Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putri Permatasari Tanggal : 04 February 2011

PRA KBM PPP


Kelas : 3 TKJ A Pemateri : Pa Rudi & Bu Neti
(Point to Point Protocol)
No Absen : 24 DIAGNOSA WAN

 PPP
I. Pengertian

PPP (Point-to-Point Protocol) merupakan sebuah protocol yang digunakan


untuk melakukan hubungan antara client dengan server (enkapsulasi) secara Point to
Point dan banyak digunakan pada wide area network (WAN). PPP juga merupakan
protokol layer Data Link yang dapat digunakan baik dengan media serial asynchronous
(dial-up) maupun serial synchronous (ISDN). Dengan menggunakan PPP, konfigurasi
pada saat koneksi dilakukan secara otomatis berkat adanya LCP (Link Control
Protocol ).

Tujuan dasar dari PPP adalah mengangkut paket layer 3 melalui sebuah link
point-to-point layer Data Link.
Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan
dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang
terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya
mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan
pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat,
menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya
intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-
protokol jaringan secara simultan.

PPP merupakan data link protokol yang digunakan untuk melakukan koneksi


secara langsung antara dua node melalui kabel serial, line telepon, trunk line, telepon
selular, jalur radio yang special, atau fiber optik. Mayoritas ISP menggunakan PPP bagi
pelanggannya yang menggunakan metode dial-up saat melakukan koneksi ke internet.

PPP protocol menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda
encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam
protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi.
II. Fitur kunci dari PPP (Point-to-Point  Protocol)

Berikut ini adalah fitur kunci dari PPP protocol ini:

1. PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication


Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE).
2. PPP protocol dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun
asynchronous dan ISDN.
3. Tidak ada batas transmission rate
4. Keseimbangan load melalui multi-link
5. LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya.
6. PPP protocol mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP; IPX;
AppleTalk dan sbgnya.
7. PPP protocol mendukung authentication kedua jenis clear text  PAP (Password
Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication
Protocol)
8. NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang
mengindikasikan protocol layer atas.

III. Cara kerja PPP:

1. Membuka link dan membentuk sesi dengan saling bertukar LCP


2. Membentuk opsi authentication melalui PAP atau CHAP, CHAP sangat
3. direkomendasikan.
4. Setuju dengan protocol layer diatasnya (IP; IPX; AppleTalk; dll)

Diagram berikut menunjukkan bagaimana PPP protocol dihubungkan dengan model


OSI.
PPP Protocol vs model OSI
 PAP
I. Pengertian

PAP (Password Authentication Protocol) adalah bentuk otentikasi paling dasar, di


mana username dan password yang ditransmisikan melalui jaringan dan dibandingkan
dengan tabel pasangan username dan password. Biasanya password yang disimpan dalam
tabel terenkripsi. Otentikasi dasar yang digunakan dalam protokol HTTP adalah PAP.
Kelemahan pokok PAP adalah bahwa username dan password dikirim tanpa dienkripsi
lebih dahulu.

Autentifikasi pada ISP umumnya mempergunakan metode PAP (Password


Authentication Protocol). Setiap client yang akan terkoneksi ke jaringan harus melalui
autentifikasi yang dilakukan oleh RAS Server. Metode autentifikasi yang digunakan
antara lain PAP (Password Authentication Protocol).

Jika client harus memasukkan user name dan password langsung dengan menuliskan
teksnya, berarti system tersebut tidak menggunakan metode PAP.

II. Topology 
a) Konfigurasi awal
Router(config)#host r1
r1(config)#int s1/0
r1(config-if)#clock rate 64000
r1(config-if)#ip address 10.1.1.1 255.255.255.0
r1(config-if)#no sh    

 
Router(config)#host r2
r2(config)#int s1/0
r2(config-if)#ip address 10.1.1.2 255.255.255.0
r2(config-if)#clock rate 64000
r2(config-if)#no sh b.
 
b) Konfigurasi one-way PAP authentication
r1 (config) # username r2 password 123 / set up the database side to verify
R1 (config) # int s1 / 0
r1 (config-if) # encapsulation ppp / for PPP package
r1 (config-if) # ppp authentication pap / realize PPP using PAP authentication 

R2 (config) # int s1 / 0
R2 (config-if) # encapsulation ppp
r2 (config-if) # ppp pap sent-username r2 password 123 / Send

Authentication information Test results:


r1#ping 10.1.1.2Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 10.1.1.2, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 4/9/16 ms c.
 
c) Konfigurasi two-way PAP authentication
R1 (config) # username r2 password 123
R1 (config) # int s1 / 0
R1 (config-if) # encapsulation ppp
R1 (config-if) # ppp authentication pap
r1 (config-if) # ppp pap sent-username r1 password 321 / attention at this time
to send the password 

R2 (config) # username r1 password 321


R2 (config) # int s1 / 0
R2 (config-if) # encapsulation ppp
R2 (config-if) # ppp authentication pap
r2 (config-if) # ppp pap sent-username r2 password 123 / attention at this time
to sendthe password

Authentication information Test results:


R1 # ping 10.1.1.2Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 10.1.1.2, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5 / 5), round-trip min / avg / max = 8/10/16 ms.

Anda mungkin juga menyukai