Kas 2 jt
Pendapatan akad Mudharabah 2 jt
Pembayaran Kembali
Diakui sebagai pengurang pembiayaan
mudharabah.
Kas xx
Pembiayaan Mudharabah xx
Pembiayaan Hilang
Hilang sebelum dimulainya usaha Kerugian
Pembiayaan Mudharabah xx
Pembiayaan Mudharabah xx
Hilang setelah akad dimulai kerugian
diperhitungkan saat bagi hasil.
Kas xx
Kerugian Pembiayaan Mudharabah xx
Pendapatan Bagi hasil Mudhrbh xx
Akad Mudharabah Berakhir
Bila akad selesai, pembiayaan mudharabah
belum langsung dibayar maka pembiayaan
mudharabah diakui sebagai piutang jatuh
tempo.
Piutang Jatuh Tempo xx
Pembiayaan Mudharabah xx
Bila akad selesai, pembiayaan mudharabah,
langsung dibayar
Kas xx
Pembiayaan Mudharabah xx
Penyisihan Kerugian
Pembiayaan Mudharabah: Rp 100 jt
Piutang Jatuh Tempo Rp 50 jt
ditaksir 5%.
Kerugian Pembiayaan Mdhrbh 5 jt
Kerugian Piutang Jatuh Tempo 2,5 jt
CK Pembiayaan Mudhrbh 5 jt
CKP Jth Tempoh 2,5 jt
Keuntungan dan Kerugian
Distribusi bagi hasil dapat dilakukan dengan
cara:
Profit sharing
Revenue sharing
Bila pembiayaan melewati satu periode:
Keuntungan pembiayaan diakui pada saat
terjadinya bagi hasil
Kerugian yang terjadi diakui periode terjadinya
kerugian teersebut dan mengurangi pembiayaan.
Akhir periode
Piutang Pendapatan Bg Hsl xx
Pendapatan Bg Hsl Mudharabh xx
Saat bagi hasil diberikan
Kas xx
Piutang Pendapatan Bagi Hsl xx
Jika terjadi kerugian
Kerugian Pembiayaan Mudharabah xx
Pembiayaan Mudharabah xx
Bank Sebagai Mudharib
Bank menerima udang dari nasabah untuk
dikelola.
Investasi Tidak Terikat
Investasi Terikat
Saat menerima setoran
Kas xx
Investasi tidak Terikat xx
Jika terjadi penarikan investasi oleh nasabah
Investasi tidak Terikat xx
Kas xx
Saat bank memperoleh untung
Beban bagi hasil mudharabh xx
Kewajiban bg hsl Mudharabh xx
Saat membayar bagi hasil kepada nasabah
Kewajiban bg hsl nudharabah xx
Kas xx