Anda di halaman 1dari 20

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN PKn PADA POKOK BAHASAN


PEMERINTAHAN DESA MELALUI METODE KARYAWISATA
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas IV SDN ............. I)

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa

perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai

permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali dengan upaya penguasaan dan

peningkatan mutu ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain manfaat bagi

kehidupan manusia disatu sisi, perubahan tersebut juga telah membawa

manusia ke dalam era perasingan global yang semakin ketat. Agar mampu

berperan dalam persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlu

mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh

karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan

yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien

dalam proses pembangunan kalau tidak ingin bangsa ini kalah berasing dalam

menjalani era globalisasi tersebut.

Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan

memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber

daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang

terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu

sendiri. Hal ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia diharapkan supaya

selalu berkembang sepanjang hidup, dan di lain pihak masyarakat dan

pemerintah diharapkan agar dapat menciptakan situasi yang menantang untuk


belajar. Prinsip ini berarti masa sekolah bukanlah satu-satunya masa bagi

setiap oirang untuk belajar, melainkan hanya sebagian waktu belajar yang

akan berlangsung seumur hidup.

Sebagaimana menurut Ihsan (2003:40) yang menyatakan bahwasannya


konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan
adalah suatu proses yang terus menerus (kontinu) dari bayi sampai meninggal
dunia. Dan konsep ini sesuai dengan konsep Islam seperti yang tercantum
dalam hadits Nabi Muhammad SAW, yang menganjurkan belajar mulai dari
buaian sampai ke liang kubur.

Sekolah sebagai suatu lembaga formal yang berperan penting dalam

usahanya meningkatkan potensi diri manusia. Dimana kegiatan utama dalam

proses pendidikan di lembaga ini adalah kegiatan proses belajar mengajar,

yang di dalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen pengajaran, yang

melibatkan metode, media, sarana dan prasarana serta penataan lingkungan

tempat belajar. Dalam hal ini gurulah yang memegang peranan penting dalam

proses belajar mengajar.

Dalam proses belajar mengajar, pada asasnya fungsi atau peranan

penting guru ialah sebagai “director of learning” (direktur belajar). Artinya

guru diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa

agar mencapai keberhasilan belajar sebagaimana telah ditetapkan dalam

sasaran kegiatan PBM (Syah 2008:250). Berdasarkan pernyataan tersebut guru

harus berusaha untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara maksimal,

terlebih dalam meningkatkan peran serta siswa dalam belajar. Karena selama

ini peran serta siswa dalam belajar masih kurang. Aktivitas guru lebih

dominan daripada siswa disamping masih menggunakan model konvensional

yang monoton, akibatnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang


disampaikan rendah, salah satunya dalam pembelajaran pendidikan

kewarganegaraan (PKn).

Mata Pelajaran PKn yang dikenal dengan pelajaran yang memuat

banyak materi menghafal, ternyata membutuhkan metode pembelajaran yang

lebih menarik, karena berdasarkan hasil dari studi di lapangan diperoleh

gambaran, bahwasannya pembelajaran PKn di kelas IV SDN ............. I masih

berjalan monoton, sehingga mata pelajaran PKn tidak dianggap sebagai mata

pelajaran pembinaan warga Negara yang menekankan kepada kesadaran akan

hak dan kewajiban. Akan tetapi lebih cenderung menjadi mata pelajaran yang

jenuh dan membosankan.

Kemampuan mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan

desa adalah salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai serta

dikuasai oleh siswa sekolah dasar kelas empat. Dan pembelajaran mengenai

pemerintahan desa telah penulis lakukan secara klasikal. Akan tetapi hasil dari

pembelajaran tersebut ternyata di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM). Hasil refleksi penulis, diperoleh data bahwa selama proses

pembelajaran siswa banyak yang mengeluh mereka merasa kejenuhan dalam

belajar sehingga minat mereka terhadap pembelajaran PKn kurang dan hasil

belajarpun tidak tercapai secara maksimal.

Uraian diatas merupakan gambaran kegagalan. Kegagalan tersebut

merupakan masalah yang harus segera diatasi. Mengingat dalam hal ini materi

tentang pemerintahan desa akan bermanfaat bagi siswa sebagai bekal di


kemudian hari untuk menjadi warga masyarakat yang patuh terhadap tata

peraturan yang belaku.

Untuk mengatasi masalah tersebut alternatif pembelajaran yang akan

digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu dengan melakukan

tindakan berupa pola pembelajaran yang variatif, dengan menggunakan

metode pembelajaran karyawisata (Field-trip).

Metode karyawisata (Field-trip) adalah cara mengajar yang

dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di

luar sekolah untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu (Djamarah dan Zain,

2002:105) . Artinya siswa belajar dengan cara berkunjung ke luar kelas dalam

rangka belajar.

Metode karyawisata mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya


memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata
dalam pengajaran, membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan
dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat, dapat lebih merangsang
kreativitas siswa serta informasi sebagai bahan pembelajaran lebih luas dan
actual (Djamariah dan Zain, 2002:106).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah berada pada

inti sasaran metode karyawisata, oleh seb ab itu, metode karyawisata diyakini

dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam PKn, khususnya pada pokok

bahasan pemerintahan desa.

Sekolah yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah SD

Negeri ............. I Kelas IV. Adapun pengambilan lokasi ini mengingat di

loikasi inilah fenomena permasalahan di temukan, yaitu rendahnya hasil

belajar siswa dalam pelajaran PKn. Adapun materi yang akan dijadikan bahan

penelitian adalah tentang pemerintahan desa. Pengambilan materi tersebut


dikarenakan materi tentang pemerintahan desa berhubungan erat dengan

kedudukan siswa sebagai anggota masyarakat.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mencoba mengadakan

penelitian dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN PKn PADA POKOK BAHASAN

PEMERINTAHAN DESA MELALUI METODE KARYAWISATA”

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas IV SDN ............. I)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada pokok bahasan pemerintahan desa

melalui metode karyawisata pada setiap siklus?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada pokok bahasan pemerintahan desa

setelah mengikuti seluruh siklus melalui metode karyawisata?

3. Bagaimana gambaran proses pembelajaran PKn dengan menggunakan

metode karyawisata?

4. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran PKn melalui metode

karyawisata?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian

sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang:


1. Hasil belajar siswa pada pokok bahasan pemerintahan desa melalui metode

karyawisata pada setiap siklus.

2. Hasil belajar siswa pada pokok bahasan pemerintahan desa melalui metode

karyawisata setelah mengikuti seluruh siklus

3. Gambaran proses pembelajaran PKn dengan menggunakan metode

karyawisata

4. Sikap siswa terhadap pembelajaran PKn dengan menggunakan metode

karyawisata.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan

1. Untuk Guru

Meningkatkan keterampilan dan wawasan mengenai pengelolaan

dan proses pembelajaran yang bermakna bagi siswa melalui metode

pembelajaran yang bervariatif. Serta dapat memecahkan masalah-masalah

yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, terkait dengan

perbaikan proses dan hasil belajar siswa dalam meningkatkan mutu

pendidikan di kelasnya.

2. Untuk Siswa

Menambah motivasi belajar dalam memahami sistem pemerintahan

desa, melatih keberanian dan keterampilan siswa dalam mengungkapkan

pendapat, ide, pertanyaan dan saran. Serta meningkatkan kompetisi yang


sehat di dalam kelas menuju tercapainya ketuntasan belajar secara

individual dan klasikal.

3. Untuk sekolah

Meningkatkan kualitas dan layanan sekolah terhadap pendidikan

serta dapat dijadikan sebagai strategi dalam mencapai mutu peserta didik

sesuai dengan harapan yang tertuang dalam visi dan misi sekolah.

E. Langkah-langkah Penelitian

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif yaitu data non angka yang diperoleh dari

berbagai buku, artikel dan sumber lainnya yang dijadikan literature,

sedangkan data kuantitatif yaitu data yang berupa angka yang diperoleh

dari nilai hasil tes formatif dan post test.

2. Sumber data

a. Lokasi penelitian

Sekolah yang dijadikan lokasi penelitian tindakan kelas adalah

SD Negeri ............. I, alasan dipilihnya lokasi penelitian ini adalah:

1) Rendahnya hasil belajar siswa dalam PKn pokok bahasan

pemerintahan desa.
2) Metode karyawisata pada pokok bahasan pemerintah desa belum

diterapkan khususnya di kelas IV

3) Sarana dan prasarana cukup mendukung, sehingga cukup baik

untuk digunakan sebagai lokasi penelitian.

b. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri ............. I

kecamatan .............-............. yang berjumlah 24 orang, terdiri dari 9

siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

3. Metode Penelitian PTK

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas (Classroomn Action Reseach), yang berusaha mengkaji dan

merefleksi suatu model pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan

proses dan produk pembelajaran di kelas. Adapun langkah-langkah yang

akan dilakukan dalam penelitian ini kegiatan pembelajarannya berbentuk

siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat komponen kegiatan pokok,

yaitu : (a) Perencanaan; (b) Tindakan; (c) Pengamatan; (d) Refleksi. Pada

pelaksanaannya keempat komponen kegiatan itu berlangsung secara terus

menerus sehingga tujuan dari pembelajaran tercapai. Pelaksanaan

penelitian disajikan pada gambar 1.2

Perencanaan Pembelajaran Tindakan dan pengamatan


pembelajaran PKn materi struktur
organisasi pemerintahan desa
melalui metode karyawisata
Tindakan dan Pengamatan
pembelajaran PKn materi
Lembaga-lembaga dalam Refleksi Silklus II
pemerintahan desa melalui
metode karyawisata
Selesai
Refleksi Silklus I

Perbaikan Perencanaan
Pembelajaran Siklus I

Gambar 1.2 Diagram Siklus PTK

4. Rosedur Penelitian

Dalam perosedur penelelitian ini, ada beberapa tahapan yang

dilakukan, yaitu :

a. Identifikasi Masalah

Sebelum melakukan penleitian, terlebih dahulu penelitian

melakukan studi pendahuluan, hal ini bertujuan untuk mengetahui

tingkat pencapaian hasil belajar siswa pada PKN khususnya dalam

pokok bahasan pemeritahan desa. Dari hasil studi pendahuluan

diketahui bahwa pembelajaran PKN di kelas masih berjalan monoton,

metode yang digunakan bersifat konvensional, sehingga tingkat


pencapaian hasil belajar siswa rendah. Oleh karena itu, perlu adanya

penerapan belajar yang baru yang dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

b. Perencanaan atau Persiapan Tindakan

1) Penelitian menyusun rencana tindakan pembelajaran yang akan

dibagi kedalam dua siklus, yaitu siklus 1 dan siklus II.

2) Pada siklus I akan membahas lemabaga-lembaga dalam

pemerintahan desa, pada silus II akan membahas materi tentang

struktur organisasi pemerintahan desa.

3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran PKN, terdiri dari RPP

siklus I tentang lembaga-lembaga dalam pemerintahan desa, dan

siklus II RPP tentang struktur organisasi pemerintahan desa.

4) Membuat perangkat tes.

5) Membuat pedoman observasi untuk siswa dan guru serta skala

sikap.

6) Membuat jadwal kegiatan.

c. Pelaksanaan Tindakan

1) Melakukan pembelajaran PKN dengan menggunakan metode

karyawisata

2) Pada saat proses pembelajaran berlangsung, dilaksanakan

observasi oleh observer terhadap aktivitas siswa dan guru dengan

format yang telah ditetapkan.

3) Melakukan tes formatif pada setiap siklus I, siklus II


4) Melakukan post tes seteleh selesai pelaksanaan seluruh siklus

5) Menyebarkan skala sikap pada akhir pembelajaran

d. Evaluasi

1) Pelaksanaan tes

2) Observasi siswa dan guru

3) Skala dan refleksi

e. Analisis dan Refleksi

Setelah selesai melaksanakan pembelajaran pada setiap siklus,

dilakukan refleksi, dengan cara mengidentifikasi kembali kekurangan dan

kelebihan yang telah dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung pada

tiap siklus, serta menganalisis data hasil evaluasi dan mencari solusi serta

menyusun perbaikan untuk tindakan selanjutnya, berdasarkan hasil analisis

kegiatan refleksi. Jika pelaksanaan tindakan tercapai maka pembelajaran

selesai dan akan dilanjutkan ke siklus berikutnya, tetapi jika belum tercapai

maka kembali ke siklus rencana pembelajaran sebelumnya dengan cara

mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki dengan melihat hasil evaluasi,

analisis dan refleksi sampai pelaksanaan tindakan tercapai, setelah tercapai

dilanjutkan ke perencanaan siklus berikutnya.

1. Instrument Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti melakukan tinjauan

kepustakaan yang bertujuan untuk mempelajari buku-buku yang relevan


dengan masalah penelitian. Sedangkan untuk memperoleh data empirik

peneliti langsung ke lokasi penelitian dengan teknik sebagai beriut :

a. Observasi

Observasi dilakukan sebelum dan selama melakukan proses

pembelajaran. Observasi selama proses pembelajaran dilakukan untuk

mengetahui kondisi objektif siswa selama pembelajaran melalui metode

karyawisata. Hal-hal yang akan diobservasi meliputi aktivitas siswa dan

aktivitas guru. Observasi terhadap gutu dan siswa oleh rekan mengajar

peneliti. Selanjutnya hasil observasi akan dianalisis untuk mengetahui

hasil pemebalajarajn PKN melalui metode karya wisata, adapun indicator

pengamatan siswa, yaitu meliputi :

1) Konsentrasi siswa mengikuti kegiatan proses pembelajaran, yaitu

mengikuti seluruh tahapan pembelajaran dengan metode karyawisata,

mulai dari persiapan, pelaksanaan dilapangan sampai dengan tahap

pelaporan hasil.

2) Keseriusan siswa dalam mengerjakan lembar pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

3) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran melalui metode

karyawisata, diantaranya bertanya, member tanggapan, dan

menyimpulkan hasil dari materi yang telah dipelajari.

Sedangkan indikator pengamatan aktivitas guru meliputi :

1) Membuat perencanaan pembelajaran sesuai tujuan

2) Membangkitkan minat siswa agar konsep mudah dipahami


3) Memonitori, dan member petunjuk/ bantuan kepada kelompok yang

mengalami kesulitan secara bergiliran

4) Memberikan tindak lanjut pembelajaran

b. Tes

Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar


setelah pembelajaran selesai, yaitu dengan melalui tes. Tes merupakan
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto : 2002 : 127).

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah : pertama, tes

formatif yang berbentuk uraian, penilaian ini digunakan untuk mengetahui

ketuntasan dalam pembelajaran siswa setelah pembelajaran selesai.

Adapun banyaknya soal tes formatif adalah 3 item soal untuk siklus I dan

sklus II. Kedua, tes akhir (post test) digunakan untuk mengetahui hasil

belajar siswa selama pembelajaran, melalui metode karyawisata. Adapun

banyaknya soal post test adalah 5 item soal setelah hasil dari uji coba.

Penulis juga membuat pedoman penskoran untuk tes formatif dan post tes,

sebagai berikut :

Tabel 1.1

Pedoman Penskoran untuk Tes Formatif

Tes Formatif Indikator Skor


Siklus I Siswa dapat menjelaskan pengertian dari

pemerintah desa bernilai 0-2, siswa dapat

menyebutkan lembaga-lembaga dalam

susunan pemerintahan desa bernilai 0-2, 6

siswa dapat menjelaskan tugas


pemerintahan desa dan aparat desa bernilai

0-2.
Silus II Siswa dapat membuat struktur organisasi

pemerintah desa bernilai 0-2, siswa dapat

menjelasakan tugas lembaga

kemasyarakatan desa, bernilai 0-2, siswa 6

dapat mejelaskan macam-macam

pelayanan pemerintah desa kepada

masyarakat bernilai 0-2


Tabel 1.2

Pedoman penskoran untuk Post Test

No Indikator Skor
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dari pemerintahan 0-2

desa.
2. Siswa dapat menjelaskan tugas pemerintahan desa dan 0-2

aparat desa
3. Siswa dapat membuat struktur organisasi pemerintahan 0-2

desa
4. Siswa dapat menjelaskan tugas-tugas lembaga 0-2

kemasyarakatan desa
5. Siswa dapat menjelaskan macam-macam pelayanan

pemerintah desa kepada masyarakat.

c. Skala Sikap

Pada penelitian ini skala sikap digunakan untuk mengetahui sikap

siswa mengenai pembelajaran PKN melalui metode karyawisata. Skala

sikap yang digunakan adalah skala likert dengan teknik penskoran secara

apriori, setiap pernyataan dilengkapi dengan empat pilihan pernyataan,

sikap SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat

Tidak Setuju). Penulis tidak menggunakan jawaban N (Netral) untuk

menghindari jawaban aman dan mendorong untuk keberpihakan, Subino

(Furgon, 2006 : 24). Skala sikap dalam penelitian ini, terdiri dari 15

pernyataan dengan 4 jawaban yang skornya untuk penyataan positif

digunakan skor sebagai berikut :

Tabel 1.3
Pedoman Penskoran untuk Pernyataan Positif

Pernyataan SS S ST STS
Skor 4 3 2 1

Sedangkan untuk pernyataan negatif digunakan skor sebaliknya.

yaitu sebagai berikut.

Tabel 1.4

Pedoman Penskoran untuk Pernyataan Negatif

Pernyataan SS S ST STS
Skor 1 2 3 4

Adapun indikator skala sikap siswa meliputi :

1) Sikap siswa terhadap pelajaran PKn

a) Kesukaan siswa terhadap pelajaran PKn

b) Melakukan Penilaian akan manfaat PKn dalam kehidupan sehari-

hari

c) Menunjukkan kesungguhan siswa mempelajari PKn

2) Sikap siswa terhadap pembelajaran PKn dengan menggunakan metode

karyawisata.

a) Kesukaan siswa terhadap pembelajaran PKn

b) Kesukaan siswa mengikuti proses pembelajaran

c) Motivasi siswa terhadap metode karyawisata

2. Teknik Pengumpulan Data


Secara lengkap teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti

akan dijelaskan dalam tabel 1.5 berikut :

Tabel 1.5

Teknik Pengumpulan Data

Instrument Teknik
No Sumber data Aspek yang Pengumpulan
Digunakan Data
1. Siswa Hasil belajar siswa dalam Perangkat tes Tes pada siklus
PKn I, II, dan Post
Tes
2. Guru dan Proses pembelajaran Lembar Observasi
siswa observasi
aktivitas guru
dan siswa
3. Siswa Sikap siswa terhadap : Angket skala Penyebaran
a. Pelajaran PKn sikap angket di kelas
b. Pembelajaran PKn setelah selesai
dengan menggunakan post tes
metode karyawisata

3. Analisis Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis

data. Adapun analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

a. Analsis hasil pengamatan

Analisis ini digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa

dan guru selama pembelajaran PKn melalui metode karyawisata pada tiap

siklus, selama pembelajaran berlangsung, dilakukan observasi oleh

observer terhadap aktivitas guru dan siswa. Dari hasil observasi siswa
secarta individu kemudian dihitung dengan menjumlahkan aktivitas yang

muncul, dan untuk setiap aktivitas tersebut dilihat rata-ratanya, dengan

rumus sebagai berikut :

jumlah aktivitas siswa


Rata-rata aktivitas siswa = × 100 %
jumlah seluruh siswa× SMI

b. Analisis pencapaian hasil belajar

Analisis pencapaian hasil belajar digunakan untuk mengetahui

tingkat pencapaian siswa pada tiap siklus pembelajaran melalui metode

karyawisata, yang terdiri dari tes tiap siklus selama pembelajaran dan post

test setelah pembelajaran selesai. Tes tiap siklus dan post test dianlisis

dengan menggunakan kriteria belajar tuntas dan daya serap siswa, yaitu :

1) Ketuntasan individu

Seorang siswa disebut tuntas belajar apabila skor yang

diperoleh ≥ 65 %.

2) Ketuntasan kelas

Suatu kelas disebut telah tuntas belajar apabila dikelas tersebut

terdapat ≥85% siswa yang telah mencapai skor ≥ 65%. Untuk

menentukan skor yang diperoleh, digunakan rumus :

jumlah siswa yang tuntas


Ketuntasan kelas = ×100 %
banyaknya siswa

Jika ketuntasan belajar belum tercapai, maka proses belajar

mengajar belum bisa dilanjutkan pada sub pokok bahasan selanjutnya.

Guru merancanakan perbaikan pembelajaran selanjutnya dengan

memilih strategi yang tepat sampai ketuntasan dalam belajar terpenuhi.


3) Daya serap kelas (DSK)

Daya serap kelas digunakan untuk mengetahui apakah materi

pelajaran dilanjutkan atau tidak. Jika daya serap belajar klasikal siswa

≥ 65%, maka materi pelajaran bisa dilanjutkan, untuk menghitung daya

serap siswa, digunakan rumus :

ε skor seluruh siswa tuntas belajar


DSK = ×100 %
jumlah skor maksimal ideal seluruh siswa

c. Skala sikap siswa

Skala sikap digunakan untuk mengetahui sikap siswa terhadap

pembelajaran PKn melalui metode karyawisata. Skala sikap yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likerts

yaitu suatu skala yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau

ketidak setujuan terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu

(www.geogle.com). Data skala sikap yang telah terkumpul ditabulasikan

kemudian dipresentasikan menjadi dua komponen sikap, yaitu sikap siswa

terhadap pembelajaran PKn, dan sikap siswa terhadap pembelajaran PKn

melalui metode karyawisata.


DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2004: Karya Tulis Ilmiah Bagi Perkembangan Profesi Guru.

Bandung: Yrama Widya.

Djamarah. S dan Zain A. 2002: Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rireka

Cipta.

Hasibuan, J.J. 1988: Proses Belajar Mengajr. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Ihsan, Fuad. 2003: Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: PT. Bineka Cipta

Prabowo, Agung dkk. 2006: Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD dan MI

Kelas IV. Bandung: PT. Sarana Panca Karya Nusantara.

Sudjana, Nana. 1981: Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

Syah, Muhibbin. 2008: Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya.

Wardhani, IGAK dkk. 2007: Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Winarto, Eko. 2007. Standar Kelulusan PKn SD/MI (online) tersedia

http//:www.ekowinarto.wordpress.com.2009.

Anda mungkin juga menyukai