Anda di halaman 1dari 24

Kelainan pada

Mata
kElomPoK 2
1.Anisa yulianti N
2.Anton Bigunawan
3.apRis NoviTa
4.aRga Eka sAputRa
5.liA yuLia tAnti
6.Widi bAyu aJi
7.yoNi eKa pRasetYo
Kelompok 2 2
IOP I
RE S B
P
“Definisi”

Ialah......................

• Adalah suatu bentuk gangguan refraksi,


dimana makin berkurangnya kemampuan
akomodasi mata sesuai dengan makin
meningkatnya umur
MaTa dG PrEsBioPi
ETIOLOGI

• Gangguan akomodasi pada usia lanjut


dapat terjadi akibat :

* Kelemahan otot akomodasi

* Lensa mata tidak kenyal atau berkurang


elastisitasnya akibat sklerosis lensa.
PATOFISIOLOGI
• Pada mekanisme akomodasi yang normal
terjadi peningkatan daya refraksi mata
karena adanya perubahan keseimbangan
antara elastisitas matriks lensa dan kapsul
sehingga lensa menjadi cembung. Dengan
meningkatnya umur maka lensa menjadi lebih
keras (sklerosis) dan kehilangan
elastisitasnya untuk menjadi cembung,
dengan demikian kemampuan melihat dekat
makin berkurang.
GAMBARAN KLINIK/GEJALA
1. Suatu kecenderungan untuk memegang
bahan bacaan lebih jauh untuk
mendapatkan pandangan yang jelas
2. Penglihatan kabur pada jarak baca
normal
3. Mata lelah atau sakit kepala setelah
membaca atau melakukan pekerjaan
dekat
MASALAH KEPERAWATAN
1.Gangguan daya akomodasi mata pada usia
lanjut akibat kelemahan otot akomodasi
2.Gangguan aman nyaman
3.Resiko cidera akibat sering mengedipkan mata
DIAGNOSTIK TEST/CARA PEMERIKSAAN

1. Penderita lebih dahulu dikoreksi


penglihatan jauhnya dengan metode trial
and error hingga visus mencapai 6/6.
2. Dengan menggunakan koreksi jauhnya
kemudian secara binokuler ditambahkan
lensa sferis positif dan diperiksa dengan
menggunakan kartu jaeger pada jarak
0,33 meter (33 cm).
PENATALAKSANAAN
• Diberikan penambahan lensa sferis positif
sesuai dengan pedoman umur yaitu : umur
40 tahun (umur rata-rata) diberikan
tambahan sferis + 1.00 dan setiap 5 tahun
diatasnya ditambahkan lagi lensa Sferis +
0.50
Lanjutan............
Lensa sferis (+) yang ditambahkandapat diberikan
dalam berbagai cara :
1. Kacamata baca untuk melihat dekat saja.
2. Kacamata bifocal untuk melihat jauh dan dekat.

Jika koreksi jauhnya tidak dapat mencapai 6/6 maka


penambahan lensa sferis (+) tidak terikat pada
pedoman umur, tetapi boleh diberikan
seberapapun sampai dapat membaca cukup
memuaskan.
KONJUNGTIVITIS
^dEfiNisi^
• Konjungtivitis (mata merah) adalah inflamasi pada
konjungtiva oleh virus, bakter, clamydia, alergi, trauma
(sengatan matahari)
(Barbara C Long, 1996)
• Konjungtivitas adalah inflamasi peradangan konjungtiva dan
ditandai dengan pembengkakan dan eksudat, matatampak
merah sehingga sering disebut penyakit mata merah.
(Brunner dan suddarth, 2001)
MaTa dG KonjuNgtiVitiS
Etiologi
1)Bisa bersifat infeksius (bakteri, klamidia, virus, jamur,
parasit)
2)Imunologis (alergi
3)Iritatif (bahan kimia, suhu listrik, radiasi, misalnya
akibat sinar ultraviolet)
4)Berhubungan dengan penyakit sistemik
(Brunner dan Suddarth, 2001)
Viral konjungtivitis

Alergik konjungtivitis
Tanda dan gejala konjungtivitis bisa
meliputi
1)Hiperemia (kemerahan)
2)Cairan
3)Edema
4)Pengeluaran air mata
5)Gatal pada kornea
6)Rasa terbakar/rasa tercakar
7)Seperti terasa ada benda asing
Klasifikasi
1)Konjungtivitis kataral akula/subakuta/kronika
2)Konjungtivitis purulenta
3)Konjungtivitis flikten
4)Konjungstivitis
membranasea/pseudomembran asea
5)Konjungstivitis vernal
6)Konjungstivitis atopi
7)Konjungstivitis folikularis non trakoma
8)Konjungstivitis folikularis trahoma
Pathofisiologi

• Konjungtiva berhubungan dengan dunia luar kemungkinan konjungtiva


terinfeksi dengan mikro organisme sangat besar. Pertahanan konjungtiva
terutama oleh karena adanya tear film, pada permukaan konjungtiva yang
berfungsi melarutkan kotoran dan bahan-bahan yang toksik kemudian
mengalirkan melalui saluran lakrimalis ke meatus nasi inferior. Tear film
mengandung beta lysine, lysozyne, Ig A, Ig G yang berfungsi menghambat
pertumbuhan kuman. Apabila ada kuman pathogen yang dapat menembus
pertahanan tersebut sehingga terjadi infeksi konjungtiva yang disebut
konjungtivitis.
Komplikasi
1)Komplikasi pada konjungstivitis kataral teronik merupakan
segala penyulit dari blefaritis seperti ekstropin, trikiasis
2)Komplikasi pada konjungstivitis purulenta adalah seringnya
berupa ulkus kornea
3)Komplikasi pada konjungstivitis membranasea dan
pseudomembranasea adalah bila sembuh akan
meninggalkan jaringan perut yang tebal di kornea
dapat mengganggu penglihatan orang menjadi buta
4)Komplikasi konjungstivitis vernal adalah pembentukan
jaringan sikratik dapat mengganggu pengelihatan
Pemeriksaan Penunjang
• a.Pemeriksaan Mata
1)Pemeriksaan tajam penglihatan
2)Pemeriksaan dengan uji konfrontasi, kampimeter dan
perimeter (sebagai alat pemeriksaan lapang pandangan)
3)Pemeriksaan dengan melakukan uji fluoresein (untuk melihat
adanya efek epitel kornea)
4)Pemeriksaan dengan melakukan uji festel (untuk mengetahui
letak dan adanya kebocoran kornea)
5)Pemeriksaan oftalmoskop
6)Pemeriksaan dengan slitlamp dan loupe dengan sentolop
(untuk melihat benda menjadi lebih besar dibanding ukuran
normalnya)
(Prof.dr. H. Sidafta Ilyas, SpM , 2008)
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan, konjungtivitis biasanya hilang sendiri. Tapi,
bergantung pada penyebabnya, terapi dapat meliputi antibiotik
sistemik atau topikal, bahan antiinflamasi, irigasi mata,
pembersih kelopak mata, atau kompres hangat.
Bila konjungtivitis disebabkan oleh mikroorganisme, pasien harus
diajari bagaimana cara menghindari kontraminasi mata yang
sehat atau mata orang lain. Perawat dapat memberikan intruksi
pada pasien untuk tidak menggosok mata yang sakit dan kemudian
menyentuh mata yang sehat, untuk mencuci tangan setelah setiap
kali memegang mata yang sakit, dan menggunakan kain lap,
handuk, dan sapu tangan baru yang terpisah. Asuhan khusus
harus dilakukan oleh personal asuhan kesehatan. Untuk
mengindari penyebaran konjungtivitis antar pasien.
Pencegahan:
• Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan
sesudah dibersihkan atau mengoleskan obat, penderita
harus mencuci tangannya bersih-bersih.
• Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah
menangani mata yang sakit.
• Jangan menggunakan handuk dan lap bersama-sama
dengan penghuni rumah lainnya.
• Gunakan lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter
dan pabrik pembuatnya.
^Thanks 4 uR Attention,,...^

Anda mungkin juga menyukai