“Tidaklah dua orang muslim berjumpa, lalu keduanya berjabat tangan, kecuali keduanya diampuni sebelum
keduanya bepisah.” (H.R. Abu Daud)
Diriwayatkan oleh Imam Mlik dalam Al Muwatha’ dari abi Idris Al Khaulany rahimahullah bahwa ia berkata:
“Aku pernah masuk Masjid Damaskus. Tiba-tiba aku jumpai seorang pemuda yang murah senyum yang
dikerumuni banyak orang. Jika Mereka berselisih tentang sesuatu maka mereka mengembalikan kepada
pemuda tersebut dan meminta pendapatnya. Aku bertanya tentang dia, lalu dikatakan oleh mereka,’Ini Muadz
bin Jabal.’ Keesokan harinya , pagi-pagi sekali aku dating ke masjid itu lagi dan kudapati dia telah berada di
sana tengah melakukan shalat. Kutunggu ampai dia selesai melakukan shalat kemudian aku temui dan
kuucapkan salam kepadanya. Aku berkata,’Demi Alloh aku mencintaimu. Lalu ia bertanya.’Apakah Alloh tidak
lebih kau cintai?’ Aku jawab,’Ya Alloh aku cintai’. Lalu ia memegang ujung selendangku dan menariknya
seraya berkata,’Bergembiralah karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saw, berabda,”Alloh
berfirman, cinta-Ku pasti akan mereka peroleh bagi orang yang saling memadu cinta karena Aku, saling
mengunjungi karena Aku, dan saling memberi karena Aku.”
Di antara unsur-unsur pokok dalam ukhuwah adalah cinta. Tingkatan cinta yang paling rendah adalah
husnudzon yang menggambarkan bersihnya hati dari perasaan hasad, benci, dengki, dan bersih dari sebab-
sebab permusuhan
Al-Qur’an menganggap permusuhan dan saling membenci itu sebagai siksaan yang dijatuhkan Allah atas
orang0orang yang kufur terhadap risalahNya dan menyimpang dari ayat-ayatNya. Sebagaiman firman Allah
Swt dalam Q.S. Al-Ma’idah:14
Ada lagi derajat (tingkatan) yang lebih tinggi dari lapang dada dan cinta, yaitu itsar. Itsar adalah mendahulukan
kepentingan saudaranya atas kepentingan diri sendiri dalam segala sesuatu yang dicintai. Ia rela lapar demi
kenyangnya orang lain. Ia rela haus demi puasnya prang lain. Ia rela berjaga demi tidurnya orang lain. Ia rela
bersusah payah demi istirahatnya orang lain. Ia pun rela ditembus peluru dadanya demi selamatnya orang lain.
Islam menginginkan dengan sangat agar cinta dan persaudaraan antara sesama manusia bisa merata di
semua bangsa, antara sebagian dengan sebagian yang lain. Islam tidak bisa dipecah-belah dengan perbedaan
unsure, warna kulit, bahasa, iklim, dan atau batas negara, sehingga tidak ada kesempatan untuk bertikai atau
saling dengki, meskipun berbeda-beda dalam harta dan kedudukan.
Maraji’ :
- Super Mentoring Panduan Keislaman untuk Remaja
Novi Hardian & Tim ILNA Learning Center
- Masyarakat Berbasis Syari’at Islam
Yusuf Qardhawi
posted by Aang Fahruroji @ Friday, December 23, 2005
0 comments:
"Nikmat paling manis apabila ALLAH TAALA mentarbiah kita dengan pelbagai ujian..
Namun tautan ukhuwah mampu berhadapan dengan sejuta kesulitan yang
memberikan suntikan semangat perjuangan. Alirkan Halawatul Ukhuwah
kesungguhan dalam perjuangan melaluiRABITAH HATI.."
UKHUWAH........ Terlalu indah diungkapkan dan terlalu manis pabila dihiasi dengan
kasih sayang kejujuran dan keikhlasan... Ukhuwah... Tidak semua manusia
menghargai sebuah ukhuwah tersebut... kekadang..kerana sebuah ukhuwah,air
mata sering menitis kerananya.. Ukhuwah... ukhuwah itu terlalu bererti buatku YA
ALLAH...... Rahmatilah dan redhailah ukhuwah kami...
Coretan ini kutujukan khas buat insan yang bergelar sahabat-teman-kawan-
rakan.... sahabat.. coretan ini dari hati yang ingin mengerti..untuk harga sebuah
ukhuwah yang sering tidak diambil peduli.. sahabat... ukhuwah persis untaian
tasbih..ada awal dan akhirnya..dicantum kerana-NYA..diratib juga kerana-NYA.
Ukhuwah itu terlalu indahkan?? Titik pertemuan ukhuwah yang sebenarnya adalah
semuanya kerana RABBUL IZZATI.. sahabat.. Demi ALLAH,saya menyayangi kamu
semua.. bukankah mengasihi temannya lebih dari diri sendiri dan hanya kerana
ILAHI INSYAALLAH akan beroleh halawatul iman juga... sahabat....
sabda Rasullulah S.A.w.."umatku masuk syurga bukanlah kerana banyak solat dan
puasa tetapi disebabkan selamatnya hati dan kemurahan jiwa dan kasih sayang
kepada sesama muslim.."
Tidak rugikan andai kita bersahabat ukhuwah fillah kerana ALLAH.. Mengertikah
kamu tentang erti menyayangi?? Erti menyayangi diri itu menyayanginya dari seksa
ALLAH dengan meninggalkan maksiat serta bertaubat disamping taat dan
ikhlas,manakala erti menyayangi orang lain pula adalah tidak menyakiti seorang
muslim..
sahabat.. Bila berbicara tentang ukhuwah,kasih cinta dan sayang.. kita sering
mempersoalkan apakah makna disebalik perkataan tersebut dan pentingnya dalam
kehidupan kita.Dan semua perkataan tersebut dimajmukkan dalam UKHUWAH..
Ukhuwah merupakan satu pemberian daripada ALLAH TAALA kepada hambaNYA
yang ikhlas dan Auliya'nya yang suci dan bersih.
Ukhuwah merupakan kekuatan iman. Tiada ukhuwah tanpa iman dan tidak
sempurna iman seseorang tanpa ukhuwah islamiyah sepertimana firman ALLAH
S.W.T yang bermaksud.. "sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.."(AL-
HUJARAT:10)
sahabat... Nilaian ukhuwah sangat tinggi menyebabkan ianya tidak dapat dibeli
dengan harta ataupun diwariskan. Ianya merupakan roh yang ALLAH hidupkan ke
dalam hati orang-orang yang beriman bila-bila masa sahaja yang dikehendaki-NYA
supaya mereka bersatu..
sahabat, ukhuwah didirikan atas dasar nasihat menasihati kerana ALLAH DAN tidak
lupa juga ukhuwah dalam keadaan susah dan senang................. Sahabat...
ukhuwah merupakan pemberian RABBANI yang dianugerahkan ALLAH ke dalam
hati hamba-hambaNYA yang ikhlas menerima dan beriman.
sahabat.... Saya mengasihimu kerana ALLAH dan ku pinta kasihiku kerana ALLAH
juga. ku garapkan coretan ini khas buat yang bergelar sahabat.. yang mengenaliku
sebagai sahabat teman kawan dan rakan...... Moga indah ukhuwah kita bertemu
dan berpisah kerana ALLAH TAALA RABBUL IZZATI YANG MAHA PENGASIH LAGI
MAHA PENYAYANG…..
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam berbagai hadits juga memerintahkan
ummatnya untuk melakukan hal yang sama. Di bawah ini adalah beberapa hadits
yang menjelaskan kedudukan ukhuwah dalam Islam. Di bawah ini adalah anjuran
ukhuwah menurut Islam.
Lillahi Ta’ala
Dalam keterangan yang lain Nabi Muhammad menjelaskan, ”Di sekeliling Arsy
terdapat mimbar-mimbar dari cahaya yang ditempati oleh suatu kaum yang
berpakaian dan berwajah (cemerlang) pula. Mereka bukanlah para nabi atau
syuhada, tetapi nabi dan syuhada merasa iri terhadap mereka.” Para sahabat
berkata, “Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepada kami tentang mereka.” Beliau
menjawab, ”Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai, bersahabat, dan
saling mengunjungi karena Allah.” (HR Nasa’i dari Abu Hurairah Radiallahu ‘anhu)
“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, tidak menzhalimi atau
mencelakakannya. Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya sesama Muslim
dengan menghilangkan satu kesusahan darinya, niscaya Allah akan menghilangkan
darinya satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan di hari kiamat. Dan
barangsiapa menutupi aib seorang Muslim, niscaya Allah akan menutup aibnya
pada hari kiamat.” (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar ra)
Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah ra, bahwa
Rasulullah bersabda, ”Janganlah kalian saling mendengki, melakukan najasy, saling
membenci, memusuhi, atau menjual barang yang sudah dijual ke orang lain. Tetapi
jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim adalah
saudara bagi Muslim yang lain, tidak menzhalimi, dan tidak membiarkan atau
menghinakannya. Takwa itu di sini (beliau menunjuk ke dadanya tiga kali).”
Ibarat Satu Tubuh
“Orang-orang Muslim itu ibarat satu tubuh; apabila matanya marasa sakit, seluruh
tubuh ikut merasa sakit; jika kepalanya merasa sakit, seluruh tubuh ikut pula
merasakan sakit.” (HR Muslim)