Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

URBANISASI
PASCA
LEBARAN
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Tugas : Urbanisasi Pasca Lebaran

Kelas : 1-KA34

Dateline Tugas : 14 Oktober 2010


Tanggal Penyerahan & Upload Tugas : 14 Oktober 2010

PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat sendiri tanpa
meniru atau mengutip dari tim . pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, kami siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk
mata kuliah ini.

Penyusun

NPM Nama Lengkap Tanda Tangan


18110353 Veny Regianti V3y
V3y

Program Sarjana Sistem Informasi

UNIVERSITAS GUNADARMA

i
KATA PENGANTAR

Puji Tuhan Yang Maha Esa, dengan rahmat-NYa saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
mengangkat topik Urbanisasi Pasca Lebaran mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.

Saya juga tidak lupa berterima kasih kepada orang tua, teman –teman semua serta pihak-pihak
yang telah membantu saya memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada
search engine google yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini. Dan Juga kepada dosen
pembimbing mata kuliah Ilmu Sosial Dasar, Bpk. M. Burhan Amin yang telah memberikan kesempatan
kepada saya melalui tugas makalah ini.

Saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu
saya sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.

Bekasi, 14 Oktober 2010

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Surat Pernyataan .............................................................................................................. i

Kata Pengantar .................................................................................................................. ii

Daftar Isi ............................................................................................................................. iii

Bab I Pendahuluan

1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

2 Tujuan .................................................................................................................. 1

3 Sasaran ................................................................................................................. 2

Bab II Permasalahan

1 Kekuatan .............................................................................................................. 3

2 Kelemahan ........................................................................................................... 4

3 Peluang ................................................................................................................. 5

4 Tantangan ............................................................................................................ 5

Bab III Kesimpulan dan Rekomendasi

1 Kesimpulan .......................................................................................................... 6

2 Rekomendasi ........................................................................................................ 6

Daftar Pustaka .................................................................................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Urbanisasi

Dalam teori, disebutkan bahwa urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke
kota.Dewasa ini, urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota menimbulkan berbagai permasalahan
kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa
didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak
hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang
harus segera dicarikan jalan keluarnya.

Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase


penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah
satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi
Penduduk dan Mobilitas Penduduk, Bedanya Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan
penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas
Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap.

Terutama pada momen pasca lebaran, dimana banyak orang-orang dari desa berbondong-
bondong ke kota-kota besar dengan tujuan untuk mengadu nasib hidup dikota besar seperti
Jakarta. Dan momen tersebut lama-kelamaan menjadi suatu kebiasaan di setiap tahunnya,
semakin lama semakin meningkat jumlahnya sehingga menyebabkan fenomena urbanisasi pasca
lebaran dimana terdapat sentralisasi kependudukan di Ibukota.

1.2 Tujuan Urbanisasi

Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang
biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa,
impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.

Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau
faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau
faktor penarik.

1
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi adalah bermulai dari sebuah
mimpi. Mereka bermimpi untuk menjadi orang kaya, lebih sukses dan hidup yang lebih
baik di kota dimana sarana dan prasana semua tersedia.

Sedangkan faktor-faktor yang menarik adalah kualitas dan kuantitas yang


ditawarkan oleh kota besar lebih baik dan banyak. Selain itu juga, kota besar
menawarkan kemudahan dalam segala hal. Hal tersebut merupakan pemicu bagi
masyarakat untuk melakukan urbanisasi.

1.3 Sasaran

Kota besar merupakan kota yang menjanjikan dalam semua bidang. Sehingga
kota besar terutama ibukota yang menjadi tujuan utama bagi mereka yang berencana
untuk melakukan urbanisasi.

Serta dukungan bagi tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan yang tertuang dalam pasal 27 ayat ke 2 UUD
1945. Sehingga semakin mantaplah niat bagi mereka untuk urbanisasi.

Sehingga tidak dapat dielakkan lagi, kota-kota besar yang memiliki prospek
kehidupan yang menjanjikan yang menjadi tempat sasaran utama, dimana daerah tersebut
dapat berupa daerah industri dan perdagangan pada umumnya.

2
BAB II

PERMASALAHAN

Banyaknya arus urbanisasi pasca lebaran setiap tahunnya, menjadi tidak terkontrol oleh
pemerintah. Salah satunya karena banyak yang habis pulang kampung, membawa sanak keluarga
untuk bekerja di Jakarta ataupun kota-kota besar lainnya entah itu dengan keahlian yang dimiliki
adalah urusan kedua setelah niat mereka yang besar. Apabila satu keluarga di ibukota Jakarta
membawa 1 orang dari kampung halamannya maka dapat diperhitungkan lebih dari 2000 urban
yang datang ke Jakarta setiap tahunnya yang semakin meningkat.

Dan pemerintah pun tidak dapat mengantisipasi lonjakan arus urbanisasi tiap tahunnya.
Sehingga sarana dan prasarana yang ada tidak dapat mencukupi kebutuhan semua masyarakat.
Tidak hanya sarana dan prasarana saja yang membuat pemerintah kewalahan menghadapi
urbanisasi, namun akibat urbanisasi pun meningkatkan jumlah kemiskinan, pengangguran,
pemukiman yang tidak layak, meningkatnya jumlah tunawisma, sehingga kesenjangan sosial pun
semakin nampak dan tindak kriminalitas pun menjadi salah satu akibat dari kondisi-kondisi
tersebut.

2.1 Kekuatan (Strength)

a. Urbanisasi dapat meningkatkan kemampuan seseorang (skill) karena mereka dituntut


untuk memiliki multitalented. Sehingga dapat mengembangkan diri seseorang agar orang
tersebut memiliki kemampuan yang dibutuhkan dalam masyarakat.

b. Tenaga kerja yang dibutuhkan dapat terpenuhi, dimana banyak industri, perdagangan
dan lain-lain yang membutuhkan tenaga kerja, dan dengan adanya urbanisasi maka kebutuhan
tenaga kerja teratasi sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pihak penyedia
tenaga kerja maupun tenaga kerja yang ada.

c. Dengan adanya urbanisasi dapat meningkatkan taraf hidup seseorang, karena mereka
dapat hidup yang lebih baik dengan sarana dan prasarana yang mendukung di kota besar.

3
d. Dengan adanya urbanisasi mampu memberikan cara pandang yang baru bagi masyarakat
urbanisasi, Karena cara pandang masyarakat di desa dan di kota berbeda, maka mereka dapat
mengetahui cara pandang dari kedua sisi tersebut, sehingga hal ini dapat mengubah cara berfikir
mereka dalam menentukan suatu keputusan dengan pertimbangan-pertimbangan yang ada.

2.2 Kelemahan (Weakness)

a. Tidak sedikitnya penduduk yang melakukan urbanisasi datang hanya untuk mengadu nasib,
sehingga mereka tidak memiliki modal kemampuan (skill) yang dibutuhkan karena mereka
hanya bermodalkan tekad yang kuat. Sehingga dapat meningkatkan jumlah pengangguran serta
kemiskinan.

b. Banyaknya jumlah yang melakukan urbanisasi sehingga tidak terkontrolnya sarana dan
prasarana yang tersedia. Dampaknya adalah tidak adanya tempat tinggal yang memadai. Dapat
kita jumpai di sepanjang pinggiran kali ciliwung, contohnya.

c. Banyaknya jumlah urbanisasi mengakibatkan jumlah penduduk di desa semakin menipis.


Sehingga, banyak lahan kosong yang tidak dimanfaatkan karena tenaga kerja yang ada lebih
memilih untuk pergi ke ibukota.

d. Dengan adanya urbanisasi, maka semakin ketatnya persaingan yang ada, dan hanya
sedikit saja yang diterima daripada yang ditolak khususnya dalam melamar pekerjaan. Sehingga,
statistik pengangguran pun semakin meningkat pula.

e. Masih berhubungan dengan jumlah pengangguran yang semakin meningkat, dapat


mengakibatkan kesejahteraan masyarakat pun semakin berkurang. Karena mereka tidak memiliki
pendapatan yang tetap sedangkan kebutuhan hidup terutama di kota besar sangat besar pula.

f. Karena terjepit masalah pendapatan bagi mereka yang pengangguran, kebanyakan dari
mereka pun memilih untuk menjadi pengamen ataupun pengemis dijalanan. Hal ini dapat
membuat petugas keamanan menjadi kewalahan menghadapi mereka.

4
g. Kehidupan di kota besar yang keras apabila dibandingkan dengan kehidupan di desa,
membuat para urban yang belum memiliki pengalaman kerap kali salah memilih pergaulan, tidak
sedikit bagi mereka yang terjerumus kedalam dunia malam, mengenal obat-obatan terlarang dan
menjadi preman maupun tindak kriminal lainnya yang dapat membuat resah penduduk.

2.3 Peluang (Opportunity)

a. Dengan banyaknya urbanisasi menjadi peluang besar bagi dunia usaha, karena adanya
urbanisasi maka bertambah pula jumlah penduduknya, sehingga kebutuhan konsumen pun
semakin meningkat.

b. Maka pertumbuhan ekonomi di ibukota maju semakin cepat, dan banyak usaha-usaha
lainnya yang bermunculan. Seperti industri sepatu, maka akan ada kebutuhan pasar akan kaus
kaki. Dan semakin tinggi peradaban manusia, maka semakin tinggi pula tingkat kebutuhannya.
Maka hal ini menjadi peluang yang sangat besar bagi mereka yang akan memulai usaha dalam
memenuhi kebutuhan yang ada di masyarakat.

2.4 Tantangan (Threat)

a. Dengan semakin banyaknya usaha yang dibangun di ibukota, maka persaingan yang ada
pun semakin ketat. Hal ini memerlukan inovasi dan kreatifitas untuk tetap memikat para
konsumen maupun pelanggan.

b. Dengan semakin banyaknya kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi yang baik, maka para urban pun akan ditantang untuk terus meningkatkan
kemampuannya.

5
BAB III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 Kesimpulan

Dalam hal urbanisasi disatu sisi memberikan nilai baik yang harus dipertahankan, dan
harus dikontrol agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan tertib. Agar dapat dipersiapkan baik
sarana maupun prasarana yang ada, sehingga dapat diminimalisir terjadinya kemenurunan
kesejahteraan masyarakat, serta tindak kriminal yang salah satu akar penyebabnya adalah
urbanisasi.

3.2 Rekomendasi

Untuk mengendalikan arus urbanisasi yang ada khususnya pasca lebaran, maka salah satu
cara yang diperlukan adalah terjalinnya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat khususnya
di desa, untuk membuat suatu program pembangunan didesa. Khususnya bagi daerah yang
memiliki tempat wisata alam. Sehingga, masyarakat desa pun akan merasa mencintai daerahnya
dan akan terus mengembangkan kekhasan yang dimiliki daerahnya dan dapat melestarikan
kebudayaan yang dimilikinya.

Para urban yang sudah terlanjur tinggal di ibukota, dapat dikumpulkan dalam lembaga
swadaya masyarakat, dimana mereka dapat saling belajar dan mengembangan kemampuan
mereka. Sehingga mereka dapat membuat suatu usaha kecil untuk dapat meningkatkan taraf
kehidupan mereka di ibukota.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://kammikomsatugm.wordpress.com/2009/09/29/fenomena-urbanisasi-pasca-lebaran-
transfer-orang-miskin-ke-kota/

http://www.sripoku.com/view/46623/urbanisasi_dan_lebaran

http://id.wikisource.org/wiki/Undang-
Undang_Dasar_Negara_Republik_Indonesia_Tahun_1945/Perubahan_II#Pasal_27

http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi

http://www.mediaindonesia.com/cetak/berita.asp?id=2007101423593016

Anda mungkin juga menyukai