Written by Administrator
Tuesday, 19 January 2010 21:02
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih. ISK
merupakan kasus yang sering terjadi dalam dunia kedokteran. Walaupun terdiri dari berbagai
cairan, garam, dan produk buangan, biasanya urin tidak mengandung bakteri. Jika bakteri menuju
kandung kemih atau ginjal dan berkembang biak dalam urin, terjadilah ISK. Jenis Infeksi Saluran
Kemih yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis.
Gejala yang dapat timbul dari ISK yaitu perasaan tidak enak berkemih (disuria, Jawa: anyang-
anyangen). Tidak semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak menimbulkan gejala disebut
sebagai ISK asimtomatis.
Pembagian ISK
Berdasar anatomi
Berdasar Klinis
Tanpa komplikasi : sistitis pada wanita hamil kelainan neurologis atau struktural yang
mendasarinya
Dengan Komplikasi : infeksi saluran kemih atas atau setiap kasus ISK pada laki-laki,
atau perempuan hamil, atau ISK dengan kelainan neurologis atau struktural yang
mendasarinya
Pemeriksaan Mikrobilogis
· ISK yang berhubungan dengan kateter : jamur (30%), E . coli (25%), batang gram
negatif lainya, enerokokus, S.epidermis
Manifestasi klinis
· Sistitis : piuria urgensi, frekuensi miksi meningkat perubahan warna dan bau urine, nyeri
suprapublik, demam biasanya tidak ada.
· Pielonefrritis : demam, menggigil, nyeri punggung atau bokong, mual, muntah, diare
· Abses ginjal (intrarenal atau perinefrik); serupa dengan pielonefritis kecuali demam
menetap meskipun di obati dengan antibiotik.
Pemeriksaan Diagnostik
Hitung bakteri bermakna:≥105 unit koloni/ml pada perempuan yang asimtomatik ≥103 unit
koloni/ml pada laki-laki ≥102 unit koloni/ml pada pasien simtomatik atau dengan karakter piuria
steril →uretritis , tuberkulosis ginjal, benda asing.
· Kultur dan pewarnaan gram urine ( dari urine porsi tengah atau spesimen lansung
dari katater)
· Pada perempuan hamil dan pasien yang menjalani pembedahan urologi lakukan skrining
terhadap bakteriuria asimtomatik
· Kultur darah : pertimbangkan pada ISK dengan komplikasi
· Deteksi DNA atau kultur terhadap C. Trachomatis, N.gonorrhoeae pada pasien yang
kegiatan seksualnya aktif atau pada piuria steril
· Spesimen urine porsi pertama dan porsi tengah, pemijatan prostat, dan spesimen urine
· CT scan abdomen untuk menyingkirkan abses pada pasien pielonefritis yang demamnya
tidak turun setelah 72 jam
· Tindakan diagnostik urologi (USG ginjal, CT abdomen, sistografi berkemih) jiks ISK
berulang pada laki-laki
Penatalaksanaan ISK