Anda di halaman 1dari 4

www.at-taqwa.

org “Menuju Islam Yang Kaffah” Maret 2011

KEUTAMAAN DAN BENTUK MAJELIS DZIKIR Liputan Kegiatan


Oleh Ustadz Abu Isma’il Muslim Atsari
Tidak diragukan bahwa dzikrullah (mengingat Allah) merupakan salah
satu ibadah yang agung. Dengan dzikrullah seorang hamba mendekatkan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
diri kepada Rabb-nya, mengisi waktunya dan memanfaatkan nafas- Alhamdullillah, Sie PHBI Takmir At Taqwa telah berhasil melak-
nafasnya. sanakan Training Motivasi dan Lomba Anak Islami yang diselenggarakan
KEUTAMAAN MAJLIS DZIKIR di Masjid At-Taqwa pada tanggal 14-15 Pebruari 2011.

Demikian juga majlis dzikir, merupakan majlis yang sangat mulia di sisi Secara keseluruhan lomba berlangsung lancar dan selesai sesuai
Allah Ta’ala dan memiliki berbagai keutamaan yang agung. Diantaranya: dengan yang dijadwalkan jam 11:30.

Pertama : Majlis dzikir adalah taman surga di dunia ini. A. Training Motivasi Anak

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Training motivasi anak
'alaihi wa sallam bersabda,”Jika kamu melewati taman-taman surga, maka dilaksanakan tanggal
singgahlah dengan senang.” Para sahabat bertanya,”Apakah taman-taman 14 Pebruari malam
surga itu?” Beliau menjawab,”Halaqah-halaqah (kelompok-kelompok) setelah shalat Isya’.
dzikir.” [1] B. Lomba Anak
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,”Barangsiapa ingin menem- Lomba Anak Islami
pati taman-taman surga di dunia, hendaklah dia menempati majlis-majlis diadakan dalam rangka
dzikir; karena ia adalah taman-taman surga.”[2] memperingati kelahiran
Kedua : Majlis dzikir merupakan majlis malaikat. Nabi Muhammad SAW
dengan tujuan men-
Juga menjadi penyebab turunnya ketenangan dan rahmat Allah. Allah genang sejarah Nabi dan
membanggakannya kepada malaikat. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa meneladani sifat- sifat
sallam bersbada: Nabi. Selain itu ditambah
Tidaklah sekelompok orang duduk berdzikir kepada Allah Subhanahu lomba yang mengem-
wa Ta'ala, kecuali para malaikat mengelilingi mereka, rahmat (Allah) meli- bangkan kreatifitas anak.
puti mereka, ketentraman turun kepada mereka, dan Allah menyebut- Terdapat 9 jenis yang dilombakan untuk murid TK sampai dengan
nyebut mereka di hadapan (para malaikat) yang ada di sisiNya.[3] SMP klas-3 yang dibagi menjadi 4 kategori.
BENTUK-BENTUK MAJLIS DZIKIR Untuk lomba Menulis Siroh Nabi dipilih tema “Sifat-sifat Tau-
Setelah kita mengetahui keutamaan yang begitu besar tentang majlis ladan Nabi Muhammad SAW”. Dari 11 peserta diambil 3 terbaik dan di-
dzikir, maka yang lebih penting lagi, kita juga perlu mengetahui bentuk- minta membacakannya didepan peserta lain untuk menentukan juara 1, 2
bentuk majlis dzikir. Sehingga dapat mengamalkan ibadah yang besar ini dan 3.
sesuai dengan tuntunan. Untuk lomba kreatifitas, peserta diminta untuk menggunakan bahan
Dari hadits-hadits yang menyebutkan tentang majlis dzikir, dapat kita kertas,daun, beras dll yang ditempel di lembar kerja. Waktu yang dis-
ketahui bentuk-bentuk majlis dzikir sebagai berikut. ediaka1.5 jam. Panitia hanya menyediakan kertas tempel warna, lembar
kerja dan lem. Bahan selebihnya disiapkan sendiri oleh peserta.
Pertama. Duduk bersama-sama, kemudian masing-masing berdzikir
dengan pelan. Jenis-jenis dzikir yang diucapkan yaitu: Untuk lomba Tartil SMP ditiadakan karena tidak ada peserta. Sedang-
kan Cerdas Cermat SMP diubah menjadi SD4-SMP dengan peserta 12
- Tasbih, ucapan Subhanallah; anak.
- Takbir, ucapan Allah Akbar; Aris Budiantoro
- Tahmiid, ucapan Alhamdulillah; Panitia Lomba.
- Tahlil, ucapan Laa ilaaha illa Allah. (HR Muslim, no. 2689).
- Meminta surga kepada Allah. Seperti dengan perkataan: َ ُ ُ َ ‫قال‬
‫يقولون َ ْلو‬ َ َ ‫رأوھا‬َ ْ َ َ ‫فكيف َ ْلو َ َّأنھ ُْم‬ ُ َ ‫قال‬
َ ْ َ َ ‫يقو ُل‬ َ ْ َ َ ‫رب َما‬
َ َ ‫رأوھا‬ ِّ َ ‫ َيا‬O‫و‬ِ َّ َ ‫يقولون َال‬
َ ُ ُ َ ‫قال‬
َ َ ‫رأوھا‬َ َْ َ
- Permohonan perlindungan kepada Allah dari neraka. Misalnya den-
gan perkataan:
َ َ ‫ذون‬
‫قال‬ َ ُ ‫يتعو‬
َّ َ َ َ ‫فمم‬
َّ ِ َ ‫قال‬ ً َ ْ َ ‫فيھا‬
َ َ ‫رغبة‬ َ َ ْ َ َ ‫طلبا‬
َ ِ ‫وأعظم‬ ً َ َ ‫لھا‬ َّ َ َ َ ‫حرصا‬
َ َ ‫وأشد‬ َّ َ َ ‫كانوا‬
َ ْ َ َ ‫أشد‬
ً ْ ِ ‫عليھا‬ َ ْ َ َ ‫َ َّأنھ ُْم‬
ُ َ ‫رأوھا‬

- Istighfar (ucapan astaghfirullah). (HR Muslim, no. 2689).


ُ َ ‫قال‬
‫يقو ُل‬ َ ْ َ َ ‫رب َما‬
َ َ ‫رأوھا‬ ِ َّ َ ‫يقولون َال‬
ِّ َ ‫ َيا‬O‫و‬ َ ُ ُ َ ‫قال‬ َ ْ َ َ ‫وھل‬
َ َ ‫رأوھا‬ ُ َ ‫قال‬
ْ َ َ ‫يقو ُل‬ ِ َّ ‫من‬
َ َ ‫النار‬ َ ُ َُ
َ ِ ‫يقولون‬
ُ َ َ ‫قال‬
‫فيقو ُل‬ ً
َ َ ‫مخافة‬ َ َ ‫وأشد‬
َ َ َ ‫لھا‬ َ
َّ َ َ ‫فرارا‬ َ ْ ِ ‫أشد‬
ً َ ِ ‫منھا‬ َ ُ َ ‫رأوھا‬
َّ َ ‫كانوا‬ َ َ ُ ُ َ ‫قال‬
َ ْ َ ‫يقولون َ ْلو‬ َ
َ ْ َ ‫فكيف َ ْلو‬
َ َ ‫رأوھا‬ َ َْ َ
Bentuk dzikir ini ditunjukkan oleh hadits-hadits di bawah ini:
‫ُق‬
ِ ‫الطر‬ َ ُ ُ َ ‫مالئكة‬
ُّ ‫يطوفون ِفي‬ ًَِ ََ H ِ َّ ِ ‫إن‬ َ َّ َ َ ‫عليه‬
َّ ِ ‫وسلم‬ َّ ‫صلى‬
ِ ْ َ َ ُO َّ َ O ِ َّ ‫قال َرسُو ُل‬
َ َ ‫قال‬ َ َ ْ َ ‫عن َ ِأبي ھ‬
َ َ ‫ُريرة‬ ْ َ ‫إنما َجاَء‬ ْ ِ ‫ليس‬
َ َّ ِ ‫منھ ُْم‬ ٌ َ ُ ‫فيھم‬
َ ْ َ ‫فالن‬ ِ َ ِ َ َ ْ ‫من‬
ْ ِ ِ ‫المالئكة‬ َ ِ ‫ملك‬ٌ َ َ ‫يقو ُل‬ُ َ ‫قال‬
َ َ ‫غفرت َلھ ُْم‬ ُْ ُِ َُْ
ُ ْ َ َ ‫فأشھدكم َ ِّأني َ ْقد‬

‫ونھ ُْم‬ ُّ َ َ ‫قال‬


َ ‫فيحُف‬ ْ ُ ِ َ َ ‫ھلموا ِ َإلى‬
َ َ ‫حاجتكم‬ ُّ ُ َ ‫تنادوا‬ َْ ََ O َ َّ ‫ُون‬ ُ ْ َ ‫قوما‬
َ ‫يذكر‬ ً ْ َ ‫وجدوا‬ ِّ َ ْ َ ‫ُون‬
َ ِ َ ‫الذكر‬
ُ َ َ ‫فإذا‬ ِ ْ ‫أھل‬ َ ‫يلتمس‬ِ ََْ ‫جلي ُسھ ُْم‬
ِ َ ‫بھم‬
ْ ِ ِ ‫يشقى‬ َ َ ُ‫قال ھ ُُم ْالج‬
َ ْ َ ‫لسا ُء َال‬ َ َ ‫لحاجة‬
ٍ َ َِ
ُ َ ‫عبادي‬
‫قالوا‬ ُ َ ‫منھ ُْم َما‬
ِ َ ِ ‫يقو ُل‬ ُ َ ْ َ ‫ربھ ُْم َوھ َُو‬
ْ ِ ‫أعلم‬ َ ْ َ َ ‫قال‬
ُّ َ ‫فيسألُھ ُْم‬ َ ْ ُّ ‫السماء‬
َ َ ‫الدنيا‬ ِِْ َ ِ َِْ
ِ َ َّ ‫بأجنحتھم ِ َإلى‬ Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, ”Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala memiliki malaikat-
ُ
َ ُ َ َ ‫قال‬
‫فيقولون َال‬ َ َ ‫رأوني‬ َ
ِ ْ َ ‫ھل‬
ْ َ ‫فيقو ُل‬ُ َ َ ‫قال‬
َ َ ‫ُمجدونك‬
َ َ ُ ِّ َ ‫ويحمدونك َوي‬
َ َ ُ َ ْ َ َ ‫ونك‬ َ َ ‫ُكب ُر‬ِّ َ ‫ونك َوي‬
َ َ ُ‫ُسبح‬ َ ُ َُ
ِّ َ ‫يقولون ي‬ malaikat yang berkelana di jalan-jalan mencari Ahli Dzikir [4]. Jika mereka
telah mendapatkan sekelompok orang yang berdzikir kepada Allah [5],
َّ َ َ‫عبادة َوأ‬
َ َ ‫شد‬
‫لك‬ َ َ ‫أشد‬
ً َ َ ِ ‫لك‬ َّ َ َ ‫كانوا‬ َ ْ َ َ ‫يقولون َ ْلو‬
ُ َ ‫رأوك‬ َ ُ ُ َ ‫قال‬
َ َ ‫رأوني‬ ِ ْ َ َ ‫وكيف َ ْلو‬ ُ َ َ ‫قال‬
َ ْ َ َ ‫فيقو ُل‬ َ ْ َ َ ‫ َما‬O‫و‬
َ َ ‫رأوك‬ ِ َّ َ mereka duduk bersama dengan orang-orang yang berdzikir. Mereka saling
ْ َ َ ‫يقو ُل‬
‫وھل‬ ُ َ ‫قال‬
َ َ ‫الجنة‬ َ َ ُ َ ْ َ ‫قال‬
َ َّ َ ْ ‫يسألونك‬ َ َ ‫يسألوني‬ِ ُ َ ْ َ ‫فما‬ ُ َ ‫قال‬
َ َ ‫يقو ُل‬ َ َ ‫تسبيحا‬
ً ِ ْ َ ‫لك‬ َ َ ْ َ َ ‫وتحميدا‬
َ َ ‫وأكثر‬ ً ِ ْ َ َ ‫تمجيدا‬
ً ِ َْ mengajak: ‘Kemarilah kepada hajat kamu’. Maka para malaikat mengelilingi
orang-orang yang berdzikir dengan sayap mereka sehingga langit dunia [6].

1
Kemudian Allah Azza wa Jalla bertanya kepada mereka, sedangkan Dia
INFAQ, ZAKAT, & SHODAQOH bisa disalurkan melalui Takmir Masjid
lebih mengetahui daripada mereka, ’Apa yang diucapkan oleh hamba-
At-Taqwa atau transfer ke Rekening BCA 20-10-21-35-95 KCP Krak-
hambaKu?’ Para malaikat menjawab,’Mereka mensucikanMu
saan a/n Budhi Santoso/Yusuf Effendy.
(mengucapkan tasbih: Subhanallah), mereka membesarkanMu
(mengucapkan takbir: Allah Akbar), mereka memujiMu (mengucapkan Al-
hamdulillah), mereka mengagungkanMu’ [7]. Allah bertanya,’Apakah Dan dzikirlah (ingatlah, sebutlah nama) Rabb-mu dalam hatimu dengan
mereka melihatKu?’ Mereka menjawab,’Tidak, demi Alah, mereka tidak merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di
melihatMu’. Allah berkata,’Bagaimana seandainya mereka melihatKu?’ waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang
Mereka menjawab,’Seandainya mereka melihatMu, tentulah ibadah mereka lalai. [Al A’raf:205].
menjadi lebih kuat kepadaMu, lebih mengagungkan kepadaMu, lebih men-
Kedua : Duduk bersama-sama untuk membaca dan mempelajari Al
sucikan kepadaMu’. Allah berkata,’Lalu, apakah yang mereka minta
Qur’an. Yaitu dengan cara salah seorang membaca dan yang lainnya
kepadaKu?’ Mereka menjawab, ’Mereka minta surga kepadaMu’.
mendengarkan. Hal ini ditunjukkan oleh dalil-dalil berikut.
Allah bertanya,’Apakah mereka melihatnya?’ Mereka menjawab,’Tidak,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
demi Alah, Wahai Rabb, mereka tidak melihatnya’. Allah ber-
kata,’Bagaimana seandainya mereka melihatnya?’ Mereka men- Tidaklah sekelompok orang yang berdzikir kepada Allah Subhanahu wa
jawab,’Seandainya mereka melihatnya, tentulah mereka menjadi lebih se- Ta'ala, kecuali malaikat mengelilingi mereka, rahmat meliputi mereka, ke-
mangat dan lebih banyak meminta serta lebih besar keinginan’.” Allah ber- tenangan turun kepada mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di
kata:“Lalu, dari apakah mereka minta perlindungan kepadaKu?” Mereka kalangan (para malaikat) di hadapanNya. [HR Muslim, no. 2700].
menjawab,”Mereka minta perlindungan dari neraka kepadaMu.” Allah ber-
tanya,”Apakah mereka melihatnya?” Mereka menjawab,”Tidak, demi Allah, Dalam hadits ini disebutkan keutamaan “sekelompok orang yang
wahai Rabb. Mereka tidak melihatnya.” Allah berkata,”Bagaimana sean- berdzikir kepada Allah”. Dalam hadits lain lebih dijelaskan bentuk dzikir yang
dainya mereka melihatnya?” Mereka menjawab,”Seandainya mereka meli- mereka lakukan, sebagaimana hadits di bawah ini:
hatnya, tentulah mereka menjadi lebih menjauhi dan lebih besar rasa takut Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah bersabda,”Dan tidaklah
(terhadap neraka).” Allah berkata,”Aku mempersaksikan kamu, bahwa Aku sekelompok orang berkumpul di dalam satu rumah di antara rumah-rumah
telah mengampuni mereka.” Seorang malaikat diantara para malaikat ber- Allah; mereka membaca Kitab Allah dan saling belajar diantara mereka,
kata,”Di antara mereka ada Si Fulan. Dia tidak termasuk mereka (yakni tidak kecuali ketenangan turun kepada mereka, rahmat meliputi mereka, malaikat
ikut berdzikir, Pent). Sesungguhnya dia datang hanyalah karena satu keper- mengelilingi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di kalangan (para
luan.” Allah berkata,”Mereka adalah orang-orang yang duduk. Teman duduk malaikat) di hadapanNya.” [HR Muslim, no. 2699; Abu Dawud, no. 3643;
mereka tidak akan celaka (dengan sebab mereka).” [8] Tirmidzi, no. 2646; Ibnu Majah, no. 225; dan lainnya].
Dalam hadits lain disebutkan: Dengan hadits di atas nampak secara nyata, bahwa berkumpul untuk
Dari Abu Sa’id Al Khudri, dia berkata: Mu’awiyah keluar menemui satu membaca dan mempelajari Al Qur’an merupakan salah satu bentuk dzikir
halaqah (kelompok orang yang duduk berkeliling) di dalam masjid, lalu dia yang mulia. Namun bagaimana caranya? Caranya, yaitu satu orang mem-
bertanya,”Apa yang menyebabkan engkau duduk?” Mereka men- baca dan yang lain mendengarkannya, sebagaimana disebutkan dalam
jawab,”Kami duduk berdzikir kepada Allah.” Dia bertanya lagi,”Demi, Allah. hadits di bawah ini:
Tidak ada yang menyebabkan engkau duduk, kecuali hanya itu?” Mereka Dari Abdullah, dia berkata: Nabi bersabda kepadaku,”Bacakanlah (Al
menjawab,”Demi, Allah. Tidak ada yang menyebabkan kami duduk, kecuali Qur’an) kepadaku.” Aku menjawab,”Apakah aku akan bacakan kepada
hanya itu?” Dia berkata,”Sesungguhnya aku tidaklah meminta engkau ber- anda, sedangkan Al Qur’an diturunkan kepada anda?” Beliau men-
sumpah karena sangkaan (bohong, Pent.) kepadamu. Tidaklah ada seo- jawab,”Sesungguhnya aku suka mendengarkannya dari selainku..” Maka
rangpun yang memiliki kedudukan seperti aku dari Rasulullah Shallallahu aku membacakan kepada beliau surat An Nisa’, sehingga aku sampai:
'alaihi wa sallam, lebih sedikit haditsnya dariku. Dan sesungguhnya, Rasu-
lullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar menemui satu halaqah dari ِ َ ُ‫على َھؤ‬
ً ِ َ ‫الء‬
‫شھيد‬ َ َ ‫بك‬ َ ْ ِ َ ‫بشھيد‬
َ ِ ‫وجئنا‬ ٍ َّ ُ ‫كل‬
ٍ ِ َ ِ ‫أمة‬ ِّ ُ ‫من‬ َ ْ ِ ‫فكيف ِ َإذا‬
ْ ِ ‫جئنا‬ َ َْ َ
para sahabat beliau. Kemudian beliau bertanya,’Apa yang menyebabkan
engkau duduk?’.” Mereka menjawab,”Kami duduk berdzikir kepada Allah.” Maka bagaimanakah (halnya orang-orang kafir nanti), apabila kami
Beliau bertanya lagi,”Demi, Allah. Tidak ada yang menyebabkan engkau mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami men-
duduk, kecuali hanya itu?” Mereka menjawab,”Demi, Allah. Tidak ada yang datangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai
menyebabkan kami duduk, kecuali hanya itu?” Beliau ber- umatmu). (An Nisa’: 41) Beliau bersabda,”Berhentilah,” ternyata kedua mata
sabda,”Sesungguhnya, aku tidaklah meminta engkau bersumpah karena Beliau meneteskan air mata. [HR Bukhari, no. 4582; Muslim, no. 800 dan
sangkaan (bohong, Pent) kepadamu. Akan tetapi Jibril telah mendatangiku, lain-lain].
lalu memberitahukan kepadaku, bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala mem- Syaikh Dr. Muhammad Musa Nashr berkata,”Berkumpul untuk mem-
banggakanmu kepada para malaikat.” [HR Muslim, no. 2701]. baca Al Qur’an yang sesuai dengan Sunnah Nabi dan perbuatan Salafush
Dari pertanyaan Mu’awiyah kepada orang-orang yang ada di halaqah, Shalih, yaitu satu orang membaca dan orang-orang selainnya mendengar-
demikian juga dari pertanyaan Rasulullah n kepada para sahabat, mengi- kan. Barangsiapa mendapatkan keraguan pada makna ayat, (maka hendak-
syaratkan bahwa dzikir yang mereka lakukan adalah dengan cara pelan. lah, Red.) dia meminta qari’ (orang yang membacakan) untuk berhenti, dan
Karena jika keras, tentulah tidak perlu ditanya. Bahkan tentu diingkari, seba- orang yang ahli berbicara tentang tafsir menjelaskannya, sehingga tafsir
gaimana hadits di bawah ini. ayat itu menjadi jelas dan terang bagi orang-orang yang hadirin F Ke-
mudian qari’ mulai membaca lagi. [Kitab Al Bahts Wal Istiqra’ Fi Bida’il
Abu Musa Al-Asy’ari berkata: Qurra’, hlm. 50-51].
Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerangi atau menuju Ketiga : Majlis ilmu adalah majlis dzikir.
Khaibar, orang-orang menaiki lembah, lalu mereka meninggikan suara
mereka dengan takbir: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illa Allah. Apakah majlis ilmu juga termasuk majlis dzikir? Dalam hal ini, nam-
Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,”Pelanlah! Sesung- paknya para ulama berbeda pendapat.
guhnya engkau tidaklah menyeru kepada yang tuli dan yang tidak ada. Se- Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah berkata (dalam penjela-
sungguhnya, engkau menyeru (Allah) Yang Maha Mendengar dan Maha san beliau terhadap hadits shahih riwayat Al Bukhari, no. 6408 yang telah
Dekat, dan Dia bersamamu (dengan ilmuNya, pendengaranNya, pengli- kami sebutkan haditsnya di atas): “Majlis-majlis dzikir adalah majlis-majlis
hatanNya, dan pengawasanNya, Pent.).” Dan saya (Abu Musa) di belakang yang berisi dzikrullah, dengan macam-macam dzikir yang ada (tuntunannya,
hewan (tunggangan) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau Pen.). Yaitu: tasbih, takbir, dan lainnya. Juga yang berisi bacaan Kitab Allah
mendengar aku mengatakan: “Laa haula wa laa quwwata illa billah”. Ke-
mudian Beliau bersabda kepadaku,”Wahai, Abdullah bin Qais (Abu Musa)!”
Aku berkata,”Aku sambut panggilanmu, wahai Rasulullah.” Beliau ber-
sabda,”Maukah aku tunjukkan kepadamu terhadap satu kalimat, yang meru- Hadiri Kajian Rutin Setiap Kamis Malam Jum’at
pakan simpanan di antara simpanan-simpanan surga?” Aku men-
jawab,”Tentu, wahai Rasulullah. Bapakku dan ibuku sebagai tebusanmu.” Pembicara : Ustad Abu Kharisman
Beliau bersabda,”Laa haula wa laa quwwata illa billah.” [HR Bukhari, no.
4205; Muslim, no. 2704]. Tempat : Masjid At-Taqwa OHC
Dan dzikir secara pelan merupakan adab yang Allah perintahkan. Dia Waktu : Ba’da Sholat Maghrib Berjama’ah
berfirman:

2
Azza wa Jalla dan berisi do’a kebaikan dunia dan akhirat. Dan masuknya - suara keras tidak ada contohnya. Bahkan, bertentangan dengan perintah Al
pembacaan hadits Nabi, mempelajari ilmu agama, mengulang-ulanginya, Qur’an dan Sunnah, apalagi dikomando secara bersama-sama.
berkumpul melakukan shalat nafilah (sunah)- ke dalam majlis-majlis dzikir
3. Mejelis ilmu termasuk majelis dzikir, yang menurut banyak ulama
adalah suatu pandangan. Yang lebih nyata, majlis-majlis dzikir adalah
justru lebih utama dibandingkan dengan majlis-majlis dzikir lain yang bersi-
khusus pada majlis-majlis tasbih, takbir dan lainnya, juga qiraatul Qur’an
fat sunnat.
saja. Walaupun pembacaan hadits, mempelajari dan berdiskusi ilmu
(agama) termasuk jumlah yang masuk di bawah istilah dzikrullah Ta’ala”. [9] [Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun VIII/1425H/2004M Diterbit-
kan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km. 8 Selo-
Dari perkataan Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah di atas, nampaknya
katon Gondangrejo Solo 57183 Telp. 08121533647, 08157579296]
beliau menguatkan bahwa majlis ilmu tidak termasuk majlis dzikir. Namun
banyak juga perkataan ulama yang menyebutkan bila majlis ilmu termasuk ______
majlis dzikir. Dan pendapat kedua inilah yang lebih kuat, insya Allah.
Footnote
‘Atha rahimahullah berkata,”Majlis-majlis dzikir adalah majlis-majlis halal
dan haram; bagaimana seseorang membeli, menjual, berpuasa, shalat, [1]. HR Tirmidzi, no. 3510 dan lainnya. Lihat Silsilah Al Ahadits Ash Shahi-
bershadaqah, menikah, bercerai, dan berhaji.” [10] hah, no. 2562.

Dalam kitab Riyadhush Shalihin, Imam An Nawawi membuat satu bab [2]. Al Wabilush Shayyib, hlm. 145.
(no. 247) dengan judul: “Keutamaan Halaqah-halaqah Dzikir dan Anjuran [3]. HR Muslim, no. 2700.
Menetapinya, dan Larangan Meninggalkannya Dengan Tanpa Udzur
(alasan)”. Beliau menyebutkan empat hadits. Salah satu hadits berisi ten- [4]. Ahli dzikir, yaitu orang-orang yang berdzikir. Dalam riwayat Muslim, no.
tang majlis ilmu. Ini menunjukkan, bila Imam Nawawi rahimahullah mengi- 2689 dengan lafazh: “Mereka mencari majlis-majlis dzikir”. (Pen).
syaratkan, bahwa majlis ilmu termasuk majlis dzikir. Wallahu a’lam. [5]. Dalam riwayat Muslim, no. 2689 dengan lafazh: “Jika mereka telah men-
Hadits yang kami maksudkan ialah: dapatkan sebuah majlis yang padanya terdapat dzikir ... “

Dari Abu Waqid Al Laitsi, bahwa ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa [6]. Dalam riwayat Muslim, no. 2689 terdapat tambahan: “Jika orang-orang
sallam sedang duduk di dalam masjid, dan orang-orang bersama Beliau; yang berdzikir telah berpisah, para malaikat naik ke langit”.
tiba-tiba datanglah tiga orang. Dua orang mendatangi Rasulullah Shallallahu [7]. Dalam riwayat Muslim, no. 2689 dengan lafazh: “Mereka mentahlil-
'alaihi wa sallam, yang satu pergi. Kedua orang tadi berhenti di hadapan kanMu: mengucapkan Laa ilaaha illa Allah”.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Yang satu melihat celah pada ha-
laqah (lingkaran orang-orang yang duduk), lalu dia duduk padanya. Adapun [8]. HR Bukhari, no. 6408, dan ini lafahznya; Muslim, no. 2689.
yang lain, dia duduk di belakang mereka. Adapun yang ketiga, maka dia [9]. Fathul Bari, 11/248, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Cet. 1; Th 1419
berpaling pergi. Setelah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam selesai, H/1998 M.
Beliau bersabda,”Maukah aku beritahukan kepada kamu tentang tiga orang
tadi? Adapun salah satu dari mereka, dia mendekat kepada Allah, maka [10]. Al ‘Ilmu Fadhkuhu Wa Syarafuhu, hlm. 132.
Allah-pun mendekatkannya. Adapun yang lain, dia malu, maka Allah-pun Sumber:http://almanhaj.or.id/content/3001/slash/0
malu kepadanya. Dan Adapun yang lain, dia berpaling, maka Allah-pun
berpaling darinya.” [HR Bukhari; Muslim, no. 2176.]
Di antara perkataan Imam Nawawi rahimahullah tentang hadits ini, be-
liau menyatakan: “Di dalam hadits ini terdapat dalil bolehnya halaqah- Kiat-Kiat Mendapatkan Syafa'at
halaqah ilmu dan dzikir di dalam masjid”. [Shahih Muslim Syarh An Nawawi,
7/413, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Cet. 4, Th 1422 H/2001 M.] Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Ketika menyebutkan fiqih hadits ini, Syaikh Salim Al Hilali ber- Pada hari Kiamat nanti, tidak ada yang dapat menolong seorang
kata,”Majlis dzikir-majlis dzikir adalah halaqah-halaqah ilmu yang diadakan hamba, kecuali Allâh Ta'âla, kemudian amal-amal shalih yang dikerjakan
di rumah-rumah Allah untuk belajar, mengajar dan mencari pemahaman seorang hamba, serta syafa'at Nabi Muhammad shallallâhu 'alaihi wasallam.
terhadap agama.” [Bahjatun Nazhirin Syarah Riyadhush Shalihin, 2/521, Berikut ini kiat-kiat yang dapat dilakukan seorang muslim untuk menda-
Cet. 1, Th. 1415 H/ 1994 M.] patkan syafa'at, yaitu :
Syaikh Salim Al Hilali juga berkata,”Majlis dzikir-majlis dzikir yang dicin- 1. Tauhid dan Mengikhlaskan Ibadah Kepada Allâh Ta'âla Serta Ittiba'
tai oleh Allah, ialah majlis-majlis ilmu, bersama-sama mempelajari Al Kepada Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam.
Qur’anul Karim dan As Sunnah Al Muththaharah (yang disucikan), dan men-
cari pemahaman tentang hal itu. Yang dimaksudkan bukanlah halaqah- Tidak diragukan lagi bahwa tauhid sebagai penyebab yang paling besar
halaqah tari dan perasaan ala Shufi.” [Bahjatun Nazhirin Syarah Riyadhush untuk mendapatkan syafa'at pada hari Kiamat. Nabi shallallâhu 'alaihi wa-
Shalihin, 2/519, Cet. 1, Th. 1415 H/ 1994 M.] sallam pernah ditanya: "Siapakah orang yang paling bahagia dengan
syafa'atmu pada hari Kiamat?"
Bahkan sebagian ulama menjelaskan, majlis ilmu lebih baik daripada
majlis dzikir. Syaikh Abdur Razaq bin Abdul Muhshin Al Badr, salah seorang Nabi menjawab : "Yang paling bahagia dengan syafa'atku pada hari
dosen Jami’ah Islamiyah di Madinah berkata,”Tidak ada keraguan, bahwa Kiamat adalah, orang yang mengucapkan Laa ilaahaa illallaah dengan
menyibukan dengan menuntut ilmu dan menghasilkannya, mengetahui halal ikhlas dari hatinya atau dirinya". (HR Bukhari, no. 99)
dan haram, mempelajari Al Qur’anul Karim dan merenungkannya, mengeta- Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullâh berkata : "Syafa'at, sebab-
hui Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan sirah (riwayat nya adalah tauhid kepada Allâh, dan mengikhlaskan agama dan ibadah
hidup) Beliau serta berita-berita Beliau, adalah sebaik-baik dzikir dan paling dengan segala macamnya kepada Allâh. Semakin kuat keikhlasan seseo-
utama. Majlis-majlisnya adalah majlis-majlis paling baik. Majlis-majlis itu rang, maka dia berhak mendapatkan syafa'at. Sebagaimana dia juga berhak
lebih baik daripada majlis-majlis dzikrullah dengan tasbih, tahmid dan takbir. mendapatkan segala macam rahmat. Sesungguhnya, syafa'at adalah salah
Karena majlis-majlis ilmu berkisar antara fardhu ‘ain atau fardhu kifayah. satu sebab kasih sayang Allâh kepada hambaNya. Dan yang paling berhak
Sedangkan dzikir semata-mata (hukumnya) adalah tathawwu’ murni
(disukai, sunnah, tidak wajib).” [ Fiqhul Ad’iyah Wal Adzkar, 1/104, karya
Buletin At-Taqwa diterbitkan oleh Takmir Masjid At-Taqwa
Syaikh Abdur Razaq bin Abdul Muhshin Al Badr).
PT YTL Jawa Timur - Paiton - Indonesia
Kemudian beliau menyebutkan hadits-hadits dan perkataan para ulama,
yang semuanya menunjukkan lebih utamanya ilmu (din) dibandingkan den- Ketua: Budhi Santoso
gan ibadah yang tidak wajib.
Wakil: Arief Saptahadi
Inilah penjelasan seputar majlis dzikir. Semoga bermanfaat. Alhamdulil-
lah Rabbil ‘alamin. Sekretaris: Jaiman

KESIMPULAN Bendahara : Yusuf Effendi

1. Majelis dzkir sesuai dengan jenis-jenis di atas mempunyai keu- At-Taqwa menerima sumbangan artikel/tulisan bertema pengetahuan Islam.
tamaan. Tulisan bisa dikirimkan ke Seksi Syiar & Dakwah (Redy Hartono : redy@at-
taqwa.org) atau Bagian Bulletin (Heri Yuono : heri@at-taqwa.org) atau tak-
2. Tetapi dzikir membaca tahmid, tasbih, takbir dan semisalnya dengan mir@at-taqwa.org.

3
dengan rahmatNya adalah ahlut tauhid dan orang-orang yang ikhlas jadi saksi baginya pada hari Kiamat. (HR Muslim, no.1378, 484; dari Abu
kepadaNya. Setiap yang paling sempurna dalam mewujudkan kalimat ikhlas Hurairah)
(laa ilaahaa illallaah) dengan ilmu, keyakinan, amal, dan berlepas diri dari
Barangsiapa yang ingin mati di Madinah, maka matilah disana. Sesung-
segala bentuk kesyirikan, loyal kepada kalimat tauhid, memusuhi orang
guhnya aku akan memberi syafa'at bagi orang yang mati disana. (HR
yang menolak kalimat ini, maka dia yang paling berhak dengan rahmat
Ahmad, II/74,104; Tirmidzi, no.3917; Ibnu Majah, no.3112; Ibnu Hibban, no.
Allâh." (Majmu' Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, XIV/414 dengan ring-
3741, dari Ibnu Umar. Tirmidzi berkata: "Hadits ini hasan shahih")
kas).
6. Shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallâhu 'Alaihi Wasallam
2. Membaca al Qur'an
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallâhu'anhu, bahwasannya Rasûlullâh shal-
Dari Abi Umamah bahwasanya dia mendengar Rasûlullâh shallallâhu
lallâhu 'alaihi wasallambersabda: Orang yang paling berhak mendapatkan
'alaihi wasallambersabda : "Bacalah al Qur'an. Sesungguhnya al Qur'an
syafa'atku pada hari kiamat adalah, yang paling banyak shalawat kepadaku.
akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa'at bagi sahabat-
(HR Tirmidzi, no.484, Hadits Hasan)
nya”" (HR Muslim, no.804)
Yang dimaksud dengan 'para sahabat al Qur'an', adalah orang-orang 7. Shalatnya Sekelompok Muslim Terhadap Mayit Muslim.
yang membacanya, mentadabburinya, dan mengamalkan isinya. Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda: Tidaklah seorang
mayit dishalatkan oleh sekelompok orang Islam yang jumlah mereka men-
3. As-Shiyâm (Puasa)
capai seratus, semuanya memintakan syafa'at untuknya, melainkan syafa'at
Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda : As-Shiyam (puasa) itu akan diberikan pada dirinya. (HR Muslim, no.947, 58)
dan al Qur'an akan memberi syafa'at kepada seorang hamba pada hari
Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, lalu jenazahnya dishalatkan
Kiamat kelak. Puasa akan berkata : "Wahai, Rabbku. Aku telah mena-
oleh empat puluh orang yang tidak menyekutukan Allâh dengan sesuatu
hannya dari makan pada siang hari dan nafsu syahwat. Karenanya, perk-
apapun, melainkan Allâh akan memberikan syafa'at kepadanya. (HR Mus-
enankan aku untuk memberi syafa'at kepadanya". Sedangkan al Qur'an
lim, no.948, 59)
berkata : "Aku telah menahannya dari tidur pada malam hari. Karenanya,
perkenankan aku untuk memberi syafa'at kepadanya". Maka keduanya pun 8. Memperbanyak Sujud
memberi syafa'at. (HR Ahmad, II/174; al Hakim, I/554; dari Abdullah bin
'Amr. Sanad hadits ini hasan. Hadits ini dishahihkan oleh al Hakim dan Dari Rabi'ah bin Ka'ab al Aslami, dia berkata:
disetujui oleh Imam adz Dzahabi. Kata Imam al Haitsami, diriwayatkan oleh "Aku pernah bermalam bersama Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam,
Ahmad dan Thabrani dalam Mu'jam Kabir. Rijal hadits ini rijal shahih. Lihat lalu aku mendatangi beliau sambil membawa air untuk wudhu' beliau. Ke-
Majma'uz Zawaid III/181. Dishahihkan oleh al Albani dalam Tamamul Min- mudian beliau berkata kepadaku :
nah, hlm. 394)
'Mintalah!'
4. Doa Setelah Adzan
Aku berkata :
Barangsiapa yang membaca ketika mendengar adzan :
'Aku minta untuk dapat menemanimu di surga.'
kemudian beliau berkata :
'Atau selain itu?'
Aku berkata :
'Itu saja.'
Lalu beliau shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda : "Tolonglah aku atas
dirimu dengan banyak bersujud" (HR Muslim, no.489, 226)

'Ya Allâh, Rabb pemilik panggilan yang sempurna ini dan shalat (wajib) Demikianlah delapan faktor yang bisa menjadi penyebab seseorang
yang didirikan. Berilah al wasilah (derajat di surga), dan keutamaan kepada mendapatkan syafa'at Nabi Muhammad shallallâhu 'alaihi wasallam. Mudah-
Muhammad (shallallâhu 'alaihi wasallam), dan bangkitkan beliau, sehingga mudahan kita termasuk orang yang mendapatkan syafa'at Nabi Muhammad
bisa menempati maqam terpuji yang engkau janjikan'. Maka dia berhak pada hari Kiamat, bila kita mengikhlaskan ibadah semata-mata karena Allâh
mendapatkan syafa'atku pada hari Kiamat". (HR Bukhari no.614, dari Jabir dan ittiba' (mengikuti contoh) Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam.
bin Abdillah) Adapun pendapat sebagian orang, bahwa di antara sebab-sebab untuk
bisa mendapatkan syafa'at adalah dengan ziarah ke kubur Nabi Muhammad
5. Tinggal di Madinah, Sabar Terhadap Cobaannya, dan Mati di Sana.
shallallâhu 'alaihi wasallam, mereka berdalil dengan hadits-hadits yang
Abu Sa'id pernah mendengar Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam palsu, dan sama sekali tidak ada asalnya dari Nabi shallallâhu 'alaihi wasal-
bersabda : Tidaklah seseorang sabar terhadap kesusahannya (Madinah) lam. Seperti hadits, barangsiapa yang ziarah ke kuburku, maka dia berhak
kemudian dia mati, kecuali aku akan memberikan syafa'at padanya, atau mendapatkan syafa'atku, dan masih banyak lagi yang lain.
menjadi saksi baginya pada hari Kiamat, jika dia seorang muslim. (HR Mus-
lim, no.1374, 477; dari Abu Sa'id al Khudri) Jadi, ziarah kubur Nabi Muhammad shallallâhu 'alaihi wasallam tidak
termasuk faktor yang bisa menyebabkan seseorang untuk mendapatkan
Tidaklah seseorang dari umatku sabar terhadap cobaan Madinah dan syafa'at, karena tidak adanya dalil-dalil yang shahih tentang masalah terse-
kesusahannya, kecuali aku akan memberikan syafa'at padanya atau men- but.
Sumber : dari sub judul rubrik Mabhats Majalah As-Sunnah Edisi 11/
Tahun IX dengan judul "Kiat Mendapatkan Syafa'at Nabi Muhammad Shal-
lallâhu 'Alaihi Wasallam"
Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi
manfa'at dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain
Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian itu) maka se-
sungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang
zhalim. [Yunus:106]

Katakanlah:"Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang


keji, baik yang nampak maupun yang tersembunyi, dan perbua-
tan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar,
(mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu
yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan
(mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa saja
yang tidak kamu ketahui." [Al A’raf:33].

Anda mungkin juga menyukai