Anda di halaman 1dari 11

Analisa Break Even Point

Break even point atau titik balik impas adalah metode untuk mengetahui kapan anda
menghasilkan uang dan apa yang harus dilakukan untuk menghasilkan uang lebih banyak.
Analisa break even point juga merupakan salah satu alat yang digunakan untuk membantu
perencanaan dan pengontrolan biaya operasi.

Break even Point

Break even point menunjukkan persentase produksi yang mesti tercapai agar seluruh
hutang (modal yang diinvestasikan) lunas terbayar. Pabrik dinyatakan layak untuk didirikan
apabila BEP tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Nilai BEP yang wajar adalah
20%<BEP<40%. Nilai BEP ditentukan dengan persamaan berikut :

BEP = FC
x 100 %
−VC
SP cost
FC = Fixed
= Fixed charge + plant overhead cost + general expenses
VC = Variabel cost
= Direct Production Cost
SP = Selling Price

Titik balik impas atau break even point adalah titik dimana pemasukan dari penjualan sudah
menutupi semua biaya tanpa adanya laba. Seorang manajer atau pemilik perusahaan biasanya
mempertimbangkan beberapa faktor ketika mempelajari analisa break even point, yaitu :

1. Modal perusahaan
2. Pengeluaran tetap seperti sewa, asuransi, listrik
3. Susunan organisasi
4. Variabel-variabel pengeluaran
5. Inventory, personel, tempat yang digunakan untuk beroperasi dengan layak

Faktor-faktor tersebut akan menginformasikan kepada anda kemungkinan menurunkan titik balik
impas dan meningkatkan area laba kotor (gross profit). Ketika mencoba untuk menetapkan
prospek sukses untuk pengoperasian baru, analisa titik balik impas ini bisa mengindikasikan
keuntungan atau kerugian dalam memodifikasi tingkat operasi yang diusulkan.

Break-Even Analysis
Titik balik impas menginformasikan kepada pemilik mengenai tingkat penjualan dimana akan
diketahui apakah berlaba atau rugi.hal ini diilustrasikan dengan menggunakan grafik. Untuk
mendapatkan grafik BEP kita harus menghitung biaya tetap, penjualan, pengeluaran
administrasi, dan rasio penjualan yang diharapkan setiap kategori pengeluaran.

Seeling
Price
TPC

Grafik Break
Even Point

CONTOH PERHITUNGAN EKONOMI PEMBUATAN PABRIK FORMALDEHID


KAPASITAS
125.000 TON/PERTAHUN
1. Menentukan Indeks Harga
Untuk menghitung harga peralatan tahun 2009 digunakan referensi Chemical
Engineering Plant Cost Indexs (Sumber :Chemical Engineering Journal, April 1997). Indeks
harga tahun 1996 – 2001 bisa dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Tabel l. 4.1 Indeks Harga Tahun 1996 - 2001


Tahun Indeks Harga
1996 381,7
1997 385,8
1998 389,9
1999 393,3
2000 389,0
2001 402,1

Indeks harga tahun 2009 ditentukan dengan metode Regresi Linear Least Square yaitu :
Y = AX + B
Keterangan :
Y = Indeks harga
X = Tahun
A = Slope
B = Intersep
Dari hasil perhitungan didapat:
A = 4,07
B = -7.750,57
Maka Indeks harga tahun 2009, adalah :
Y = 4,07 (2009) – 7.750,57
Y = 426,06
Dari perhitungan diatas didapat indeks harga tahun 2009 sebesar 426,06

2. Perhitungan Harga Peralatan


Nilai tukar uang pada bulan Januari 2009 untuk US $ 1 diasumsikan adalah sebesar Rp.
10.000,00.
Untuk menghitung harga peralatan digunakan perkiraan harga peralatan dengan
menggunakan rumus:
Present cost = original cost x (Peter, hal 164)
indekscost at presentprice
indekscost at originalprice

Apabila harga peralatan untuk ukuran tertentu yang dibutuhkan tidak tersedia maka
digunakan persamaan sebagai berikut:
Harga peralatan A = Harga peralatan B x (Pers 6.1, Peter, hal 169)
0, 6
 kapasitasA 
 
 kapasitasB 

Dari cara diatas, diperoleh harga masing – masing peralatan pada tahun 2009 seperti
tertera pada tabel berikut ini :
Tabel L.4.2.1 Daftar Harga Peralatan Tahun 2009
N Harga/unit Jumla Harga Total
o Nama Alat Kode (US$) h (US $)

1 Tanki T-01 12.500,00 5 62.500,00

2 Tanki T-02 11.200,00 2 11.200,00

3 Tanki T-03 12.900,00 5 64.500,00

4 Vaporizer VP-01 8.515,38 1 8.515,38

5 Superheter SH-01 2.431,29 1 2.431,29

6 Superheter SH-02 5.887,24 1 5.887,24

7 Reaktor R-01 244.132,84 1 240.132,84

8 Reaktor R-02 334.451,65 1 324.451,65

9 Heater H-01 18.151,17 1 18.151,17

1
0 Heater H-02 2.500,00 1 2.500,00

1
1 Heater H-03 3.264,00 1 3.264,00

1
2 Cooler C-01 5.522,19 1 5.522,19

1
3 Cooler C-02 8.398,36 1 8.398,36

1 14.585
4 Cooler C-03 14.585,74 1 ,40

1
5 Absorber AB-01 209.931,92 1 204.931,92

1
6 Stripper ST-01 192.831,86 1 187.831,86

1
7 Kompresor K-01 17.500,00 2 35.000,00

1
8 Kompresor K-02 12.500,00 2 25.000,00

1
9 Pompa P-01 4.800,00 2 9,600.00

2
0 Pompa P-02 865,91 2 1.731,82
2
1 Pompa P-03 4.300,00 2 8.600,00

2
2 Pompa P-04 866,82 2 1.733,64

2 Waste Heat WHB-


3 Boiler 01 11.812,66 1 11.812,66

2
4 Flare FL 25.000 1 25.000

1.139.849,0
Total 4 1.282.281,77

3. Perhitungan Biaya Bahan Baku


3.1 Biaya Pembelian Bahan Baku
a. Metanol
Harga/kg (US $) = 0,5
Kebutuhan/tahun(kg) = 96.287.695,92
Biaya (US $)/tahun = 48.143.847,96
b. Katalis Besi Molybdenum Oxide
Harga/kg (US $) = 2,43
Kebutuhan/tahun (kg) = 1.161.774,36
Biaya/tahun (US $) = 2.823.111,69
c. Katalis Tembaga
Harga/kg (US $) = 2,40
Kebutuhan/tahun(kg) = 1.549.032,48
Biaya/tahun(US $) = 3.717.677,95

3.2 Biaya Pembelian Bahan Bakar


Harga/ltr (US $) = 0,26
Kebutuhan/tahun(ltr) = 11.083.111,12
Biaya/tahun(US $) = 3.098.785,79
Total Biaya Bahan Baku & Bahan Bakar = 57.783.423,39

4. Perhitungan Harga Tanah


Luas tanah (m2) = 75.000
Harga tanah/m2(Rp) = 350.000,00
Total biaya tanah (Rp) = 26.250.000.000,00
Total biaya tanah (US $) = 2.625.000,00

5. Perhitungan Biaya bangunan


Luas bangunan (m2) = 40.000
Harga bangunan/m2 (Rp) = 500.000,00
Total biaya bangunan (Rp) = 20.000.000.000,00
Total biaya bangunan (US $) = 2.000.000,00

6. Perhitungan Operating Labor


Daftar gaji karyawan perbulan dapat dilihat pada tabel L.4.3 di bawah ini :

Tabel L.4.3 Daftar Gaji Karyawan Per Bulan


No. Jabatan Jumlah Gaji/Orang (Rp) Total Gaji (Rp)
1 Direktur Utama 1 20.000.000,00 20.000.000,00
2 Sekretaris Direktur 1 6.000.000,00 6.000.000,00
3 Direktur 3 12.500.000,00 37.500.000,00
4 Sekretaris Direktur 3 4.500.000,00 13.500.000,00
5 Kepala Bagian 7 10.000.000,00 70.000.000,00
6 Kepala Seksi 17 8.000.000,00 136.000.000,00
7 Staff 28 4.500.000,00 126.000.000,00
8 Supervisor 9 6.000.000,00 54.000.000,00
9 Foreman 7 4.500.000,00 31.500.000,00
10 Operator 44 4.000.000,00 176.000.000,00
11 Karyawan 15 3.250.000,00 45.000.000,00
12 Dokter 2 5.000.000,00 10.000.000,00
13 Perawat 5 2.500.000,00 12.500.000,00
14 Tukang 4 3.000.000,00 12.000.000,00
15 Penjaga Gudang 4 2.000.000,00 8.000.000,00
16 Pengemudi 12 2.250.000,00 27.000.000,00
17 Satpam 10 2.000.000,00 20.000.000,00
Total 172 808.750.000,00

Total gaji yang harus dibayar dalam waktu satu tahun + Tunjangan hari raya :
= Rp 808.750.000,00/bulan x 12 bulan / tahun + Rp 808.750.000,00
= Rp 10.513.750.000,00
= US$ 1.051.375,00

7.Total Capital Investment (TCI)


7.1.Direct Cost
a.Purchased and Equipment Cost (PEC) = US $ 1.282.281,77
b.Instalation + Insulation + Painting (47 % PEC) = US $ 602.672,43
c.Instrument and Control (18 % PEC) = US $ 230.810,72
d.Piping + Installed (66 % PEC) = US $ 846.305,97
e.Electrical + Installed (11 % PEC) = US $ 141.050,99
f.Building Cost = US $ 2.000.000,00
g.Service Facility (70%PEC) = US $ 897.597,24
h.Yard Improvement (1+0%PEC) = US $ 128.228,18
i.Land = US $ 2.625.000,00
Total Direct Cost = US $ 8.753.947,30

7.2. Indirect Cost


a. Engineering and Supervision (33 %DC) = US $ 2.888.802,61
b. Construction Expenses (41 % DC) = US $ 3.589.118,39
c. Contractor’s Fee (5 %DC) = US $ 437.697,36
d. Contigency (10 % FCI) = US $ 1.741.062,85
Total Indirect Cost = US $ 8.656.681,22

7.3. Fixed Capital Investment (FCI)


FCI = DC + IDC = US $ 17.410.628,52

7.4. Working Capital (WC)


Working Capital = 15 % TCI = US $ 3.072.463,86

7.5 Total Capital Investment (TCI)


TCI = FCI + WC = US $ 20.483.092,37

7. Total Production Cost (TPC)

7.1.Manufacturing Cost (MC)


1. Direct Production cost (DPC)
a. Raw material = US $ 57.783.423,39
b. Operating Labor (OL) = US $ 1.051.375,00
c. Direct supervision & Clerical Labor(10% OL) = US $ 105.137,50
d. Utilitas (10 % TPC) = US $ 8.599.129,23
e. Maintenance and Repair (2 % FCI) = US $ 348.212,57
f. Operating supplies (15 % MR) = US $ 52.231,89
g. Laboratories charges (10 % OL) = US $ 105.137,50
h. Patent and royalties (1 % TPC) = US $ 859.912,92
Total Direct Production Cost = US $ 68.904.560,01

2. Fixed Charge (FC)


a. Depresiasi (10 % TCI) = US $ 1.741.061,85
b. Lokal taxes (2 % FCI) = US $ 348.212,57
c. Insurance (1 % FCI) = US $ 174.106,29
Total Fixed Charge = US $ 2.263.381,71

3. Plant Overhead Cost ( 10 % TPC ) = US $ 8.599.129,23

4. Total Manufacturing Cost (MC)


MC = DPC + FC + POC = US $ 79.767.070,95

7.1.General Expenses (GE)


a. Administrative Cost (2 % TPC) = US $ 1.719.825,85
b. Distribution and Selling Cost (3 % TPC) = US $ 2.579.783,77
c. Research and Development (2 % TPC) = US $ 1.719.825,85
d. Financing (1 % TCI) = US $ 204.830,92
Total General Expenses (GE) = US $ 6.244.221,39

8.3. Total Production Cost (TPC)


TPC = MC + GE = US $ 85.991.292,34

8. Perhitungan BEP

FC
x 100 %
SP −VC
BEP =

FC = Fixed charge + Plant overhead cost + General expense


= 2.263.381,71 + 8.599.129,23 + 6.244.221,39
= 17.106.732
SP = $0.95/kg x 125.000.000 kg
= 118.750.000

VC = 68.904.560,01
BEP = 34.3%

Kapasitas TPC Fixed Cost Selling Price

(%) (kap. x DPC) + (FC) (Kap. x SP)


FC

0 17106732.33 17106732 0
.33

10 23997188.33 17106732 11875000


.33

20 30887644.33 17106732 23750000


.33

30 37778100.33 17106732 35625000


.33

40 44668556.33 17106732 47500000


.33

50 51559012.34 17106732 59375000


.33

60 58449468.34 17106732 71250000


.33

70 65339924.34 17106732 83125000


.33

80 72230380.34 17106732 95000000


.33

90 79120836.34 17106732 106875000


.33

100 86011292.34 17106732 118750000


.33

BREAK
BEP

34%

EVEN POINT

DISUSUN OLEH

GUSNI SUSHANTI, M.T

DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN RI

AKADEMI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG

Anda mungkin juga menyukai