PENDAHULUAN
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Incoming
extraterrestial
50%
Heat Earth
solar energy
2
Ultraviolet langsung ke bumi. Namun,banyaknya zat pengotor di atmosfer
seperti Chloroflourcarbon (CFC) di atmosfer,menyebabkan rusaknya lapisan
ozon.
Energi
6CO2 + 6H2O C6H12O6 +6O2
Sunlight
3
2.5 Aliran Energi melalui biosfer
Masalah penyediaan makanan kepada manusia sangat tergantung, terutama
pada pergerakan energi melalui biosfer. Produsen dapat diidentifikasi dengan
istilah produksi kotor dalam hal energi yang diterima, dan ini biasanya tidak
lebih dari 3% (1% menurut kormondy 1996) dalam kondisi optimum. Odum
(1971) memperkirakan efisiensi primer bruto menjadi urutan 0,2%.
stimasi produksi kotor tahunan dalam hal energi adalah sebagai berikut
sumber laut = 43.6 x 106 kcal
sumber terestrial = 57,4 x 106 kkal
total produksi tahunan = 1018 kkal
sebagian dari hasil panennya dikonsumsi oleh produsen selama proses respirasi.
Oleh karena itu,
produksi kotor (GP)= produsi bersih (NP) + respirasi (R)
skematis keseluruhan proses dapat direpresentasikan dalam gambar 1.2
Net production
4
Top level 21
carnivorous
1 level
Carnivorous
Herbivorous
3.368
Producer
Gross
production
20.810
5
Demikian, jika seseorang ingin meningkatkan populasinya, ia harus
mengembangkan kebiasaan makan rendah di rantai makanan tersebut. Oleh
karena itu, mengkonsumsi daging boros dalam hal kalori dan lebih banyak orang
dapat didukung pada diet vegetarian dari pada diet non-vegetarian. Sebidang
tanah mampu mendukung 100 vegetarian dengan menyediakan energi melalui
tumbuhan, tapi di sisi lain beberapa jumlah hewan hanya dapat memenuhi
kebutuhan pangan dari 10 orang non-vegetarian. Masih ada aspek lain dari
permasalahan ini. Misalnya, jika semua orang bergantung pada tumbuhan
sebagai makanan mereka,maka sejumlah besar makanan laut akan tetap tidak
digunakan.
6
2.8 Transisi demografis
Penurunan tingkat kelahiran setelah jatuhnya tingkat kematian yang terjadi
dalam industri maju / urbanisasi / masyarakat melek huruf mengarah pada
pembentukan masyarakat 'urbanisasi', di mana anak-anak tidak lagi dianggap
sebagai aset 'ekonomi' dalam hal angkatan kerja. Namun, ini tidak benar dengan
negara-negara terbelakang di mana urbanisasi dan pendidikan kurang lazim.
Lebih lanjut, di negara-negara seperti kematian anak-anak yang tinggi
menimbulkan keraguan mengenai kelangsungan hidup dan perhitungan ini
untuk tingkat kelahiran tinggi. Preferensi untuk anak laki-laki di beberapa
masyarakat juga berkontribusi untuk menilai kelahiran meningkat. kesimpulan
paradoks yang muncul adalah bahwa pengurangan kematian anak-anak harus
mengarah pada penurunan pertumbuhan penduduk.
Di negara-negara maju seperti swedia, baik struktur umur dan tingkat kelahiran
tetap konstan, tidak seperti di negara-negara terbelakang. dalam kasus yang
terakhir anak-anak merupakan persentase besar penduduk. bahkan jika program
keluarga berencana yang ketat diberlakukan dan pertumbuhan populasi nol
dicapai, yaitu setiap pasangan melahirkan tidak lebih dari dua anak, penduduk
masih akan terus tumbuh selama persentase lebih besar anak-anak terus masuk
ke produktif kelompok usia.
Informasi mengenai angka kasar dari angka kelahiran karena itu nilai terbatas
sebagai indikator, sejauh perkembangan ekonomi yang terlibat. sebagaimana
telah kita lihat sebelumnya, kebijakan dua anak per pasangan tidak akan
menyebabkan pertumbuhan penduduk nol.
Tingkat kesuburan total yang didefinisikan sebagai rasio jumlah anak dengan
jumlah perempuan akan menjadi indeks lebih relevan untuk mengukur
efektivitas program keluarga berencana.
7
mereka. jika situasi ini terus berlangsung tak terkendali, maka sumber daya yang
ada tidak akan habis dan tidak tersisa.Dengan kata lain,kebutuhan negara
tersebut tudak dapat terpenuhi.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Energi surya /matahari (solar energy) adalah energi yang didapat dengan
mengubah energi panas surya (matahari) melalui peralatan tertentu
menjadi sumber daya dalam bentuk lain.
2. Jika dihubungkan dengan lingkungan ekosistem,sinar matahari sangat
berperan dalam proses fotosintesis dan respirasi tumbuhan.Dimana
proses tersebut sangat berperan dalam keseimbangan ekosistem.
3. Stimasi produksi kotor tahunan dalam hal energi dapat dihitung,yaitu:
produksi kotor (GP)= produsi bersih (NP) + respirasi (R)
4. Terjadinya pencemaran di atmosfer,berpengaruh terhadap siklus energi
surya.Contohnya rusaknya lapisan ozon yang menyebabkan terjadinya
efek rumah kaca.
5. Peningkatan jumlah penduduk/populasi juga mempengaruhi energi
yang tersedia dialam.Semakin tinggi populasi maka semakin banyak pula
kebutuhan yang harus dipenuhi.
3.2 Saran
1. Gunakanlah bahan bakar yang ramah lingkungan guna mengurangi
terjadinya pencemaran di atmosfer yang menyebabkan rusaknya lapisan
ozon (efek rumah kaca).
8
2. Pemanfaatan sumber daya alam perlu dibatasi.Karena eksploitasi SDA
yang berlebih akan berdampak pada kerusakan ekosistem dan
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
K.Banerji,Samir,1997.Environmental Chemistry.Prentice-hall of india private
limited,New Delhi