Anda di halaman 1dari 5

Selasar Sunaryo Art Space

Profil Pustaka Selasar

Pustaka selasar berada dibawah divisi Dokumentasi Selasar Sunaryo.


Selasar Sunaryo Art Space atau yang disingkat dengan SSAS adalah suatu
lembaga non profit yang bergerak dalam pengembangan seni rupa di Indonesia
untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk terlibat dalam
kegiatan budaya, seni visual dan pendidikan program seni. Sesuai dengan visi
dan misinya, selasar sunaryo memiliki keinginan untuk menjadi pusat sumber
daya, menawarkan akses informasi Bahasa Indonesia dan Internasional tentang
seni murni. Selasar Sunaryo Art Space Beralamat di Bukit Pakar Timur No.25
Bandung - 40198 Indonesia.
Pustaka selasar berorientasi pada tujuan utama lembaga induk yakni
berfokus pada kegiatan pendidikan seni, menyediakan literatur - literatur yang
memiliki relevansi dan korelasi dengan subjek seni khususnya seni rupa.

ASPEK – ASPEK PRESERVASI MEDIA DAN KOLEKSI

A. Bangunan Fisik

Pustaka selasar dibangun dengan rancangan arsitek kenamaan dari ITB Bpk
Tedjo Baskoro. Pada awalnya bangunan yang ditempati Pustaka Selasar
digunakan sebagai gedung kantor staff. Meskipun bukan dirancang untuk
bangunan perpustakaan, namun ruangan yang digunakan untuk pustaka selasar
memiliki rancangan yang Sangat baik. Dibangun diatas tanah dengan kontur
perbukitan seluas 5 X 10M, Pustaka Selasar dibangun dengan material material
kualitas tinggi mulai dari rangka beton, batu bata, hingga detail finishing
menggunakan cat dengan kualitas terbaik. Sekitar 30% bangunan terdiri dari
material kayu, mulai dari lantai, rak buku, hingga meja dan kursi baca.
B. Pencahayaan

Pustaka selasar memiliki ruangan dengan pencahayaan alami yang berasal dari
matahari seminimalis mungkin. Pencahayaan yang dominan berasal dari
pencahayaan buatan yang berasal dari lampu neon yang semuanya berjumlah
delapan buah. Tujuannya adalah untuk menghindari kerusakan koleksi akibat
pemanasan oleh matahari.

C. Tingkat Kelembapan

Dengan lokasi yang berada di atas perbukitan, menjadikan Pustaka Selasar


memiliki tingkat kelembapan yang cukup tinggi. Kondisi ini membuat koleksi –
koleksi yang berada di pustaka selasar menjadi mudah untuk terserang oleh
jamur. Untuk menyiasati kondisi yang demikian, pemilik Selasar Sunaryo yakni
bapak Sunaryo melengkapi pustaka selasar dengan alat Dehumidifier, yakni alat
yang mampu menyerap kelembapan udara. Aktifasi alat ini dilakukan ketika Jam
pulang Pegawai. Karena kelembaban yang cukup tinggi, Alat ini hanya
membutuhkan waktu 3 jam dan tempat penampungan akan terisi penuh oleh air.

D. Kondisi Koleksi

Koleksi yang berada pada Pustaka Selasar berasal dari Hibah. Hampir Seluruh
Koleksi yang berada di pustaka selasar saat ini berada dalam kondisi yang
Sangat baik. Selain karena umur koleksi yang terbilang cukup muda,
pemeliharaan dan pengawasan terhadap penggunaan koleksi dilakukan dengan
sangat baik. Jenis – jenis koleksi antara lain koleksi Audio Visual, buku,
Dokumentasi, Film Art, Kaset, CD, Slide, Lukisan, Patung, Kliping, Tugas Akhir,
Majalah, Poster, Ensiklopedia Seni.

D. Perawatan Koleksi

Karena berada di lokasi yang cukup tinggi dan dipenuhi oleh tumbuhan hijau,
jarang sekali terdapat debu. Kegiatan membersihan koleksi cukup dengan
menggunakan kemoceng dan cukup dilakukan secara periodik dalam waktu satu
minggu sekali. Selain itu, perawatan koleksi dilakukan juga dengan melakukan
pembongkaran rak buku dan Fumigasi (pencegahan tumbuhnya jamur) dengan
periode satu tahun sekali. Untuk koleksi Audio Visual, perawatan yang dilakukan
adalah dengan memutar koleksi tersebut secara berkala pada playernya untuk
menghindari tumbuhnya jamur.

E. Keamanan

Untuk menjaga keamanan koleksi, pustaka selasar tidak memperkenankan


pengguna yang ingin membawa pulang koleksi untuk dibaca di rumah.
Pengguna hanya bisa mengakses koleksi tersebut dan membacanya didalam
pustaka selasar. Untuk membantu pengguna yang ingin memiliki koleksi yang
diperlukan, tersedia layanan fotokopi dengan beberapa ketentuan.
Untuk menghadapi bahaya pencurian, digunakan alarm darurat yang
diaktifkan setelah jam pulang kantor. Keamanan dari bencana seperti kebakaran,
banjir dan segala bencana yang disebabkan oleh manusia maupun alam.
Pustaka selasar mempersiapkan tabung pemadam kebakaran yang dapat
dipergunakan sewaktu – waktu untuk ancaman dari bencana banjir, sistem
drainase pada pustaka selasar dirancang sangat baik dengan meminimalisir
lahan yang tidak mampu menyerap air karena di semen dengan menggunakan
paving blok pada halaman luar. Sampai saat ini pustaka selasar belum ada
kegiatan penduplikasian maupun pengalih bentukan koleksi dan dokumen untuk
mengantisipasi bencana alam.

F. Gangguan Hama

Binatang yang pernah masuk ke dalam pustaka selasar adalah Tikus. Binatang
ini secara cepat diatasi oleh staff dengan menggunakan racun.
Untuk binatang pengerat lainnya, belum pernah ada karena staff menjaga
kebersihan ruangan dengan sangat baik.

G. Sumber Anggaran Pemeliharaan

Untuk mendukung kegiatan Preservasi dan kegiatan pemeliharaan lainnya,


pustaka selasar memiliki sumber pendanaan yang berasal dari dana pribadi
pemilik Selasar Sunaryo Art Space yakni bapak Sunaryo.
TABEL KEGIATAN PRESERVASI

5 Sistem Keamanan Baik


No
6 Kegiatan Preservasi
Sistem Drainase Baik Keterangan
1
7 Pembersihkan Koleksi
Sistem Pencahayaan Baik
Cukup
2
8 Pembackup-an
Pembongkaran Koleksi
Rak Buku Kurang
Baik
3 Fumigasi Baik
4 Sistem Peringatan Bencana Baik

a. Fisik Gedung : ada bocor,


b. Tempat penyimpanan : memiliki dehumidifier, yaitu alat penyerap kelembapan.
Saat mati lampu menggunakan genset. Debu (pencemaran udara = pake
kemoceng 1X seminggu) lalu pembongkaran rak 1 tahun sekali termasuk
fumigasi.
c. Ruang baca : nyaman, bersih, pencahayaan alami dibuat minim.pencahayaan
buatan yang lebih dominan
d. Lingkungan : kelembapan udara, Tikus (gangguan Hama) : dapat ditangani
dengan cepat (poisoning)
e. Keamanan : terdapat alarm asap. Pencurian (dinyalakan saat jam pulang)
f. .
g. Kondisi Koleksi : Baik, bersih, sebagian berasal dari hibah dan ada koleksi hibah
yang sudah menguning (berjamur, Jilid Lepas)
h. Lokasi bangunan. Berdiri di atas tanah perbukitan berada di bawah bangunan
utama. Pada awalnya rancangan bangunan bukan diperuntukan sebagai
perpustakaan. Namun menempati bekas kantor.
i. Peminjaman : koleksi tersebut tidak bisa di pinjam (dibawa pulang) hanya bisa
difotokopi oleh staf perpustakaan.
j. Bahan bangunan : menggunakan material beton kualitas tinggi dan cat dengan
kualitas terbaik.
k. Asuransi : bangunan dan koleksi – koleksi yang terdapat didalamnya tidak di
Asuransikan.
Untuk upaya pembackupan kebanyakan hanya baru untuk audio visual. Untuk
beberapa koleksi yang lain ada yang sudah di rubah bentuknya terutama koleksi
TA.
Ada beberapa bahan pustaka yang langka dan beberapa bahan pustaka yang
kondisinya memprihatinkan.
l. Rencana tindakan terhadap bencana : sistem drainase sangat baik. Permukaan
tanah yang tertutupi oleh material yang tidak dapat menyerap air diminimalkan.
m. Keamanan bangunan : bangunan telah dirancang dengan sedemikian rupa oleh
arsitek dari ITB. Tedjo Baskoro.
n. Dasar Proposal dalam menilai alokasi dana suatu program pemeliharaan :
pendanaan dilakukan secara pribadi oleh pemiliki lembaga induk, yakni Bapak
Soenaryo
o. Backup data : baru dilakukan pada koleksi yang berbentuk Audio Visual dan
beberapa koleksi pustaka.
p. Alih bentuk koleksi : untuk putaka perpustakaan belum ada, namun untuk
dokumentasi seperti lukisan, patung sudah ada. Koleksi lukisan dapat diperjual
belikan.

Anda mungkin juga menyukai