KINGKONG
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2010
KINGKONG
Kingkong adalah tempat penjualan DVD, CD games dan penyewaan komik. Usaha yang
berjalan 5 tahun ini ternyata didirikan oleh salah satu alumni mahasiswa Universitas
Padjadjaran. Kini ia sedang melanjutkan studi S2nya di Sekolah Tinggi Telkom jurusan
Manajemen Bisnis.
Dialah Wahyo. Pengusaha yang lahir pada tanggal 5 Maret 1985 ini sebelumnya
merupakan mahasiswa Fakultas Teknologi Ilmu Pangan (FTIP) angkatan 2001. Saat ia
memasuki semester 8 perkuliahan, ketika orangtuanya pensiun, ia memutuskan untuk
mencari uang dengan membangun usaha sendiri. Wahyo memiliki hobi menonton film,
membaca komik dan main games layaknya mahasiswa-mahasiswa lainnya. Dari situ dia
memikirkan bagaimana hobinya tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat
menghasilkan uang. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk membangun usaha dengan
menjual DVD-DVD film (bajakan).
Usaha tersebut dipiliih Wahyo karena pada saat itu di kawasan Jatinangor hanya
terdapat usaha-usaha penyewaan film dengan uang sewa dan waktu sewa yang dibatasi.
Sehingga, ketika Wahyo mendirikan usahanya ini, banyak mahasiswa yang beralih kepada
usaha Wahyo ini, selain harga jualnya tidak jauh dari harga penyewaan film, film dapat
ditonton berkali-kali karena dapat dimiliki langsung.
Kini usaha Wahyo telah berjalan selama lima tahun. Usaha yang pada awalnya hanya
menjual DVD mulai berkembang dengan penjualan CD games dan penyewaan komik-komik.
Hal tersebut berkenaan dengan semua hobbynya. Karena ia berpendapat bahwa suatu saat
konsumen dapat berada pada titik kejenuhan, tidak selamanya konsumen melepas
kepenatannya hanya dengan menonton DVD saja, maka ia menyediakan jasa lain pada
usahanya.
Prinsip Wahyo selama menjalani usahanya ini adalah menjalani usahanya dengan
enjoy dan jangan pernah ada perasaan terpaksa. Keberhasilan suatu usaha bergantung
kepada tekad si pemiliknya, dengan contoh lain, Wahyo menanamkan kejujuran pada
usahanya ini, jika dirasa kualitas gambar dari film yang dijualnya tidak bagus, ia akan jujur
kepada pelanggannya, sehingga pelanggan tidak perlu merasa kecewa setelah membeli.
Kini, Wahyo telah memiliki dua pegawai di tokonya, prinsip kejujuran tersebut ditanamkan
pula kepada pegawai-pegawainya.
Wahyo mengaku, selain munculnya pesaing-pesaing yang lebih baik dari segi lokasi
penjualan, kualitas dan harga, kendala yang lainnya adalah penyewaan komik. Ia tidak
mendapatkan untung yang besar dari jasa penyewaan komik tersebut, ia hanya mematok
harga Rp 500,00,-/komik, namun ia tidak bisa mematok harga lebih mahal untuk penyewaan
komik.
Harapan pria single 26 tahun ini adalah agar tetap survive di tengah-tengah banyaknya
competitor-competitor yang hebat. Dengan meningkatkan kualitas serta menyedikan
pelayanan yang terbaik Wahyo yakin usahanya akan terus bertahan. Wahyo selalu
berpandangan positif dalam menjalani usahanya ini, “usaha ini bakal terus survive, kali aja
pesaing yang lain nggak bisa bertahan suatu saat, tapi kita masih,” ujarnya.