Trip to Cirata 2)
OPINI
Pepih Nugraha
| 23 Januari 2009 | 04:30
1035
Nihil.
TARZAN CIRATA- Setiap hari ada saja berton-ton ikan diangkut dengan
tong, dibawa bertruk-truk ke jakarta atau Bandung. Semua dikelola oleh
koperasi setempat, mulai pengadaan bibit ikan (nener), pakan ikan,
sampai menjualnya pun harus kepada koperasi itu. Andre menjelaskan,
kalau ikan-ikan serentak mati karena suatu sebab, mungkin kena
penyakit, koperasi biasanya mengganti. “Tapi kalaiu matinya sedikit
demi sedikit (tidak serentak), koperasi juga tidak mau ganti,” katanya.
Nah, saat sedang menuju ke tengah-tengah Waduk Cirata, kami
menjumpai orang-orang yang sedang mengangkat ikan. Ada seseorang
yang dengan lantang menantang difoto. “Lekas saya foto, mumpung
masih seksi,” teriak orang itu dalam bahasa Sunda seraya
merentangkan tangannya lebar-lebar. Saya tidak tahu apakah pria yang
hanya mengenakan celana dalam biru itu seksi atau tidak. Yang jelas
saya main jepret saja meluluskan permintaan orang itu, dan
mempostingkannya untuk Anda. Maaf sebelumnya, jangan dianggap
menyebarkan pornografi ya! (Selesai)
Citizen Journalism Project/by Pepihy