiliki kekuatan yang memaksa dan sanksi yang hakim terdahulu dijadikan
tegas dan nyata acuan dalam masalah yang
sama

Traktat : Perjanjian antara


kedua belah pihak

Pendapat Sarjana Hukum :


Yang dikutip para hakim Hukum UU : Yang tercantum dalam perundang-
dalam menyelesaikan suatu undangan
masalah

Pembagian Hukum Sumbernya : Hukum Kebiasaan : Terletak pada kebiasaan (adat)


Warga Negara dan
Negara
Hukum Traktat : Yang ditetapkan dalam suatu
perjanjian antar negara

Hukum Yurisprudensi : Terbentuk karena keputusan


hakim

Hukum Tertulis : Yang dikodifikasikan, dibukukan


Bentuknya : berdasarkan jenisnya dalam kitab UU secara
sistematis dan lengkap dan tidak dikodifikasikan

Hukum Tak Tertulis : Tidak ada bukti secara tertulis


(lisan)

Hukum Nasional : Dalam suatu negara

Hukum Internasional : Yang mengatur hubungan


Tempat Berlakunya :
internasional

Hukum Asing : Dalam negeri lain

Hukum Gereja : Norma gereja yang ditetapkan oleh


anggota-anggotanya

Ius Constitunum : Berlaku sekarang bagi masyarakat


Kultur
dalam daerah tertentu

Ius Constituendum : Berlaku diwaktu yang akan


Waktu Berlakunya : komponen : Substansi
datang

Hukum Asasi : (Alam) berlaku dalam segala bangsa di


Struktur
dunia

Hukum Material : Memuat peraturan yang mengatur


Cara Mempertahankannya : kepentingan dan hubungan yang berwujud perintah
dan larangan

Hukum Formal : Peraturan yang mengatur bagaimana


cara melaksanakan dan mempertahankan hukum
material (hukum acara pidana ; hukum acara perdata)

Hukum yang memaksa : dalam keadaan apapun harus


Sifatnya :
dan mempunyai paksaan mutlak

Hukum yang mengatur : (pelengkap) dapat


dikesampingkan, apabila pihak yang bersangkutan
telah membuat peraturan sendiri dalam perjanjian

Hukum Obyektif : berlaku umum dan tidak mengenai


Wujudnya :
orang atau golongan tertentu

Hukum Subyektif : Timbul dari hubungan obyektif dan


berlaku bagi seseorang tertentu atau lebih

Hukum Privat : (sipil) mengatur hubungan antara satu


Isinya : orang dengan yang lainnya (menitikberatkan pada
kepentingan perseorangan)

Hukum Publik : (negara) mengatur hubungan antar


negara dan alat perlengkapan atau negara dengan
warga negara
Tugas Pokok Negara : Mengatur dan mengendalikan gejala kekuasaan asosial

Merorganisir dan mengintegrasi kegiatan manusia dan golongan demi tercapainya tujuan
masyarakat / sosial

10 Aspek Analisa : Jangan mengidentifikasi hukum dengan dengan kebenaran keadilan

Tidak dengan sendirinya harus adil dan benar

Hukum tetap mengabdikan diri untuk menjamin kegiatan masa, sistem dan bentuk
pemerintahan
Meskipun mengandung unsur keadilan atau kebaikan tidak selamanya disambut dengan tangan
terbuka

Hukum dapat didefinisikan dengan kekuatan atas kekuasaan

Macam-macam hukum terlalu dipukul rata

Jangan apriori hukum adat lebih baik dari hukum tertulis

Jangan mencampur adukkan substansi hukum dengan cara atau proses sampai terbentuk dasar
diundangkannya hukum

Jangan mencampur adukan "law Is activis" dengan "law in books" dari aparat penegak hukum

Jangan menganggap sama aspek terjang penegak hukum dengan hukum

Negara Tugas Utama Negara : Mengatur dan menertibkan gejala-gejala dalam masyarakat yang bertentangan satu sama lain

Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan bersama
yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan negara

Sifat-Sifat Negara : Sifat memaksa

Sifat monopoli

sifat mencakup semua


Asal usulnya : Desentralisasi negara kesatuan
dulu yang dibentuk baru dibentuk daerah
Bentuk Negara : Negara Kesatuan Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi
otonom; Federasi negara bagian kemudian
negara serikat
Perbedaan
Negara
Kewenangan membuat UUD : Desentralisasi
kesatuan
pemerintah pusat; Federasi pemerintah federal
Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi desentralisa
dan pemerintah negara sehingga ada 2 UUD
si dengan
yang berlaku
negara
federasi

Sumber
kewenang
an :
Desentralis
asi
pemerinta
h
didistribusi
kan ke
Negara Serikat
daerah
otonom;
federasi
negara
bagian
didistribusi
kan pada
pemerinta
h federasi

Bentuk negara yang kita kenal dewasa ini : Negara Dominion

Uni Riil : beberapa negara berdasarkan suatu


Negara Uni
perjanjian

Uni Personil : beberapa negara kebetulan mempunyai


seorang kepala negara yang sama

Unsur - unsur negara : harus ada wilayahnya

harus ada rakyatnya

harus ada pemerintahnya

harus ada tujuannya

Permanen
artinya
walau badan
yang
memegang
harus ada kedaulatan Sifat-sifat kedaulatan : kedaulatan
itu berganti,
kedaulatan
negara
masih tetap
ada

Absolut
artinya
didalam
negara tidak
ada
Tujuan negara : Perluasan kekuasaan semata
kekuasaan
yang lebih
tinggi dari
kekuasaaan
negara
Tidak
terbagi-bagi,
kekuasaan
pemerintah
memang
Perluasan kekuasaan untuk berbagi-
mencapai tujuan lain bagi, tetapi
kekuasaan
tertinggi dari
negara tetap
tidak dapat
dibagi-bagi

Penyelenggaraan ketertiban Tidak


umum terbatas

Teori
Penyelenggaraan
Sumber Kedaulatan : kedaulatan
kesejahteraan umum
Tuhan

Melindungi segenap bangsa Teori


Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia : dan seluruh tumpah darah kedaulatan
Indonesia Rakyat

Teori
Memajukan kesejahteraan
kedaulatan
umum
Negara

Teori
Mencerdaskan kehidupan
kedaulatan
bangsa
Hukum

Ikut melaksanakan
ketertiban dunia

Pengertian hukum (Purnadi P & Soerjono S) : Sebagai ilmu pengetahuan

Sebagai disiplin

Sebagai kaidah

Sebagai tata hukum

Sebagai petugas

Sebagai keputusan
penguasa

Sebagai proses pemerintah

Sebagai sikap

Sebagai jalinan nilai-nilai

Negara lebih tinggi daripada


hukum berdasarkan
Hubungan antara negara dan hukum : pandangan yang bersumber
pada teori absolutisme
negara

Negara sebenarnya adalah


identik atau sama dengan
hukum

Negara harus tunduk pada


hukum, teori kedaulatan
hukum

Adanya perlindungan hak-


Ciri-Ciri Negara Hukum (Hukum liberal) :
hak asasi manusia

Pemisahan kekuasaan,
antara kekuasaan eksekutif,
legislatif dan yudikatif

Perlindungan Terhadap hak


Ciri-Ciri Negara Hukum (dalam arti luas) :
asasi manusia

Pemisahan kekuasaan

Setiap tindakan pemerintah


harus didasarkan pada UU

Adanya peradilan
administrasi yang berdiri
sendiri, untuk aparat
pemerintah yang melanggar
batas-batas kewenangan

3 Unsur Hukum (The rule of law) berdasarkan sistem angio saxon : Supremasi hukum

Persamaan kedudukan
didepan hukum bagi setiap
orang

Konstitusi bukan merupakan


(satu-satunya) sumber bagi
hak hak asasi manusia

Segala kegiatan atau usaha


yang terorganisir, bersumber
Pemerintah Pengertian (dalam arti luas) :
pada kedaulatan dan
berlandaskan dasar negara
Segala tugas, kewenangan,
kewajiban negara yang
harus dilaksanakan menurut
dasar-dasar tertentu (suatu
negara) demi tercapainya
tujuan negara

Kalau kita mengikuti


montesquieu maka hanyalah
Pengertian (dalam arti sempit): tugas, kewajiban dan
kekuasaan negara di bidang
eksekutif

Kalau kita mengikuti


vollenhoven, kekuasaan
negara dibidang bestuur
Penduduk warga negara
Penduduk : mereka yang
Warga Negara dan Negara : telah memenuhi syarat-
syarat tertentu
penduduk bukan warga negara
Bukan penduduk : mereka
yang berada dalam wilayah
suatu negara

Hak opsi :
hak untuk
memilih
Kriterium kelahiran menurut
kewarganeg
Asas kewarganegaraan : asas keibubapaan (ius
araan
sanguinis)
(pelaksanaa
n stelsel
aktif)
Pelaksanaan ke 2 stelsel ini berdasarkan :
hak
repudiasi :
hak untuk
Kriterium kelahiran menurut menolak
asas tempat kelahiran (ius kewarganeg
soli) araan
(pelaksanaa
n stelsel
pasif)

Yang
menjadi
warga
negara ialah
orang-orang
Suatu proses hukum yang bangsa
menyebabkan seseorang Indonesia
Di Indonesia yang menjadi warga negara (UUD 1945
Naturalisasi atau pewarganegaraan : dengan syarat-syarat asli dan
pasal 26) :
tertentu mempunyai orang-orang
kewarganegaraan bangsa lain
yang
disahkan UU
sebagai
warga
negara

Syarat-
syarat
mengenai
warga negar karena
ditetapkan kelahiran
dengan UU
(UU No 62
Tahun 1958)

karena
pengangka
tan

karena
dikabulkan
permohon
an

karena
pewargane
garaan

karena
atau akibat
dari
perkawina
n

Karena
turunan
ayah/ibuny
a

karena
pernyataa
n

Pasal 26 : yang menjadi


Hak dan Kewajiban warga negara Indonesia : warga negara adalah orang-
orang bangsa indonesia asli

Pasal 27 (2) : tiap-tiap warga


negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi
kemanusiaan
Pasal 28 : kemerdekaan
berserikat berkumpul
mengeluarkan pendapat
dengan lisan dan tulisan
ditetapkan dalam undang-
undang

Pasal 29 (2) : negara


menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-
masing

Pasal 30 (1) : tiap-tiap warga


negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha
pembelaan negara

Pasal 31 (1) : tiap-tiap warga


negara berhak mendapat
pendidikan dan pengajaran

Pasal 34 : fakir miskin dan


anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara
Asal usulnya : Desentralisasi negara kesatuan
dulu yang dibentuk baru dibentuk daerah
otonom; Federasi negara bagian kemudian
negara serikat

Kewenangan membuat UUD : Desentralisasi


pemerintah pusat; Federasi pemerintah federal
dan pemerintah negara sehingga ada 2 UUD
yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai