Anda di halaman 1dari 13

DWI YANTI

DIAR KUSUMAWATI
PENDIDIKAN BIOLOGI REGULER 2009
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
DEMOKRASI
DALAM ISLAM

HAK ASASI
MANUSIA
Menurut Jan Materson dari Komisi Hak Asasi Manusia
PBB, Hak asasi manusia adalah hak-hak yang
melekat pada manusia, yang tanpa dengannya
manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia yang
bertanggung jawab.

Sejarah Hak Asasi Manusia :


1. Pembebasan Bilal bin Rabah oleh Rasulullah SAW
2. Magna Charta di Inggris 1215
3. Bill of Rights di Inggris 1689
4. The American Declaration of Independence di
Amerika
5. The French Declaration 1789
6. The Universal Declaration of Human Rights
disahkan oleh PBB 1948
Hak asasi manusia menurut pemikiran Barat semata-mata bersifat
antroposentris, artinya segala sesuatu berpusat kepada manusia.
Dengan demikian, manusia sangat dipentingkan. Pemikiran Barat
menempatkan manusia pada posisi bahwa manusialah yang menjadi
tolak ukur segala sesuatu.
Hak asasi manusia dalam perspektif islam
bersifat teosentris, artinya segala sesuatu
berpusat kepada Tuhan (Allah SWT).

Dalam Islam, Allah-lah yang menjadi tolak ukur


segala sesuatu, sedangkan manusia adalah ciptaan
Allah untuk mengabdi hanya kepada-Nya. Oleh
karena itu, hak asasi manusia dalam Islam tidak
semata-mata menekankan kepada hak asasi
manusia saja, akan tetapi hak-hak itu dilandasi
kewajiban asasi manusia untuk mengabdi kepada
Allah sebagai Penciptanya.
Menurut pandangan Islam, konsep HAM bukanlah hasil evolusi
pemikiran manusia, namun merupakan hasil dari wahyu Ilahi yang
telah diturunkan melalui para Nabi dan Rasul dari sejak permulaan
eksistensi manusia di atas bumi.
Namun demikian, prinsip-prinsip human rights (HAM) yang
terdapat dalam Universal Declaration of Human Rights sudah
terlebih dahulu ada dan menjadi pedoman umat Islam yang
termaktub dalam Al-Quran dan Sunnah, prinsip-prinsip itu
diantaranya adalah:
1. Martabat manusia

‫اى ْم ِِف الْبَ ِّر‬ َ ‫و ََلََق ْد َكَّرْمنَا بَِِن‬


ُ َ‫آد َم َو ََحَْلن‬
‫اى ْم‬ ‫ن‬
َ‫ل‬ْ ‫ض‬
َّ ‫ف‬
َ‫و‬ ِ ‫والْبح ِر ورزقْ نَاىم ِّمن الطَّيِّب‬
‫ات‬
ُ َ َ َ ُ ََ َ ْ َ َ
َ‫ضيال‬ ِ ‫علَى َكثِ ٍري ِِّّمَّن خلَ ْقنَا تَ ْف‬
َ ْ َ
“Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan
anak-anak Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki
dari yang baik-baik dan Kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang sempurna
atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan.” (Al Isra: 70)

“All human beings have the right to be


treated as human beings and have the duty
to treat everyone as
a human being.” (Article 1)
2. Prinsip Persamaan

‫َّاس إِنَّا َخلَ ْقنَا ُكم ِّمن ذَ َك ٍر َوأُنثَى‬ ُ ‫ي ََا أَيُّ َها الن‬
‫َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبا َوقَبَائِ َل لِتَ َع َارفُوا إِ َّن أَ ْكَرَم ُك ْم‬
ٌَ ‫خبِري‬ ‫يم‬ ِ‫ِعند اللَّ ِو أَتْ َقا ُكم إِ َّن اللَّو عل‬
َ ٌ ََ ْ َ
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
(Al- Hujuraat: 13)

“All are equal before law and entitled to equal protection


before law without any discrimination on
grounds of race, religion, caste, class, sex and sexual
orientation. It is the right of everyone to be so
treated and the duty of everyone to so treat others.” (7)
3. Kebebasan Beragama

‫الر ْش ُد ِم َن الْغَ ِّي فَ َم ْن‬ َ َّ َ‫الَ إِ ْكَر َاه ِِف الدِّي ِن قَد تَّب‬
ُّ ‫َّي‬
‫ك‬ ِ ‫وت وي ؤِمن بِاللّ ِو فَ َق‬ ِ ُ‫ي ْك ُفر بِالطَّاغ‬
َ ‫استَ ْم َس‬ ْ ‫د‬ ُْ َ ْ َ
‫يم‬ ِ‫انفصام ََلا واللّو ََِسيع عل‬ ِ َ‫بِالْعروِة الْوثْ َقى ال‬
ٌ َ ٌ ُ ََ ََ َ ُ َ ُْ
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);
Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada
jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka
Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali
yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha
mendengar lagi Maha mengetahui. (Al-Baqarah: 256)

(1) There shall be no compulsion in religion. It is a


matter of choice.
(2) Everyone has the right to retain one’s religion and
to change one’s religion.
(3) Everyone has the duty to promote peace and
tolerance among different religions and
ideologies. (18)
4. Hak Atas Jaminan Sosial

‫لسائِ ِل َوالْ َم ْحُر ِوم‬


َّ ِّ‫َوِِف أ َْم َواَلِِ ْم َح ٌّق ل‬
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang
miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak
mendapat bagian. (Adz-Dzariyaat: 19)

“Everyone, as a member of society, has a right to


social security and a duty to contribute to it.” (22)
Demokrasi = kedaulatan rakyat

John L. Esposito dalam bukunya Islam


and Democracy mengakui bahwa kaum
muslim sepakat menempatkan Tauhid
sebagai inti dari keimanan, tradisi, dan
praktik kehidupan Islam.
Pengakuan bahwa “tiada Tuhan selain
Allah” dapat diartikan bahwa kaum muslim
hanya ada satu kedaulatan, yakni Tuhan.
Namun demikian hal ini tidak
mengandung arti Islam menolak demokrasi
yang intinya adalah kedaulatan rakyat,
karena dalam salah satu ayat Al-Quran umat
Islam diperintahkan untuk taat pada Allah,
Rasul, dan Ulil Amri/pemerintah. (An-Nisaa: 59)

‫ول َوأ ُْوِِل األ َْم ِر ِمن ُك ْم‬


َ ‫الر ُس‬ ِ ‫يا أَيُّها الَّ ِذين آمنُواْ أ‬
ِ ‫َطيعواْ اللّو وأ‬
َّ ْ‫َطيعُوا‬ ََ ُ َ َ َ َ
Demokrasi Islam dianggap sebagai
sistem yang mengukuhkan konsep-
konsep islami yang sudah lama
mengakar, yaitu musyawarah (syura),
persetujuan (ijma’), dan penilaian
interpretatif yang mandiri (ijtihad).
Beberapa cendikiawan
kontemporer menyatakan
bahwa dalam sejarah Islam,
karena tidak ada rumusan yang
pasti mengenai struktur negara
dalam Al-Quran, legitimasi
negara bergantung pada sejauh
mana organisasi dan kekuasaan
negara mencerminkan
kehendak umat.

Hukum, hak asasi manusia, dan demokrasi


adalah tiga konsep yang tidak dapat
dipisahkan.

Anda mungkin juga menyukai