Tokoh :
Sinopsis :
Rina menjadi kepala keluarga sejak 2 tahun belakang , Tepatnya saat lukman
kehilangan kedua kakinya, Lukman tergolong orang yang rela mengorbankan orang lain
demi kebahagiannya, setelah ia kehilangan kakinya, Ia memberi perintah kepada Rina untuk
Menjual Harga Dirinya , Rina Pun Menolak untuk melakukan hal itu, tetapi Lukman
memaksanya , iya menghubungi temannya untuk membawa RINA untuk dijual.
Seminggu pun berlalu , kini Rina menjalani profesi sebagai wanita malam tanpa
menolak , tetapi ia menjadi wanita malam bukan karena Lukman , Tetapi demi Senyum
indah Gerhana anaknya dan Rina pun rela melakukan pekerjaan hina itu . Gerhana harus
cuci darah seminggu sekali , agar ia tetap hidup , walaupun Rina sadar bahwa nyawa
Gerhana tidak lama lagi, iya tetap merawatnya, berharap anaknya terlepas dari penyakitnya.
Pada Suatu hari Rina merasakan Gejala aneh, dan ia pun memeriksakan kondisinya
kepada dokter, hasil dari pemeriksaan itu adalah Rina positif HIV AIDS . Dalam
keterpurukannya Rina kembali bekerja sebagia wanita malam , malam itu ia mendapat
seorang pelanggan yang sangat kaya, dalam lubuk hatinya yang terdalam iya sangat merasa
bersalah akan menularkan virus mematikan itu kepada pelanggan tersebut, tetapi
pelanggan itu memaksa untuk membayar Rina.
Setelah mereka berhubungan Tiba – Tiba Rina Mengambil pisau buah di atas meja
dan menusuk dada pelanggannya berkali – kali sehingga pelanggannya mati, Rina
mengambil semua Uang dari korban dan Rina pun kabur melalui jendela, Rina
merencanakan ia berhenti menjadi wanita malam, dan pergi kerumah orang tuanya
bersama Gerhana.
Setelah Rina sampai dirumah ia pun kaget melihat Lukman tergantung dibagian
lehernya dan Gerhana disebelah Lukman. Satu Hari setelah pemakaman suami dan anaknya,
Rina pun sangat terpukul, ia mulai menulis surat , tetapi ia menulis surat bukan ditujukan
Kepada seseorang tetapi itu menulis surat untuk Tuhan, isi surat itu adalah penyesalan –
yang ia lakukan dahulu, seperti pada umumnya surat yang iya tulis di masukan kepada kotak
pos, berharap tuhan membalas surat itu.
Empat hari setelah pemakaman dan kegiatan ia menulis surat, Rina akhirnya
meninggal karna penyakitnya, di tangannya terdapat surat terakhir untuk tuhan, isinya :
“Untuk : Tuhan , Dari : Rina (Hambamu yang penuh Dosa) , Aku sadar bukan surga tempat
kaki ku berpijak, tetapi kumohon ambilah nyawaku dengan sederhana, terimalah aku dalam
tanahmu untuk disiksa,maaf kan aku melupakanmu, Kuharap engkau membaca ini”.
NIM : 10.112.09