Anda di halaman 1dari 8

Perkembangan Status dan Kedudukan

Bank Indonesia
I. Pra-Kemerdekaan) :
Bank sentral sebagai Bank Sirkulasi(De Javasche Bank
NV)
II.Era Kemerdekaan:
 Dibentuk Bank Indonesia dengan tugas mengeluarkan
dan mengatur peredaran uang kertas (penjelasan pasal
23 UUD 1945)
 1 Juli 1953 dikeluarkan UU no. 11 Th.1953 tentang
Pokok Bank Indonesia sebagai pengganti De
JavascheBank Wet tahun 1922lahirlah bank sentral di
Indonesia,dengan nama Bank Indonesia
 Hingga tahun 1968,tugas pokok BI selain menjaga
stabilitas moneter, mengedarkan uang dan
mengembangkan sistem perbankan, juga masih
menjalankan fungsi sebagai Bank komersial. BI sebagai
bagian Pemerintah (Dewan Moneter)
lanjutan

 Dengan UU No.13 tahun 1968, fungsi komersial


dari BI dihapuskan. Namun, misi BI sebagai
agen pembangunan masih dipertahankan..
 Dengan UU No.23 Tahun 1999, BI dinyatakan
sebagai badan hukum. Bank Sentral merupakan
lembaga independen yang berada di luar
pemerintah
 Berdasarkan amandemen UU No. 3 tahun 2004,
BI akan dinilai kinerjanya oleh DPR dan BI
melakukan koordinasi dengan pemerintah dalam
perumusan kebijakan moneter Transparansi
dan Akuntabilitas BI
Tujuan Bank Indonesia

 BI bertujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai


rupiah, baik terhadap barang dan jasa (inflasi) maupun
terhadap mata uang lain(kurs) single objective
 Dalam mencapai tujuan tersebut, BI akan
mempertimbangkan perkembangan ekonomi dan
keuangan secara keseluruhan
 BI harus berkoordinasi dengan pemerintah
Tugas Bank Indonesia

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan


moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi bank
(1). Menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter

 Dilaksanakan secara berkelanjutan, konsisten dan


transparan dan harus mempertimbangkan kebijakan
umum pemerintah di bidang perekonomianagar
mampu memberikan kepastian bagi dunia usaha dan
terjadi sinkronisasi kebijakan
 BI diberikan kewenangan penuh untuk menetapkan
sasaran-2 moneter(besaran-2 moneter dan/suku
bunga) dengan mempertimbangkan laju
inflasipengendalian moneter
 Untuk pengendalian moneter, ditempuh dengan
menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneter.
 Instrumen kebijakan moneter dapat dilakukan secara
bersama-sama atau sendiri-sendiri
(2).Mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran

1. Menetapkan Penggunaan alat pembayaran:


• Mengluarkan,mengedarkan,menarik dan memusnahkan
uang rupiah
• Menetapkan macam,harga, ciri uang, bahan yang digunakan
serta tanggal berlakunya
• Menetapkan bentuk dan keabsahanmaupun keamanan
penggunaan alat pembayaran non tunai dalam transaksi
ekonomi dan keuangan
2. Mengatur dan menyelenggarakan sistem pembayaran:
• Menyelengarakan sistem pembayaran sendiri atau
memberikan ijin lembaga lain iuntuk menyelengarakan jasa
sistem pembayaran
• Mengatur sistim kliring antarbank, menyelenggarakan
penyelesaian akhir transaksi pembayaran antar bank
(3).Mengatur dan Mengawasi Bank

 Memberikan dan mencabut izin atas


kelembagaan dan kegiatan usaha
tertentu dari bank
 Menetapkan peraturan di bidang
perbankan
 Melakukan pengawasan bank baik
secara langsung maupun tidak langsung
 Mengenakan sanksi pada bank sesuai
ketentuan perundang-undangan
Pokok-Pokok isi UU No.3/2004
(Amandemen UU No.23/1999 Tentang BI)
1. Penetapan sasaran inflasi oleh pemerintah
2. Penundaan pengalihan tugas pengawasan bank dari BI ke
LPJK(Lembaga Pengawas Sektor Jasa Keuangan) menjadi
paling lambat akhir tahun 2010
3. Pengaturan fasilitas pembayaran darurat bagi perbankan
4. Penyempurnaan mekanisme pencalonan Dewan Gubernur
5. Penguatan akuntabilitas dan transparansi
6. Pembentukan badan supervisi
7. Persetujuan anggaran operasional oleh DPR

Anda mungkin juga menyukai