Anda di halaman 1dari 2

Persamaan Kedudukan Warga Negara

A. Kewarganegaraan Republik Indonesia


1. Rakyat Dalam Suatu Negara
Rakyat di dalam suatu Negara meliputi semua orang yang bertempat tinggal di dalam
wilayah kekuasaan Negara dan tunduk pada kekuasaan Negara itu. Awalnya rakyat di
dalam suatu Negara hanya terdiri dari orang-orang dari satu keturunan yang berasal dari
satu nenek moyang yang masih memiliki hubungan pertalian darah. Namun dalam
perkembangan berikutnya, banyak pula pendatang yang berasal dari nenek moyang
berbeda. Dalam perkembangan dewasa ini, factor tempat tinggal bersama ikut
menentukan apakah seseorang termasuk dalam pengertian rakyat suatu Negara. Adapun
rakyat di dalam suatu Negara dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Berdasarkan hubungannya dengan daerah tertentu di dalam suatu Negara
- Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atatu berdomisili didalam suatu
wilayah Negara (menetap) untuk jangka waktu yang lama. Secara sosiologis,
penduduk adalah semua orang yang pada suatu waktu mendiami wolayah Negara.
Biasanya, penduduk adalah mereka yang lahir secara turun-temurun dan besar
didalam suatu Negara.
- Bukan Penduduk adalah mereka yang berada didalam suatu wilayah Negara
hanya untuk sementara waktu (tidak menetap). Contoh : para turis mancanegara
atau tamu-tamu instansi tertentu didalam suatu Negara.
b. Berdasarkan hubungan dengan pemerintah negaranya
- Warga Negara adalah mereka yang berdasarkan hukum tertentu merupakan
anggota dari suatu Negara, dengan status kewarganegaraan warga Negara asli
atau warga Negara keturunan asing. Warga Negara juga dapat diperoleh
berdasarkan suatu undang-undang atau perjanjian yang diakui sebagai warga
Negara (melalui proses naturalisasi).
- Bukan Warga Negara adalah mereka yang tinggal di suatu Negara tapi memiliki
status kewarganegaraan di Negara lain dan belum secara sah diakui dan diambil
sumpahnya sebagai Warga Negara di tempat tersebut.

B. Kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia


Berdasakan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 seseorang dapat kehilangan
Kewarganegaraan Republik Indonesia karena hal-hal berikut:
a. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri
b. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang
bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu
c. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya sendiri, yang
bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas) tahun, bertempat tinggal di luar negeri,
dan dengan dinyatakan hilang Kewarganegaraan Republik Indonesia tidak menjadi tanpa
kewarganegaraan
d. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden
e. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing
atau bagian dari Negara tersebut
f. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam penilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan
untuk suatu negara asing
g. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang
dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas
namanya.

Bagi warga negara Indonesia di luar negeri yang kehilangan kewarganegaraannya bukan
karena kemauan sendiri, mereka masih diberi kesempatan untuk tetap menjadiwarga
negara Indonesia dengan persyaratan tertentu.

C. Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan


Bernegara

1. Makna Persamaan
Persamaan merupakan perwujudan kehidupan di dalam masyarakat yang saling
menghormati dan menghargai orang lain dengan tanpa membeda-bedakan suku,agama,
ras, dan antar golongan (SARA). Timbulnya berbagai suasana tidak nyaman dan
ketakutan bagi setiap manusia (masyarakat) di suatu tempat, karena adanya segelintir
orang yang mempunyai keinginan/kpentingan tertentu denngan cara-cara yang tidak
beradab.
Di negara-negara berkembang padaumunya (termasuk Indonesia), memakai “persamaan
hidup” lebih bersifat kultural karena faktor adat-istiadat dan budaya yang diterapkan
secar turun temurun. Penghormatan dan penghargaan yang tulus masih terasa cukup kuat
terutama pada masyarakat pedesaan. Namun di kota-kota besar pada umumnya dengan
masyarakatnya yang sudah sangat kompleks (heterogen) dan multikultural, tentu tidak
banyak yang diharapkan.
2. Jaminan Persamaan Hidup (Pendekatan Kultural)

Anda mungkin juga menyukai