Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 6

MATA KULIAH : Ilmu Budaya Dasar


JURUSAN : S1-Manajemen
DISUSUN OLEH : Hadi Purnama
NPM : 13210078
KELAS : 1EA21
DOSEN : Muhammad Burhan Amin

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

a. Pengertian Penderitaan
Berasal dari kata derita, kata derita berasal dari bahasa sansekerta yaitu Dhra yang artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.

b. Siksaan
Badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Siksaan yang sifatnya fiskis,
diantaranya :

 Kebimbangan : tidak dapat menentukan pilihan yang akan diambil


 Kesepian : Seorang yang merasa kesepian walaupun berada di lingkungan ramai
 Ketakutan : yang menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin

Sebab merasa seseorang ketakutan :


 Claustrophobia : takut terhadap ruangan tertutup
 Agorophobia : takut terhadap ruangan terbuka
 Gamang : takut berada di tempat ketinggian
 Kesakitan : takut yang disebabkan rasa sakit
 Kegagalan : takut akan mengalami kegagalan

c. Kekalutan Mental
Gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus
dihadapi. Gejala permulaan seseorang mengalami kekalutan mental :

 Nampak pada jasmani : Merasakan pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung
 Nampak pada kejiwaan : rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu dan mudah marah
Tahapan ganggungan kejiwaan :
 Gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani;
 Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
Kekalutan merupakan titik patah (mental Breakdown)

Sebab timbulnya kekalutan mental :


 Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental;
 Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma;
 Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap
kehidupan sosial

Proses kekalutan mental seseorang yang mendorong ke arah :


 Positif : Traum a(luka jiwa), survive dalam hidup;
 Negatif : Trauma diperlarutkan atau diperturutkan akhirnya frustasi

Bentuk Frustasi :
 Agresi : kemarahan yang meluap-luap (emosi tidak terkendali);
 Regresi : kembali pada pola primitif atau kekanak-kanakan;
 Fiksasi : pembatasan pada satu pola yang sama;
 Proyeksi : kelemahan dan sikap sendiri yang negatif pada orang lain;
 Identifikasi : menyamakan diri dengan seseorang yang sukses;
 Narsisme : merasa dirinya lebih superior daripada orang lain;
 Autisme : menutup diri secara total dari dunia riil
Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
 Kota-kota besar : tantangan hidup yang berat, merasa dikejar-kejar untuk memenuhi kebutuhan
hidup;
 Anak-anak usia muda : tidak berhasil apa yang dikehendaki atau di idam-idamkan;
 Wanita : lebih mudah merasakan suatu masalah yang dipendam ke dalam hati atau perasaan;
 Orang yang tidak beragama : tidak memiliki keyakinan, bahwa diatas dirinya ada kekuasaan
yang lebih tinggi;
 Orang-orang yang terlalu mengejar materi : seseorang yang memiliki sifat ngoyo dalam
memperoleh tujuan kegiatannya.

d. Penderitaan dan perjuangan


Konsekuensi manusia hidup bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia
melainkan juga menderita. Manusia hidup tidak boleh pesimis yang menganggap hidup sebagai
rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis dan harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.

e. Penderitaan, media masa dan seniman


Kemajuan teknologi dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Media masa merupakan
alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara
cepat kepada masyarakat.

f. Penderitaan dan sebab-sebabnya.


Penderitaan manusia dapat di perinci sebagai berikut :
 Timbul karena perbuatan buruk manusia
 Semena-mena kepada pembantu rumah tangga;
 Orang tua yang menganiaya anak;
 Para pejabat zaman orde lama;
 Buruk terhadap lingkungan seperti banji, tanah longsor dan gas beracun

 Timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan


 Seorang anak buta sejak dilahirkan;
 Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan;
 Tengelamnya Fir’aun di laut Merah.

g. Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan berupa sikap positif dan negatif, sebagai contoh sikap negatif
yaitu penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa dan ingin buduh diri. Sikap Positif
adalah sikap optimis mengatasi penderitaan hidup bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan.
Sikap Negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca,
penonton dan para pembaca.

Sumber : Ilmu Budaya Dasar Terbitan Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai