Anda di halaman 1dari 22

GLAUKOMA

Kelompok 2
1. A nisa yulia nt i N
2. A nto n B ig una wa n
3. a p Ris No viT a
4. a Rga Eka sA pu tRa
5. liA yu Lia tA nt i
6. Widi bAyu aJ i
7. yo Ni eK a p Ra se tY o
Definisi...
Glaukoma adalah merupakan gangguan
mata yang di sebabkan oleh tekanan
kerusakan syaraf mata yang tinggi.
glaukoma bisa terjadi pada siapa saja.
Glaukoma adalah penyebab ke -2
terbesar untuk kebutaan di Indonesia.
Glaukoma dapat menyerang Orang
dewasa dan anak- anak.
Jenis Glaukoma :
Terdapat 4 jenis glaukoma:
1. · Glaukoma Sudut Terbuka
2. · Glaukoma Sudut Tertutup
3. · Glaukoma Kongenitalis
4. · Glaukoma Sekunder.
dari keempat glaukoma diatas dapat
menyebabkan kerusakan saraf optikus
Tanda- tanda glaukoma:
 tiba-tiba nyeri hebat pada mata dan sekitarnya (orbita,
kepala, gigi dan telinga).
 mata sangat kabur dan melihat warna seperti pelangi
(halo) disekitar lampu.
 mual, muntah, berkeringat
 mata merah, hiperemia konjungtiva dan siliar
 visus sangat menurun
 edema kornea
 bilik mata depan sangat dangkal
 pupil lebar lonjong dan tidak ada refleks terbadap
cahaya.
 sudut bilik mata depan tertutup
Pemeriksaan pada glaukoma..
 Periksa tekanan intra okuler
 Digital
 Dengan menekan kelopak mata dengan jari
tulunjuk
 Tonometri
 Periksa sudut bilik mata
 Senter iris dr samping,bila tdk ada bayangan
sudutnya dalam,bila ada bayangan iris berarti
sudut sempit.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian

Pemeriksaaan fisik :

 Pd glaukoma COA dangkal, aguos humor keruh,dan


pembuluh darah menjalar keluar dari iris.
 Terjadi penurunan lapang pandang
 Melalui inspeksi,adanya inflamasi mataskler
kemerahan,kornea keruh,dilatasi pupil
 Pd pemeriksaan tonometri didapat nilai 22-23 mmHg
sedangkan akut lebih dr 30 mmHg.
 TIO meningkat maka sudut COA akan menutup
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
a. Perubahan persepsi sensori visual b/d
kerusakan serabut saraf oleh karena
peningkatan tekanan bola mata.
b. Nyeri b/d peningkatan tekanan intra okuler.
c. Kurang pengetahuan b/d kurang informasi.
d. Cemas b/d penurunan tajam
penglihatan ,penurunan lapang pandang.
e. Isolasi sosial b/d takut cidera.
Intervensi Glaukoma...
Tujuan :

 Mengidentifikasi perubahan visual

 Mengidentifikasi adanya
peningkatanTIO
Intervensi keperawatan :
1. Lakukan tindakan untuk mencegah
peningkatnya TIO
2. Diet rendah natrium
3. Pembatasan kafein
4. Mencegah konstipasi
5. Mencegah manuver valsalva
6. Mengurangi stres
7. Pantau klien untuk melihat dengan jelas
8. Kolaborasi dalam pemberian pengobatan
Glaukoma Tertutup
Definisi..
 Terjadi bila terdapatkenaikan mendadak dari
tekanan intraokular, yang disebabkan penutupan
sudut bilik mata depan yang mendadak oleh akar
iris, sehingga menghalangi sama sekali
keluarnya humor akueus melalui trabekula,
menyababkan meningginya tekanan intraokular,
sakit yang sangat di mata secara mendadak dan
menurunnya ketajaman penglihaatan secara tiba-
tiba, disertai tanda kongesti, maka disebut pula
glaukoma akut kongestif atau glaukoma akut.
PATOFISIOLOGI..
 Mata dengan segmen anterior yang kecil dengan
meningkatnya usia akan mengalami perubahan-
perubahan (lensa lebih tebal, lensa lebih kedepan,
pupil miosis) dan bila pada suatu saat mengalami
cetusan berupa dilatasi ringan dari pupil (karena
emosi, sinar yang remang-remang, obat-obatan)
maka mendadak terjadi blok pupil.
Akuos terbendung di bilik mata belakang yang akan
mendorong iris perifer kedepan sampai menempel
pada jaring trabekula sehingga sudut bilik mata
depan mendadak tertutup dengan akibat TIO
meningkat secara mendadak pula.
DIAGNOSIS...
 DIAGNOSIS
 Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gejala
klinis.

Pada pemeriksaan didapatkan:


 visus sangat menurun, hiperemia konjungtiva dan siliar
(perilimbal), kornea sangat suram (edema).
 Dengan lampu senter yang terang akan tampak:
 bilik mata depan sangat dangkal
pupil lebar lonjong, tidak ada refleks
 Tonometer Schiotz: TIO(Tekanan intra oskuler) sangat tinggi
(sampai 45 -75 mmHg)
 dengan gonioskopi: sudut bilik mata depan tertutup
LANJUT……………
DIAGNOSIS BANDING

 Uveitis anterior akut :


pupil miosis
TIO normal/menurun

 Keratokonjungtivitis akut :
pupil normal
TIO normal

 Glaukoma neovaskuler :
neovaskularisasi pada permukaan iris dan sudut bilik mata
depan
LANJUT......
 Glaukoma fakomorfik :
lensa imatur atau matur

 Glaukoma fakolitik :
lensa matur atau hipermatur- bilik mata depan
tidak dangkal
sudutbilik mata depan terbuka

 Glaukoma sekunder karena uveitis anterior:


pupil sinekia posterior total
PENATALAKSANAAN,.,.
 1. Menurunkan TIO segera
 Hiperosmotik : tekanan osmose plasma meningkat sehingga menarik
cairan dari dalam mata.
 Gliserin I - 1.5 ml/kgBB dalam bentuk 50% larutan (dicampur cairan sari
buah dsb. dengan jumlah yang sama) diminum sekaligus.
Bila cairan gliserin sukar diminum karena sangat mual/muntah, dapat
diberi Mannitol 1 - 2 gram/kgBB 20% daiam infus dengan kecepatan 60
tetes/menit.
 NOTE : Bila TIO sudah turun mencapai normal dosis ini tidak perlu
dihabiskan.
 Acetazolamide: menekan produksi akuos.
 Langsung diberi 500 mg peroral dan dilanjutkan dengan 250 mg tiap 6
jam. Bila sangat mual/muntah dapat diberikan secara intravena dengan
dosis 500 mg.
 Beta adrenergik antagonis: menekan produksi abios* Timolol maleate
0.25% - 0.5% tetes 2 x/hari
Lanjut................
2. Membuka sudut yang tetutup
Miotikum : iris tertarik dan menjauh dari trabekula sehingga sudut
terbuka.
Pilokarpin 2 - 4% tetes tiap 3 - 6 jam, diberi bila sudah ada tanda-tanda
penurunan TIO oleh karena TIO yang sangat tinggi akan menyebabkan:
paralisis sfingter pupil sehingga pupil tidak bereaksi terbadap Pilokarpin.
edema kornea sehingga daya menyerap Pilokarpin kurang.
Tidak dianjurkan frekuensi pemberian Pilokarpin yang banyak karena
mungkin dapat timbul krisis kolinergik lagi pula sudut dapat dibantu
terbuka oleh Acetazolamide
Acetazolamide : akuos dibilik mata belakang berkurang sehingga
tekanan dibilik mata depan menjadi lebih tinggi dari bilik mata belakang
dan hal ini akan menyebabkan penekanan iris kebelakang menjadi
trabekula, sehingga sudut terbuka (bila belum ada perlekatan).
Lanjut...............
3. Memberi suportif dengan mengurangi nyeri, mual/muntah dan
reaksi radang.
Pethidine (Demerol) untuk nyeri
Antiemetik untuk mual/muntah
Anti inflamasi topikal (kortikosteroid) untuk reaksi radang

4. Mencegah sudut tertutup ulang:


Iridektomi perifer (bedah atau Laser).Walaupun dengan obat-
obatan TIO sudah turun dan sudut sudah terbuka, iridektomi
perifer tetap harus dilakukan. Karena bila obat-obatan sudah
dihentikan lain mengalami cetusan yang menimbulkan blok
pupil, maka akuos dibilik mata belakang tidak akan terbendung
karena dapat terus mengalir melalui lubang iridektomi ke bilik
mata depan sehingga sudut tetap terbuka
Lanjut...............
5. Mencegah sudut tertutup pada mata jiran (fellow
eye).
Mata jiran umumnya memiliki anatomi mata yang
sama dengan mata yang sakit sehingga
kemungkinan dapat juga mengalami serangan
sudut tertutup bila ada pencetus (40-80% mata jiran
mengalami serangan glaukoma sudut tertutup
dalam waktu 5 -10 tahun).
Oleh karena itu pada saat serangan akut pada mata
yang sakit, mata jiran diberi Pilokarpin 2% tiap 6
jam sambil disiapkan untuk dilakukan Iridektomi
perifer.
Referensi :
 http://www.nurseofmysoul.blogspot.com/
 http://sem98.blogdetik.com/2010/04/20/
glaukoma.
Terima Kasih............
Love You
Poooll...........

Anda mungkin juga menyukai