Anda di halaman 1dari 1

Senyuman Semesta

jiwa lelah
raga lemah
lutut goyah

kepala berdengung
dada tercenung
angan bergelantung

bisik merdumu, berkumandang


tatap matamu, membayang
degup jantungku, melayang

milyaran kata, membalut tubuh indahmu


menghadang, di depan jalanku menuju mati
kau lah puisi, pengantar ekstase kosmis

Bandung, 2 Januari 2011

(Putri Sarinande)

Anda mungkin juga menyukai