BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2
Di daerah pesisir GALALA, terutama di sekitar muara sungai
GALALA, berkembang pusat-pusat pemukiman manusia. Sehingga
dapat memberikan dampak negatif . Misalnya limbah rumah
tangga yang langsung dibuang ke lingkungan pesisir, tanpa
mengalami pengelohan tertentu sebelumnya dapat merusak
sumber daya hayati akuatik, dan dengan demikian merugikan
perikanan.
2. IDENTIFIKASI MASALAH
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
1. Batasan dan Sifat-Sifat Wilayah Pesisir
4
tekanan (stress), yang cenderung mengarah pada menurunnya
kualitas lingkungan wilayah pesisir karena terganggu keseimbangan
alami. Apalagi ditambah dengan penggalian pasir pantai yang
berlebihan maka dapat merusak tatanan ekosisitem pantai.
BAB III
PEMBAHASAN
5
Perairan wilayah pesisir umumnya merupakan perangkap
zat-zat hara maupun bahan-bahan buangan. Begitu pula pada
wilayah pesisir pantai galala, pemanfaatan wilayah pesisir galala
yang tidak direncanakan dengan cermat akan menimbulkan
masalah lingkungan yang berhubungan dengan bahan buangan.
Sampah organik, bahan buangan rumah tangga dan sebagainya,
akan terbawa aliran air sungai galala dan pada akhirnya akan
mencapai perairan wilayah pesisir pantai galala.
Jika dilihat dari sumber (asal) kejadiaanya, jenis pencemaran
wilayah pesisir pantai galala ada yang dari luar system wilayah
pesisir pantai galala dan juga dari dalam wilayah pesisir pantai itu
sendiri. Pencemaran berasal dari limbah yang dibuang oleh
berbagai kegiatan pembangunan pemukiman maupun pembuangan
limbah rumah tangga yang terdapat di pesisir sungai galala, dan
juga berupa kiriman dari berbagai kegiatan pembangunan di daerah
lahan atas.
Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan maka
terlihat bawa sumber pencemaran perairan pesisir pantai galala
terdiri dari limbah industri rumahan, limbah cair pemukiman
(sewage), pelayaran (shipping). Bahan pencemar utama dalam
buangan limbah berupa: logam beracun (toxic metals), plastik,
potongan kain, beling dan kertas, serta bahan-bahan lain yang
dapat menghancurkan ekosistem pesisir.
Bahan pencemar yang berasal dari berbagai kegiatan
industri, rumah tangga di daratan akhirnya dapat menimbulkan
dampak negatif bukan saja pada perairan sungai galala tetapi juga
perairan pesisir pantai dan lautan.
Dampak yang akan terjadi akibat pencemaran wilayah pesisir
pantai galala yaitu kerusakan ekosistem bakau, terumbu karang,
kehidupan dari jenis-jenis biota (ikan, kerang, keong), terjadi abrasi,
hilangnya benih udang.
6
Menurut saya, untuk mempertahankan kelestarian daya guna
perairan wilayah pesisir pantai galala serta lingkungan sungai galala
maka perlu merubah kebiasaan menggunakan perairan sebagai
tempat pembuangan sampah dan bahan buangan industri rumahan
perlu diatur. Serta juga perlu adanya regulasi yang efektif berupa
membuat peraturan perundangan tentang pencemaran lingkungan
khususnya daerah pesisir pantai. Bahan buangan yang beracun
perlu diberi perlakuan (treatment) terlebih dahulu sebelum dibuang
ke perairan.
7
b. Pemanfaatan Tak Seimbang
Masalah penting dalam pemanfaatan dan pengembangan
wilayah pesisir di pantai galala adalah ketidakseimbangan
pemanfaatan sumberdaya, ditinjau dari sudut penyebarannya
dalam tata ruang nasional maka hal ini merupakan akibat dari
ketimpangan pola penyebaran penduduk yang tidak teratur
disebabkan oleh lahan pemukiman semakin sulit (sempit).
Pengembangan wilayah pesisir pantai galala dalam rangka
pembangunan kota ambon tidak memperhatikan kondisi ekologis
setempat dan faktor-faktor pembatas. ini akibat dari perencanaan
yang kurang baik dan cermat, serta perubahan tata ruang yang
tidak teratur. Sehingga dengan adanya penataan pemukiman yang
tidak benar mengakibatkan terjadinya pencemaran pesisir pantai
galala apalagi dilihat dari segi keindahan pantai maka sangat
mengagu dan kurang memberikan kesan yang menarik.
8
b. Peraturan Pemerintah RI No.27 Th 1999 tentang Analisis
mengenai Dampak Lingkungan Hidup
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
9
2. Lingkungan pesisir merupakan salah satu lingkungan perairan
yang mudah terpengaruh dengan adanya buangan limbah dari
darat, karena merupakan daerah percampuran antara darat, laut
dan udara, dan secara ekologis daerah pesisir sangat kompleks dan
mempunyai nilai sumberdaya yang tinggi
3. Bahan pencemar yang berasal dari berbagai kegiatan rumah
tangga dapat menimbulkan dampak negatif yaitu terjadinya
degradasi fisik dari habitat, kerusakan hutan mangrove,
kerusakan terumbu karang, hilangnya benih-benih organisme yang
ada di daerah tersebut akan terpengaruh.
B. SARAN
Untuk mempertahankan kelestarian daya guna perairan
wilayah pesisir, kebiasaan menggunakan perairan sebagai tempat
pembuangan sampah dan bahan buangan industri perlu diatur
berdasarkan peraturan perundangan.
Setiap kegiatan yang akan membuang limbah ke perairan
sebaiknya diteretmen terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairan
(lingkungan).
10