Anda di halaman 1dari 52

Polymer

Saat ini material Polymer dapat


menggantikan material logam dalam
beberapa jenis produk.
Beberapa contoh jenis material Polymer :
– ABS
– PE
– PP
– PVC
– PS
• Karakter penting dari polimer
– Ukuran
• Sebuah molekul polymer biasanya mempunyai
berat antara 10,000 dan 1,000,000 g/mol-
• Mekanik profil dari polymer sangat dipengaruhi
oleh berat molekular tersebut.
• Semakin berat molekularnya berarti semakin
bagus properti engineeringnya.
• Thermal Transitions.
– Titik pelunakan (glass transition temperature) dan titik
lebur sebuah polymer akan menentukan proses dan
kegunaan yang cocok baginya. Biasanya temperatur
ini menentukan batas atas sebuah polymer akan
digunakan.
– Sebagai contoh banyak polymer yang penting bagi
industri mempunyai glass transition temperatures
mendekati titik didih air (100C, 212F), dan sangat
berguna bila dipakai pada suhu ruang. Beberapa
polymer khusus dapat menahan panas sampai
dengan 300 C (572 F).
• Terdapat beberapa proses untuk membuat
produk dengan material dasar Polymer.
• Proses untuk suatu material Polymer belum
tentu cocok dengan material lain.
• Secara umum material polymer pada bidang
industri dibagi dua :
– Thermoplastic
– Thermoset
• Material thermoplastic lebih banyak jenisnya
dibandingkan thermoset.
• Thermosets
– Thermoset polymers mempunyai ikatan yang
sama pada tiga dimensi yang
menghubungkan rantai polymer. Hubungan
ini menahan rantai untuk menyelip antara
satu dengan yang lain, yang menyebabkan
polymer memiliki nilai modulus yang lebih
tinggi dan ketahanan terhadap creep yang
lebih baik. Biasanya thermosets lebih getas
dibandingkan dengan thermoplastics.
• Thermoset formation
– Thermosets dibentuk dari rantai thermoplastic
polymer yang kemudian diikat dengan sama
antara satu dengan yang lain pada proses
yang disebut crosslinking.
– Thermoplastic polymer dapat mengalir
dengan mudah sehingga dapat berubah
bentuk
• Thermoset formation
– Setelah bahan dasar dibentuk sesuai cetakan
maka polymer akan di crosslink, membuatnya
menjadi thermoset material.
– Crosslink dapat dimulai dengan panas, sinar
atau ditambah dengan bahan kimia lain.
Proses ini tidak dapat dibalik sehingga
menghasilkan material yang tidak dapat
didaur ulang.
Material - Thermosets
• Contoh-contoh material thermosets yang dipakai
dalam industri :
 UP
 Alkyds
 Allylics
 EP
 Furan
 Melamine
 Phenolics
 Polyurethane
 Vinyl ester
Material - Thermosets
• Dalam industri material Thermosets yang
biasanya digunakan dalam industri
mekanik yaitu :
 Alkyds
 Allylics
 EP
 Furan
 Polyurethane
 Vinyl ester
• Alkyds
– Sifat :
• Rigid, kuat, tahan panas.
• Stabilitas ukuran bagus dan tahan lama.
• Taham terhadap jamur, bila diwarnai, warnanya
akan tahan lama.
– Contoh penggunaan :
• Tutup distributor pada mobil.
• Pemutus aliran listrik.
• Peralatan rumah tangga yang berwarna.
• Allylics
– Sifat :
• Keras, transparan, taham terhadap kikisan.
• Tidak menghantar listrik (walaupun dalam keadaan
lembab), mempunyai chemical/mechanical
properties dan stabilitas ukuran yang bagus.
– Contoh penggunaan :
• Pelapis optik, penutup muka.
• Sealants for metal castings.
• EP
– Epoxies
– Sifat :
• Rigid, jernih, sangat liat, tahan terhadap bahan kimia.
• Mempunyai daya rekat yang baik, tingkat penyusutan kecil.
– Contoh penggunaan :
• Perekat, pelapis, encapsulation.
• Komponen elektronik, alat pacu jantung.
• Penggunaan pada bidang ruang angkasa.
• Furan
– Sifat :
• Rigid, rapuh, tidak tembus pandang, mempunyai
kekuatan yang tinggi pada suhu tinggi, tahan
terhadap bahan kimia.
• Bila terbakar dapat padam sendiri, sedikit berasap.
– Contoh penggunaan :
• Tangki bahan kimia.
• Busa penahan khusus, pelapis pada tangki,
khususnya tahan terhadap alkalis.
• Polyurethane
– Cast Elastomer
– Sifat :
• Elastis, tahan kikisan dan bahan kimia, impervious to gases,
• Dapat diproduksi dengan tingkat kekerasan yang berbeda.
– Contoh penggunaan :
• Ban pada peralatan cetak, ban padat, roda, tumit sepatu.
• Bumper mobil (cocok untuk diproduksi dengan jumlah
sedikit).
• Vinyl Ester
– Sifat :
• Rigid, tembus cahaya.
• Tahan terhadap korosi.
• Viskositas rendah.
– Contoh penggunaan :
• Tangki bahan kimia.
• pipa, peralatan pemrosesan pada lingkungan yang
berbahan kimia korosif.
Material - Thermoplastic
• Contoh-contoh material
thermoplastic yang
dipakai dalam industri :
 Nylon
 PPS  PEEK
 PP  PC
 PVC  Polyester
 ABS  Thermoplastic elastomer
 POM  SAN & ASA
 PE  Aramids PI
 EVA  Cellulosic
 FluoroPlastic  Polystyrene
 PMP  PPO
Material - Thermoplastic
• Sekitar 85% dari konsumsi bahan plastik dunia
terdiri dari 4 macam polymer .
• Polymer ini mempunyai tingkat produksi yang
tinggi dan dengan harga yang rendah,
semuanya dari jenis thermoplastic.
• Yaitu :
– Nylon
– PE
– PP
– PS
– PVC
Material - Thermoplastic

PE PP

PVC
PS
• Nylon:
– Disebut juga PolyAmides (PA)
– Secara umum tidak berwarna (bening)dan
kuat
– Mempunyai ketahanan terhadap panas dan
bahan kimia yang baik
– Contoh pemakaian :
• Bahan dasar tekstil
• Tali pancing
• Food packaging
• PHYSICAL PROPERTIES
– Tensile Strength 90 - 185N/mm²
– Notched Impact Strength 5.0 - 13Kj/m²
– Thermal Coefficient of expansion 90 - 20/70x
10-6
– Max Cont Use Temp 150 - 185°C
– Density 1.13 - 1.35/1.41g/cm
• PP
– PolyPropylene
– Sifat :
• Rigid dan kuat
• Tembus pandang
• Tahan bahan kimia
• Tahan terhadap kelelahan
• Tahan terhadap panas
– Contoh penggunaan :
• Bumper mobil
• Packaging
• PHYSICAL PROPERTIES
– Tensile Strength 0.95 - 1.30N/mm²
– Notched Impact Strength 3.0 - 30.0Kj/m²
– Thermal Coefficient of expansion 100 - 150x10-
6

– Max Cont Use Temp 80°C


– Density 0.905g/cm3
• PVC
– PolyVinyl Chloride
– Sifat :
• Mudah bergabung dengan bermacam-macam bahan
perekat.
• Dapat diberi pewarna
• Dapat bersifat rigid atau flexibel
– Contoh penggunaan :
• Pipa air
• Sepatu
• Kulit sintetis
• PHYSICAL PROPERTIES
– Tensile Strength 2.60N/mm²
– Notched Impact Strength 2.0 - 45Kj/m²
– Thermal Coefficient of expansion 80x10-6
– Max Cont Use Temp 60°C
– Density 1.38g/cm3
• PE
– Poly Ethylene
– Terdapat dua jenis polyethylene yaitu :
• High Density Polyethylene (HDPE)
• Low Density Polyethylene (LDPE)
– Perbedaan utama adalah densitas dari
material tersebut yaitu :
• HDPE : 0.944 - 0.965g/cm3
• LDPE : 0.917 - 0.930g/cm3
Polymer Processing
• Untuk dapat dipakai, material plastik harus
melewati proses manufaktur.
• Prinsip pemrosesan material plastik
hampir sama dengan proses tuang
(casting).
• Proses manufaktur dibagi dalam dua macam,
disesuaikan dengan materialnya :
• Thermoplastic processing
• Thermosets processing
• Perbedaan dari kedua proses tersebut adalah keadaan
awal material :
• Proses Thermoplastic :
– Material awal berbentuk Pellets atau granular yang dapat
dicairkan kembali.
• Proses Thermosets :
– Material awal berbentuk cairan seperti sirup.
– Biasanya disebut Resin.
– Bila dipanasi kembali tidak akan melunak.
• Heating
– Thermoplastic
• Proses pemanasan untuk mencairkan pellets
sehingga dapat dibentuk sesuai cetakan.
– Thermosets
• Proses pemanasan untuk membentuk cairan resin
sehingga material dapat dibentuk sesuai cetakan.
• Shaping
– Thermoplastic
• Proses pembentukan material sesuai dengan cetakan.
• Pada proses ini material biasanya tidak dicampur unsur
kimia lain.
– Thermosets
• Proses pembentukan resin sesuai dengan cetakan.
• Biasanya dicampur dengan bahan kimia lain.
• Kadang kala proses tersebut menimbulkan panas sehingga
dibutuhkan cooling.
• Cooling
– Cooling merupakan salah satu area kritis
dalam polymer process.
– Cooling juga area yang oleh banyak pihak
dalam dunia industri plastik ditargetkan untuk
menghemat energi.
• Cooling
– Thermoplastic
• Proses pendinginan sehingga material memadat
dan berbentuk sesuai dengan cetakan.
• Biasanya memakai media minyak.
– Thermosets
• Proses pendinginan material supaya tidak berubah
saat cetakan dibuka.
• Menjaga temperatur cetakan tidak terlalu panas
saat proses shaping
• Media yang dipakai juga minyak.
• Selain proses awal (pembentukan), juga
terdapat proses tambahan yaitu :
– Machining.
– Welding.
– Product decoration.
– Recycling.
• Faktor yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan proses, yaitu:
– Jumlah dan tingkat produk.
– Keakuratan ukuran dan kualitas permukaan.
– Bentuk dan detail dari produk.
– Sifat material.
– Ukuran dari produk
Process - Thermoplastic
• Terdapat beberapa cara untuk memproses
material Thermoplastic, yaitu :
– Structural Foam – Extrusion blow molding
– Rotational Molding – Thermoforming
– Injection molding – EPS molding
– Gas assisted injection – Vacuum forming
molding
– Blown film
– Injection blow molding
– Extrusion
– Injection stretch blow
molding
• Structural Foam
– Istilah ini dipakai untuk meyebutkan
komponen thermoplastic yang memiliki inti
berbentuk ruangan-ruangan kecil (cellular
core).
– Disebut cellular plastic karena lapisan luar
lebih padat daripada lapisan dalam. Intinya
berbentuk seperti sarang lebah.
– Gabungan bentuk ini mempunya rasio
kekakuan yang tinggi.
Saat ini terdapat dua macam cara pembuatan,
yaitu :
• Mesin injeksi khusus
– Low pressure process : gas di suntikkan kedalam cairan
plastik, bilamana ditekan kedalam cetakan akan
membentuk busa pada material plastik.
• Mesin injeksi biasa
– Injection process : material mentah dicampur dengan
pembusa (blowing agent). Bila campuran ini dipanaskan
maka akan terbentuk gas yang dapat membuat busa.
– Rotational Molding
– Injection Molding
– Injection Blow Molding (IBM)
Process - Thermoplastic
• Rotational Molding
– Proses yang dipakai untuk membuat produk
plastik yang berlubang ditengah.
– Proses pembuatannnya berbeda dengan
proses lainnya karena pemanasan,
peleburan, pembentukan dan pendinginan
dilakukan setelah material mentah dimasukan
kedalam cetakan sehingga tidak diperlukan
tekanan dari luar.
CARA PEMROSESAN

• Pengisian Mold
• Pemanasan & peleburan
• Pembentukan dan pendinginan
• Pengeluaran
Process - Thermoplastic
• Injection Molding
– Hampir keseluruhan polymer dapat diproses
dengan injection.
– Material yang umum diproses adalah : ABS,
PC, PP, GPPS, PA.
– Proses injection cukup cepat dan
menghasilkan banyak produk yang identik.
CARA PEMROSESAN

• Polymer yang telah dipanaskan pada barrel


dimasukan melewati sprue dan dialirkan kedalam
cetakan dengan tekanan.
• Cairan plastik akan memenuhi cetakan hingga
menjadi seperti yang diinginkan. Tekanan yang
terjadi dapat mencapai ratusan bar, tergantung
dari bentuk produk.
• Setelah terbentuk dan cukup dingin, produk akan
dikeluarkan dari cetakan.
– Ukuran mesin :
• Pada umumnya cetakan ditutup oleh kombinasi
dari tuas penekan dan tekanan hidrolik.
• Hal ini dikenal dengan sebutan “Locking Force”.
Pada mesin yang besar, gaya tekan tersebut dapat
mencapai ribuan ton dan tersebar ke luas dari
permukaan cetakan.
• Untuk mengimbangi tekanan injeksi, sebuah
cetakan dengan luas permukaan yang besar
memerlukan “locking force” yang lebih besar
dibandingkan dengan cetakan yang kecil
Process - Thermoplastic
• Injection Blow Molding (IBM)
– Injection blow moulding dipakai untuk memproduksi
barang berongga dengan jumlah banyak.
– Khususnya botol, jerigen dan alat penyimpan lainnya.
Injection blow moulding menghasilkan botol dengan
visual yang bagus dan ukuran yang stabil
dibandingkan dengan extrusion blow moulding.
– Proses ini ideal untuk memproduksi tempat
penyimpanan dengan lubang sempit dan lebar serta
langsung jadi.
• Proses pembuatannya melalui tiga
tahapan yaitu :
– Injection : polymer yang sudah meleleh
dimasukan kedalam cetakan.
– Blowing : setelah seluruh bahan berada
dalam cetakan, udara akan ditiupkan kedalam
cetakan sehingga polymer akan berbentuk
sesuai cetakan.
– Ejection : bila produk sudah cukup dingin
maka akan dikeluarkan dari cetakan.
• Material yang cocok untuk diproses IBM :
– Polyethylene (Low Density) LDPE, LLDPE
– Polypropylene PP
– Polyethylene - Terephthalate PET
– Polyvinyl chloride PVC
– Polyethylene (High Density) HDPE
• Contoh produk :
– Botol air kemasan.
– Jerigen minyak.
Process - Thermosets
• Terdapat beberapa cara untuk mengolah
atau membuat produk dari material
thermoset :
– DMC/SMC molding
– Compression molding
– GRP molding
Process - Thermoplastic
• DMC/SMC molding :
– DMC : Dough molding compound adalah
bahan campuran untuk membuat produk
berbahan dasar plastik thermoset.

– SMC : Sheet molding compound adalah DMC


yang berbentuk lembaran.
• DMC/SMC molding :
– Bahan dari DMC adalah

Bahan Keterangan
Synthetic resin Cairan Thermosetting
Organic katalis
Peroxide
Pigment pewarna
Stearate Zat pelepas dari cetakan
Inorganic filler Calcium carbonat utnuk meningkatkan kekakuan
sehingga menurunkan biaya
Aluminium hydroxides supaya tidak gampang
terbakar
Process - Thermoplastic
• Base Resins
– DMC/SMC tersedia dalam berbagai tingkatan
dan tipe. Tiga base resin yang umum dipakai
adalah :
• Orthophthalic : biasanya dipakai untuk produk yang
harganya murah dan tuntutan kekuatannya biasa
saja.
• Isophthalic : mempunyai heat, chemical dan
toughness properties yang bagus
• Maleic : dipakai untuk menghasilkan permukaan
produk yang sangat bagus.
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai