Anda di halaman 1dari 6

BUDIDAYA TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis)

Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis
tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional adalah para atau
Hevea brasiliensis (suku Euphorbiaceae).

SYARAT PERTUMBUHAN
- Suhu udara 240C - 280C.
- Curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun.
- Penyinaran matahari antara 5-7 jam/hari.
- Kelembaban tinggi
- Kondisi tanah subur, dapat meneruskan air dan tidak berpadas
- Tanah ber-pH 5-6 (batas toleransi 3-8).
- Ketinggian lahan 200 m dpl.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA


1. Pembibitan
1.1. Persemaian Perkecambahan
- Benih disemai di bedengan dengan lebar 1-1,2 m, panjang sesuai tempat.
- Di atas bedengan dihamparkan pasir halus setebal 5-7 cm.
- Tebarkan Natural Glio yang sudah terlebih dulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang +
1 mg.
- Bedengan dinaungi jerami/daun-daun setinggi 1 m di sisi timur dan 80 cm di sisi Barat.
- Benih direndam POC NASA selama 3-6 jam (1 tutup/liter air).
- Benih disemaikan langsung disiram larutan POC NASA 0,5 tutup/liter air.
- Jarak tanam benih 1-2 cm.
- Siram benih secara teratur, dan benih yang normal akan berkecambah pada 10-14 hss dan
selanjutnya dipindahkan ke tempat persemaian bibit.

1.2. Persemaian Bibit


- Tanah dicangkul sedalam 60-75 cm, lalu dihaluskan dan diratakan.
- Buat bedengan setinggi 20 cm dan parit antar bedengan sedalam 50 cm.
- Benih yang berkecambah ditanam dengan jarak 40x40x60 cm untuk okulasi coklat dan
20x20x60 untuk okulasi hijau.
- Penyiraman dilakukan secara teratur
- Pemupukan :
PUPUK MAKRO : (diberikan 3 bulan sekali) GT 1 : 8 gr urea, 4 gr TSP, 2 gr KCl perpohon
LCB 1320: 2,5 gr urea, 3 gr TSP, 2 gr KCl perpohon. POC NASA : 2-3 cc/lt air perbibit
disiramkan 1-2 minggu sekali

1.3. Pembuatan Kebun Entres


- Cara penanaman dan pemeliharaan seperti menanam bibit okulasi.
- Bibit yang digunakan dapat berbentuk bibit stump atau bibit polybag.
- Jarak tanam 1,0 m x 1,0 m.
- Pemupukan :
PUPUK MAKRO : (diberikan 3 bulan sekali)
Tahun I : 10 gr urea, 10 gr TSP, 10 gr KCl /pohon
Tahun II : 15 gr urea, 15 gr TSP, 15 gr KCl /pohon

POC NASA :
2-3 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali

1.4. Okulasi
Ada 2 macam okulasi: Okulasi coklat dan okulasi hijau.
Keterangan Okulasi Coklat Okulasi Hijau
9-18 bulan 3-8 bln
Umur batang
bawah
+ 2 cm 1 – 1,5 cm
Diameter
batang 10 cm
dari tanah

Kayu okulasi Dari kebun entres, Dari kebun entres umur


warna hijau tua dan 1-3 bln, warna masih
coklat, diameter 1,5 hijau atau telah
– 3 cm. terbentuk 1-2 payung.

- Teknik Okulasi : (keduanya sama)


- Buat jendela okulasi panjang 5-7 cm, lebar 1-2 cm.
- Persiapkan mata okulasi
- Pisahkan kayu dari kulit (perisai)
- Masukkan perisai ke dalam jendela
- Membalut, gunakan pita plastik/rafia tebal 0,04 mm
- Setelah 3 minggu, balut dibuka, jika pesriasi digores sedikit masih hijau segar, maka okulasi
berhasil. Diulangi 1-2 minggu kemudian.
- Bila bibit akan dipindahkan potonglah miring batang bawah + 10 cm di atas okulasi.
- Bibit okulasi yang dipindahkan dapat berbentuk stum mata tidur, stum tinggi, stum mini,
dan bibit polybag.

1.5. Pengolahan Media Tanam


a. Tanah dibongkar dengan cangkul / traktor, dan bersihkan dari sisa akar.
b. Pembuatan teras untuk tanah dengan kemiringan > 10 derajat. Lebar teras minimal 1,5
dengan jarak antar teras tergantung dari jarak tanam.
c. Pembuatan rorak (kotak kayu panjang) pada tanah landai. Rorak berguna untuk
menampung tanah yang tererosi. Jika sudah penuh isi rorak dituangkan ke areal di sebelah
atas rorak.
e. Pembuatan saluran penguras dan saluran pinggiran jalan yang sesuai dengan kemiringan
lahan dan diperkeras.

2. Teknik Penanaman
2.1. Penentuan Pola Tanaman
0-3 th tumpangsari dengan padi gogo, jagung, kedele
> 3 th tumpangsari dengan jahe atau kapulogo

2.2. Pembuatan Lubang Tanam


Jarak tanam 7 x 3 m (476 bibit/ha)
Lubang tanam :
- okulasi stump mini 60 x 60 x 60 cm
- okulasi stump tinggi 80 x 80 x 80 cm

2.3. Cara Penanaman


- Masukkan bibit dan plastiknya dalam lubang tanah dan biarkan 2-3 minggu.
- Buka kantong plastik, tebarkan NATURAL GLIO yang telah dikembangbiakkan dalam
pupuk kandang + 1 minggu dan segera timbun dengan tanah galian
- Siramkan POC NASA yang telah dicampur air secara merata (1 tutup/lt air perpohon). Hasil
akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Caranya : 1 botol SUPER NASA
diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air
diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

3. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyulaman
Dilakukan saat tanaman berumur 1-2 tahun.
b. Pemupukan
UMUR Dosis pupuk Makro (per ha)
( bulan Urea Rock MOP/ Kieserite
) ( kg ) Phospat/ KCl (MgSO4)
( kg ) ( kg ) ( kg )
0 0 150 0 0
3 60 115 40 40
8 60 115 40 40
12 75 135 50 40
18 75 135 50 40
24 115 300 115 75
36 210 300 115 75
48 235 300 115 75
dst
sebaiknya dilakukan analisa tanah
Dosis POC NASA mulai awal tanam :
0 - 36
2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan
sekitar pangkal batang
setiap 4 - 5 bulan sekali
> 36
3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan
sekitar pangkal batang
setiap 3 – 4 bulan sekali
Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah
produksi tetapi tidak dari awal memakai POC
NASA :
1. Tahap 1 : Aplikasikan 3 – 4 kali berturut-turut
dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
2. Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali.
Dosis 3-4 tutup/ pohon

Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun
dengan dosis 1 botol untuk + 300 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.3.3.)
4. Hama dan Penyakit
1. Hama
a. Kutu tanaman (Planococcus citri)
Gejala: merusak tanaman dengan mengisap cairan dari pucuk batang dan daun muda. Bagian
tanaman yang diisap menjadi kuning dan kering. Pengendalian: Menggunakan BVR atau
Pestona.
b. Tungau (Hemitarsonemus , Paratetranychus)
Gejala; mengisap cairan daun muda, daun tua, pucuk, sehingga tidak normal dan kerdil, daun
berguguran. Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona

2. Penyakit
Penyakit yang menyerang bagian akar, batang, daun dan bidang sadap, sebagian besar
disebabkan oleh jamur. Penyakit tersebut antara lain :
a. Penyakit pada akar : Akar putih (Jamur Rigidoporus lignosus), Akar merah (Jamur
Ganoderma pseudoferrum), Jamur upas (Jamur Corticium salmonicolor),
b. Penyakit pada batang :Kanker bercak (Jamur Phytophthora palmivora), Busuk pangkal
batang (Jamur Botrydiplodia theobromae),
c. Penyakit pada bidang sadap : Kanker garis (Jamur Phytophthora palmivora), Mouldy rot
(Jamur Ceratocystis fimbriata)
d. Penyakit pada Daun : Embun tepung (jamur Oidium heveae), Penyakit colletorichum
(Jamur Coletotrichum gloeosporoides), Penyakit Phytophthora (Jamur Phytophthora botriosa)

Pengendalian dan Pencegahan Penyakit karena jamur:


- Menanam bibit sehat dan dari klon resisten
- Pemupukan lengkap dan seimbang ( makro - mikro) dengan jenis pupuk, dosis dan waktu
yang tepat
- Taburkan Natural Glio sebelum atau pada saat tanam sanitasi kebun
- Pemangkasan tanaman penutup yang terlalu lebat
- Bagian yang terserang segera dimusnahkan
- Penyadapan tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dekat tanah
- Pisau sadap steril
- Khusus penyakit embun tepung, daun digugurkan lebih awal dan segera dipupuk nitrogen
dengan dosis dua kali lipat dan semprot POC NASA 3-5 tutup/tangki.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami
belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar
penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan
tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan
herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata
AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .
5. Panen
Penyadapan pada umur + 5 tahun, dan dapat dilakukan selama 25-35 tahun.
Pemakaian POC NASA, HORMONIK dan SUPERNASA secara teratur akan mempercepat
waktu penyadapan pertama kali dan memperlama usia produksi tanaman.

Anda mungkin juga menyukai