Anda di halaman 1dari 1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sudah
1.2 Tujuan
Sudah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pangan secara umum bersifat mudah rusak (perishable) sehingga memiliki daya simpan
yang relatif pendek. Daya simpan pangan yang dapat juga mencerminkan daya gunanya sangat
tergantung dari karakteristik yang dimiliki pangan tersebut. Kadar air dari pangan terutama air
bebasnya merupakan faktor utama penyebab kemudah-rusakan dari pangan tersebut. Semakin
tinggi kadar air pangan , maka akan semakin besar kemungkinan kerusakannya baik sebagai
akibat aktivitas biologis internalnya (metabolisme) maupun masuknya mikroba perusak.
Pengetahuan tersebut menuntun manusia dalam upaya memperpanjang daya simpan atau
membuat lebih awet pangan dengan menurunkan kadar air pangan melalui berbagai cara antara
lain pengeringan, pemberian bahan / senyawa yang dapat mengikat air bebas atau membunuh
mikroba perusak, dan upaya lain berkenaan dengan pembatasan aktivitas biologis pangan
maupun mikroba perusaknya.

Pengawetan pangan memiliki dua maksud yaitu menghambat pembusukan dan menjamin
mutu awal pangan agar tetap terjaga selama mungkin. Penggunaan pengawet dalam produk
pangan dalam prakteknya berperan sebagai anti mikroba atau antioksidan atau keduanya. Jamur,
bakteri dan enzim sebagai penyebab pembusukan pangan perlu dihambat pertumbuhan maupun
aktivitasnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pom.go.id/ioe/dokumen/infopom1203.pdf

Anda mungkin juga menyukai