Anda di halaman 1dari 24

JAWABAN UAS

Dosen : Dr. Muhanto


Ma Mata Kuliah : Manajemen Mutu Pendidikan
( Total Quality Management)

Oleh :
Resmin Sihotang
No. Register 7656091475

PASCA SARJANA
MANAJEMEN PENDIDIKAN NON REGULAR
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2010

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta1


SOAL UAS MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN

DOSEN : Dr. MUHANTO

NAMA MAHASISWA : RESMIN SIHOTANG

NO . REG : 7656091475

SOAL

1. Akhir-akhir ini muncul fenomena di masyarakat maraknya berbagai model pendidikan yang
dikenal dengan sekolah alam. Mereka umumnya mengklaim itu model yang cocok untuk
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Buatlah analisa saudara secara ilmiah!
2. Berkaitan dengan fakta tersebut (nomor 1) tentunya banyak lulusan yang setara dengan
SLTA yang trendnya dapat juga muncul keinginan masuk sekolah tinggi/universitas alam
misalnya. Buatlah perencanaan strategik untuk mutu sekolah tinggi/universitas alam.
Misal saudara menjadi konsultan untuk itu, atau sedang menyusun proposal untuk itu
dengan RAB tahun 2011.

SOLUSI

Jawaban Soal No 1.

A. Pengertian sekolah alam

Sekolah alam adalah sekolah tempat belajar bertindak mencintai alam, belajar menjadi manusia
yang berdaya lahir batin, bertanggung jawab merawat dan mengawal negara, karena alam atau
tanah air adalah sajadah tempat bersujud kepada Tuhan. Di sekolah alam itu tidak hanya diajarkan
percaya kepada buku. Semua bidang studi yang ditargetkan kurikulum pemerintah diajarkan, tapi
selebihnya mereka diarahkan untuk membaca alam. Alam adalah guru seni yang baik dan guru
kehidupan. Buktinya mereka punya kearifan lokal berbunyi, alam terkembang jadi guru. Sekarang,
kalau di mana-mana ada kesadaran baru orang merasa perlu belajar pada alam, terkembang jadi
guru. Sekarang, kalau di mana-mana ada kesadaran baru orang merasa perlu belajar pada alam,
akhirnya kearifan lokal itu akan menjadi kearifan global.

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta2


B. Pengertian mutu

Dalam rangka umum mutu mengandung makna derajat (tingkat) keunggulan suatu produk (hasil
kerja/upaya) baik berupa barang maupun jasa; baik yang tangible maupun yang intangible. Dalam
konteks pendidikan pengertian mutu, dalam hal ini mengacu pada proses pendidikan dan hasil
pendidikan. Dalam "proses pendidikan" yang bermutu terlibat berbagai input, seperti; bahan ajar
(kognitif, afektif, atau psikomotorik), metodologi (bervariasi sesuai kemampuan guru), sarana
sekolah, dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan
suasana yang kondusif. Manajemen sekolah, dukungan kelas berfungsi mensinkronkan berbagai
input tersebut atau mensinergikan semua komponen dalam interaksi (proses) belajar mengajar
baik antara guru, siswa dan sarana pendukung di kelas maupun di luar kelas; baik konteks
kurikuler maupun ekstra-kurikuler, baik dalam lingkup subtansi yang akademis maupun yang non-
akademis dalam suasana yang mendukung proses pembelajaran. Mutu dalam konteks "hasil
pendidikan" mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu
(apakah tiap akhir cawu, akhir tahun, 2 tahun atau 5 tahun, bahkan 10 tahun). Prestasi yang dicapai
atau hasil pendidikan (student achievement) dapat berupa hasil test kemampuan akademis
(misalnya ulangan umum, Ebta atau Ebtanas). Dapat pula prestasi di bidang lain seperti prestasi di
suatu cabang olah raga, seni atau keterampilan tambahan tertentu misalnya : komputer, beragam
jenis teknik, jasa. Bahkan prestasi sekolah dapat berupa kondisi yang tidak dapat dipegang
(intangible) seperti suasana disiplin, keakraban, saling menghormati, kebersihan, dsb.

C. PENGERTIAN KUALITAS

Juran (dalam Tampubolon, 2001:55) memberikan pengertian kualitas, adalah mutu strategis atau
Mutu-Besar atau Mutu Makro, yaitu mutu yang bersifat strategis, terutama pada produk yang
mengandung sifat kebijakan strategis. Mutu Teknis atau Mutu-Kecil atau Mutu Mikro, yaitu mutu
yang bersifat teknis,terutama pada produk yang bersifat teknis.

D. 1. Pengertian Kurikulum

Berdasarkan kurikulum standar yang telah ditentukan secara nasional, sekolah bertanggung jawab
untuk mengembangkan kurikulum baik dari standar materi (content) dan proses penyampaiannya.
Melalui penjelasan bahwa materi tersebut ada mafaat dan relevansinya terhadap siswa, sekolah
harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan melibatkan semua indera dan lapisan
otak serta menciptakan tantangan agar siswa tumbuh dan berkembang secara intelektual dengan

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta3


menguasai ilmu pengetahuan, terampil, memilliki sikap arif dan bijaksana, karakter dan memiliki
kematangan emosional. Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan ini yaitu;

 pengembangan kurikulum tersebut harus memenuhi kebutuhan siswa.


 bagaimana mengembangkan keterampilan pengelolaan untuk menyajikan kurikulum
tersebut kepada siswa sedapat mungkin secara efektif dan efisien dengan memperhatikan
sumber daya yang ada.
 pengembangan berbagai pendekatan yang mampu mengatur perubahan sebagai fenomena
alamiah di sekolah.

D. 2. Kurikulum Dan Biaya Yang Beda

Jika berbicara tentang sekolah tak terlepas dari kurikulum yang ada dan ditetapkan pemerintah, berbeda
dengan sekolah konvensional. sekolah alam memiliki kurikulum yang berbeda, jikapun menggunakan
kurikulum pendidikan biasanya dilakukan penyesuaian saja. Selain itu, sekolah ini juga memunyai tiga
kurikulum khas yaitu kurikulum akhlak meliputi keimanan, ibadah, sikap hidup, serta interaksi
dengan alam. Kurikulum sikap ilmiah dan Falsafah Ilmu Pengetahuan meliputi bahasa, sains, daya
pikir, daya kreasi, dan seni. Sementara kurikulum untuk leadership skill meliputi outward bound,
pendidikan jasmani, kewirausahaan, serta sosial kemasyarakatan

D. 3. Prestasi Sekolah Alam

Menjadi Juara III Lomba Atletik se- Kota Semarang dalam rangka POPDA untuk cabang Lari 100 m. Juara
III Lomba Cipta lagu TK se-kotamadya Jakarta Selatan. Tahun 2009. Partisipan dalam Jambore Tanam
Pohon (Spesial Tanam Pohon Bakau di Hutan Mangrove) Departemen Kehutanan bulan Februari 2006.
British Council sebagai “Contoh Sekolah di Indonesia Yang Menggunakan Montage Program”
(Education Rev. BC). 2004-2006. Instruktur Life Skill COREMAP pasca Bencana Tsunami Aceh..
Pemenang Harapan I Lomba Kreativitas Guru tingkat SLTP bidang IPS tahun 2005. Juara I Lomba “Who
Dares To Win”. Piala Direktur NEC. Tahun 2005. Juara III Lomba “Who Dares To Win”. Piala Menpora.
Tahun 2005. Juara III Lomba “English Competition”. Piala Direktur NEC. Tahun 2005. Juara I “Story
Telling. Tahun 2005. Juara II “ Poetry Reading”. Tahun 2005. Juara III Lomba Science Experiment
tingkat SD PPIPTEK-TMII. Tahun 2005. Montage Indonesia (dibawah naungan British Council). Tahun
2004. Juara III lomba Junk To Gem. Penghargaan sebagai sekolah teraktif pengirim hasil karya dalam
lomba Junk To Gem. Instruktur Pelatihan Out Bound Sekolah Global Mandiri. Tahun 2004. Instruktur
Pelatihan Out Bound Sekolah Nasional Satu Bekasi. Tahun 2004. Terpilih dalam Com Dev IBM dan

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta4


Aplikasi Tercepat di Sekolah. Tahun 2003. Penerbitan Buku “Menemukan Sekolah Yang Membebaskan”
– karya Komunitas Sekolah Alam (Orang tua, Guru, Siswa/i).

A. JADI, ANALISA SAYA TENTANG SEKOLAH ALAM DAN KAITANNYA DENGAN MUTU
PENDIDIKAN

Menurut saya konsep sekolah alam adalah konsep belajar aktif, menyenangkan dengan
menggunakan alam sebagai media langsung untuk belajar.Sekolah Alam berusaha menciptakan
suasana belajar mengajar yang menyenangkan, dimana atmosfer belajar tidak menegangkan,
komunikasi antara guru dan siswa juga hangat dan juga mementingkan pada active learning
dimana siswa tidak berfokus pada buku-buku pelajaran saja tapi mengalami langsung apa yang
mereka pelajari, bisa lewat percobaan, observasi dan lain sebagainya. Hanya sekolah alam lebih
memanfaatkan alam sebagai media untuk siswa belajar langsung, sementara dalam pendidikan
montesorri, material yang digunakan bisa tidak disediakan di alam, namun bisa berupa material
yang memang didesign khusus untuk membantu siswa belajar. Sekolah alam mengajarkan siswa
belajar tidak hanya berdasarkan atau mengandalkan text book, tapi juga belajar aktif. Belajar dengan aktif
dengan situasi, kondisi, komunikasi antara siswa dan guru yang menyenangkan tentunya diharapkan akan
memberikan motivasi belajar yang besar untuk siswa dan menumbuhkan minat akan apa yang dipelajari.
Situasi belajar yang menyenangkan, dukungan komunikasi yang hangat antara guru dan siswa
memudahkan anak dalam beradaptasi dan memahami dirinya sendiri.

Kelebihan sekolah alam dibandingkan sekolah biasa, menurut saya adalah alam membuat anak
tidak terpaku hanya pada teori saja. Namun mereka dapat mengalami langsung pengetahuan yang
mereka pelajari di alam. Karena diakui saat ini sekolah-sekolah biasa lebih banyak menggunakan
sistem belajar mengajar konvensional dimana guru menerangkan, siswa hanya mendapat
pengetahuan dengan mengandalkan buku panduan saja, dan siswa jarang diberikan kesempatan
untuk mengalami langsung atau melihat langsung bentuk pengetahuan yang mereka pelajari. Di
sekolah alam, biasanya aturan yang diberlakukan tidak seketat sekolah biasa dimana siswa harus
duduk mendengarkan gurunya atau mendapatkan hukuman jika tidak mengerjakan tugas.

Disekolah alam diajarkan, menjadi pribadi yang mandiri dan berani mengambil keputusan selama
mengikuti proses pembelajaran. Saya yakin, kemampuan akademis bisa dikejar, tetapi kemandirian,
budi pekerti dan soft skill lainnya itu harus ditempa sejak di usia emasnya

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta5


Selain itu, sekolah ini juga memunyai tiga kurikulum khas yaitu kurikulum akhlak meliputi
keimanan, ibadah, sikap hidup, serta interaksi dengan alam. Kurikulum sikap ilmiah dan Falsafah
Ilmu Pengetahuan meliputi bahasa, sains, daya pikir, daya kreasi, dan seni. Sementara kurikulum
untuk leadership skill meliputi outward bound, pendidikan jasmani, kewirausahaan, serta sosial
kemasyarakatan.

B. Respon Positif Orangtua

Sikap orangtua akan adanya sekolah alam umumnya menyambut positif dan baik. Efriyani Djuwita,M.Si
menyarankan ada baiknya kalau sikap orangtua terhadap anak mereka yang sekolah di sekolah alam ,
perlu juga melatih membawa anak mengalami atau melakukan kegiatan langsung berhubungan dengan
pengetahuan yang mereka pelajari. Jadi tidak hanya di sekolah saja, namun kegiatan ini perlu dilakukan
pula dalam setting rumah. Sehingga anak semakin terbiasa untuk belajar aktif, dan termotivasi untuk tau
banyak lagi. Dan yang pasti, anak menjadi lebih cinta akan alam dan lingkungan tempat mereka berada,
serta tau bagaimana alam memberikan pelajaran berharga akan kehidupan pada mereka.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek
kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali dengan upaya
penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berbicara mengenai kualitas sumber
daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang
terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Menyadari
pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka pemerintah bersama
kalangan swasta sama-sama telah dan terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui
berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas antara lain melalui pengembangan
dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan
pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Tetapi pada
kenyataannya upaya pemerintah tersebut belum cukup berarti dalam meningkatkan kualitas
pendidikan. Salah satu indikator kekurangberhasilan ini ditunjukkan antara lain dengan NEM siswa
untuk berbagai bidang studi pada jenjang SLTP dan SLTA yang tidak memperlihatkan kenaikan
yang berarti bahkan boleh dikatakan konstan dari tahun ke tahun, kecuali pada beberapa sekolah
dengan jumlah yang relatif sangat kecil.

Ada dua faktor yang dapat menjelaskan mengapa upaya perbaikan mutu pendidikan selama ini
kurang atau tidak berhasil. Pertama strategi pembangunan pendidikan selama ini lebih bersifat

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta6


input oriented. Strategi yang demikian lebih bersandar kepada asumsi bahwa bilamana semua
input pendidikan telah dipenuhi, seperti penyediaan buku-buku (materi ajar) dan alat belajar
lainnya, penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya, maka
secara otomatis lembaga pendidikan ( sekolah) akan dapat menghasilkan output (keluaran) yang
bermutu sebagai mana yang diharapkan. Ternyata strategi input-output yang diperkenalkan oleh
teori education production function (Hanushek, 1979,1981) tidak berfungsi sepenuhnya di
lembaga pendidikan (sekolah), melainkan hanya terjadi dalam institusi ekonomi dan industri.

Kedua, pengelolaan pendidikan selama ini lebih bersifat macro-oriented, diatur oleh jajaran
birokrasi di tingkat pusat. Akibatnya, banyak faktor yang diproyeksikan di tingkat makro (pusat)
tidak terjadi atau tidak berjalan sebagaimana mestinya di tingkat mikro (sekolah). Atau dengan
singkat dapat dikatakan bahwa kompleksitasnya cakupan permasalahan pendidikan, seringkali
tidak dapat terpikirkan secara utuh dan akurat oleh birokrasi pusat.

Setiap individu mempunyai cara belajar yang berbeda walaupun dengan materi yang sama. Agar
efektif perlu kiranya setiap kekhasan cara belajar tersebut dikelompokkan sesuai dengan kekhasan
tersebut. Dengan kata lain sesuai dengan kelompok kecerdasannya masing-masing. Individu yang
telah sesuai dengan cara belajar mereka, maka sangat efektif sekali dalam menyerap informasi,

Disekolah alam diajarkan, menjadi pribadi yang mandiri dan berani mengambil keputusan selama
mengikuti proses pembelajaran. Saya yakin, kemampuan akademis bisa dikejar, tetapi kemandirian,
budi pekerti dan soft skill lainnya itu harus ditempa sejak di usia emasnya.

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta7


Soal No. 2

1. Berkaitan dengan fakta tersebut (nomor 1) tentunya banyak lulusan yang setara dengan
SLTA yang trendnya dapat juga muncul keinginan masuk sekolah tinggi/universitas alam
misalnya. Buatlah perencanaan strategik untuk mutu sekolah tinggi/universitas alam.
Misal saudara menjadi konsultan untuk itu, atau sedang menyusun proposal untuk itu
dengan RAB tahun 2011 !.

Jawaban Soal No. 2

A. Pendahuluan
Pendidikan tinggi hendaknya diselenggarakan dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen
yang fleksibel dan dinamis agar memungkinkan setiap perguruan tinggi untuk berkembang sesuai
dengan potensinya masing-masing dan tuntutan eksternal yang dihadapinya.1 Manajemen sering
diartikan sebagai ilmu, kiat/seni, dan profesi. Luther Gulick mengatakan manajemen sebagai ilmu,
karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha
memahami mengapa dan bagaimana orang bekerjasama. berhasil cukup lama. Manajemen akan
memberikan efektivitas pada usaha manusia (Pandji Anoraga, 1997:109).

Dunia pendidikan juga tidak dapat terlepas dari sistem manajemen ini. Pada pendidikan terdapat
beberapa kelemahan mendasar dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, dan kelemahan
mendasar itu antara lain yaitu bidang manajemen yang mencakup dimensi proses dan substansi.
Pada tataran proses, seperti perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi belum dilakukan dengan
prosedur kerja yang ketat. Pada tataran substantif, seperti personalia, keuangan, sarana dan
prasarana, instrument pembelajaran, layanan bantu, layanan perpustakaan, dan sebagainya, tidak
hanya substansinya belum komprehensif, melainkan kriteria keberhasilan untuk masing-
masingnya belum ditetapkan secara taat asas (Sudarwan Danim, 2003: 6).

Agar mutu tetap terjaga dan agar proses peningkatan mutu tetap terkontrol, maka harus ada
standar yang diatur dan disepakati untuk dijadikan indikator evaluasi keberhasilan peningkatan
mutu tersebut (adanya benchmarking/titik acuan standar/patokan). Dalam manajemen mutu,
sudah ada tiga sistem yang berkembang, yaitu : [1] Pengawasan Mutu (PM), [2] Jaminan Mutu (JM)
dan [3] Manajemen Mutu Terpadu (MMT) (Daulat Tampubolon, 2001:111). Berdasarkan data yang
ada, ada beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang telah menerapkan sistem manajemen mutu

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta8


antara lain Bina Nusantara (BiNus) Jakarta, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, dan
Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Badan Kendali Mutu dan Pengembangan Pendidikan
(BKMPP). BKMPP dibentuk pada tanggal 1 Maret 1999. Badan inilah yang ditugasi mengawal
penerapan SMM di lingkungan UII. Sistem Manajemen Mutu UII diorientasikan pada peningkatan
mutu proses dan mutu pelayanan pendidikan dengan mengacu pada ISO 9000.

Agar dapat sukses, setiap Perguruan Tinggi perlu melakukan proses secara sistematis dalam
melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini adalah siklus PDCA (plan-
do-check-act), yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan rencana, pemeriksaan hasil pelaksanaan
rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.(Fandy Tjiptono,2003:15) Melakukan
monitoring dan evaluasi untuk meyakinkan apakah program yang telah direncanakan dapat
dilaksanakan sesuai dengan tujuan, dan sejauh mana pencapaiannya. Tujuan dan kegiatan
monitoring dan evaluasi adalah untuk meneliti efektivitas dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan. Evaluasi tidak selalu bermanfaat dalam kasus-kasus tertentu, oleh karenanya selain
hasil evaluasi juga diperlukan informasi lain yang akan digunakan untuk pembuatan keputusan
selanjutnya dalam perencanaan dan pelaksanaan program dimasa mendatang. Aktivitas tersebut
terus menerus dilakukan sehingga merupakan suatu proses peningkatan mutu yang berkelanjutan
(Continuous Quality Improvement).

B. Tinjauan Tentang Manajemen

Menurut Skinner (1992, dalam Anoraga, 1997: 114) merumuskan bahwa fungsi manajemen
meliputi : [1] perencanaan (planning), [2] pengorganisasian (organizing), [3] pengerjaan (staffing),
[4] pengarahan (directing), [5] pengendalian (controlling). Sedangkan menurut Stephen P. Robbin
(1993, dalam Anoraga, 1997: 115) merumuskan bahwa fungsi manajemen meliputi: [1] perencaan
(planning), [2] pengorganisasian (organizing), [3] memimpin (leading), dan [4] pengendalian
(controlling). Hal yang senada juga diungkapkan oleh Fattah (1999 : 13) menyebutkan bahwa
kegiatan manajerial meliputi banyak aspek, namun aspek utama dan esensial yaitu perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).
Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya.

Dalam perencanaan mutu menurut Juran (dalam Tampubolon,2001:52) menyatakan bahwa dalam
mengembangkan sistem manajemen yang disebut Manajemen Mutu Strategis (Strategic Quality
Management), yang terdiri dari tiga tingkatan antara lain, yaitu: [1] Manajemen puncak

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta9


bertanggung jawab menetapkan kebijakan mutu strategis. Kebijakan mutu strategis meliputi visi,
misi, prinsip, dan langkah-langkah strategis. [2] Manajemen menengah dan bawah bertanggung
jawab menetapkan kebijakan mutu teknis berdasarkan kebijakan mutu strategis. Kebijakan mutu
teknis meliputi langkah-langkah teknis dasar untuk peningkatan mutu. [3]

Total Quality Management dapat didefinisikan dari tiga kata yang dimilikinya, yaitu: Total
(keseluruhan); Quality (kualitas, derajat/tingkat keunggulan barang atau jasa); Management
(tindakan, seni, cara menghandel, pengendalian, pengarahan). Dari ketiga kata yang dimilikinya,
definisi TQM adalah “sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (costumer
satisfaction) dengan kegiatan yang diupayakan sekali benar (right first time), melalui perbaikan
berkesinambungan (continous improvement) dan memotivasi karyawan” (Kit Sadgrove, 1995
dalam Yamit, 2004 : 181).

C..

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta10


Rencana Strategis Untuk Mutu Universitas Alam

Visi

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta11


Pada tahun 2011 menjadi Sekolah Tinggi alam unggulan dalam mengembangkan kualitas sumber
daya manusia.

Misi

• Pada tahun 2012 menjadi Sekolah Tinggi alam unggulan dalam mengembangkan kualitas sumber
daya manusia

Tujuan

1. Membina dan mengembangkan mahasiswa untuk menjadi tenaga ahli dalam bidang alam
yang profesional, berkompetensi tinggi dan berwawasan kebangsaan.
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen
rencanan strategis
3. Mendukung pembangunan masyarakat yang religius, cinta ilmu, demokratis, dan
bermartabat.

Akademik

1. Pendidikan, dilaksanakan dengan tujuan menghasilkan lulusan yang berkompeten.


2. Memiliki integritas kepribadian yang selaras sebagai umat beragama dan warga negara
yang berbudaya,
3. Memiliki kemampuan akademik dan profesional yang handal,
4. Kreatif dan inovatif serta berjiwa wirausaha,
5. Peduli dan memihak kepada kepentingan masyarakat luas,
6. Memiliki kemampuan adaptasi terhadap budaya dan lingkungan sosial, serta mampu
menerapkan lifelong Learning.

Penelitian dan pengabdian masyarakat

1. mengembangkan IPTEK secara berkelanjutan, kreatif dan inovatif demi kepentingan


pemberdayaan masyarakat untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa;
2. menghasilkan karya penelitian IPTEK yang mampu dimanfaatkan langsung oleh masyarakat
luas, melalui penelitian yang berorientasi pada teknologi tepat guna.

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta12


TEAMWORK

Tujuan usaha dicapai melalui upaya secara teamwork yang kompak, cerdas, dinamis dan lincah
oleh sesama pengajar.  

1.1. ARAH PERKEMBANGAN MENUJU 2012

Menjadi salah satu perguruan tinggi yang handal dan bermartabat, memerlukan
peningkatan mutu secara berkelanjutan untuk berlomba memberikan pelayanan pendidikan yang
terbaik bagi generasi penerus bangsa. Pada tahap awal universitas alam menetapkan sasaran mutu
yang di mulai dari peningkatan peringkat mutu di tingkat wilayah menuju mutu rata-rata di tingkat
nasional. Hanya saja definisi dan kriteria tentang mutu pendidikan tinggi perlu benar-benar
dipahami sehingga mampu dikelola bersama untuk mencapainya. Tanpa adanya pemahaman yang
benar, maka cita-cita untuk menjadikan mutu sebagai basis pengelolaan, akan menjadi salah arah.
Memasuki tahun 2012 nanti, Universitas Alam diharapkan telah mampu menjadi sebuah
perguruan tinggi yang memiliki kelengkapan sebagai berikut :

1.1.1. Tata Kelola Organisasi dan Manajemen

Harus diselenggarakan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan manajemen mutu dengan


struktur organisasi yang efisien, serta tata pamong yang lengkap dan fungsi-fungsi yang jelas dan
rasional, di bawah kepemimpinan yang memegang teguh amanat sebagai agen pemberdayaan
untuk seluruh lapisan masyarakat melalui pendidikan, dan bekerja secara terencana. Untuk itu
diperlukan :

1. Sistem Pengelolaan Dana yang mampu menjamin lancarnya operasional pelaksanaan


tridarma perguruan tinggi, sehingga mampu mendukung berjalannya program
pengembangan institusi secara berkelanjutan;
2. Monitoring serta Evaluasi Diri secara konsisten, jujur, dan terbuka yang hasilnya digunakan
sebagai usulan untuk peningkatan kinerja layanan berikutnya, sehingga dapat menjamin
berlanjutnya peningkatan mutu akademik;
3. Sistem dan Teknologi Informasi yang digunakan cukup handal serta mampu menjamin
terpenuhinya kebutuhan pengguna, terkait dengan kemudahan akses dan relevansi yang
tinggi dari informasi yang dihasilkan dalam pemanfaatannya,

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta13


1.1.2. Sumber Daya

Kualitas sumber daya Universitas Alam harus mampu mendukung tercapainya visi dan misi
sesuai rencana. mutlak diperlukan :

1. Sumber Daya Manusia sebagai pengelola yang profesional mengemban amanah tridarma
perguruan tinggi untuk melayani masyarakat, disertai dengan bekal kemampuan akademik
yang tinggi serta handal sesuai bidang tugas dan keahliannya
2. Infrastruktur dan Fasilitas Akademik yang mampu memenuhi, bahkan melampaui standar
layanan berkualitas, mencakup kenyamanan, keamanan dan keandalan yang baik, sehingga
dapat memberikan kepuasan bagi penggunanya;

1.1.3. Mahasiswa

Mahasiswa direkrut dari putra-putri terbaik Indonesia, dalam hal prestasi akademik
maupun terkait dengan kepribadiannya, sehingga harus mampu menerapkan sistem manajemen
seleksi mahasiswa baru yang handal dan transparan. Universitas Alam harus menyediakan alokasi
yang lebih proporsional bagi para calon mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu,
sehingga akses pendidikan tinggi dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

1.1.4. Kurikulum

Kurikulum yang digunakan harus merujuk pada standar kurikulum internasional yang terus
dikembangkan, dimutakhirkan dan disesuaikan dengan kondisi sumber daya internal serta kondisi
sosial budaya bangsa Indonesia secara konsisten. Kurikulum harus mampu diterapkan dengan cara
yang tepat, melalui sistem manajemen pengelolaan proses pembelajaran yang orientasinya
memberdayakan dan menjadikan mahasiswa sebagai pembelajar aktif. Proses pembelajaran harus
dilaksanakan secara disiplin dan konsisten sesuai dengan rencana, serta hasilnya dapat terukur
dengan jelas terhadap pencapaian kompetensi yang sesuai dengan spesifikasi jurusan atau program
studi. Seluruh kelengkapan kriteria yang diperlukan di atas, tentu saja memerlukan standar,
indikator dan strategi lebih lanjut untuk dapat memenuhinya. Upaya untuk memenuhi kriteria dan
standar tersebut nantinya, akan menjadikan Universitas Alam mampu menjadi salah satu
perguruan tinggi nasional yang handal dan bermartabat dalam beberapa tahun mendatang. Kriteria
tersebut di atas sudah mencakup hampir seluruh komponen kegiatan akademik yang

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta14


diselenggarakan oleh setiap perguruan tinggi yang baik, sehingga secara nasional, kita akan dapat
mencapai posisi sebagai salah satu perguruan tinggi dalam peringkat mutu rata-rata nasional.

3.2. ANALISIS SWOT ,TANTANGAN DAN HAMBATAN

3.2.1. Eksternal

1. Perkembangan kebijakan nasional tentang pendidikan tinggi sebagai konsekuensi UU


Sisdiknas, UU Guru dan Dosen, PP Standar Nasional Pendidikan, serta peraturan
perundangan terkait lainnya;
2. Perkembangan tuntutan masyarakat pengguna lulusan terkait dengan relevansi dan mutu
lulusan perguruan tinggi,
3. Kondisi ekonomi masyarakat yang rentan terhadap pengaruh global serta bencana alam,
berpotensi menurunkan APK pendidikan tinggi.
4. Perubahan dan penyebaran pendidikan tinggi internasional semakin cepat sebagai akibat
regulasi politik, ekonomi dan keuangan global;
5. Kemajuan teknologi dalam pengelolaan pendidikan yang berdampak pada pergeseran
paradigma manajemen pengelolaan pendidikan tinggi.

3.2.2.  Internal

1. Pengalaman minimal dalam pengelolaan pendidikan tinggi, sehingga tradisi akademik


masih harus terus dirintis dan ditumbuhkembangkan;
2. Kualitas sebagian mahasiswa baru belum memenuhi standar akademik untuk menempuh
jalur pendidikan sarjana bidang IPTEK ;
3. Materi dan proses pembelajaran belum berkembang dengan baik ;
4. Produktivitas, mutu, dan relevansi program pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat masih sangat rendah;
5. Kualitas staf akademik belum memadai untuk mencapai visi;
6. Infrastruktur dan fasilitas akademik masih minim;
7. Jaringan kerja sama antar lembaga masih dalam tahap merintis dan membangun secara
terbatas sesuai kondisi sumber daya.

3.2.3. Kinerja Kelembagaan

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta15


1. Keberadaan Universitas Alam belum dapat memberikan kontribusi berarti bagi masyarakat
sekitarnya sebagaimana yang diharapkan;
2. Organisasi dan tata kelola manajemen belum mampu membangun sinerji lintas fungsi dan
struktur manajemen untuk mendukung efisiensi, efektivitas dan produktivitas sebagaimana
mestinya;
3. Kinerja unsur pelaksana akademik dan unsur penunjang masih dalam taraf pemenuhan
standar operasi minimal;
4. Kemampuan adaptasi terhadap perubahan regulasi sistem pengelolaan pendidikan tinggi
masih harus ditingkatkan;
5. Pemanfaatan TIK dalam aktivitas manajemen masih sangat terbatas;
6. Diperlukan berbagai upaya menyeluruh dan terpadu untuk membangun dan meningkatkan
citra, sebagai lembaga pendidikan tinggi yang handal membangun komunitas masyarakat
intelektual yang Islami.

3.2.4 Sumberdaya Keuangan

1. Pendanaan yang bersumber dari bantuan pemerintah telah ada dan bersifat rutin, selalu
dimanfaatkan untuk mensubsidi mahasiswa;
2. Mahasiswa kurang mampu, dibebaskan dari biaya pendidikan, hingga dana dari mahasiswa
tidak mampu memenuhi kebutuhan rutin;
3. Dana dari Yayasan mencukupi untuk subsidi defisit anggaran rutin, namun belum cukup
mampu mendukung upaya pengembangan sarana dan prasarana.

3.2.5. Sumberdaya Manusia

1. Sebagian besar SDM berasal dari lingkungan STIE Pasundan baik berstatus PNS ataupun
tenaga Yayasan Pasundan, dibantu dosen-dosen dari lingkungan UNPAS, ITB, UNPAD dan
PTN lainnya yang memiliki komitmen tinggi, dengan demikian perlu adanya penambahan
tenaga tetap yang mempunyai keahlian mumpuni.
2. Perlu peningkatan kesadaran pembelajaran organisasi serta organisasi pembelajaran untuk
mengembangkan kemampuan profesional;
3. Bahasa manajemen yang selaras masih belum terbangun dengan baik;
4. Isu Organizational ethics, mutu dan produktivitas masih rendah;

3.2.6. Sarana dan Prasarana Fisik

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta16


1. Master Plan pengembangan kampus belum ada, hanya tersedia dokumen rencana induk
pengembangan yang belum terintegrasi;
2. Luas lahan dan bangunan yang ada mencukupi untuk 5 tahun kedepan;
3. Luas lahan secara keseluruhan mampu mendukung perluasan bangunan pendidikan dalam
jangka panjang.

3.3.  FAKTOR PENDUKUNG

1. Komitmen kuat seluruh civitas akademika untuk bersama-sama mengabdi, berjuang dan
berkorban dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk membangun, mengembangkan
serta meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan.
2. Jarak tempuh antara Kampus dan rumah Dosen, mahasiswa dan karyawan dapat ditempuh
dalam waktu relatif singkat.
3. Tradisi penyelenggaraan pendidikan Yayasan Pasundan , memiliki sejarah yang panjang
dan sangat mengakar kepada seluruh masyarakat Jawa Barat ataupun masyarakat diluar
Jawa Barat.
4. Badan Hukum Penyelenggara pendidikan (Yayasan) memiliki komitmen kuat untuk
mengupayakan dan menjamin ketersediaan sumber pendanaan demi kelangsungan proses
pendidikan.
5. Dukungan kuat jaringan kerja organisasi sebagai stake-holders Yayasan, dengan jumlah
yang besar dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Jawa Barat.

3.4. TUJUAN STRATEGIS

3.4.1.  Meningkatkan Mutu dan Relevansi Program Akademik.

Sasaran strategis yang ingin dicapai

3.4.1.1. Bidang Pendidikan

1. Mewujudkan program pendidikan yang memenuhi standar mutu Nasional menuju standar
Internasional secara bertahap dan berkelanjutan.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan profesional serta
kemampuan pengembangan diri.

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta17


3. Menyiapkan lulusan yang mampu memenuhi standar kompetensi dan sertifikasi profesi
sebagai 'engineer' dalam bidang keahliannya

3.4.1.2. Bidang Kemahasiswaan

1. Mewujudkan iklim akademik yang mampu meningkatkan mutu proses pembelajaran.


2. Mewujudkan program pembinaan kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi pada
penguatan nilai-nilai budaya yang berlandaskan pada Iman dan Taqwa.

3.4.1.3. Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

1. Menghasilkan dan memperkaya khasanah perbendaharaan intelektual nasional untuk


peningkatan mutu pendidikan, serta meningkatkan kepedulian terhadap pemberdayaan
masyarakat,
2. Menghasilkan karya terapan dan jasa layanan IPTEK yang ekonomis dan tepat guna untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

3.4.2. Mengembangkan Organisasi Manajemen yang bertata kelola baik

Sasaran strategis yang ingin dicapai

3.4.2.1. Mewujudkan Manajemen yang Efisien dan Produktif

1. Menghasilkan kinerja layanan yang profesional berbasis mutu.

2. Mewujudkan manajemen pengelolaan yang profesional, adil, terbuka dan bertanggung


jawab.

3.4.2.2. Meningkatkan Jaringan Kerja Sama dan Pencitraan Lembaga

Meningkatkan kapasitas dan mutu institusi dengan dukungan civitas akademik, komunitas
perguruan tinggi, masyarakat, pemerintah, serta lingkungan industri dan bisnis yang mampu
meningkatkan efisiensi dan produktivitas layanan berkelanjutan.

3.4.2.3. Menyediakan Fasilitas Layanan dan Infrastruktur Pendidikan Berkualitas

Sasaran strategis yang ingin dicapai :

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta18


1. Mewujudkan lingkungan kampus yang nyaman melalui pengembangan fasilitas yang
lengkap dan modern secara bertahap.

2. Mewujudkan infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung manajemen


meningkatkan mutu layanan.

3.5. PILIHAN STRATEGI UNTUK MENCAPAI SASARAN

1. Menjalin komunikasi intensif dengan seluruh pemangku kepentingan

2. Melaksanakan aktivitas berbasis hasil evaluasi diri, dengan menerapkan sistem penjaminan
mutu.

3. Menerapkan sistem penghargaan berbasis kinerja.

4. Menyelenggarakan program secara terpadu dan sinergi.

5. Sentralisasi penyelenggaraan sistem administrasi.

6. Menerapkan otonomi program akademik.

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya proses pembelajaran yang mendukung tujuan dan sasaran kompetensi


lulusan;
2. Terselenggaranya proses pembimbingan tugas akhir mahasiswa yang mampu
meningkatkan jumlah lulusan yang dapat selesai tepat waktu dengan hasil Tugas Akhir yang
bermutu;
3. Terselenggaranya program studi sesuai standar mutu nasional dan siap menyongsong
standar mutu internasional untuk 10 tahun ke depan.

4.1.1.2. Peningkatan mutu mahasiswa baru Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya sistem penerimaan mahasiswa baru yang berkualitas, dengan alokasi


yang proporsional bagi calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu;
2. Terselenggaranya kegiatan peningkatan kemampuan mahasiswa baru khusus untuk bahasa
Inggris, Akuntansi dan Komputer.

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta19


4.1.1.3. Peningkatan mutu proses pembelajaran Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya Quality Assurance program studi,


2. Terselenggaranya program pengembangan sistem pembelajaran yang berbasis mahasiswa
secara berkelanjutan dan berorientasi mutu,
3. Terselenggaranya kegiatan pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran,
proses administrasi dan manajemen akademik,
4. Terselenggaranya program  hibah internal Inovasi Pembelajaran untuk dosen,
5. Tersedianya unit kerja terpadu pusat program pengembangan aktivitas instruksional, yang
juga mampu berfungsi sebagai unit layanan konsultasi bagi dosen dan mahasiswa.

4.1.1.4. Peningkatan mutu lulusan

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya program pembinaan para lulusan secara berkelanjutan,


2. Terselenggaranya program pelatihan dan sertifikasi kompetensi teknis tertentu untuk
membantu mahasiswa meningkatkan keahlian profesionalnya serta meningkatkan daya
saing lulusan,
3. Terselenggaranya sistem pengelolaan program magang mahasiswa tingkat akhir,
4. Terselenggaranya sistem penjaminan kemampuan berbahasa Inggris dan Komputer.

4.2. PROGRAM PENGEMBANGAN BIDANG KEMAHASISWAAN

4.2.1. Pengembangan iklim akademik

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya layanan akademik yang relevan dan mampu memfasilitasi minat dan
bakat mahasiswa dalam proses pembelajaran;
2. Terselenggaranya program pengembangan kreativitas dan inovasi mahasiswa, khususnya
dalam bidang teknologi tepat guna;
3. Terselenggaranya program pembinaan organisasi kemahasiswaan untuk memfasilitasi
minat dan bakat mahasiswa dalam berbagai bidang.

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta20


4. Terselenggaranya program beasiswa prestasi, BBM, BKM dan beasiswa dari BUMN serta
dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat bagi mahasiswa, dengan alokasi proporsional bagi
mahasiswa berprestasi dan dari keluarga kurang mampu;

4.4. PENGEMBANGAN MANAJEMEN ORGANISASI YANG BERTATA KELOLA BAIK

4.4.1. Program Pengembangan Organisasi Yang efisien dan Produktif.

Untuk pengembangan manajemen organisasi yang bertata kelola baik , perlu adanya
pengembangan organisasi yang efektif dan efisien dengan sasaran yang akan dicapainya.
Pengembangan tersebut di uraikan secara rinci sebagai berikut:

4.4.1.1. Pengembangan Struktur dan Fungsi-fungsi Kelembagaan

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya program pengembangan struktur organisasi dan tata kelola lembaga


sesuai dengan tuntutan kebutuhan layanan berbasis mutu dan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku,
2. Terselenggaranya program rasionalisasi terhadap efektifitas dan efisiensi peran, serta
fungsi dan tugas seluruh unsur organisasi sesuai dengan dinamika perkembangan layanan
berbasis mutu;
3. Terselenggaranya program pengembangan standar mutu manajemen layanan pada semua
unsur organisasi;
4. Terselenggaranya unit kerja strategis yang dikhususkan untuk mengelola sistem
pengembangan kurikulum sekaligus sebagai unit layanan untuk pengembangan aktivitas
instruksional.

4.4.1.2. Pengembangan Sumber daya Manusia

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya penerapan sistem manajemen sumber daya manusia yang lebih


profesional dan bermutu;
2. Terselenggaranya peningkatan produktivitas dan motivasi kerja melalui penerapan sistem
pengelolaan berbasis kinerja (merit system);

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta21


3. Tercapainya jumlah dan kualifikasi dosen sesuai kebutuhan kompetensi serta tercukupinya
rasio dosen mahasiswa yang mampu mendukung peningkatan mutu layanan akademik.;
4. Terselenggaranya program peningkatan profesionalitas dosen melalui tahapan
pembenahan, pemberdayaan dan pengembangan, yang berorientasi pada kemampuan
pengelolaan kegiatan instruksional serta kegiatan penelitian;
5. Terselenggaranya program pengembangan ketrampilan teknis administratif staf penunjang
untuk meningkatkan mutu dan kinerja layanan yang terintegrasi ;
6. Terselenggaranya program pengembangan pedoman kepegawaian berkelanjutan dari
Yayasan, sebagai rujukan pelaksanaan sistem manajemen SDM.

4.4.1.3. Peningkatan Pemanfaatan Sistem dan Teknologi Informasi dalam

Pelayanan Manajemen Organisasi

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya program pengembangan aplikasi sistem informasi manajemen organisasi


untuk menjamin efektifitas dan efisiensi operasi manajemen keuangan, SDM, serta sarana
dan prasarana,

2. Terselenggaranya layanan yang lebih cepat, efisien dan efektif bagi seluruh civitas akademik
melalui penyediaan perpustakaan ‘Digital’.

3. Tersedianya Sistem Knowledge Based Management (KBM) yang handal sebagai sumber
pembelajaran dan database operasi organisasi untuk kemudahan maintenance dan
peningkatan utilisasi seluruh sumber daya.

4.5. PROGRAM PENGEMBANGAN JARINGAN KERJA SAMA DAN PENCITRAAN LEMBAGA

4.5.1. Peningkatan kapasitas jaringan kerja sama di tingkat wilayah dan nasional

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya kerja sama dengan berbagai PTS sebagai upaya pemanfaatan sumber
daya bersama dalam rangka mencapai efisiensi dan efektivitas layanan,

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta22


2. Terselenggaranya kerja sama dengan pemerintah daerah untuk membangun Sistem
Informasi Pemerintahan dan e-Government yang dapat mendukung pengembangan mutu
3. Terselenggaranya kerja sama dengan Institusi  Pemerintah pusat (Diknas dan Dikti)
ataupun dengan BUMN dan BUMS  untuk mengembangkan pendidikan.

4.5.2. Pengembangan Usaha Pendanaan

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya kontrak kerja sama dengan pengusaha dan pemerintah untuk


pengembangan sistem manajemen berbasis Teknologi Informasi yang relevan,
2. Terselenggaranya kerja sama dengan lembaga sosial masyarakat untuk penyediaan
beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi.

4.5.3. Peningkatan Citra Lembaga

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terciptanya citra sebagai perguruan tinggi berbasis bahasa Inggris dan Komputer yang
dapat menghasilkan lulusan sebagai pemikir (inisiator dan inovator) handal, berdaya juang
tinggi, berjiwa pengabdian dan berwawasan mendunia,
2. Terciptanya citra sebagai kampus IPTEK dan IMTAQ yang dapat menjadi percontohan
menyatunya pendidikan dengan keterampilan  melalui SDM yang bermutu dan jaringan
kerja sama yang luas dan kuat.

4.6. PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

4.6.1. Pengembangan Sarana dan Prasarana Fisik

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Tersedianya ‘Master Plan’ pengembangan Kampus STIE Pasundan;


2. Tersedianya ruang kerja dengan standar fasilitas yang memadai bagi dosen, peneliti,
manajemen dan staf pendukung ;
3. Tersedianya ruang kuliah dan fasilitas penunjang akademik yang mampu  mengakomodasi
aktivitas pembinaan minat, bakat dan kreativitas mahasiswa

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta23


4. Terselenggaranya sistem perencanaan, pengadaan, pengoperasian ; pemeliharaan dan
pemanfaatan fasilitas fisik secara optimal ;
5. Terwujudnya lingkungan kampus yang mencukupi, aman, nyaman, tertib dan asri.

5 . 1 . BIAYA MUTU

1. Pendanaan yang bersumber dari bantuan pemerintah telah ada dan bersifat rutin, selalu
dimanfaatkan untuk mensubsidi mahasiswa;
2. Mahasiswa kurang mampu, dibebaskan dari biaya pendidikan, hingga dana dari
mahasiswa tidak mampu memenuhi kebutuhan rutin;
3. Dana dari Yayasan mencukupi untuk subsidi defisit anggaran rutin, namun belum cukup
mampu mendukung upaya pengembangan sarana dan prasarana.

5.2 . MONITORING DAN EVALUASI

1. Melibatkan pemeriksaan harian terhadap kemajuan mahasiswa dan hal ini berlangsung
secara informal
2. Pengguanaa data statistic dan profil pelajar yang relevan dari berbagai kepuasan yang
mereka peroleh.
3. Mengumpulkan contoh kasus tentang sikap dan pandangan mahasiswa dan indicator
prestasi institusi bisa dilakukan dengan penyebaran kuesioner.

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta24

Anda mungkin juga menyukai