Anda di halaman 1dari 11

j j

   

 j  
Mengapa ada "sastra"? Sebab, menurut para filsuf, manusia adalah "animal simbolorum"
(mahluk yang membutuhkan simbol-simbol). Dan simbol menjadi gumpalan ekspresi atau
ungkapan yang tercetuskan untuk kebutuhan ada bersama dengan yang lain, atau sekedar
memenuhi kelahiran cita-rasa jiwa manusia. Simbol itulah bahasa.Tetapi itu pun belum
menjawab pertanyaan di atas. Penulisa mencoba bertanya lagi, mulai dengan menukik pada apa
itu hakekat "sastra".

j
 0      
. pa pengertian Sastra 
j. jagaimana Sastra di Indonesia
u. jagaimana dan apa saja karya sastra lama & jaru



 0      
. Untuk mengetahui pengertian Sastra 
j. Untuk Mengetahui jagaimana Sastra di Indonesia
u. Untuk Mengetahu karya sastra lama & jaru



 

c

j j
j   


     

  merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta Ñ , yang berarti "teks yang mengandung
instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar Ñ  yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa
Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan
yang memiliki arti atau keindahan tertentu.

Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai
defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa
puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang
menggeluti sastrawi, bukan sastra.

Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra
oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan
wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.

jiasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.

Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah:

 Æovel
 uerita/cerpen (tertulis/lisan)
 Syair
 Pantun
 Sandiwara/drama
 "ukisan/kaligrafi

j
   

    , adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di sia
Tenggara. Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan
geografi dan sejarah poltik di wilayah tersebut.

Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan Indonesia. Sering
juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan jahasa Melayu (dimana
bahasa Indonesia adalah satu turunannya). Dengan pengertian kedua maka sastra ini dapat juga
diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu (selain Indonesia, terdapat juga beberapa
negara berbahasa Melayu seperti Malaysia dan jrunei), demikian pula bangsa Melayu yang tinggal di
Singapura.


 ‰         

Secara urutan waktu maka sastra Indonesia terbagi atas beberapa angkatan:
Pujangga "ama
Sastra "Melayu "ama"
ngkatan jalai Pustaka
Pujangga jaru

£

ngkatan '45
ngkatan 50-an
ngkatan 66-70-an
Dasawarsa 80-an
ngkatan Reformasi
Secara metode penyampaian sastra Indonesia terbagi atas 2 bagian besar, yaitu:
lisan
tulisan 

Pujangga "ama
Karya sastra di Indonesia yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Pada masa ini karya satra di Indonesia
di dominasi oleh syair, pantun, gurindam dan hikayat.
Karya Sastra Pujangga "ama
Sejarah Melayu
Hikayat bdullah - Hikayat ndaken Penurat - Hikayat jayan judiman - Hikayat Djahidin - Hikayat
Hang Tuah - Hikayat Kadirun - Hikayat Kalila dan Damina - Hikayat Masydulhak - Hikayat Pandja
Tanderan - Hikayat Putri Djohar Manikam - Hikayat Tjendera Hasan - - Tsahibul Hikayat
Syair jidasari - Syair Ken Tambuhan - Syair Raja Mambang Jauhari - Syair Raja Siak
dan berbagai Sejarah, Hikayat, dan Syair lainnya

Sastra "Melayu "ama"


Karya sastra di Indonesia yang dihasilkan antara tahun 1870 - 1942, yang berkembang dilingkungan
masyarakat Sumatera seperti ""angkat, Tapanuli, Padang dan daerah sumatera lainnya", uina dan
masyarakat Indo-Eropa. Karya sastra pertama yang terbit sekitar tahun 1870 masih dalam bentuk syair,
hikayat dan terjemahan novel barat.
Karya Sastra "Melayu "ama"
Robinson urusoe (terjemahan) Æona "eonie
"awan-lawan Merah Warna Sari Melayu oleh Kat S.J
Mengelilingi jumi dalam 80 hari (terjemahan) uerita Si uonat oleh F.D.J. Pangemanan
Graaf de Monte uristo (terjemahan) uerita Rossina
Kapten Flamberger (terjemahan) Æyai Isah oleh F. Wiggers
Rocambole (terjemahan) Drama Raden jei Surioretno
Æyai Dasima oleh G. Francis (Indo) Syair Java jank Dirampok
junga Rampai oleh .F van Dewall "o Fen Kui oleh Gouw Peng "iang
Kisah Perjalanan Æakhoda jontekoe uerita Oey See oleh Thio Tjin joen
Kisah Pelayaran ke Pulau Kalimantan Tambahsia
Kisah Pelayaran ke Makassar dan lain-lainnya jusono oleh R.M.Tirto dhi Soerjo
uerita Siti isyah oleh H.F.R Kommer (Indo) Æyai Permana
uerita Æyi Paina Hikayat Siti Mariah oleh Hadji Moekti (indo)
uerita Æyai Sarikem dan masih ada sekitar 3000 judul karya sastra
uerita Æyonya Kong Hong Æio Melayu-"ama lainnya

ngkatan jalai Pustaka


Karya sastra di Indonesia sejak tahun 1920 - 1950, yang dipelopori oleh penerbit jalai Pustaka. Prosa
(roman, novel, cerita pendek dan drama) dan puisi mulai menggantikan kedudukan syair, pantun,
gurindam dan hikayat dalam khazanah sastra di Indonesia pada masa ini. jalai Pustaka didirikan pada
masa itu untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan cabul dan liar yang dihasilkan oleh sastra

 

Melayu Rendah yang banyak menyoroti kehidupan pernyaian (cabul) dan dianggap memiliki misi
politis (liar). jalai Pustaka menerbitkan karya dalam tiga bahasa yaitu bahasa Melayu-Tinggi, bahasa
Jawa dan bahasa Sunda; dan dalam jumlah terbatas dalam bahasa jali, bahasa jatak dan bahasa
Madura.

Pengarang dan karya sastra ngkatan jalai Pustaka


Merari Siregar Suman Hs.
zab dan Sengsara: kissah kehidoepan seorang Kasih Ta' Terlarai (1961)
gadis (1921) Mentjari Pentjuri nak Perawan (1957)
jinasa kerna gadis Priangan! (1931) Pertjobaan Setia (1940)
Tjinta dan Hawa Æafsu dinegoro
Marah Roesli Darah Muda
Siti Æurbaya smara Jaya
"a Hami Sutan Takdir lisjahbana
nak dan Kemenakan Tak Putus Dirundung Malang
Æur Sutan Iskandar Dian jang Tak Kundjung Padam (1948)
pa Dayaku Karena ku Seorang Perempuan nak Perawan Di Sarang Penjamun (1963)
Hulubalang Raja (1961) Hamka
Karena Mentua (1978) Di jawah "indungan Ka'bah (1938)
Katak Hendak Menjadi "embu (1935) Tenggelamnya Kapal van der Wijck (1957)
bdul Muis Tuan Direktur (1950)
Pertemuan Djodoh (1964) Didalam "embah Kehidoepan (1940)
Salah suhan nak gung Pandji Tisna
Surapati (1950) Æi Rawit ueti Penjual Orang (1975)
Tulis Sutan Sati Sukreni Gadis jali (1965)
Sengsara Membawa Æikmat (1928) I Swasta Setahun di jedahulu (1966)
Tak Disangka Said Daeng Muntu
Tak Membalas Guna Pembalasan
Memutuskan Pertalian (1978) Karena Kerendahan joedi (1941)
man Datuk Madjoindo Marius Ramis Dayoh
Menebus Dosa (1964) Pahlawan Minahasa (1957)
Si Tjebol Rindoekan joelan (1934) Putra judiman: Tjeritera Minahasa (1951
Sampaikan Salamku Kepadanya

Æur Sutan Iskandar dapat disebut sebagai Raja Pengarang jalai Pustaka oleh sebab banyaknya karya
tulisnya pada masa tersebut.


 ‰       j 

Pujangga jaru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sensor yang dilakukan oleh jalai Pustaka
terhadap karya tulis sastrawan pada masa tersebut, terutama terhadap karya sastra yang menyangkut
rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan. Sastra Pujangga jaru adalah sastra intelektual,
nasionalistik dan elitis menjadi "bapak" sastra modern Indonesia.
Pada masa itu, terbit pula majalah "Poedjangga jaroe" yang dipimpin oleh Sutan Takdir lisjahbana,
mir Hamzah dan rmijn Pane. Karya sastra di Indonesia setelah zaman jalai Pustaka (tahun 1930 -
1942), dipelopori oleh Sutan Takdir lisyahbana dkk. Masa ini ada dua kelompok sastrawan Pujangga
baru yaitu 1. Kelompok "Seni untuk Seni" yang dimotori oleh Sanusi Pane dan Tengku mir Hamzah

Î

dan; 2. Kelompok "Seni untuk Pembangunan Masyarakat" yang dimotori oleh Sutan Takdir lisjahbana,
rmijn Pane dan Rustam Effendi.

Penulis dan karya sastra Pujangga jaru


Sutan Takdir lisjahbana ngkatan '45
"ayar Terkembang (1948) Pengalaman hidup dan gejolak sosial-politik-
Tebaran Mega (1963) budaya telah mewarnai karya sastrawan
rmijn Pane ngkatan '45. Karya sastra angkatan ini lebih
jelenggu (1954) realistik dibanding karya ngkatan Pujangga
Jiwa jerjiwa baru yang romantik - idealistik.
Gamelan Djiwa - kumpulan sajak (1960) Penulis dan karya sastra ngkatan '45
Djinak-djinak Merpati - sandiwara (1950) uhairil nwar
Kisah ntara Manusia - kumpulan cerpen Kerikil Tadjam (1949)
(1953) Deru Tjampur Debu (1949)
Tengku mir Hamzah srul Sani, Rivai pin uhairil nwar
Æyanyi Sunyi (1954) Tiga Menguak Takdir (1950)
juah Rindu (1950) Idrus
Setanggi Timur (1939) Dari ve Maria ke Djalan "ain ke Roma (1948)
Sanusi Pane ki (1949)
Pancaran uinta (1926) Perempuan dan Kebangsaan
Puspa Mega (1971) Pramoedya nanta Toer
Madah Kelana (1931/1978) jukan Pasar Malam (1951)
Sandhyakala ning Majapahit (1971) Ditepi Kali jekasi (1951)
Kertadjaja (1971) Gadis Pantai
Muhammad Yamin Keluarga Gerilja (1951)
Indonesia, Toempah Darahkoe! (1928) Mereka jang Dilumpuhkan (1951)
Kalau Dewi Tara Sudah jerkata Perburuan (1950)
Ken rok dan Ken Dedes (1951) Tjerita dari jlora (1963)
Tanah ir Mochtar "ubis
Roestam Effendi Tidak da Esok (1982)
jebasari: toneel dalam 3 pertundjukan (1953) Djalan Tak da Udjung (1958)
Pertjikan Permenungan (1953) Si Djamal (1964)
Selasih chdiat K. Mihardja
Kalau Ta' Oentoeng (1933) theis - 1958
Pengaruh Keadaan (1957) Trisno Sumardjo
J.E.Tatengkeng Katahati dan Perbuatan (1952)
Rindoe Dendam (1934)

Terjemahan karya W. Shakespeare: Hamlet, Impian di tengah Musim, Macbeth, Raja "ear, Romeo dan
Julia, Saudagar Venezia, dll.

M.jalfas
"ingkaran-lingkaran Retak, kumpulan cerpen (1978)
Utuy Tatang Sontani
Suling (1948)

å

Tambera (1952)
wal dan Mira - drama satu babak (1962)

ngkatan 50-an
ngkatan 50-an ditandai dengan terbitnya majalah sastra Kisah asuhan H.j. Jassin. uiri angkatan ini
adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi. Majalah tersebut
bertahan sampai tahun 1956 dan diteruskan dengan majalah sastra lainnya, Sastra.

Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan, yang bergabung dalam "embaga
Kebudajaan Rakjat ("ekra) yang berkonsep sastra realisme-sosialis. Timbullah perpecahan dan polemik
yang berkepanjangan diantara kalangan sastrawan di Indonesia pada awal tahun 1960; menyebabkan
mandegnya perkembangan sastra karena masuk kedalam politik praktis dan berakhir pada tahun 1965
dengan pecahnya G30S di Indonesia.

Penulis dan karya sastra ngkatan 50-60-an


Æh. Dini (Æurhayati Dini) adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol pada akhir dekade 80 -
an dengan beberapa karyanya antara lain: Pada Sebuah Kapal, Æamaku Hiroko, "a jarka, Pertemuan
Dua Hati, dan Hati Yang Damai. Salah satu ciri khas yang menonjol pada novel-novel yang ditulisnya
adalah kuatnya pengaruh dari budaya barat, di mana tokoh utama biasanya mempunyai konflik dengan
pemikiran timur.

jip Rosidi Sitor Situmorang


uari Muatan Dalam Sadjak (1950)
Ditengah Keluarga (1956) Djalan Mutiara: kumpulan tiga sandiwara
Pertemuan Kembali (1960 (1954)
Sebuah Rumah juat Hari Tua Pertempuran dan Saldju di Paris (1956)
Tahun-tahun Kematian (1955) Surat Kertas Hidjau: kumpulan sadjak (1953)
li kbar Æavis Wadjah Tak jernama: kumpulan sadjak (1955)
jianglala: kumpulan tjerita pendek (1963) Subagio Sastrowardojo
Hudjan Panas (1963) Simphoni (1957)
Robohnja Surau Kami: 8 tjerita pendek pilih an Titis jasino
(1950) Pelabuhan Hati (1978)
jokor Hutasuhut Dia, Hotel, Surat Keputusan (cerpen) (1963)
Datang Malam (1963) "esbian (1976)
Enday Rasidin jukan Rumahku (1976)
Surat uinta Pelabuhan Hati (1978)
Æh. Dini Di jumi ku jersua di "angit ku jertemu
Dua Dunia (1950) (1983)
Hati jang Damai (1960) Trilogi: Dari "embah Ke uoolibah (1997); Welas
Æugroho Æotosusanto sih Merengkuh Tajali (1997); Menyucikan
Hujan Kepagian (1958) Perselingkuhan (1998)
Rasa Sajangé (1961) ku Supiah Istri Wardian (1998)
Tiga Kota (1959) Tersenyumpun Tidak Untukku "agi (1998)
Ramadhan K.H Terjalnya Gunung jatu (1998)
pi dan Si Rangka ku Kendalikan ir, pi, ngin, dan Tanah
Priangan si Djelita (1956) (1998)



Rumah Kaki Seribu (1998) Dimedan Perang (1962)
Tangan-Tangan Kehidupan (1999) "aki-laki dan Mesiu (1951)
jila jinatang juas Pindah Habitat (1999) W.S. Rendra
Mawar Hitam Milik "aras (1999) jalada Orang² Tertjinta (1957)
Toto Sudarto jachtiar Empat Kumpulan Sajak (1961)
Suara : kumpulan sadjak 1950-1955 (1962) Ia Sudah jertualang dan tjerita-tjerita pendek
Etsa, sadjak-sadjak (1958) lainnja (1963)
Trisnojuwono dan banyak lagi karya sastra lainnya
ngin "aut (1958)

ngkatan 66-70-an
ngkatan ini ditandai dengan terbitnya majalah sastra Horison. Semangat avant-garde sangat menonjol
pada angkatan ini. janyak karya sastra pada angkatan ini yang sangat beragam dalam aliran sastra,
munculnya karya sastra beraliran surrealistik, arus kesadaran, arketip, absurd, dll pada masa angkatan
ini di Indonesia. Penerbit Pustaka Jaya sangat banyak membantu dalam menerbitkan karya karya sastra
pada masa angkatan ini. Sastrawan pada akhir angkatan yang lalu termasuk juga dalam kelompok ini
seperti Motinggo jusye, Purnawan Tjondronegoro, Djamil Suherman, jur Rasuanto, Goenawan
Mohamad, Sapardi Djoko Damono dan Satyagraha Hoerip Soeprobo dan termasuk paus sastra
Indonesia, H.j. Jassin.

Seorang sastrawan pada angkatan 50-60-an yang mendapat tempat pada angkatan ini adalah Iwan
Simatupang. Pada masanya, karya sastranya berupa novel, cerpen dan drama kurang mendapat
perhatian bahkan sering menimbulkan kesalah-pahaman; ia lahir mendahului jamannya.
jeberapa satrawan pada angkatan ini antara lain: Umar Kayam, Ikranegara, "eon gusta, rifin u. Æoer,
khudiat, Darmanto Jatman, rief judiman, Goenawan Mohamad, judi Darma, Hamsad Rangkuti, Putu
Wijaya, Wisran Hadi, Wing Kardjo, Taufik Ismail dan banyak lagi yang lainnya.

Karya Sastra ngkatan '66


Sutardji ualzoum jachri rloji Ȃ (kumpulan puisi)
muk yat-ayat pi Ȃ (kumpulan puisi)
Kapak Goenawan Mohamad
bdul Hadi WM Interlude
"aut jelum Pasang Ȃ (kumpulan puisi) Parikesit
Meditasi Ȃ (kumpulan puisi) Potret Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin
Potret Panjang Seorang Pengunjung Pantai Kundang Ȃ (kumpulan esai)
Sanur Ȃ (kumpulan puisi) smaradana
Tergantung Pada ngin Ȃ (kumpulan puisi) Misalkan Kita di Sarajevo
nak "aut nak ngin Ȃ (kumpulan puisi) Umar Kayam
Sapardi Djoko Damono Seribu Kunang-kunang di Manhattan
Dukamu badi Ȃ (kumpulan puisi) Sri Sumarah dan jawuk Ȃ (kumpulan cerita
Mata Pisau dan kuarium Ȃ (kumpulan puisi) pendek)
Perahu Kertas Ȃ (kumpulan puisi) "ebaran di Karet, di Karet - (kumpulan cerita
Sihir Hujan Ȃ (kumpulan puisi) pendek)
Hujan julan Juni Ȃ (kumpulan puisi) Pada Suatu Saat di jandar Sangging -

*

Kelir Tanpa jatas Ziarah
Para Priyayi Kering
Jalan Menikung Merahnya Merah
Danarto Koong
Godlob RT Æol / RW Æol Ȃ (drama)
dam Makrifat Tegak "urus Dengan "angit
jerhala rifin u. Æoer
Putu Wijaya Tengul Ȃ (drama)
Telegram Sumur Tanpa Dasar Ȃ (drama)
Stasiun Kapai Kapai Ȃ (drama)
Pabrik Djamil Suherman
Gres Ȃ Putu Wijaya Sarip Tambak-Oso
jom Umi Kulsum Ȃ (kumpulan cerita pendek)
duh Ȃ (drama) Perjalanan ke khirat
Edan Ȃ (drama) Sakerah
Dag Dig Dug Ȃ (drama) dan masih banyak lagi yang lainnya.
Iwan Simatupang

Dasawarsa 80-an
Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, ditandai dengan banyaknya roman
percintaan, dengan sastrawan wanita yang menonjol pada masa tersebut yaitu Marga T. Majalah
Horison tidak ada lagi, karya sastra Indonesia pada masa angkatan ini tersebar luas diberbagai majalah
dan penerbitan umum. jeberapa sastrawan yang dapat mewakili ngkatan dekade 80-an ini antara lain
adalah: Remy Sylado, Yudistira rdinugraha, Æoorca Mahendra, Seno Gumira jidarma, Kurniawan
Junaidi.

Karya Sastra ngkatan Dasawarsa 80-an


ntara lain adalah:
jadai Pasti jerlalu - uintaku di Kampus jiru - Sajak Sikat Gigi - rjuna Mencari uinta - Manusia Kamar -
Karmila

Mira W dan Marga T adalah dua sastrawan wanita Indonesia yang menonjol dengan fiksi romantis yang
menjadi ciri-ciri novel mereka. Pada umumnya, tokoh utama dalam novel mereka adalah wanita.
jertolak belakang dengan novel-novel jalai Pustaka yang masih dipengaruhi oleh sastra Eropa abad 19
dimana tokoh utama selalu dimatikan untuk menonjolkan rasa romantisme dan idealisme, karya-karya
pada era 80-an biasanya selalu mengalahkan peran antagonisnya.

Æamun yang tak boleh dilupakan, pada era 80-an ini juga tumbuh sastra yang beraliran pop (tetapi
tetap sah disebut sastra, jika sastra dianggap sebagai salah satu alat komunikasi), yaitu lahirnya
sejumlah novel populer yang dipelopori oleh Hilman dengan Serial "upus-nya. Justru dari kemasan
yang ngepop inilah diyakini tumbuh generasi gemar baca yang kemudian tertarik membaca karya-
karya yang lebih "berat". judaya barat dan konflik-konfliknya sebagai tema utama cerita terus
mempengaruhi sastra Indonesia sampai tahun 2000.

A

Sastrawan ngkatan Reformasi
Seiring terjadinya pergeseran kekuasaan politik dari tangan Soeharto ke jJ Habibie lalu KH
bdurahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati Sukarnoputri, muncul wacana tentang Sastrawan
ngkatan Reformasi. Munculnya angkatan ini ditandai dengan maraknya karya-karya sastra, puisi,
cerpen, maupun novel, yang bertema sosial-politik, khususnya seputar Reformasi. Di rubrik sastra
Harian Republika, misalnya, selama berbulan-bulan dibuka rubrik sajak-sajak peduli bangsa atau sajak-
sajak reformasi. jerbagai pentas pembacaan sajak dan penerbitan buku antologi puisi juga didominasi
sajak-sajak bertema sosial-politik.

Sastrawan ngkatan Reformasi merefleksikan keadaan sosial dan politik yang terjadi pada akhir tahun
1990-an, seiring dengan jatuhnya Orde jaru. Proses reformasi politik yang dimulai pada tahun 1998
banyak melatar belakangi kelahiran karya-karya sastra -- puisi, cerpen, dan novel -- pada saat itu.
jahkan, penyair-penyair yang semula jauh dari tema-tema sosial politik, seperti Sutardji ualzoum
jachri, hmadun Yosi Herfanda dan cep Zamzam Æoer, juga ikut meramaikan suasana dengan sajak-
sajak sosial-politik mereka.

Sastrawan ngkatan 2000-an


Setelah wacana tentang lahirnya Sastrawan ngkatan Reformasi muncul, namun tidak berhasil
dikukuhkan karena tidak memiliki 'juru bicara', Korrie "ayun Rampan pada tahun 2002 melempar
wacana tentang lahirnya Sastrawan ngkatan 2000. Sebuah buku tebal tentang ngkatan 2000 yang
disusunnya diterbitkan oleh Gramedia, Jakarta, tahun 2002. Seratus lebih penyair, cerpenis, novelis,
eseis, dan kritikus sastra dimasukkan Korrie ke dalam ngkatan 2000, termasuk mereka yang sudah
mulai menulis sejak 1980-an, seperti frizal Malna, hmadun Yosi Herfanda dan Seno Gumira jidarma,
serta yang muncul pada akhir 1990-an, seperti yu Utami, dan Dorothea Rosa Herliany.

bidah el Khalieqy
frizal Malna
hmad Æurullah
hmad Syubanuddin lwy
hmadun Yosi Herfanda adalah salah seorang penyair yang dimasukkan oleh Korrie "ayun Rampan ke
dalam ngkatan 2000, tapi ia sebenarnya telah banyak menulis sajak sejak awal 1980 -an.
yu Utami dengan karyanya Saman, sebuah fragmen dari cerita "aila Tak Mampir di Æew York. Karya
ini menandai awal bangkitnya kembali sastra Indonesia setelah hampir 20 tahun. Gaya penulisan yu
Utami yang terbuka, bahkan vulgar, itulah yang membuatnya menonjol dari pengarang-pengarang yang
lain. Æovel lain yang ditulisnya adalah "arung, lanjutan dari cerita Saman.
Dorothea Rosa Herliany
Seno Gumira jidarma

uybersastra
Era internet memasuki komunitas sastra di Indonesia. janyak karya sastra Indonesia yang tidak
dipublikasi berupa buku namun termaktub di dunia maya (internet)baik yang dikelola resmi oleh
pemerintah, organisasi non-profit maupun situs pribadi. da beberapa situs Sastra Indonesia di dunia
maya.

X

j j


 ‰  
Jadi Sastra adalah ungkapan jiwa dalam wujud bahasa, entah lisan entah tertulis. Dalam wujudnya yang
paling kasar adalah kata-kata. Dalam wujudnya yang lebih tertata adalah cerita sebagai rangkaian kata-
kata. "alu, dalam wujudnya yang lebih terkhususkan lagi adalah karya sastra dengan ukuran-ukuran
estetikanya. Sebab tidak semua kata dan cerita adalah sastra. Sastra sebagai sebuah karya tulis dan olah
bahasa mengandung daya kreatif dan daya pelahir imajinasi yang multidimensional. Ketika seorang ibu
mengatakan kepada anaknya, "Tangkap tikus-tikus itu!", tentu saja itu hanya memiliki satu kandungan
arti tentang perintah untuk menangkap binatang yang disebutnya tikus. kan tetapi, bila seorang
penyair mengatakan yang sama, "Tangkap tikus-tikus itu!", artinya akan lebih kaya daripada sekedar
sebuah referensi pada binatang tikus. Dan juga kata "tangkap" pun bisa jauh lebih mengundang multi-
interpretasi.

Jadi, mengapanya sebuah kelahiran sastra itu melibatkan seluruh kekuatan yang ada diri pelahirnya.
Itulah kekuatan daya imajinasi. Imajinasi sebagai sebuah daya itu bagaikan lingkaran yang bergasing
menciptakan sebuah cermin kebenaran (mungkin lebih baik disebut "kasunyatan"). Mengapa lahir
"sastra" lalu dapat ditemukan jawabannya dalam kekuatan daya jiwa manusia menyampaikan laku-
gulatnya dengan "sunyata". Dalam pergulatan jiwa manusia dengan realitas (sunyata) adanya di dunia
itulah rahim sastra berada.


 

c

  0 ‰ 

 http://www.scribd.com/doc/20234906/Pemakaian-jahasa-Indonesia-Yang-jaik-Dan-jenar
 http://www.google.co.id/
 http://www.docstoc.com/docs/20401773/PEMKIÆ-jHS-IÆDOÆESI-YÆG-jIK-
DÆ-jEƁR-D"M-KRY

cc


Anda mungkin juga menyukai