Anda di halaman 1dari 12

SIKAP (ATTITUDE)

OLEH:
YULI DARWATI,M.Si
Pengertian:
 Sikap merupakan kecenderungan untuk
bertindak atau bereaksi terhadap suatu
rangsang (objek sikap)
Komponen sikap:
 Kognitif ; pengetahuan atau informasi
berkaitan dengan objek sikap.
 Afektif: rasa senang atau tidak senang .
 Konatif: kesiapan seseorang untuk
bertingkah laku.
Karakteristik sikap:
 Sikap disimpulkan dari cara-cara individu
bertingkah laku.
 Sikap dipelajari
 Sikap mempengaruhi perilaku.
Fungsi sikap:
 Utilitarian function: memaksimalkan ganjaran atau
meminimalkan hukuman.
 Knowlwdge function: membantu memahami lingkungan
dengan melengkapi ringkasan evaluasi tentang objek atau
segala sesuatu yang dijumpai di dunia ini.
 Value-expressive function: sikap mengkomunikasikan
nilai dan identitas yang dimiliki seseorang
 Ego defensive function: sikap melindungi diri, menutupi
kesalahan, agresi, dan sebagainya dalam rangka
mempertahankan diri.
Pembentukan dan perubahan
sikap:
 Faktor internal : cara individu dalam
menanggapi dunia luarnya secara selektif
sehingga tidak semua yang datang diterima
atau ditolak.
 Faktor eksternal, keadaan-keadaan yang
ada diluar individu merupakan stimulus
untuk membentuk atau mengubah sikap.
Teori tentang pembentukan sikap:
 Classical conditioning.
 Teori konsistensi kognitif
Teori konsistensi kognitif:
 Teori keseimbangan dari Heider
 Teori Disonansi kognitif dari L Festinger
Teori keseimbangan dari Heider:
 Berkaitan dengan bagaimana sikap kita
berkenaan dengan orang-orang dan objek sikap
yang konsisten.
 Model teori ini melibatkan 3 elemen: P
(Perceiver), O (orang lain), dan x (objek lain)
 Hubungan POX bisa seimbang atau tidak
seimbang.
 Jika keadaan tidak seimbang maka menimbulkan
desakan untuk mengubah hubungan-hubungan
kognitif, baik unit maupun sentimen.
Teori disonansi kognitif dari Leon
Festinger:
 Jika dua kognisi secara simultan dan
saling berkontradiksi, maka orang tersebut
akan mengalami disonansi kognitif.
 Contoh :kognisi “saya seorang perokok”,
tidak sesuai dngan kognisi” merokok dapat
menyebabkan kanker paru-paru”
(menimbulkan disonansi)
Lanjut…..
 Disonansi menghasilkan ketegangan
psikologis yang mendorong orang
mengurangi disonansi tersebut.
 Dengan cara: 1. mengubah elemen tingkah
laku (tidak merokok lagi)2. mengubah
elemen kognitif (Meyakinkan
teman/saudara bahwa merokok tidak
menyebabkan kanker paru-
paru)3.menambah elemen baru( merokok
tidak menyebabkan kanker paru-paru.
4 Faktor yang diperlukan agar
perilaku yang bertentangan dg
sikap menghasilkan disonansi:
 Tidak diberi kebebasan untuk memilih.
 Individu memiliki komitmen terhadap
tindakan itu.
 Akibat yang tidak menyenangkan
 Tanggung jawaab pribadi.

Anda mungkin juga menyukai