Anda di halaman 1dari 6

MAERELLA

Pada suatu hari,ada seorang gadis yang bernama maeralla.Ibunya telah meninggal dan
ayahnya sedang berdagang dikota lain. Kini,ia hidup dengan ibu tirinya dan kedua anaknya
serta kedua anaknya yang kembar. Mae diperlakukan selayaknya seorang pembantu. Ia
diperintah terus menerus.

Laras : maee,kamu ini....................piring belum bersih?

Mae : maaf,bu saya sedang mengepel lantai

Dina : maa,lihat bajuku masih kusut. Ini kan baju yang aku akan pakai nanti jalan-jalan

Lita : lihat ma,celanaku masih kotor

Laras : kamu ini,kerja yang benar

Tikah : maa,biarkan kak mae istirahat sebentar. Kak mae pasti lelah

Bimo : iya,betul itu

Laras : nak,mae itu sudah kita izinkan untuk tinggal disini jadi dia harus membersihkan
semua ini!!

Tikah : tapi,pasti mae capek

Bimo : iya,betul itu

Dina : udahlah,kita jangan mengurusi urusan mae,biar saja dia sendiri yang urus

Lita : ayo,kita jalan jalan

Laras : mae,saat saya sampai dirumah semuanya sudah harus rapi

Mae : iya bu

4 jam kemudian

laras : semua sudah selesai?

Mae : sudah buu.

Laras : bagus

MALAM HARINYA DI KAMAR


mae : mengapa hidupku malang seperti ini. Betapa menderitanya diriku. Aku ingin seperti
dina dan lita yang mempunyai baju bagus dan dapat berjalan jalan

cindy : hai,mae..akulah peri cindy yang akan menemani hari hari mu. Aku sudah lama
memperhatikanmu

mae : kamu darimana?

Cindy : oh ya, aku darimana ya?

Mae : eeehhhh, liat naskah dulu gih.

Cindy : oh ya, Aku sudah lama tinggal disini,tapi kau tak pernah menyadariku

Mae : oh gitu

Cindy : janganlah kau berputus asa mae,mungkin ini adalah jalan terbaik yang diberikan
tuhan untukmu. Dibalik kesedihanmu akan muncul kesenangan yang berlipat lipat ganda

Mae : terima kasih peri cindy.

Cindy : aku akan selalu berada didekatmu dan akan selalu membantumu jadi jangan pernah
kamu merasa sendirian

Peri cindy menghilang

Mae : aku harus berusaha,demi mama dan papa, serta sepupuhku yang sudah mendahuluiku.
Oh ya, sama tukang siomay tadi juga yang udah ngasi aku makan.

1 minggu telah berlalu

Laras : mae,kamu harus pergi dari rumah ini

Mae : mengapa?

Laras : karena aku telah mempunyai seseorang yang lebih baik daripada kamu

Mae : siapa?

Dari balik laras,munculah peri cindy

Mae : peri cindy

Cindy : maafkan aku mae,bukan maksud aku berkhianat tapi aku juga membutuhkan uang

Aku memiliki 2 orang anak yang masih kecil, dan 3 orang cucu

Dina : ayo cepat mae,jangan berdiri saja

Lita : iya,untuk apa berlama lama kalo bisa cepat


Mae : aku mengerti keadaanmu peri cindy. Aku akan segera mengemas barang barangku

Tikah : kak maee..sebentar.ini untuk kakak.ini barang kesayanganku.jaga baik baik ya?
Anggap saja barang itu aku,karena aku akan selalu berada disamping kakak

Bimo : ya,betul itu

lalu ,mae pergi menyusuri jalan setapak sampai akhirnya ia sampai dihutan

mae : ini dimana? Apakah ini hutan? Harus kemana ku pergi. Sekarang aku sendirian
(melihat pemberian tikah)

Mae telah berjalan selama 4 jam tak berenti sampai akhirnya mae memutuskan untuk
istirahat.

Tanpa sengaja tertidur

Ridho : permisi non.

Mae : iya? Apa? terbangun dari tidur

Ridho : siapa nama anda?

Mae : saya maerella,anda?

Ridho : saya pengawal kerajaan

Ridho: maaf,saya ingin bertanya apa yang anda lakukan dihutan ini

Mae : saya sedang mencari tempat untuk saya tinggali,saya tidak punya tujuan

Ridho : kalau begitu,mari ikut saya

Mae : kemana?

Ridho : kerumah saya,tenang saja,saya tidak akan melukai ataupun menyentuhmu

Tapi dengan 1 syarat

Mae : apa itu?

Ridho : kamu mau kubawa ke istana,untuk menjadi istri pangeran

Mae : baiklah

KERAJAAN

Pengawal menuju kerajaan untuk memberitahukan pada penasihat ibu suri bahwa ia telah
mendapatkan perempuan yang akan dijadikan istri pangeran
Pengawal : permisi,saya telah mendapatkan perempuan yang akan menjadi istri pangeran

Penasihat : baiklah,akan ku beritahu ibu suri.

Akhirnya,mae mendapatkan tempat tinggal. Seperti biasa,mae masih saja melakukan hal hal
yang dia kerjakan dirumahnya dulu.

Setelah 1 minggu dirumah pengawal

Ridho : mae,aku sudah menemukan cara untuk mempertemukamu dengan pangeran?

Mae : bagaimana caranya?

Ridho : minggu ini,kerajaan akan mengadakan pesta dansa. Dan aku pun telah mengatakan
kepada pangeran kalau kamu akan datang

Mae : oke,baiklah

PESTA DANSA

Pangeran : apakah kamu mau berdansa denganku?

Mae : baiklah

Dhona : apakah kamu yang bernama mae?

Mae : iya

Dhona : bolehkah aku melihat wajahmu?

Mae : iya (membuka topeng)

Dhona : wow,aku terkejut (langsung meninggal karena shock )

Mae : astagfirullah aladzim.

Dhona : Allahu akbar

Mae : Inna lillahi wa inna ilaihi rojiuun

Dhona : Eh, aku mati ini Cuma ekting y, jangan didoain juga

Mae lari keluar istana dengan perasaan shock. Mae merasa dirinya sangat sangat tidak
dihargai dan merasa tidak diterima dimana saja.

Mae terus berlari sambil menangis.


Ridho : maeeeeeeeeeeeee..jangan laaariiiiiiiiiii

tanpa disadari,sepatunya terlempar (kena pengawal)

tiba tiba ada pohon dan mae menabraknya.

Mae : gubraak

Ridho : mae, ga boleh lari bukan berarti boleh nabrak pohon

Mae : (nangis)

Ridho : mengapa kamu menangis

Mae : ini sakit tau.

Ridho : kamu jangan menangis. Kamu akan terlihat cantik bila kamu tersenyum (melihat ke
belakang) hoeeekkk, kurang ajar ni direktor ngasi naskahnya.

Mae : (tersenyum)

Ridho : sebenarnya dari awal kita bertemu,aku sudah menyimpan rasa tapi karena saat itu
kamu akan dengan pangeran,aku menyembunyikan rasa itu

Mae : benarkah itu?

Ridho : benar

Mae : mengapa pangeran kaget melihatku?

Ridho: pangeran tidak mengerti akan kecantikan kamu yang sesungguhnya mae..ucucucucu

Mae : tersenyum

Mae dan pengawal pun bersatu.walaupun sebelumnya mereka dipisahkan oleh pangeran

Kerajaan

Ibu suri : (menangis)

Penasihat : ada apa ibu suri?

Ibu suri: aku sedih,aku kangen dengan pangeran. Aku merasa kesepian .aku menginginkan
seseorang yang dapat menggantikan putra mahkotaku

Penasihat : bagaimana caranya ibu suri?


Ibu suri : aku akan mengangkat pengawal menjadi putra mahkotaku. Aku telah
menganggapnya sebagai anak. Rasa sayangku kepadanya pun tak jauh beda dengan rasa
sayang dengan pangeran

Penasihat: baiklah kalo itu memang keinginan ibu suri. Aku pun setuju.

Ibu suri : kalau begitu aku ingin berbicara tentang ini padanya

KERAJAAN

Ibu suri : pengawal,aku telah menganggapmu sebagai anakku. Sejak kepergian pangeran,ibu
suri selalu merasa sedih. Oleh karena itu,aku ingin mengangkatmu menjadi putra mahkota.
Bagaimana?

Ridho : bagaimana ya? Aku merasa tak pantas menjadi putra mahkota. Karena saya bukan
keturunan kerajaan. Oleh karena itcyu, saya pantasnya hanya menjadi seorang raja bagi
kerajaan ini.

Ibu suri : sakarepmulah (tertawa)

Ridho : sama-sama ibu.haha apabila ibu memang mau mengangkat saya,saya akan menerima
nya dan menjaganya. Ibu tidak perlu khawatir,saya akan menjaga dan melindungi negeri ini
serta ibu.

Ibu suri : terimakasih ridho. Kamu memang anak baik. Mulai saat ini,kamu telah menjadi
putra mahkotaku.

Pengawal akhirnya menjadi kaya raya dan mae serta pengawal

Anda mungkin juga menyukai