Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN BIOKIMIA

REAKSI BIURET

Tujuan Percobaan
Untuk membuktikan adanya protein pada albumin, pepton dan kasein.

Landasan Teori

Uji biuret adalah uji kimia yang digunakan untuk mendeteksi adanya ikatan peptida.
Dengan adanya kandungan peptida, suatu tembaga (II) ion membentuk ungu berwarna
kompleks dalam alkali larutan. Reaksi Biuret dapat digunakan untuk menguji konsentrasi
protein karena ikatan peptida terjadi dengan frekuensi yang sama per asam amino dalam
peptida. Intensitas warna, dan karenanya serapan pada 540 nm, berbanding lurus dengan
konsentrasi protein, menurut hukum Beer-Lambert .

Banyak protein mengandung sulfur. Mereka adalah kompleks dengan molekul terdiri dari
karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Asam amino adalah hasil dari blok protein dan
mereka terhubung oleh ikatan peptida. Ada banyak kesamaan antara asam amino dan
molekul biuret dan keduanya bereaksi dengan cara yang sama. reagen Biuret adalah
solusi biru muda, yang ternyata ungu bila dicampur dengan larutan yang mengandung
protein. Sebuah kompleks warna ungu terbentuk ketika ion tembaga dari Bupati Biuret
bereaksi dengan ikatan peptida pada rantai polipeptida.

Karena protein dibuat dari asam amino, kehadiran ikatan peptida selama uji Biuret untuk
protein akan selalu memberikan hasil positif untuk semua jenis makanan berbasis protein.
Alat dan Bahan
 Tabung reaksi
 Rak tabung
 Zat-zat yang akan diuji ( albumin, pepton 2%, kasein 2%)
 Reagen-reagen untuk uji biuret (larutan NaOH 10% dan larutan CuSO4 7%)

Prosedur Kerja
Campurkan 2 ml larutan albumin 2% dengan 2 ml NaOH 10% dan tambahkan 1 tetes
larutan CuSO4 7%. Bila belum terbentuk warna merah jambu atau lembayung, tambahkan
1 tetes CuSO4 (maksimal 10 tetes). Ulangi percobaan dengan kasein 2% dan peptone 2%

Data Pengamatan
Foto (ki-ka : Albumin, Kasein, Pepton)
Tabel 1. Hasil Pengamatan Reaksi Biuret

Test Zat yang Volume Keadaan Tindakan 1 Hasil Tindakan 2 Hasil Makna
diuji Awal

Albumin Ditetesi 5 Berubahnya


Reaksi Bening Larutan tetes CuSO4 warna
Biuret keruh berwarna 7% larutan
Dilarutkan bening, dan Larutan menjadi
dengan 2 ml larut dengan berubah lembayung
Pepton 2 ml Kuning NaOH 10% NaOH Ditetesi 3 warna menandakan
keruh tetes CuSO4 menjadi reaksi positif
7% lembayung (+), dan
semua
Kasein Putih keruh Ditetesi 4O larutan
tetes CuSO4 mengandung
7% protein.
Hasil Reaksi

Penetesan NaOH ditambah CuSO4 membantu untuk membentuk kompleks dengan


nitrogen dan karbon dari ikatan peptida. Perubahan pada warna sampel uji akan
memberikan hasil yang positif atau negatif. Ketika sampel berubah menjadi ungu atau
lembayung itu berarti bahwa sampel mengandung protein. Obligasi Peptida terjadi
dengan frekuensi yang sama kira-kira untuk kebanyakan protein per gram bahan. Jadi
untuk menentukan konsentrasi reaksi biuret protein dapat digunakan. Jika konsentrasi
yang lebih, sampel akan berubah menjadi lebih ungu.

Dalam percobaan ini, ketiga zat yang diuji (albumin, pepton, dan kasein) menunjukkan
hasil yang positif. Hasil yang positif itu ditandai dengan terbentuknya warna ungu pada
larutan setelah ditetesi larutan CuSO4, meskipun dengan jumlah tetesan yang berbeda.
Hasil yang didapat adalah:

Albumin  larutan berubah warna menjadi warna lembayung setelah tetesan ke lima

Pepton  larutan berubah warna menjadi warna lembayung setelah tetesan ke tiga

Kasein  larutan berubah warna menjadi warna lembayung setelah tetesan ke tiga

Kesimpulan

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya protein pada ketiga zat yang diuji
(albumin, pepton dan kasein). Dari hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa albumin,
pepton dan kasein mengandung protein.

Albumin +

Pepton +

Kasein +

Anda mungkin juga menyukai