Anda di halaman 1dari 1

Petugas pajak divonis enam tahun

Seorang pegawai pajak yang menjadi pegawai di Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat, divonis
enam tahun penjara dikarenakan tindakannya yang ditentukan bersalah karena melakukan pengurangan
kewajiban pajak bank jabar pada tahun 2001-2002, karena pada saat itu dia menjadi ketua tim
pemeriksa pajak.

Akan tetapi dedy suwardi –terdakwa, mendapatkan keringanan karena sudah mengembalikan
semua uang, menyesal, memiliki tanggungan keluarga dan terlebih belum pernah dihukum sebelumnya.
Sehingga tidak sesuai dengan tuntutan yang diberikan, yaitu 7 tahun 6 bulan.

Dalam sidang kasus ini, terdapat perbedaan pendapat yang dilontarkan oleh 2 orang hakim
anggota, yaitu I made hendra dan Hendra Yospin. Mereka berpendapat bahwa pengadilan Tipikor
jakarta tak berwenang mengadili terdakwa. Karena seharusnya kasus ini di selesaikan di Pengadilan
Tipikorr bandung.

Komentar:

menurut saya, hukuman yang diterima Dedy Suwardi adalah hukuman yang adil. Hal ini
dikarenakan tindakan yang telah dilakukan Dedy adalah tindakan yang cukup baik. Dengan
mengembalikan semua uang yang merupakan uang suap yang ia terima agar kewajiban pajak bank Jabar
dapat berkurang, setidaknya ini akan mengurangi sebagian kerugian negara yang menjadi akibat
perbuatannya.

Tindakan yang seharusnya dilakukan setelah ini dilakukan adalah mengurus bank jabar atas
kecurangan dan kekurangan pajaknya. Sehingga kerugian negara yang diakibatkan karenanya dapat
berkurang.

Dan untuk masalah tipikor yang di permasalahkan oleh para hakim anggota, saya juga sepaham
dengan hal tersebut, karena jika yang menentukan hukuman adalah Pengadilan Tipikor jakarta, maka
akan terjadi banyak pemborosan dana yang terjadi selain daripada pengambil alihan kewenangan yang
seharusnya dimiliki oleh Pengadilan Tipikor Bandung yang merupakan perwakilan yang menjadi
penanggung jawab untuk masalah semacam ini di wilayah propinsi jawa barat. Karena akan ada biaya
tambahan untuk ke pengadilan tersebut dan menjadi kurang efisien dalam prosesnya.

Namun secara garis besar, hal semacam ini harus sebisa mungkin harus kita berantas, mulai
dengan cara yang halus hingga cara yang kasar, sesuai dengan tingkatan dan jenisnya. Karena jika hal
semacam ini terus menerus terjadi, kapan kita akan menjadi sejahtera? Dana yang seharusnya
dikumpulkan kemudian dialokasikan ke arah kesejahteraan rakyat justru tertahan dan bahkan tidak
tersampaikan kepada pihak yang seharusnya.

Anda mungkin juga menyukai