Anda di halaman 1dari 3

BAB I

Pendahuluan

Manusia memiliki hubungan yang erat dengan keindahan. Keindahan seseorang dapat lebih
dirasakan jika kita mampu menangkap, merasakan dan memahami arti dari keindahan
tersebut. Karenanya, penelusuran arti keindahan itu penting untuk lebih memahami arti
keindahan tersebut. Keindahan memiliki berbagai makna. Dan, oleh karenanya, bisa
terdapat berbagai macam arti dari keindahan, sehingga dapat membingungkan pengertian
dari keindahan tersebut. Keindahan yang dirasakan oleh manusia dapat muncul dalam
berbagai bentuk. Oleh sebab itu, ada baiknya kita telusuri lebih lanjut pengertian dan
hubungan manusia dan keindahan tersebut.

BAB II
Permasalahan

Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan
sebagainya. Keindahan merupakan bagian hidup manusia Keindahan adalah identik dengan
kebenaran. Lukisan tiruan Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Menurut
Hartono(2005) dan Widagdho (2005) Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia, dimanapun kapanpun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

BAB III
Pembahasan

Manusia Dan Keindahan

A. Pengertian Keindahan

Menurut The Liang Gie (1976) keindahan dalam bahasa Inggris diterjemahkan dalam kata
“beautiful”, dalam bahasa Perancis diterjemahkan dalam istila “beau”, dalam bahasa Italia
dan Spanyol diterjemahkan dengan istilah “bello”, kata-kata itu dalam bahasa latin disebut
“bellum”. Akar katanya “bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk
pengecilan menjadi “Bonellum” dan terakhir dipendekkan menjadi “bellum”.

Keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Plato menyebut watak
yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoles merumuskan keindahan sebagai
sesuatu yang baik dan juga menyenangkan. Sedangkan keindahan dalam arti estetik murni
yang biasanya disebut dengan istilah “symmetria” untuk keindahan berdasarkan
penglihatan (misalnya untuk seni pahat dan arsitektur) dan harmonia untuk keindahan
berdasarkan pendengaran atau keindahan dalam estetik murni menyangkut pengalaman
estetik seorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan
keindahan dalam arti yang terbatas mempunyai arti yang disempitkan sehingga hanya
menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan
bentuk warna.
B. Makna Keindahan

Ada beberapa makna keindahan yang dikemukakan berikut ini :

1. Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.

2. Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian
yang saling berhubungan satu sama lain, atau dengan demikian keseluruhan itu sendiri.

3. Yang indah hanyalah yang baik, Jika belum baik ciptaan itu belum indah. Keindahan harus
dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan amoral tidak bias dikatakan indah,
karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.

C. Renungan

Renungan adalah sedang memikirkan sesuatu yang ada dalam alam pikirannya yang tidak
dapat dilihat diraba atau dibaca oleh orang lain. Renungan adalah suatu proses berpikir.
Proses ini adalah bagian dari budaya yang abstrak (Koentjaraningrat, 1999). Renungan
hanya dirinya sendiri yang tahu. Kadar renungan satu sama lain berbeda meskipun objek
yang direnungkan sama, lebih pula objek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan
itu bergantung pada objek dan subjek. Dalam kehidupa sehari-hari orang mungkin
berkontemplasei dengan dirinya sendiri atau mungkin juga dengan benda-benda ciptaan
Tuhan atau dengan peristiwa tertentu berkenan dengan dirinya atau diluar dirinya. Ada tiga
ciri pemikiran kefilsafatan yaitu :

1.Menyeluruh artinya pemikiran yang luas.

2.Mendasar.

3.Spekulatif.

D.Keserian

Keserasian berasal dari kata Serrais. Serrais dari kata rasi artinya cocok atau sesuai. Kata
cocok atau sesuai mengandung unsur pengertian perpaduan, usuran dan seimbang
keserasian identik dengan keindahan sesuatu yang serrais tentu tampak indah dan yang
tidak serrais tidak indah. Oleh sebab itu keindahan adalah sejumlah koalita pokok tertentu
yang terdapat pada suatu hal.

E.Kehalusan

Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar, lembut, sopan (Budi bahasa), beradap.
Kehalusan berarti sifat-sifat halus, kesopanan dan atau keadaban. Sikap halus adalah sikap
lembut untuk berhadapan dengan orang lain. Sikap halus selalu memperhatikan orang lain
dan suka menolong orang lain. Sikap halus atau lembut merupakan perwujudan dari sifat-
sifat rama, sopan, sederhana dalam pergaulan.
Sikap halus ini selalu berpatokan pada prinsip-prinsip hidup kekeluargaan harus didasarkan
kepada cintakasih, keadilan, kejujuran, kesetiaan atau loyalitas, ketertiban, disiplin,
berkorban dan bagi orang tua perlu adanya suatu komando dan kesatuan sikap. Pergaulan
yang didasarkan pada prinsip itu akan melahirkan kehalusan dalam pergaulan, sekurang-
kurangnya ketentraman dan kesejahteraan.

BAB IV
Penutup

Segala bentuk dan makna dari keindahan pada dasarnya berakal dari penglihatan dan
persepsi manusia itu sendiri. Oleh karena itu, berbagai macam makna keindahan bisa
dirasakan jika manusia dapat mempersepsikan keindahan secara penuh dan merasakannya
sesuai dengan hati. Berbagai makna keindahan yang dijabarkan disini hanya merupakan
sebagian makna keindahan, karena persepsi manusia terhadap suatu obyek pada dasarnya
tidak pernah tetap dan selalu berevolusi sesuai dengan perkembangan budaya dan sosial
masyarakat. Karenanya, hampir tidak bisa diberikan suatu bentuk baku untuk keindahan
tersebut, karena arti keindahan bisa berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat
yang lain, suatu budaya dengan budaya lain, bahkan dari satu individu dengan individu yang
lain.

Anda mungkin juga menyukai