Segi lima berwarna putih, melambangkan Pancasila yang merupakan dasar dan
falsafah negara dan Bangsa Indonesia khususnya terhadap sila Ketuhanan YME yang
senantiasa menjiwainya.
BONDOWOSO
Sesanti "CARYA DHARMA PRAJA MUKTI" mempunyai arti berkarya dan mengabdi
untuk kepentingan bangsa dan negara.
asap mengepul dalam bentuk garis-garis hitam, yang mewujudkan dua ekor sapi
bertanduk beradu muka, menunjukkan kebudayaan khusus serta kegemarran
tontonan rakyat Bondowoso akan aduan sapi.
Cemeti, parang dan tasbih diambil dari segi sejarah peranan Ki Ronggo Boondowoso
sebagai perintis dn pembuka kota Bondowoso. Tasbih sebagai simbol dan pegangan
ki Ronggo Bondowoso dengan kewibawaannya di landasi ketekunannya beribadah,
serta ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Cemeti lambang kewibawaan
pemerintah daerah. Parang (calek ngandung;Madura) menunjukkan daerah
Bondowoso adalah daerah pertanian.
Jagung, seikat padi, beserta daun tembakau menunjukkan hasil utama daerah
Bondowoso.
Tulang daun tembakau membagi lembaran duan tembakau, sebelah luar menjadi
lima bagian, melambangkan dasar negara Pancasila. sedang tulang daun tambakau
membagi daun sebelah dalam menjadi empat bagian, sebelah luarnya menjadi lima
bagian, melambangkan Undang Undang Dasar 1945. warna hijau melambangkan
kemakmuran daerah.
Gunung dan air melambangkan letak geografis daerah yang dikelilingi gunung-
gunung dengan pengairan yang cukup. Warna biru melambangkan harapan atas
kesuburan daerah.
Swasthi : Selamat bahagia batin, Merdeka, Menyatu diri dengan tuhan untuk
mendapatkan kebahagiaan lahir batin atau keselamatan dunia akhirat
MALANG
Arti Warna :
SITUBONDO
Arti Logo
5. Laut Biru dan Perahu Layar berarti melambangkan kekayaan laut , daerah pantai,
pelabuhan dan paniwisata di daerah Situbondo;
7. Butir Padi 17 buah, Kapas 8 buah, Rantai 4 buah, Roda Bergigi 5 buah berarti
melambangkan semangat Prokiamasi 17 Agustus 1945 untuk mengisi kemerdekaan
dengan pembangunan di daerah Situbondo;
8. Pita Putih bertuliskan Kabupaten Situbondo berarti menunjukkan bahwa lambang
dalam gambar adalah Daerah Kabupaten Situbondo.
LUMAJANG
Bentuk perisai pada lambang melukiskan sikap jiwa yang tahan uji, tabah dan penuh
ketetapan hati sebagai dasar dari tiap perbuatan manusia. Warna hijau
mencerminkan rasa kedamaian, persahabatan dan toleransi, sekaligus
menggambarkan kesuburan daerah Kabupaten Lumajang.
Sedangkan petak-petak sawah melukiskan salah satu unsur terpenting dan yang
terutama didaerah Lumajang, ialah unsur agraris. Pertanian didaerah Lumajang,
yang utama adalah padi, yang kedua merupakan usaha yang vital dan potensial
adalah tembakau, pada lambang dilukiskan sebagai rangkaian daun-daun tembakau
yang melingkar ke kiri dan ke kanan.
Nyala api dipuncak gunung merupakan dinamika yang menjiwai setiap unsur
kehidupan bagaikan nyala api gunung Semeru yang tak kunjung padam.
Untaian padi dan kapas melukiskan sikap hidup sosialistis bangsa dengan bertujuan
mewujudkan masyarakat adil dan makmur material dan spiritual berdasarkan
Pancasila adalah merupakan tema yang mengilhami setiap gairah pembangunan.
Bilangan-bilangan tujuh belas pada kapas, delapan pada tembakau dan empat puluh
lima pada padi mengungkapkan Semangat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang
menjiwai kerja, setiap unsur pembangunan di Lumajang.
Bintang segilima di bagian atas melukiskan Pancasila, falsafah negara dan sikap
hidup bangsa Indonesia yang wajib dijunjung tinggi dan diagungkan, sebagaiman
telah disebutkan pada sila Pertama Ke Tuhanan Yang Maha Esa. Merupakan dasar
dan tujuan hidup Bangsa Indonesia justru karena Pancasila wajib diikrarkan dan
diamalkan.
Perisai Bulat Telur :Mempunyai makna melukiskan sifat – sifat ketahanan dari
segenap potensi yang terdapat dalam Kota Pasuruan
Latar Belakang Gunung Melambangkan seolah olah kota Pasuruan diapit oleh
Pegunungan Tengger dan selat Madura
Pita Putih dengan tulisan Sura Dira Satyapati Mempunyai arti Berani Teguh Hati dan
Setya kepada pimpinan Negara dan Agama, perkataan Sura Pati juga
melambangkan bahwa masyarakat Kota Pasuruan akan mengingat pahlawan
Untung Soeropati