Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dan puji syukur kehadirat Allah Kami ucapkan atas selesainya tulisan
kami yang berjudul “COFFEE MAKER”. Tanpa ridha dan petunjuk dari-Nya, mustahil tulisan
ini dapat Kami rangkum.

Tulisan ini Kami susun sebagai pedoman untuk pedalaman materi yang Kami dapat dari
berbagai sumber. Besar harapan Kami bahwa tulisan ini dapat digunakan dan bermanfaat bagi
para pembaca. Juga merupakan harapan Kami dengan hadirnya tulisan ini dapat mempermudah
para pembaca memahami tentang materi yang Kami sajikan.

Akhirnya, sesuai dengan kata pepatah “tiada gading yang tak retak”, Kami mengharapkan
saran dan kritik dari para pembaca. Kebenaran dan Kesempurnaan hanya milik Allah yang Maha
Kuasa serta yang paling mulia. Terima kasih pula Kami ucapkan kepada dosen pembimbing atas
pengajarannya, sehingga Kami dapat menyusun tulisan ini.

Banda Aceh, Juni 2010

Penulis

1
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. 1

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... 2

BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………………... 3

1.1. Latar Belakang …………………………………………………………...


3
1.2. Tujuan …………………………………………………………………....
4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………... 5

2.1 Sejarah ……………………………………………………………………

2.2 Jenis-jenis Kopi …………………………………………………………... 7

BAB III : METODE PEMBUATAN ……………………………………………… 8

3.1 Metode Tradisional …………………………………………………….... 9

3.2 Metode modern ………………………………………………………….. 10

BAB IV : KESIMPULAN ………………………………………………………… 11

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………... 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar belakang
Coffee atau Kopi dalam bahasa Indonesia secara luas dikenal sebagai minuman
stimulan yang dibuat dari biji kopi. Kopi pertama kali dikonsumsi orang diabad ke 9
didaerah dataran tinggi Ethiopia, dari sana lalu menyebar ke Mesir dan Yaman lalu
diabad ke 15 menyebar ke Armenia, Persia, Turki dan Afrika Utara. Kopi merupakan
bahan minuman tidak saja terkenal di Indonesia tapi juga terkenal di seluruh dunia. Hal
ini disebabkan karena kopi baik yang bentuk bubuk maupun seduhannya memiliki
aroma yang khas yang tidak dimiliki oleh bahan minuman lainnya.

Pada mulanya orang memanfaatkan sari dari daun muda dan buah segar sebagai
bahan minuman yang diseduh dengan air panas. Kegemaran minum kopi cepat meluas
ke seluruh dunia setelah ditemukan cara-cara penggunaan dan pengolahan yang lebih
sempurna, yaitu dengan menggunakan kopi yang sudah masak, terlebih dahulu
dikeringkan dan kemudian bijinya disangrai lalu dijadikan bubuk sebagai bahan
minuman.

Bagi Bangsa Indonesia, kopi merupakan salah satu mata dagangan yang
mempunyai arti yang cukup tinggi. Pada tahun 1981 menghasilkan devisa sebesar $
347.8 juta dari ekspor kopi sebesar 210.8 ribu ton. Nilai ini terus meningkat dari tahun
ke tahun. Tercatat Pada tahun 1988 sudah mampu menghasilkan devisa sebesar $ 818.4
juta dan menduduki peringkat pertama diantara komoditi ekspor sub sector
perkebunan.

3
Sebelum kopi dipergunakan sebagai bahan minuman, maka terlebih dahulu
dilakukan proses roasting. "flavor" kopi yang dihasilkan selama proses roasting
tergantung dari jenis kopi hijua yang dipergunakan, cara pengolahan biji kopi,
penyangraian, penggilingan, penyimpanan dan metoda penyeduhannya. Cita rasa kopi
akan ditentukan akhirnya oler cara pengolahan di pabrikpabrik. Penyangraian biji kopi
akan mengubah secara kimiawi kandungan-kandungan dalam biji kopi, disertai susut
bobotnya, bertambah besarnya ukuranbiji kopi dan perubahan warna bijinya. Kopi biji
setelah disangrai akan mengalami perubahan kimia yang merupakan unsur cita rasa
yang lezat. Pembahasan lebih lanjut dalam paper ini meliputi pengolahan kopi dilakukan
dua cara yaitu pengolahan secara kering dan basah. Diversifikasi produksi kopi seperti
kopi dekafein, kopi instan dan kopi bubuk.

II. Tujuan
Merancang instrument coffe maker sederhana yang melibatkan beberapa
disiplin ilmu dalam teknik kimia.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Sejarah kopi

Menurut legenda, sekitar abad 9 para penggembala biri-biri di Ethiopia sudah


menggunakan biji kopi untuk mengobati ternak mereka yang sakit dan meminum kopi
untuk meningkatkan stamina mereka. Nama julukan penggembala ini “Kaldi”, dari
sinilah biji kopi lalu tersebar ke Mesir dan Yaman. Di Arab, kopi diolah sejak dulu sampai
sekarang dengan metode yang sama, lalu pada abad 15 mulailah kopi menyebar ke
Persia, Turki dan Afrika Utara.

Molekul dari Caffeine

Tanaman kopi termasuk dalam famili Rubiaceae dan terdiri atas banyak jenis antara
Coffea arabica, Coffea robusta dan Coffea liberica. Negara asal tanaman kopi adalah
Abessinia yang tumbuh di dataran tinggi.
Buah kopi tediri atas tiga bagian, yaitu :
1. lapisan kulit luar (excocarp)
2. lapisan daging (mesocarp)
3. lapisan kulit 'tanduk (endoscarp)

5
Adapun susunan buah kopi disajikan pada gambar 1 berikut ini :

Senyawa yang membentuk aroma di dalam kopi menurut Mabrouk dan Deatherage
dalam Ciptadi dan Nasution (1985) adalah :
1. Golongan fenol dan asam tidak mudah menguap yaitu asam kofeat, asam
clorogenat, asam ginat dan riboflavin.
2. Golongan senyawa karbonil yaitu asetal dehid, propanon, alkohol, vanilin
aldehid.
3. Golongan senyawa karbonil asam yaitu oksasuksinat, aseto asetat, hidroksi
pirufat, keton kaproat, oksalasetat, mekoksalat, merkaptopiruvat.
4. Golongan asam amino yaitu leusin, iso leusin, variline, hidroksiproline, alanine,
threonine, glysine dan asam aspartat.
5. Golongan asam mudah menguap yaitu asam asetat, propionat, butirat dan
volerat.

6
II. Pengolahan

Biji kopi yang sudah siap diperdagangkan adalah berupa biji kopi kering yang
sudah terlepas dari daging buah, kulit tanduk dan kulit arinya, butiran biji kopi yang
demikian ini disebut kopi beras (coffca beans) atau market koffie. Kopi beras berasal dari
buah kopi basah yang telah mengalami beberapa tingkat proses pengolahan. Secara
garis besar dan berdasarkan cara kerjanya, maka terdapat dua cara pengolahan buah
kopi basah men.iadi kopi beras, yaitu yang disebut pengolahan buah kopi cara basah
dan cara kering.
Pengolahan buah kopi sccara basah biasa disebut W.I..B. (West lndische
Bereiding), sedangkan pengolahan cara kering biasa disebut O.I.B (Ost Indische
Bereiding). Perbedaan pokok dari kedua cara tersebut diatas adalah pada cara kering
pengupasan daging buah, kulit tanduk dan kulit ari dilakukan setelah kering (kopi
gelondong), sedangkan cara basah pengupasan daging buah dilakukan sewaktu masih
basah.

III. Jenis-jenis kopi

 Biji kopi arabika

Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian
besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini berasal dari
Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika
Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Secara umum, kopi ini tumbuh
di negara-negara beriklim tropis atau subtropis. Kopi arabika tumbuh pada ketinggian
600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila
kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC

7
Biji kopi arabika, jenis kopi dengan cita rasa terbaik

 Biji kopi robusta

Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta
dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan
mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Hal ini menjadikan kopi
robusta lebih murah. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah,
Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.

8
BAB III
METODE PEMBUATAN

I. tradisional

pembuatan kopi secara tradisional masih sangat sederhana, hanya menggunakan


instrument simple yang terdiri dari gayung aluminium, saringan kain dan heater nya berasal
dari kompor.

Gambar 1.a Gayung dan saringan kopi

gambar 2. pembuatan kopi tradisional

II. Modern (ala coffe maker)

9
b
iB
p
K
y
e
u
d
o
r
P
a
g
n
k
III. Rancangan alat

BAB IV
KESIMPULAN

10
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. kesegaran kopi lama-kelamaan dapat menghilang karena faktor waktu, udara,
kelembapan, suhu, panas dan cahaya, sehingga rasanya pun berubah.

2. Bila Anda menggunakan coffee maker, pastikan bahwa tempat tersebut bersih dari sisa-sisa
kopi sebelumnya, karena hal itu dapat menimbulkan bau apek dan dapat mengubah rasa
kopi. Untuk menikmati rasa dan aroma yang maksimal dari kopi, gunakanlah air yang
berkualitas. Apabila air di rumah mengandung zat besi, gunakanlah penyaring air dan jangan
menggunakan air sulingan karena dapat mengubah rasa kopi tersebut. Terakhir, gunakanlah
air yang telah mendidih agar seluruh rasa kopi lebih tajam saat diminum. Tunggulah sekitar
30-60 detik sebelum menuangkannya ke dalam gelas. Kopi dapat diminum dalam keadaan
hangat atau dingin. Tetapi untuk mendapatkan aroma dan rasa kopi yang pas, seduh 100
gram bubuk kopi dengan 150 cc air bersuhu 90 derajat Celsius. Hal ini berlaku untuk biang
kopinya. Untuk mendapatkan kekentalan yang pas, silakan menambahkan air sesuai selera
Anda.
3. Cangkir kopi yang kita pergunakan harus mampu menjaga suhu kopi tetap panas untuk
waktu yang cukup lama. Kita bisa menyiapkan cangkir porselen karena kemampuan insulasi
suhunya. juga dapat menyiapkan cangkir yang terbuat dari baja tahan karat atau yang
berdinding gelas ganda, yang tentunya memiliki kemampuan insulasi yang lebih baik.
4. Suhu optimal pemasakan kopi adalah sekitar 92-96 oC. Sedikit modifikasi suhu (2-3 oC)
mungkin lebih baik untuk beberapa jenis kopi, atau beberapa orang yang memiliki selera
agak berbeda dari biasanya.

DAFTAR PUSTAKA

11
http://biji-kopi.com/category/simple-coffee-maker/

http://biji-kopi.com/category/tips-sajian-kopi/

http://mekatronikalsin.host56.com/alat-pengolah-kopi-2/

http://www.okefood.com/read/2010/02/12/304/303167/304/menjaga-kenikmatan-
rasa-kopi

12

Anda mungkin juga menyukai