Pada suatu hari,ada seorang gadis yang bernama maeralla.Ibunya telah meninggal dan
ayahnya sedang berdagang dikota lain. Kini,ia hidup dengan ibu tirinya dan kedua anaknya
serta kedua anaknya yang kembar. Mae diperlakukan selayaknya seorang pembantu. Ia
diperintah terus menerus.
Dina : maa,lihat bajuku masih kusut. Ini kan baju yang aku akan pakai nanti jalan-jalan
Tikah : maa,biarkan kak mae istirahat sebentar. Kak mae pasti lelah
Laras : nak,mae itu sudah kita izinkan untuk tinggal disini jadi dia harus membersihkan
semua ini!!
Dina : udahlah,kita jangan mengurusi urusan mae,biar saja dia sendiri yang urus
Mae : iya bu
4 jam kemudian
Laras : bagus
cindy : hai,mae..akulah peri cindy yang akan menemani hari hari mu. Aku sudah lama
memperhatikanmu
Cindy : oh ya, Aku sudah lama tinggal disini,tapi kau tak pernah menyadariku
Mae : oh gitu
Cindy : janganlah kau berputus asa mae,mungkin ini adalah jalan terbaik yang diberikan
tuhan untukmu. Dibalik kesedihanmu akan muncul kesenangan yang berlipat lipat ganda
Cindy : aku akan selalu berada didekatmu dan akan selalu membantumu jadi jangan pernah
kamu merasa sendirian
Mae : aku harus berusaha,demi mama dan papa, serta sepupuhku yang sudah mendahuluiku.
Oh ya, sama tukang siomay tadi juga yang udah ngasi aku makan.
Mae : mengapa?
Laras : karena aku telah mempunyai seseorang yang lebih baik daripada kamu
Mae : siapa?
Cindy : maafkan aku mae,bukan maksud aku berkhianat tapi aku juga membutuhkan uang
Aku memiliki 2 orang anak yang masih kecil, dan 3 orang cucu
Tikah : kak maee..sebentar.ini untuk kakak.ini barang kesayanganku.jaga baik baik ya?
Anggap saja barang itu aku,karena aku akan selalu berada disamping kakak
lalu ,mae pergi menyusuri jalan setapak sampai akhirnya ia sampai dihutan
mae : ini dimana? Apakah ini hutan? Harus kemana ku pergi. Sekarang aku sendirian
(melihat pemberian tikah)
Mae telah berjalan selama 4 jam tak berenti sampai akhirnya mae memutuskan untuk
istirahat.
Ridho: maaf,saya ingin bertanya apa yang anda lakukan dihutan ini
Mae : saya sedang mencari tempat untuk saya tinggali,saya tidak punya tujuan
Mae : kemana?
Mae : baiklah
KERAJAAN
Pengawal menuju kerajaan untuk memberitahukan pada penasihat ibu suri bahwa ia telah
mendapatkan perempuan yang akan dijadikan istri pangeran
Pengawal : permisi,saya telah mendapatkan perempuan yang akan menjadi istri pangeran
Akhirnya,mae mendapatkan tempat tinggal. Seperti biasa,mae masih saja melakukan hal hal
yang dia kerjakan dirumahnya dulu.
Ridho : minggu ini,kerajaan akan mengadakan pesta dansa. Dan aku pun telah mengatakan
kepada pangeran kalau kamu akan datang
Mae : oke,baiklah
PESTA DANSA
Mae : baiklah
Mae : iya
Dhona : Eh, aku mati ini Cuma ekting y, jangan didoain juga
Mae lari keluar istana dengan perasaan shock. Mae merasa dirinya sangat sangat tidak
dihargai dan merasa tidak diterima dimana saja.
Mae : gubraak
Mae : (nangis)
Ridho : kamu jangan menangis. Kamu akan terlihat cantik bila kamu tersenyum (melihat ke
belakang) hoeeekkk, kurang ajar ni direktor ngasi naskahnya.
Mae : (tersenyum)
Ridho : sebenarnya dari awal kita bertemu,aku sudah menyimpan rasa tapi karena saat itu
kamu akan dengan pangeran,aku menyembunyikan rasa itu
Ridho : benar
Ridho: pangeran tidak mengerti akan kecantikan kamu yang sesungguhnya mae..ucucucucu
Mae : tersenyum
Mae dan pengawal pun bersatu.walaupun sebelumnya mereka dipisahkan oleh pangeran
Kerajaan
Ibu suri: aku sedih,aku kangen dengan pangeran. Aku merasa kesepian .aku menginginkan
seseorang yang dapat menggantikan putra mahkotaku
Penasihat: baiklah kalo itu memang keinginan ibu suri. Aku pun setuju.
Ibu suri : kalau begitu aku ingin berbicara tentang ini padanya
KERAJAAN
Ibu suri : pengawal,aku telah menganggapmu sebagai anakku. Sejak kepergian pangeran,ibu
suri selalu merasa sedih. Oleh karena itu,aku ingin mengangkatmu menjadi putra mahkota.
Bagaimana?
Ridho : bagaimana ya? Aku merasa tak pantas menjadi putra mahkota. Karena saya bukan
keturunan kerajaan. Oleh karena itcyu, saya pantasnya hanya menjadi seorang raja bagi
kerajaan ini.
Ridho : sama-sama ibu.haha apabila ibu memang mau mengangkat saya,saya akan menerima
nya dan menjaganya. Ibu tidak perlu khawatir,saya akan menjaga dan melindungi negeri ini
serta ibu.
Ibu suri : terimakasih ridho. Kamu memang anak baik. Mulai saat ini,kamu telah menjadi
putra mahkotaku.