Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Konsep kecerdasan tidak dapat dipisahkan dari konsepsi hakikat

manusia, hal ini terkait adanya keunikan manusia secara individual yang

berbeda antara satu dengan yang lain. Pada umumnya kita menyadari bahwa

setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal ini terjadi karena

setiap manusia yang dilahirkan telah membawa karakter dan sifatnya sendiri,

termasuk membawa kecerdasan baik itu kecerdasan Intelektual (IQ) maupun

kecerdasan Emosional (EQ) didalam dirinya, dan semua itu ikut

mempengaruhi kepribadian, bahkan dapat menentukan kesuksesan atau

kegagalan dalam hidupnya, namun demikian proses semua kecerdasan

tersebut belum selesai, semuanya masih dapat diubah atau dipengaruhi.

Dewasa ini masih banyak orang yang menganggap bahwa

produktivitas, kesuksesan dan kejayaan seseorang sangat ditentukan oleh

kecerdasan intelektual (IQ) yang dimilikinya, namun hal ini tidak sesuai

dengan teori tentang kecerdasan manusia. Daniel Goleman dalam

penelitiannya mengambil kesimpulan bahwa : ”faktor IQ (Intelektual

Quotient) hanya berpengaruh sebesar 20% saja, sedangkan yang 80%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya, termasuk kecerdasan emosionalnya

(Emotional Intelegene).”1

Suparian ; Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Dari Konsepsi Sampai Dengan Implementasi.


(Yokyakarta : Hikayat Publishing, 2004) Hal : 35.

1
2

Studi khusus atas EQ pada masa-masa terakhir mengidikasikan

adanya fungsi setara EQ disamping IQ, dimana manusia membutuhkan EQ

agar bisa hidup bahagia dan terjaga kesehatannya.2.

Kondisi emosional manusia sangat berpengaruh pada kesehatannya,

baik kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani. Banyak kita jumpai

berbagai bentuk penyakit rohani (jiwa) yang dikaitkan dengan kegoncangan

emosional dan perasaan, penelitian pun membuktikan adanya kaitan erat

antara emosional dan fungsi organ tubuh.

Orang-orang yang mengalami problem emosi dan menampakkan


perilaku berumusuhan, sebenarnya menderita buta emosi, mereka tidak
mengetahui emosi dan perasaan mereka dengan baik, mereka tidak
mampu mengungkapkan emosi dan perasaan melalui lisan maupun
tulisan, akibatnya mereka tampak sering marah dan sangat sensitif
tanpa mengetahui sebab yang sebenarnya.3

Sementara itu marah adalah emosi yang paling berbahaya bagi

kesehatan jantung, firman Allah surat SWT dalam surat Ali Imran ayat 119 :

١١٩ : ‫… "﴾ﻘﻞﻤﻮﺘﻮﺍﺒﻐﻳﻇﻜﻢ ﴿ﺍﻞﻋﻤﺮﺍﻦ‬..”

Artinya :

“……. Katakanlah (kepada mereka) matilah kamu dengan kemarahanmu itu”

(QS. Ali Imran : 119)”4

Ayat ini seakan ingin mengatakan bahwa secara teknis marah bisa

menyebabkan kematian.
2
Makmun Mubadiyh ; Kecerdasan Dan Kesehatan Emosional Anak.
(Jakarta : Pustaka AL-Kaustar, 2006) Hal : 20
3
Mammun Mubayyish ; Kecerdasan Dan Kesehatan Emosional
Anak (Jakarta : Pustaka Al-Kaustar, 2006) Hal : 49.
4
Departemen Agama ; Al-Qur’an dan Terjemahan (Bandung : Gema
Risalah Press, 1989) Hal : 95.
3

Apabila kebutaan emosi itu ada pada seorang pendidik sebagai orang

yang langsung berhadapan dengan siswa maka sungguh kecerdasan intelektual

yang dimiliki akan sangat tidak berarti bila keadaan perasaannya membuat

siswa tertekan, takut dan segan secara berlebihan kepada pendidiknya, hal ini

terjadi karena pendidik tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan

dirinya sendiri, dan keadaan ini akan sangat berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa. ”Prestasi bagi siswa merupakan suatu kebanggaan, namun

prestasi tersebut tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor internal dari siswa

saja tapi lebih-lebih lagi faktor eksternal, sepetti kondisi lingkungan termasuk

kondisi guru”5

Terkait dengan hal tersebut maka sangat dituntut dari seorang pendidik

untuk memiliki kecerdasan emosional serta rasa empati yang tinggi yaitu

perasaan memahami orang lain yang bisa melahirkan rasa cinta dan kasih

sayang, sehingga dengan rasa empati yang dimiliki oleh pendidik yang

bersangkutan membuat siswa merasa nyaman dengan suasana belajar

bersama, dan hal ini akan menumbuhkan semangat yang kuat dari dalam diri

siswa untuk belajar, sehingga sedikit banyaknya hal ini akan ikut mendorong

siswa kepuncak prestasi.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka penulis merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian dan menuangkannya dalam bentuk karya ilmiah

dengan judul : “Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) Pendidik terhadap

Abdurrahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab ; Psikologi Suatu


Pengantar Dalam Perspektif Islam (Jakarta : Prenada Media, 2004) Hal : 125.
4

Prestasi Belajar Siswa (Studi kasus di SD Negeri 3 Gandapura Kab.

Bireuen)”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kecerdasan emosional pendidik berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa SD Negeri 3 Gandapura, Kab. Bireuen?

2. Apakah faktor-faktor penyebab seorang pendidik kurang memiliki

kecerdasan emosional?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan yang hendak penulis capai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah kecerdasan emosional seorang pendidik

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SD Negeri 3 Gandapura, Kab.

Bireuen.

2. Untuk mengetahui factor-faktor penyebab seorang pendidik kurang

memiliki kecerdasan emosional.

D. KEGUNAAN PENELITIAN

Setiap penelitian pasti ada kegunaan begitu pula dengan penelitian ini,

adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi penulis, untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap

kehidupan sehari-hari, serta untuk mengetahui akan pentingnya kecerdasan


5

emosional dalam setiap kegiatan, baik dalam menelaah suatu masalah,

atau pun dalam menjalin suatu hubungan.

2. Bagi pendidik, sebagai bahan renungan dalam menjalankan tugasnya, dan

untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan kecerdasan emosional

dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan kemampuan dan

prestasi siswa.

3. Bagi siswa, berpotensi untuk lebih menjalani cara belajar yang benar dan

efektif melalui penelaahan tentang kecerdasan emosional.

E. PENJELASAH ISTILAH

Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca dalam memahami

istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini, penulis merasa perlu

menjelaskan beberapa istilah yang dianggap penting, istilah-istilah tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh

Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa istilah pengaruh

diartikan sebagai “Daya yang timbul dari seseorang, yang ikut membentuk

watak, atau perbuatan seseorang”6

Dani K. ; Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya : Putra


Harsa, 2002) Hal : 352.
6

Pengaruh yang penulis maksud adalah :dampak yang ditimbulkan

oleh seseorang yang dapat memberi perubahan terhadap kepribadian

seseorang.

2. Kecerdasan

Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa istilah

kecerdasan diartikan sebagai “hal yang menunjukkan kesempurnaan

perkembangan akal budinya”7

Meurut para ahli, Wiliam Stern mengartikan kecerdasan sebagai

“Kapasitas umum dari seseorang individu yang dapat dilihat pada

kesanggupan pikirannya dalam mengatasi tuntutan kebutuhan-kebutuhan

baru, keadaan rohaniah secara umum yang dapat disesuaikan dengan

problema-problema dan kondisi-kondisi yang baru didalam kehidupan.”8

Kecerdasan yang penulis maksud adalah : kemampuan olah pikir,

serta daya tangkap dan penalaran yang kuat terhadap sesuatu dengan

penguasaan ilmu pengetahuan, masing-masing individu.

3. Emosional

Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa istilah emosi

diartikan sebagai “Keadaan perasaan yang meluap dan berkembang lalu

surut dalam waktu singkat.”9

7
Desi Anwar ; Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya : Putra
Harsa, 2002) Hal : 225.
8
Abdul Mujib Jusuf Muzdakir ; Nuansa-nuansa Psikologi Islam
(Jakarta : Raja Gravindo Persada) Hal : 318.
9
7

Menurut para ahli, Daniel Goleman mengartikan emosional dengan

“Perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan

psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.”10

Emosinal yang penulis maksud adalah : kestabilan kesadaran yang

berhubungan dengan perasaan, atau ketahanan perasaan seseorang dalam

menerima sesuatu secara tidak terduga atau tiba-tiba.

4. Pendidik

Dalam kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa istilah prestasi

diartikan sebagai “Hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau

dikerjakan.”11

Pendidik yang penulis maksud adalah : Orang yang secara

langsung memberi ilmu dan bimbingan yang mengarah kepada segala

aspek pendidikan dengan kesabaran dan telaten.

5. Prestasi

Dalam kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa istilah prestasi

diartikan sebagai “Hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau

dikerjakan.”12

Emzulfajri, Ratu Aprilia Senja ; Kamus Lengkap Bahasa Indonesia


cet.3 (Jakarta : Difa Publisher, 2008) Hal : 280.
10
Abdul Mujib Jusuf Muzdakir ; Nuansa-nuansa Psikologi Islam
(Jakarta : Raja Gravindo Persada, 2002) Hal : 320.
11
Emzulfajri, Ratu Aprilia Senja ; Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
cet.3 (Jakarta : Difa Publisher, 2008) Hal : 637.
12

Ibid, Hal : 646.


8

Prestasi yang penulis maksud adalah : Hasil yang didapat melalui

perjuangan, ketekunan dan penguasaan ilmu yang berwawasan.

F. SISTIMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian kuantitatif disini terbagi

atas 6 bab, bab pertama terdiri dari pendahuluan yang didalam membahas :

Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

penelitian, penjelasan istilah, dan sistematika penulisan, kemudian bab dua

terdiri dari kajian pustaka yang didalamnya membahas pengertian kecerdasan

emosional, macam-macam emosi, peran dan fungsi kecerdasan emosional, dan

perumusan Hipotesis. Pada bab 3 membahas tentang metode penelitian,

didalanmnya meliputi : Rancangan penelitian, populasi dan sample, Instrumen

penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisa data. Kemudian bab 4

membahas tentang hasil penelitian didalamnya meliputi hasil deskripsi data,

dan pembuktian hipotesis. Bab 5 terdiri dari pembahasan, membahas tentang

pengaruh kecerdasan emosioal guru terhadap prestasi belajar siswa di SD

Negeri 3 Gandapura, Kab. Bireuen, faktor-faktor penyebab rendahnya

kecerdasan emosional guru di SD Negeri 3 Gandapura, Kab. Bireuen, dan

analisis penulis. Bab 6 penulis menyajikan beberapa kesimpulan tentang isi

skripsi dan juga saran yang berguna bago penulis sendiri, serta bagi pembaca.

Demikianlah sistematika pembahasan yang akan penulis sajikan pada bab-bab

berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai