Disusun oleh :
Maria Lumban Gaol (023001716504)
1. Pengertian Ideologi
Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “idea” yang berarti
gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan “logos” berarti ilmu.
Pengertian ideologi menurut beberapa ahli adalah debagai berikut:
Pengertian Ideologi - Ideologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang
berarti melihat, atau idea yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah
pikiran dan kata logi yang berarti ajaran. Dengan demikian ideologi adalah
ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des ideas (AL-
Marsudi, 2001:57).
Puspowardoyo (1992) menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan
sebagai komplek pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan
seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya
serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman
yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak
benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.
Menurut pendapat Harol H. Titus. Definisi dari ideologi adalah aterm
used for any group of ideas concerning various political and aconomic issues
and social philosophies often applied to a systematic scheme of ideas held by
groups or classes, artinya suatu istilah yang digunakan untuk sekelompok cita-
cita mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial yang
sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita
yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.
Harol H. Titus
Ideologi adalah suatu istilah yang digunakan untuk sekelompok cita-cita
mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial yang sering
dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita yang
dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.
Ali Syariati
Mendefenisikan ideologi sebagai “keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan
yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu klas sosial, suatu bangsa atau satu ras
tertentu
Destutt de Tracy
Mengartikan ideology sebagai “Science of ideas”, dimana didalamnya ideologi
dijabarkan sebagai jumlah program yang diharapkan membawa perubahan
institusional dalam suatu masyarakat.
Kirdi Dipoyudo
Ideologi sebagai suatu kesatuan gagasan-gagasan dasar yang sistematis dan
menyeluruh tentang manusia dan kehidupanya baik individual maupun sosial,
termasuk kehidupan Negara.
Sastra Pratedja
Ideologi sebagai suatu kompleks gagasan atau pemikiran yang beerorientasi
pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur.
C.C. Rodee
Ideologi adalah kumpulan gagasan yang secara logis berkaitan dan
mengidentifikasikan nilai-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi politik dan
pelakunya. Ideologi dapat di gunakan untuk membenarkan status quo atau
membenarkan usaha untuk mengubahnya (dengan atau tanpa dengan
kekerasan).
Gunawan Setiardjo
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah (akidah yang
sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam
kehidupan.
Thomas H
Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat
bertahan dan mengatur rakyatnya.
2
Kamus Bahasa Indonesia ,319
Ideologi adalah kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat
(kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Atau
cara berfikir seseorang atau suatu gagasan.
3
kekuasaannya mempunyai hak mutlak untuk mengatur di segala bidang aspek
yang ada.
a) Ciri-ciri ideologi terbuka:
Ideologi terbuka adalah sitem pemikiran yang memiliki ciri-ciri, sebagai
berikut:
Merupakan kekayaan rohani, moral, dan kebudayaan masyarakat
(falsafah). Jadi, bukan keyakinan ideologis sekelompok orang,
melainkan kesepakatan masyarakat.
Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat
sendiri. Ia adalah milik seluruh rakyat dan bisa digali dan ditemukan
dalam kehidupan mereka.
Isinya tidak langsung operasional. Sehingga setiap generasi baru
dapat dan perlu menggali kembali falsafah tersebut dan mencari
implikasinya dalam situasi ke-kini-an mereka.
Tidak pernah memaksa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat,
melainkan menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup
bertanggung jawab sesuai dengan falsafah itu.
Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat
yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama.
4
yang bertujuan untuk melakukan transformasi sosial secara besar-besaran
menuju bentuk tertentu.
Dari kedua ideologi diatas, ideologi Pancasila berada ditengah-tengah
kedua ideologi diatas, artinya ideologi Pancasila memiliki ciri menyeluruh yaitu
tidak berpihak pada golongan tertentu serta ideologi Pancasila yang
dikembangkan dari nilai-nilai yang ada pada realitas bangsa Indonesia mampu
mengakomodasikan berbagai idealisme yang berkembang dalam masyarakat
yang bersifat majemuk.
5
5. Arti Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia
Puspowardoyo (1992) menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan
sebagai komplek pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan
seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya
serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman
yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak
benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.
Menurut pendapat Harol H. Titus. Definisi dari ideologi adalah aterm used for
any group of ideas concerning various political and aconomic issues and social
philosophies often applied to a systematic scheme of ideas held by groups or
classes, artinya suatu istilah yang digunakan untuk sekelompok cita-cita
mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial yang sering
dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita yang
dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.
Bila kita terapkan rumusan ini pada Pancasila dengan definisi-definisi filsafat
dapat kita simpulkan, maka Pancasila itu ialah usaha pemikiran
manusia Indonesia untuk mencari kebenaran, kemudian sampai mendekati
atau menanggap sebagai suatu kesanggupan yang digenggamnya seirama
dengan ruang dan waktu.
Hasil pemikiran manusia yang sungguh-sungguh secara sistematis
radikal itu kemudian dituangkan dalam suatu rumusan rangkaian kalimat yang
mengandung suatu pemikiran yang bermakna bulat dan utuh untuk dijadikan
dasar, asas, pedoman atau norma hidup dan kehidupan bersama dalam rangka
perumusan satu negara Indonesia merdeka, yang diberi nama Pancasila.
Kemudian isi rumusan filsafat yang dinami Pancasila itu kemudian diberi status
atau kedudukan yang tegas dan jelas serta sistematis dan memenuhi
persyaratan sebagai suatu sistem filsafat. Termaktub dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat maka filsafat Pancasila itu
berfungsi sebagai dasar negara Republik Indonesia yang diterima dan didukung
oleh seluruh bangsa atau warga negara Indonesia. Demikian isi rumusan sila-
6
sila dari Pancasila sebagai satu rangkaian kesatuan yang bulat dan utuh
merupakan dasar hukum, dasar moral, kaidah fundamental bagi peri kehidupan
bernegara dan masyarakat Indonesia dari pusat sampai ke daerah-daerah.
Sebagai ideologi suatu bangsa yang menjadi pandangan dan pegangan hidup
masyarakatnya, Pancasila haruslah bersifat universal mencakup segala macam
nilai-nilai sosial dan budaya Indonesia serta menjadi orientasi dalam hidup oleh
seluruh masyarakatnya. Sebagai ideologi bangsa, maka keberadaannya selalu
diimplementasikan ke dalam perilaku kehidupan dalam rangka berbangsa,
bernegara dan bermasyarakat. Kalau dikaji dari butir-butir kelima sila dalam
ideologi Pancasila tersebut, sebenarnya sudah mencakup gambaran
pembentukan karakter manusia Indonesia yang ideal, sebagai mana yang
diharapkan para penggali dari pancasila itu sendiri. Gambaran pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya itu, dapat diilustrasikan pada sila pertama
tersirat bagaimana manusia Indonesia berhubungan dengan Tuhannya atau
kepercayaannya. Pada sila kedua tergambar bagaimana manusia Indonesia
harus bersikap hidup dengan orang lain sebagaimana layaknya manusia yang
punya pikiran dan ahklak hingga dia bisa bersikap sebagai mahkluk yang
tertinggi dibandingkan dengan mahkluk lainnya yaitu binatang. Sila ketiga
menerangkan bagaiama manusia Indonesia menciptakan suatu pandangan
betapa pentingnya arti persatuan dan kesatuan bangsa dari pada bercerai berai
seperti pada pepatah bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh. Sila keempat
telah menegaskan bagaimana manusia Indonesia mengimplementasikan cara
bersikap dan berpendapat serta memutuskan sesuatu menyangkut kepentingan
umum secara bijak demi kelangsungan kehidupan berdemokrasi
yang terlindungi antara menyuarakan hak dan kewajibannya berimbang dalam
mengimplementasikannya.
Pada sila kelima dijabarkan bagaimana manusia Indonesia mewujudkan
suatu keadilan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat Indonesia itu sendiri.
Dari penjabaran kelima sila tersebut di atas, maka sudah sepantasnya bahwa
Pancasila beserta kelima silanya itu layak dijadikan sebagai pandangan dan
pegangan hidup serta dijadikan sebagai pembimbing dalam menciptakan
kerangka berpikir untuk menjalankan roda demokratisasi dan
7
diimplementasikan dalam segala macam praktik kehidupan menyangkut
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat di dalam Negara kesatuan Republik
Indonesia tercinta ini. maka mengamalkan dan mengamankan Pancasila
sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif dan memaksa, artinya setiap
warga negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa saja yang
melangggar Pancasila sebagai dasar negara, harus ditindak menurut hukum
yakni hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan kata lain pengamalan
Pancasila sebagai dasar negara disertai sanksi-sanksi hukum. Sedangkan
pengamalan Pancasila sebagai weltanschuung, yaitu pelaksanaan Pancasila
dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai
sifat mengikat, artinya setiap manusia Indonesia terikat dengan cita-cita yang
terkandung di dalamnya untuk mewujudkan dalam hidup dan kehidupanya,
sepanjang tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang barlaku di
Indonesia.
Jadi, jelaslah bagi kita bahwa mengamalkan dan mengamankan Pancasila
sebagai dasar negara Republik Indonesia mempunyai sifat imperatif memaksa.
Sedangkan pengamalan atau pelaksanaan Pancasila sebagai pandangan hidup
dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai
sifat mengikat. Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara dihubungkan
fungsinya sebagai dasar negara, yang merupakan landasan ideal bangsa
Indonesia dan negara Republik Indonesia dapatlah disebut pula sebagai
ideologi nasional atau ideologi negara.
8
dan ideologi bangsa dan negara Indoneisa. Filsafat pancasila sebagai dasar
filosofis dalam kehidupuan berbangsa dan bernegara telah mendapatkan
legitimasi yuridis tatkala the fouding fathers kita mengesahhkan dalam
kosntitusi UUD 1945 18-8-1945. Konsekuensinya selama bangsa Indoneisa
memiliki kehendak bersama untuk membangun bangsa di atas dasar filosofis
nilai-nilai Pancasila, seharusnya segala kebijakan dalam negara terutama
dalam melakukan suatu pembaharuan dua kali dalam proses reformasi,
dewasa ini, nilai-nilai Pancasila merupakan pangkal tolak derivasi baik dalam
bidang politik, sosial, ekonomi, hukum serta kebijakan hubungan internasional
dewasa ini.
9
Nilai-nilai pancasila terkandung nilai kerohanian yang sesuai dengan hati nurani
bangsa Indonesia.
10
nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan realita -realita baru yang
muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.
11
menentukan apakah Pancasila mampu bertahan sebagai ideologi atau berakhir
seperti dalam perkiraan David P. Apter dalam pemikirannya “The End of
Idiology”. Pancasila merupakan hasil galian dari nilai-nilai sejarah bangsa
Indonesia sendiri dan berwujud lima butir mutiara kehidupan berbangsa dan
bernegara, yaitu religius monotheis, humanis universal, nasionalis patriotis yang
berkesatuan dalam keberagaman,demokrasi dalam musyawarah mufakat dan
yang berkeadilan sosial. Dengan demikian Pancasila bukanlah imitasi dari
ideologi negara lain, tetapi mencerminkan nilai amanat penderitaan rakyat dan
kejayaan leluhur bangsa. Keampuhan Pancasila sebagai ideologi tergantung
pada kesadaran, pemahaman dan pengamalan para pendukungnya. Pancasila
selayaknya tetap bertahan sebagai ideologi terbuka yang tidak bersifat doktriner
ketat. Nilai dasarnya tetap dipertahankan, namun nilai praktisnya harus bersifat
fleksibel. Ketahanan ideologi Pancasila harus menjadi bagian misi bangsa
Indonesia dengan keterbukaannya tersebut.
Pada akhirnya, semoga seluruh bangsa dan negara Indonesia serta
Pancasila sebagai ideologinya akan tetap bertahan dan tidak goyah meskipun
dihantam badai globalisasi dan modernisme. Sebagai generasi penerus,
marilah kita menjaga Indonesia dan Pancasila agar saling berdampingan dan
tetap utuh hingga anak cucu kita nantinya sebagai penerus kelangsungan
negara ini.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari
kehidupan masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia.
Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menjaga
nilai – nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut maka perlu adanya berbagai
upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia. Upaya–upaya
tersebut antara lain :
a) Melalui dunia pendidikan, dengan menambahkan mata pelajaran khusus
pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan
tinggi.
b) Lebih memasyarakatkan pancasila.
c) Menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
12
d) Memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran
terhadap pancasila.
e) Menolak dengan tegas faham-faham yang bertentangan dengan pancasila.
13
DAFTAR PUSTAKA