DIAGNOSA LAN
DISUSUN OLEH :
SAMDEA ANGGIETA
XI TKJ B
Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang maha pandai karena dengan
izinnya saya dapat menyusun dan menghadirkan Laporan Akhir dengan wujud kontribusi saya
pada tugas yang di berikan .
Saya mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Akhir ini.
Saya menyusun Laporan ini berdasarkan tugas yang diberikan pembimbing kami yang didalam
laporan ini berisi tentang berbagai macam percobaan materi dan praktek yang telah diberikan
kepada saya selaku pelajar.
Harapan saya selaku penyusun dengan dibuatnya Laporan Akhir ini dapat memenuhi tugas yang
diberikan dari pembimbing kepada saya. Saya selalu mengharap kritik dan saran yang
membangun sehingga Laporan yang saya buat ini lebih baik lagi
Penyusun
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Enkapsulasi 4
Handshaking 12
Flow Control 16
CIDR 43
VLSM 47
Routing 84
Tujuan
Pendahuluan
Untuk lebih jelasnya saya akan menjelaskan tentang cara penggunaan software
throughput.
PC
Aplikasi Troughtput
Koneksi internet
Berikut adalah gambar-gambar yang telah saya peroleh hasil dari peng-capture-ran :
HTTP
Ethernet
Gambar 2.1
GET / HTTP/1.1\r.n
Artinya menjelaskan tentang http yang kita minta halamanya
Host : www.facebook.com
Artinya host yang kita minta halamannya
Menjelaskan sumber dari frame data hasil yang muncul adalah saat frame
get (permintaan halaman) adalah port dari aplikasi. Nomor port ini adalah nomor
port dari aplikasi yang kita gunakan tergantung pada aplikasi browser yang kita
gunakan
Kesimpulannya ialah port yang kita gunakan ialah nmsd (1239) ke http dengan
menggunakan port 80 dengan panjang header 20 bytes
10 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Type : IP (0x800)
Kesimpulan nya ialah MAC address dari source ke MAC address destination sehingga LLC yang
berkomunikasi dengan type Protocol IP (0x800)
5. Physical : Frame
gambar 2.5
pada gambar 2.5 berisi informasi keseluruhan dari frame yang tercapture
arrival time : sesuai dengan terjemahannya arrival berarti sampai. Jadi arrival time disini berisi
informasi mengenai sampainya data ke www.facebook.com
frame length : berarti panjang frame yang kita analisis yaitu 480 bytes
kesimpulannya data pada gambar 2.5 berisi mengenai informasi dari frame yang saya analisis.
Waktu sampainya data,panjang frame,nomor frame yang saya analisis, dll
11 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Bidang study : TKJ Nama : Samdea Anggieta
Experimen : Diagnosa LAN Kelas : X TKJ B
Handshaking
No. Exp :2 Instruktur : Pak Rudi & Pak
Adi
Tujuan :
Agar siswa dapat menganalisis terjadinya handshaking yang terjadi pada jaringan
computer
Agar Siswa dapat membuktikan terjadinya handshaking pada jaringan computer
Agar siswa dapat mengetahui tahap-tahap dalam handshaking
Pendahuluan
Handshaking merupakan sesi komunikasi data ygn berlangsung dari mulai perencanaan
komunikasi sampai dengan komunikasi tsb selesai. Proses Handshaking diawali proses
prakomunikasi, yaitu proses pencarian host tujuan oleh host yang bertindak sebagai pengirim.
Proses ini diakhiri dengan kesepakatan kedua belah pihak untuk melaksanakan pertukaran
data. Yaitu proses pengiriman informasi berupa request dan tanggapan antara kedua belah
pihak
Computer
Aplikasi troughput(saya meggunakan wireshark)
Koneksi internet
Alat tulis
12 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Langkah kerja
Gambar 1.1
Lalu pilih interface > capture dan start
Gambar 1.2
Setelah itu masuk pada akses internet menggunakan aplikasi browser dan kunjungi
salah satu web
Gambar1.3
Stop capture dan lakukan analisis
Gambar 1.4
13 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Hasil Pengamatan
Gambar 1.5
14 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 1.6
Pada frame 25 menunjukan bahwa segment sebelum frame 25 telah hilang
Dan melakukan reassembled PDU pada frame 14 untuk menjamin keselamatan
data
Pada frame 26 client melakukan permintaan yang berisi ACK kepada serverPada
frame 27 menandakan berakhirnya babak 1 karena terdapat informasi Http/1.1
text/html yang berarti client telah mendapatkan content berupa text/html.
Kesimpulan
15 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Bidang Study : TKJ Nama : Samdea Anggieta
Experimen : Diagnosa LAN Flow Control (Error Corection) Kelas : XI TKJ B
NO Exp : 3 Instruktur : Pak Rudi
Tujuan
Agar siswa menganalisis proses terjadinya flow control dan error correction yang terjadi pada
jaringan computer
Agar siswa dapat menganalisis proses terjadinya flow control dan error correction
menggunakan software thoughtput
Penduhuluan
Flow Control adalah suatu proses yang digunakan untuk mengatur rate data transmition.
Tujuannya seandainya spec yang berkaitan dengan spec yang berbeda maka flow control akan
mengatur supaya data yang dikirim dapat dipahami oleh penerima. JAdi flow control utama
digunakan untuk menghindari bottle neck (penumpukan data). Sehingga berfungsi untuk
mengatur kecepatan data yang disampaikan desesuaikan kecepatan pengiriman agar tidak
terjadi bottle neck tadi.
Terdapat juga error control pada flow control yang berfungsi untuk menjamin paket data selain
diterima oleh destination , data tsb dalam keadaan tidak rusak atau tidak hilang
jika penerima proses proses penerimaannya cepat dibandingkan pengirimnya maka tidak
diperlukan flow control.
Untuk menganalisis data saya menggunakan salah satu aplikasi thourghput yaitu wireshark.
PC
Aplikasi troughtput (disini kami menggunakan wireshark)
Computer yang terkoneksi dengan internet
16 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Langkah kerja
Gambar 1.1
17 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Setelah itu akan muncul seperti gambar 1.4
Gambar 1.4
18 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Pada wireshark akan menampilkan frame-frame dari saya membuka sebuah halaman web
gambar 1.7
19 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Hasil Pengamatan
Nah saya disini akan menganalisa error corection yang terjadi pada browsing yang telah
saya lakukan.
Gambar 1.8
20 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Kesimpulan
Error detection terjadi karena saat kita melakukan pengeriman data terjadi kesalahan yang
membuat proses pengiriman terganggu dan secara automatis akan terjadi perbaikan terhadap
error yang terjadi untuk proses pengiriman data yang baik
21 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Bidang study : TKJ Nama : Sandea Anggieta
Experimen : Diagnosa LAN Pengujian IP address (bagian 1) Kelas : XI TKJB
No exp : 4 Instruktur : Pak Rudi & Pak Adi
Tujuan
Agar siswa mengetahui mana IP address yang berada pada satu network dan tidak satu network
pada jaringan computer
Agar siswa dapat membedakan Ip address yang berada pada satu network atau tidak dalam satu
network
Pendahuluan
Network Address
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan
untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address
dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2
segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada
Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket
tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address
202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network
address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada
kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat)
untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan “routing” surat-
surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan
routing atas paket-paket data.
Broadcast Address
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh
seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header
alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya
alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain
akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host
yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak
jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim
bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast
address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network
akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus
memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP
Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima
22 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address
pada network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan membuat
seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35
atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP
Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca
255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
Netmask
Netmask adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses
pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP
Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32
bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP
address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim.
Kaitan antara host address, network address, broadcast address & network mask sangat
erat sekali - semua dapat dihitung dengan mudah jika kita cukup paham mengenai bilangan
Biner. Jika kita ingin secara serius mengoperasikan sebuah jaringan komputer menggunakan
teknologi TCP/IP & Internet, adalah mutlak bagi kita untuk menguasai konsep IP address
tersebut. Konsep IP address sangat penting artinya bagi routing jaringan Internet. Kemampuan
untuk membagi jaringan dalam subnet IP address penting artinya untuk memperoleh routing
yang sangat effisien & tidak membebani router-router yang ada di Internet. Mudah-mudahan
tulisan awal ini dapat membuka sedikit tentang teknologi / konsep yang ada di dalam Internet.
1. Persiapkan 2 buah PC
2. Satu kabel UTP yan mempunyai tipe crossover
Langkah kerja
1. Kali ini saya mempergunakan 1 buah laptop dengan satu buah PC. Hubungkan laptop dengan
menggunakan kabel UTP dengan tipe crossover sehingga PC dan laptop dapat terkoneksi
2. Lakukan konfigurasi pada IP address pada laptop dan pada PC sehingga berada pada satu
network setelah itu lakukan pinging. Lihat gambar 1.1 dan gambar 1.2
23 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 1.1 Gambar 1.2
24 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 1.5 (IP Laptop) Gambar 1.6 ( IP PC)
25 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 1.9 (IP laptop) Gambar 1.10 (IP PC)
Setelah kita melakukan konfigurasi IP address yang berada pada satu network selanjutnya
lakukan konfigurasi pada IP laptop dan PC manggunakan IP address yang tidak berada pada satu
network
1. Buka control panel -> network connection -> internet protocol ->properties
2. Lakukan konfigurasi IP address seperti gambar 2.1 dan 2.2
26 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
4. Lalu lakukan hal yang sama dengan di atas. Bedakan IP address dengan gambar di atas
tapi ingat lakukan konfigurasi IP address antara PC dan laptop harus tidak berada pada
satu network
27 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 2.7 (IP PC) Gambar 2.8 (IP Laptop)
28 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Hasil pengamatan
1. Setelah melakukan pengamatan gambar 3.1 hingga 3.5 menunjukan IP address yang terdapat
pada satu network.dan saya melakukan pinging dari laptop kepada PC
Gambar 3.1
Gambar 3.2
29 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 3.3
Gambar 3.4
30 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 3.5
2. Gambar 4.1 hingga Gambar 4.5 menunjukan hasil dari ping antara PC dan laptop. Kali ini saya
melakukan pinging dari PC ke Laptop
Gambar 4.1
31 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 4.2
Gambar 4.3
32 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 4.4
Gambar 4.5
33 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Kesimpulan
Pada konfigurasi IP address, lalu kita melakukan pinging bila terdapat pesan reply
from……… maka itu menunjukan Host berada pada satu network
Pada konfigursi IP address, lalu kita melakukan pinging dan muncul pesan request time
out ini menunjukan bahwa IP addess yang kita konfigurasi itu tidak berada pada satu
network
34 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Bidang Study : TKJ Nama : Samdea Anggieta
10 Pesan Kesalahan pada Saat
Experimen : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B
Pingging
No Exp : 5 Instruktur : Pak Rudi & Pak Adi
Tujuan :
Agar siswa dapat mengetahui 10 contoh pesan kesalahan pada saat kita melakukan pinging
Agar siswa dapat akibat dari munculnya pesan kesalahan pinging
Agar siswa dapat mengantisipasi munculnya kesalahan pinging
Pendahuluan
Apabila suatu jaringan sudah terpasang maka kita sebagai teknisi dari jaringan komputer wajib
untuk melakukan pinging untuk mengetest apakah PC yang satu dengan yang lainnya terkoneksi dengan
baik atau tidak. Apabila pada saat kita melakukan pinging muncul pesan kesalahan yang mengakibatkan
PC mengalami gangguan jaringan baik secara fisik atau non fisik. Seperti kabel tidak terpasang dengan
baik atau terjadi bentrok IP Address antara PC satu dengan yang lainnya.
Kali ini saya akan memberikan beberapa contoh untuk pesan kesalahan yang terjadi pada saat
kita sedang melakukan pinging
1. 2 buah PC
2. Kabel UTP jenis crossover
Langkah kerja
35 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Hasil pengamatan
Gambar 1.1
Hal ini dikarenakan perintah yang kita gunakan itu tidak cocok dengan peruntah yang
seharusnya jadi akan muncul pesan kesalahan seperti gambar 1.1
36 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
2. Destination net unreachable
Gambar 1.2
Pesan kesalahan detination net unreachable terjadi karena terdapat gangguan pada
jaringan yang menyebabkan kita tidak terhubung dengan www.google.com
Gambar 1.3
Pada gambar di atas menunjukan bahwa saat kita melakukan pinging pada 172.16.16.1
muncul pesan kesalahan seperti gambar 1.3 ini berarti IP address yang kita tuju tidak
terdaftar kedalam jaringan computer sehingga muncul pesan kesalahan seperti gambar
1.3
37 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
4. Destionation Host unreachable
Gambar 1.4
Hampir sama dengan pesan kesalahan Destionation net unreachable tapi pesan
kesalahan ini terjadi karena host yang memiliki IP tsb itu tidak terhubung dengan
jaringan dan biasanya hal ini terjadi akibat tidak terpasangnya kabel pada Host tsb
5. General Failure
Gambar 1.5
Hal ini diakibatkan pada saat kita melakukan pinging kita mencoba untuk melepas kabel
di tengah-tengah proses lalu muncul pesan kesalahan seperti gambar 1.5
38 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
6. Hardware error
Gambar 1.6
Munculnya pesan kesalahan seperti gambar 1.6 diakibatkan hardware yan kita gunakan
itu telah rusak yang mengakibatkan terputusnya host yang terhubung dengan yang satu
dengan yang lainnya
Gambar 1.7
39 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Pada gambar 1.7 menunjukan pesan kesalahan yang di akibatkan kita pada saat
mengetikan perintah pinging tanpa menyertakan IP address yang kita tuju
Gambar 1.8
Pada saat kita melakukan pengujian terhadap jaringan yang kita pakai kita dapat
gunakan opsi dengan menyertakan size yang akan kita coba tambah bebannya. Dan
apabila beban tersebut terlalu besar bagi jaringan maka akan muncul pesan seperti
gambar 1.8
40 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
9. Request time out
Gambar 1.9
Ha ini terjadi akibat tidak terhubungnya host yang satu dengan yang lain yang
mengakibatkan terlambatnya packet yang terkirim atau bias diakibatkan host yang kita
tuju itu tidak berada pada satu network
Gambar 1.10
Pesan kesalahn ini terjadi karena opsi ping –s digunakan untuk menghitung waktu yang
diperlukan saat kita melakukan pinging. Tapi pada gambar di atas merupakan perintah
yang tidak sesuai dengan yang seharusnya
41 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Kesimpulan
Pesan kesalahan yang muncul diakibatkan oleh kesalahan perangkat (hardware) , opsi yang
digunakan salah (perintah yang salah ) dan jaringan yang tidak terhubung dengan baik
Apabila muncul pesan kesalahan pada saat kita melakukan pinging maka telitilah dengan
menggunakan bantuan ping. Agar kita dapat mengetahui penyebab munculnya pesan kesalahan
42 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Bidang Study : TKJ Nama : Samdea Anggieta
Experimen : diagnosa LAN CIDR Kelas : XI TKJ B
No EXP: 6 Instruktur : PA Rudi PA Rudi
Tujuan :
Pendahuluan
Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif
untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A,
kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan
mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan
membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem
yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak
digunakan. Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host
komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para
pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga
menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan.
CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak
terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara
teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP,
yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.
Langkah kerja:
43 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Hasil Pengamatan
Contoh
44 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
16. 192.168.31.128/25 – 192.168.31.255/25
3. Network awal = 192.168.12.0/23 tentukan alokasi subnetwork yang masing-masing
terdiri dari 4 host
i. Range network = 192.168.12.0 – 192.168.47.255
ii. Panjang tiap subnet = 4096/256 = 16 dengan masking/28
iii. Alokasi IP Address
1. 192.168.32.0/24 – 192.168.32.255/24
2. 192.168.33.0/24 – 192.168.33.255/24
3. 192.168.34.0/24 – 192.168.34.255/24
4. 192.168.35.0/24 – 192.168.35.255/24
5. 192.168.36.0/24 – 192.168.36.255/24
6. 192.168.37.0/24 – 192.168.37.255/24
7. 192.168.38.0.24 – 192.168.38.255/24
8. 192.168.39.0/24 – 192.168.39.255/24
9. 192.168.40.0/24 – 192.168.40.255/24
10. 192.168.41.0/24 – 192.168.41.255/24
11. 192.168.42.0/24 – 192.168.42.255/24
12. 192.168.43.0/24 – 192.168.43.255/24
13. 192.168.44.0/24 – 192.168.44.255/24
14. 192.168.45.0/24 – 192.168.45.255/24
15. 192.168.46.0/24 – 192.168.46.255/24
16. 192.168.47.0/24 – 192.168.47.255/24
4. Network Awal 192.168.32.32/28.tentukan alokasi subnetwork yang masing – masing
terdiri dari 4 host
i. Range Network =192.168.32.32 – 192.168.32.48
ii. Menentukan jumlah subnetwork = 16/4 = 4 dengan masking/30
iii. Alokasi IP address
1. 192.168.32.32/30 – 192.168.32.35/30
2. 192.168.32.36/30 – 192.168.32.39/30
3. 192.168.32.40/30 – 192.168.32.43/30
4. 102.168.32.44/30 – 192.168.32.48/30
5. Network awal = 192.168.20.0/22.tentukan alokasi subnetwork menjadi 4
subnetwork
i. Range network = 192.168.20.0/22 - 192.168.23.255/22
ii. Menentukan jumlah subnetwork = 1024/4=256 host dengan masking /24
iii. Alokasi IP address
1. 192.168.20.0/24 - 192.168.20.255/24
2. 192.168.21.0/24 – 192.168.21.255/24
3. 192.168.22.0/24 – 192.168.22.255/24
4. 192.168.23.0/24 – 192.168.23.255/24
45 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Kesimpulan
Apabila mendapat soal yang ditanyakannya host tiap subnet untuk mencarinya gunakan rumus
jumlah host di bagi host yang harus subnetwork
Apabil a mendapat soal yang ditanyakannya jumlah subnetwork yang harus untuk
mengalokasikan host gunakan rumus jumlah host awal dibagi jumlah network
46 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Bidang study : TKJ Nama : Samdea Anggieta
Experimen : Diagnosa LAN VLSM Kelas : XI TKJ B
No experiment : 7 Instruktur : Pak Rudi Pak Adi
Tujuan :
Pendahuluan
Alat tulis
Langkah kerja
Hasil Pengamatan
47 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Jawab
Definisikan range tiap sub network
A: 300+2=302, IP address = 512 IP, mask /23=255.255.254.0
B: 120+2=122, IP address = 128 IP, mask /25=255.255.255.128
C: 33+2=35, IP address =64 IP, mask /26=255.255.255.192
D: 15+2=17, IP address = 32 IP, mask /27=255.255.255.224
E: 50+2=52, IP address = 64 IP, mask /26=255.255.255.192
F: 10+2=12, IP address = 16 IP, mask /28=255.255.255.240
G: 200+2=202, IP address = 256 IP, mask /24=255.255.255.0
H: 150+2=152, IP address = 256 IP, mask /24=255.255.255.0
I : 100+2=102, IP address = 128 IP, mask /25=255.255.255.128
J: 50+2=52, IP address = 64 IP, mask /26=255.255.255.192
K: 75+2=77, IP address = 128 IP, mask /25=255.255.255.128
L: 90+2=92, IP address = 128 IP, mask /25=255.255.255.128
M: 32+2=34, IP address = 64 IP, mask /26=255.255.255.192
N: 52+2=54, IP address = 64 IP, mask /26=255.255.255.192
O: 35+2=37, IP address = 64 IP, mask /26=255.255.255.192
Jumlah IP = 2032
A : 192.168.0.0/23 - 192.168.1.255/23
G : 192.168.2.0/24 - 192.168.2.255/24
H : 192.168.3.0/24 - 192.168.3.255/24
B : 192.168.4.0/25 - 192.168.4.127/25
I : 192.168.4.128/25 - 192.168.4.255/25
L : 192.168.5.0/25 - 192.168.5.127/25
K : 192.168.5.128/25 - 192.168.5.255/25
N : 192.168.6.0/26 - 192.168.6.63/26
J : 192.168.6.64/26 - 192.168.6.127/26
E : 192.168.6.128/26 - 192.168.6.191/26
O : 192.168.6.192/26 - 192.168.6.255/26
C : 192.168.7.0/26 - 192.168.7.63/26
M : 192.168.7.64/26 – 192.168.7.127/26
D : 192.168.7.128/27 - 192.168.7.159/27
F : 192.168.7.160/27 - 192.168.7.175/27
48 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
a. 350 PC
b. 500 PC
c. 200 PC
d. 100 PC
e. 50 PC
Jawab
Definisikan range tiap sub network
B : 192.128.0.0/23 - 192.128.1.255/23
A : 192.128.2.0/23 - 192.128.3.255/23
C : 192.128.3.0/24 - 192.128.4.255/24
D : 192.128.5.0/25 - 192.128.5.127/25
E : 192.128.5.128/26 – 192.128.5.191/26
Jawab
49 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
F : 11.12.16.0./25 – 11.12.16.127/25
E : 11.12.16.128/25 – 11.12.16.255.25
D : 11.12.17.0/26 – 11.12.17.63/26
C : 11.12.17.64/26 – 11.12.17.127/26
B : 11.12.17.128/26 – 11.12.17.191/26
A : 11.12.17.192/26 – 11.12.17.255/26
Kesimpulan
Setiap kita mengalokasikan IP address dengan menggunakan VLSM usahakan setelah kita
mengetahui definisi setiap subnetwork urutkan dari yang terbesar agar kita lebih mudah untuk
mengetahui network mana yang paling besar jumlah hostnya
50 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Bidang Study : TKJ Nama :samdea Anggieta
Experiment : Diagnosan LAN Pengujian IP address (bagian 2) Kelas : XI TKJ B
No Exp : 8 Instruktrur : Pak Rudi & Pak Adi
Tujuan
Agar siswa dapat mengkonfigurasi pengujian IP address yang berada pada satu network dan tidak
berada pada satu network
Agar siswa dapat menentukan network address, broadcast address , available address sehingga
Konfigurasi IP address yang hendak di konfigurasi berada pada satu network
Pendahuluan
Ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh
digunakan untuk pengenal host, yaitu :
Network Address
Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0.
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet
Broadcast Address
Digunakan untuk mengirim atau menerima informasi yang harus diketahui oleh
seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki
header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket
tersebut.
Netmask
Digunakan untuk melakukan masking atau filter pada proses pembentukan routing agar kita
hanya memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan
menggunakan netmask kita tidak perlu memperhatikan seluruh IP address untuk menentukan
51 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
routing, cukup beberapa buah saja dari IP address yg perlu diperhatikan untuk menentukan kemana
packet dikirim.
1. 2 buah PC
2. Kabel UTP dengan jenis Crossover
Langkah kerja
Hasil pengamatan
1. Pengujian pertama :
52 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 1.1(IP PC 1) Gambar 1.2 (IP PC 2)
Gambar 1.3 menunjukan hasil pinging dari PC1 ke PC 2 pada Konfigurasi seperti
gambar 1.1 dan gambar 1.2
Gambar 1.4
53 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 1.5 ( IP PC 1) Gambar 1.6 (IP PC 2)
Nah setelah IP di ganti masking nya menjadi /28 gambar 1.7 menunjukan hasil
dari pinging setelah di konfigurasi
Gambar 1.7
54 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 1.8
Gambar 1.9
2. Pengujian ke 2
55 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 2.1 (PC 1) Gambar 2.2 (PC 2)
Gambar 2.3
56 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 2.4 (IP PC 1) Gambar 2.5 (IP PC 2)
Gambar 2.6 menunjukan hasil dari ping setelah IP address diganti masking nya menjadi /27
Gambar 2.6
57 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 2.7
Lalu setelah diganti IP address nya dengan 172.25.10.28/26 hasilnya ditunjukan gambar 2.8
Gambar 2.8
3. Pengujian IP ke 3
Konfigurasi IP address pada PC 1 dan PC 2 ditunjukan oleh gambar 3.1 dan 3.2
58 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 3.1 (IP address PC 1) Gambar 3.2 (IP address PC 2)
Gambar 3.3
59 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 3.4 (Konfigurasi PC 1) Gambar 3.5 (konfigurasi PC 2)
Setelah itu kami melakukan pinging terhadap IP yang telah diganti maskingnya dengan /28
dari PC 1 ke PC 2
3.6 Gambar
setelah itu kami melakukan pinging pada IP address yang telah di konfigurasi
Gambar 3.8
4. Pengujian IP ke 4
Kami melakukan konfigurasi terhadap PC 1 dan PC 2 seperti gambar 4.1 dan 4.2
61 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 4.1 (konfigurasi IP PC 1) Gambar 4.2 (konfigurasi IP PC 2)
Gambar 4.3
62 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Lalu kami mengganti masking IP PC 1 dan PC 2 dengan masking /26
Lalu gambar 4.6 menunjukan gambar hasil pinging setelah diganti maskingnya
Gambar 4.6
63 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Lalu kami mengganti IP address PC 2 seperti gambar 4.7
Gambar 4.7
Setelah itu kami melakukan pinging dan hasilnya ditunjukan gambar 4.8
Gambar 4.8
64 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
5. Pengujian IP ke 5
Gambar 5.3
65 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Lalu kami mengganti masking dengan /27
Gambar 5.6
66 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Setelah itu kami mengganti IP address dari PC 2 seperti yang ditunjukan gambar 5.7
Gambar 5.7
Gambar 5.8
6. Pengujian IP ke 6
67 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Kami melakukan konfigurasi PC 1 dan PC 2
Gambar 6.3
Setelah itu kami melakukan perubahan pada masking nya menjadi /21
68 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 6.4 (konfigurasi IP PC 1) Gambar 6.5 (konfigurasi IP PC 5)
Gambar 6.6
69 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Setelah itu kami mengganti IP addressnya PC 2
Gambar 6.7
Gambar 6.8
70 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
7. Pengujian IP ke 7
Gambar 7.3
71 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 7.4 (konfigurasi IP PC 1) Gambar 7.5 (konfigurasi IP PC 2)
Gambar 7.6
72 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Setelah itu kami melakukan perubahan IP address pada PC 2
Gambar 7.7
Gambar 7.8
8. Pengujian IP ke 8
73 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Kami melakukan konfigurasi PC 1 dan PC 2
Gambar 8.3
74 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 8.4 (konfigurasi IP PC 1) Gambar 8.5 (konfigurasi IP PC 2)
Gambar 8.6
75 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 8.7
Gambar 8.8
9. Pengujian IP ke 9
76 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Kami melakukan konfigurasi IP pada PC 1 dan PC 2
Gambar 9.3
77 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 9.4 ( konfigurasi IP PC 1) Gambar 9.5 (konfigurasi IP PC 2)
Gambar 9.6
78 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 9.7
79 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
10. Pengujian IP ke 10
Gambar 10.3
80 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Setelah itu kami melakukan perubahan pada masking
Gambar 10.6
81 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 10.7
Gambar 10.8
Kesimpulan
IP address yang berada pada satu network akan terkoneksi dengan baik
82 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
IP address yang berada pada berlainan network maka Host tidak akan terkoneksi dengan baik
kecuali ditambah kana lat yang di sebut router
83 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Bidang study : TKJ Nama : Samdea Anggieta
Experimen : Diagnosa LAN Routing Kelas : XI TKJ B
No. EXP : 9 Instruktur : Pak Rudi dan Pak Adi
Tujuan :
Pendahuluan
Routing adalah proses terkirimnya data dari satu host ke host lain dalam jaringan computer.
Perbedaannya dengan metoda akses jika metoda akses merupakan penyampaian data dari host ke host
lain secara collusion domain/fisik, sedangkan routing merupakan penyampaian data secara logika.
Routing bekerja pada lapisan network.
Berdasarkan proses routing dibagi menjadi 2 :
1. Routing langsung yaitu pengiriman paket data antar host yang terdapat dalam satu
network
2. Routing tidak langsung merupakan pengiriman paket data antar host yang terdapat
pada lain network dengan menggunakan perantara yang disebut dengan router
Untuk pengalokasian IP address gunakan table routing. Table routing merupakan table yang
menunjukan tujuan yang dapat dijangkau oleh data dari local host
PC
Aplikasi packet tracer yang sudah terinstalkan
Gambar topologi
Langkah kerja
84 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
2. Buat topologi seperti yang ditunjukan gambar 1.1
Gambar 1.1
Gambar 1.2
85 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
3. Lakukan konfigurasi host 1 dengan IP address dengan cara klik host tersebut pilih kolom desktop pilih
IP Configuration. Lalu isi seperti gambar 1.3
Gambar 1.3
Host 1 mempunyai IP address 10.10.10.1 dengan subnetwork 255.255.255.0 dan default gateway
10.10.10.2.lalu close
4. Selanjutnya untuk melakukan konfigurasi pada router 1 klik dari router tsb dan pilih config klik fast
ethernet 0/0. Isi IP address dengan 10.10.10.2 dan subnetmask dengan 255.255.255.0 dan lakukan
pengchecklist-an pada port status
Gambar 1.4
86 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
5. lalu pada FastEthernet 0/1 isi IP address dengan IP 11.11.11.1 dengan subnetmask 255.255.255.0 dan
tak lupa checklist pada port status
6. lalu pada kolom Static isi network dengan 12.12.12.0 mask dengan 255.255.255.0 next hop dengan
11.11.11.2
Gambar 1.4
7. lakukan konfigurasi pada router 2 yang sama halnya dengan router 1. Pada fastethernet 0/0 isi dengan
IP address 11.11.11.1 dengan subnetmask 255.255.255.0 checklist pada port status. Pada fastethernet
0/1 isi dengan IP address 12.12.12.2 dengan subnetmask 255.255.255.0 checklist pada port status
8. Dan pada Static isi network dengan 10.10.10.0 mask dengan 255.255.255.0 next hop dengan
11.11.11.1
9. Terakhir lakukan pengkonfigurasian pada host 2. Klik host tsb pilih desktop lalu IP Configuration
Isi IP address dengan 12.12.12.2 subnetmask dengan 255.255.255.0 default gate way dengan
12.12.12.1
87 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
B. Konfigurasi topologi B
1. Klik pada PC 0 lalu masuk pada kolom desktop setting IP address dengan nomor IP 20.20.20.1 karena
PC 2 berada pada network 20.20.20.0 seperti gambar 2.2
Gambar 2.2
2. Lalu lakukan konfigurasi pada router 2. Dengan cara klik router 2 lalu pilih kolom config lakukan setting
pada fastethernet 0/0 seperti gambar 2.3
3. Lakukan konfigurasi pada router 0 dengan dengan cara klik router 0 hingga muncul kotak yang
berisikan konfigurasi router. Pertama pilih fastethernet0/0 pada kolom config lakukan konfigurasi
88 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
seperti gambar di bawah 2.3
Gambar 2.3
Gambar 2.4
89 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
5. Lalu pada kolom static lakukan konfigurasi agar network dapat saling terkoneksi
Gambar 2.5
6. Setelah itu lakukan konfigurasi router 1. Cara yang digunakan sama dengan router 0. Pertama
konfigurasi pada fastethernet0/0 dengan IP address 30.30.30.2/24 dan pada fastethernet0/1 dengan
IP address 40.40.40.1
90 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 2.3
Pada setting ini saya menggunkan IP 20.20.20.2 karena port yang satu ini terdapat pada network
20.20.20.0 pada port ke 2
1. Setelah itu lakukan configirasi pada fastethernet 0/1. Pada konfgurasi ini gunakan nomor IP 30.30.30.1
karena port yang satu ini berada pada network 30.30.30.0 port 1.
91 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
2. Pada kolo static lakukan konfigurasi seperti gambar di 2.5
Gambar 2.5
3. Setelah itu lakukan konfigurasi pada router selanjutnya yaitu router 2.Cara nya klik router tsb konfig
pada fastethernet0/0 seperti Gambar 2.6
Gambar 2.6
4. Setelah itu lakukan konfigurasi pada fastethernet0/1 seperti gambar 2.7
92 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 2.7
5. Setelah itu pada kolom static lakukan konfigurasi seperti gambar 2.8
Gambar 2.8
6. Setelah itu lakukan konfigurasi pada PC 1 seperti gambar 2.9
93 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 2.9
94 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Untuk selanjutnya lakukan konfigurasi pada topologi 3
Gambar 3.1
7. Susun PC dan router seperti gambar di atas. Untuk konfigurasi pada topologi 3 pertama lakukan
konfigurasi pada PC 0
Gambar 3.2
95 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
8. Apabila sudah lakukan konfigurasi pada router 0. Untuk topologi 3 gunakan router 2421XM, dan
gunakan port yang ditunjukan gambar 3.3 untuk pemasangannya kita harus mematikan dahulu
routernya.
Gambar 3.3
9. Setelah itu pada kolom konfig lakukan konfigurasi pada fastethernet0/0 seperti gambar 3.4
Gambar 3.4
10. Dan pada fastethernet0/1 lakukan konfigurasi sesuai gambar 3.5
96 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 3.5
Gambar 3.6
97 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
12. Lakukan konfigurasi pada router 1 pada port fastethernet 0/0 seperti Gambar 3.7
Gambar 3.7
Gambar 3.8
98 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
14. Dan pada fastethernet 1/0 seperti gambar 3.9
Gambar 3.9
15. Dan tak lupa konfigurasi pada kolom static seperti gambar 3.10
Gambar 3.10
16. lakukan konfigurasi pada PC 1 seperti yang ditunjukan gambar 3.11
99 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 3.11
17. setelah itu lakukan konfigurasi pada router 2 .cara klik router tsb lalu pilih config dan lakukan
konfigurasi pada fastethernet0/0 seperti gambar 3.12
Gambar 3.13
18. lalu lakukan konfgurasi pada fastethernet 0/1 seperti gambar 3.14
100 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 3.14
19. hal yang sama lakukan konfigurasi pada fastethenet 1/0 seperti gambar 3.15
Gambar 3.15
20. Setelah itu lakukan konfigurasi pada kolom static seperti gambar 3.16
101 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 3.16
Gambar 3.18
102 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar 3.19
103 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Hasil Pengamatan
1. Pada topologi 1 setelah dilakukan konfigurasi hasilnya seperti gambar – gambar di bawah ini
Di bawah ini adalah tabel routing yang di gunakan agar PC dapat terkoneksi satu sama lain
104 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar di atas merupakan gambar yang dihasilka setelah saya melakukan konfigurasi
Setelah itu saya melakukan pinging ke PC 1 dan hasilnya ditunjukan gambar di bawah ini
Dan di bawah ini adalah tabel routing yang digunakan agar PC 0 dan PC 1 dapat terkoneksi
105 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
No Perangkat IP Address Konfigurasi Routing
1 PC1 20.20.20.1/24 GATEWAY = 20.20.20.2
40.40.40.0/24 via
20.20.20.2/24
30.30.30.2/24
2 Router1
50.50.50.0/24 via
30.30.30.1/24
30.30.30.2/24
20.20.20.0/24 via
30.30.30.2/24
30.30.30.1/24
3 Router2
50.50.50.0/24 via
40.40.40.1/24
40.40.40.2/24
30.30.30.0/24 via
40.40.40.2/24
40.40.40.1/24
4 Router3
20.20.20.0/24 via
50.50.50.1/24
40.40.40.1/24
5 PC2 50.50.50.2/24 GATEWAY =50.50.50.1
Gambar dihasilkan setelah saya melakukan konfigurasi secara keseluruhan pada topologi 3
Lalu saya melakukan pinging melakukan pengujian apakah PC saling terkoneksi? Dan inilah hasilnya
ditunjukan pada gambar di bawa ini. Di sini saya melakukan konfiugrasi dari PC 0 ke PC yang lain
106 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
107 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
Gambar di atas menunjukan bahwa PC dapat terkoneksi satu sama lain
Dan dibawah ini adalah tabel routing yang digunakan agar PC saling terkoneksi
Kesimpulan
108 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
BAB 1 : KONDISI FISIK JARINGAN LAB SMPN 3 CIMAHI
Kami melakukan observasi ke lab komputer SMPN 3 Cimahi pada tanggal 1 Desember 2010 dan
menganalisa kondisi fisik serta logika pada jaringan komputer di sana. Pada bab ini kami akan
memaparkan hasil yang kami dapatkan pada analisa fisik jaringan komputer.
Pada dasarnya, kondisi jaringan di lab SMPN 3 Cimahi cukup baik. Berikut adalah data-data
yang kami dapat di sana.
Nama Alat Jumlah Kondisi
Komputer 13 Baik
Monitor CRT 15 Baik
Monitor LCD 3 Baik
Stabilizer 16 Baik
Switch 1 Baik
Wireless Router 1 Baik
Modem 1 Baik
Kabel UTP - Baik
Conduit 1 Baik
Kami menganalisa satu-satu PC yang ada di Lab Komputer, dan mendapatkan hasil sebagai
berikut:
Dan kami menemukan perbedaan spesifikasi pada PC yang dipakai oleh guru.
110 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
111 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
sa
112 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
BAB 2 : SPESIFIKASI LOGIKA JARINGAN LAB SMPN 3 CIMAHI
Setelah menganalisa spesifikasi fisik kami mulai menganalisa spesifikasi logika (non-fisik) dari
komputer-komputer yang ada di Lab Komputer. Adapun yang kami dapatkan adalah:
Satu lagi spesifikasi dari komputer guru, ada beberapa perbedaan dalam spesifikasi.
Pada pembagian alamat di Lab Komputer, kami menemukan hal-hal berikut ini:
113 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
BAB 3 : PERMASALAHAN JARINGAN LAB SMPN 3 CIMAHI
Setelah kami melihat dan menganalisa jaringan komputer secara fisik dan non-fisik, kami
menemukan beberapa masalah yang harus ditangani oleh kami. Beberapa permasalahan yang ada pada
saat kami melakukan observasi, adalah sebagai berikut:
1. Wiring yang berantakan (tidak sesuai dengan standar yang ada)
2. Konfigurasi IP Address kurang tertata sehingga terjadi IP Conflict antara salah satu PC dengan
PC yang lainnya.
3. Sering tidak teraksesnya modem dalam pengkonfigurasian modem melalui web browser.
4. Keamanan komputer tidak dilengkapi dengan password sehingga ada kemungkinan dibobol.
5. Overheating pada salah satu PC
6. Sistem ventilasi udara kurang baik
7. BIOS Beeping pada salah satu PC
8. Conduit kurang memadai
114 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
115 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
116 | L a p o r a n A k h i r D i a g n o s a L A N S a m d e a A n g g i e t a
BAB 4 : PEMECAHAN MASALAH PADA LAB JARINGAN
KOMPUTER