Anda di halaman 1dari 12

1.

4 Dimensi Matriks

Dimensi atau ukuran suatu matriks adalah banyak baris dan kolom yang dimilliki oleh suatu matriks.
Matriks yang memiliki m baris dan n kolom disebut matriks berukuran m x n ( dibaca : m kali n )

Secara ringkas suatu matriks A berukuran m x n, dapat juga dinotasikan sebagai,

Α=( aij ) = Α mxn

Contoh 1-1

Α= (12 34 ) adalah matriks A berdimensi 2 x 2

1 3
( )
Β= 2 4
5 6 adalah matriks B berdimensi 3 x 2

C= ( 14 2 3
5 6 ) adalah matriks C berdimensi 2 x 3

D=( 1 2 4 ) adalah matriks D berdimensi 1 x 3, matriks ini juga disebut vector baris
berdimensi 3

1
Ε= 2
5
6
() adalah matrisk E berdimensi 4 x 1, matriks ini juga disebut vector kolom
berdimensi 4

Dimensi suatu matriks juga disebut sebagai orde suatu matriks.


1.5 Jenis-jenis Matriks

(1) Matriks Bujur Sangkar (Square Matriks) adalah suatu matriks yang memiliki banyak baris sama
dengan banyak kolomnya. Matriks bujur sangkar yang memiliki m baris dan n
kolom (dengan m=n), sering juga disebut matriks bujur sangkar berorde n saja.

Contoh 1-2

1 2 3 4

Α= (12 34 )
3 2 1
( )
Β= 8 2 4
9 3 5
C= 5
9
4
( ) 6
8
3
7
2
3
8
5
2

n= m= 2 n= m= 3 n= m= 4

(2) Matriks Identitas

Matriks Identitas atau matriks satuan adalah matriks bujur sangkar yang elemen-elemennya bernilai 1
(satu) pada diagonal utama ( diagonal dari kiri atas kekanan bawah) dan nol
diluar diagonal utama. Matriks Identitas yang berorde n biasanya diberi symbol
Ιn

Contoh 1-3

1 0 0 0

Ι2=
1 0
( )
0 1
1 0 0
( )
Ι3= 0 1 0
0 0 1
( )
Ι 4= 0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1

(3) Matriks Diagonal

Matriks Diagonal adalah suatu magtriks bujur sangkar yang semua elemen dilular diagonal utama
bernilai nol dan paling tidak satu elemen pada diagonal utama tidak sama
dengan nol.

Contoh 1-4

1 0 0 0

Α= ( 40 05 )
0 0 0
( )
Β= 0 3 0
0 0 0
1 0 0
( )
C= 0 2 0
0 0 3
D= 0
0
0
( ) 3
0
0
0
0
0
0
0
5

(4) Matriks Segitiga Atas


Matriks segitiga atas (upper tringuler) adalah matriks bujur sangkar yang elemn-elemen di bawah
diagonal utamanya bernilai nol. Dengan kata lain, nilai elemen-elemen segitiga
atas atau diagonal utamanya tidak nol, yang lainnya nol.

Contoh 1-5

2 5 6 7
1 2 3
( )
Α= 0 0 5
0 0 4
Β= 0
0
0
( ) 1
0
0
4
3
0
5
2
5

(5) Matriks Segitiga Bawah

Matriks segitiga bawah (lower triangular) adalah matriks bujur sangkar yang memiliki elemen-elemen
diatas diagonal utamanya bernilai nol. Dengan kata lain nilai elemen-elemen
segitiga bawahnya tidak nol.

Contoh 1-6

2 0 0 0
1 0 0
( )
Α= 2 0 0
3 5 4
Β= 5
6
7
( ) 1
3
4
0
5
8
0
0
9

(6) Matriks Nol

Matriks nol adalah suatu matriks yang semua elemennya bernilai nol. Matriks nol biasanya diberi

Symbol 0
Contoh 1-7

0 0 0
( )
0= 0 0 0
0 0 0
0=
0 0
( )
0 0 0=( 0 0 0 )
(7) Matriks Baris

Matriks baris adalah suatu matriks yang hanya memiliki satu baris saja. Matriks baris juga disebut vector
baris.

Contoh 1-8

Α= ( 4 5 6 7 ) Β=( 5 3 1 ) C=( 1 2 )
(8) Matriks Kolom

Matriks kolom adalah suatu matriks yang hanya memiliki satu kolom saja. Matriks kolom juga disebut
vector kolom.

Contoh 1-9

Α= (125 )
2
()
Β= 6
5
()
C= 5
6
7

(9) Matriks Transpose

Matriks transpose atau matriks putar adalah suatu matriks yang dibentuk dengan cara memutar baris
ke-I suatu matriks, menjadi kolom ke-i matriks transpose.

Misal: baris ke-2 matriks semula diputar dan akan menjadi kolom ke-2 matriks transpose. Transpose dari
matriks A dilambangkan dengan A’ atau A T

Contoh 1-10

1 3 1 2
Bila,
Α= ( ) 2 5 , maka
Α '= ( )
3 5

1 2

Bila,
Β= ( 12 3 5
4 6 ) , maka
Β= 3 4
5 6 ( )
1 6

Bila,
( )
C= 4 7
5 8 , maka
C= ( 16 4 5
7 8 )
1 2 3 1 4 7

Bila,
( )
D= 4 5 6
7 8 9 , maka
( )
D= 2 5 8
3 6 9

(10) Matriks Simetris

Matriks simetris atau matriks yang setangkup adalah suatu matriks yang transposenya sama dengan

matriks semula, atau suatu matriks bujur sangkaryang memiliki


aij =aij
Contoh 1-11

2 0 7 2 0 7
( )
Α= 0 3 5
7 5 1 maka
( )
Α '= 0 3 5
7 5 1

Maka matriks A disebut matriks simetris.

(11) Matriks Singular dan Non Singular

Matriks singular adalah matriks bujur sangkar yang nilai determinannya nol. Matriks bujur sangkar yang
nilai determinannya tidak sama dengan nol disebut matriks tan-singular/non singular.

(12) Kesamaan Matriks

Matriks A dan B dikatakan sama, ditulis A=B, apabila ordenya sama dan elemen-elemen yang seletak
juga sama.

Contoh 1-12

3 2 1 3 2 1 5 4 1
( )
Α= 5 0 4
6 7 8 ( )
Β= 5 0 4
6 7 8 dan
( )
C= 4 0 2
0 3 8

Maka, A = B dan A ¿ C
1.8 Matriks Partisi/ Matriks Sekatan

Matriks Partisi (matriks sekatan) adalh matriks yang dibagi-bagi menjadi matriks lebih kecil yang disebut
sub matriks. Matriks partisi ditandai dengan garis terputus-putus mendatar atau tegak diantara baris
dan kolom.

Misalkan, matriks
Α mxn dapat dibagin antara lain sebagai berikut:

Α=( Α 1⋮Α2 )
1. dengan A1= adalah matriks m x n1 dan A2 adalah matriks m x n2 dan
n1+n2=n
Α1

2.
Α= ⋯
Α2 () dengan A1= adalah matriks m1 x n dan A2 adalah matriks m2 x n
dan m1+m2=m
Α 11 Α12

3.
Α=
( Α21 Α22 ) dengan A11 adalah matriks m1 x n1
A12 adalah matriks m1 x n2

A21 adalah matriks m2 x n1

A22 adalah matriks m2 x n2

Contoh 1-26

1 2 6
Α=( Α 1⋮ Α 2 )= 3
7
0
( ) 4
8
4
5
3
2 4 x3

1 2 6

( )
Α 1= 3
7
0
4
8
4 4 x2 dan
Α 2= 5
3
2
()4 x1

Contoh 1-27

1 2 6
Α
Α= 1 = 3
( )
Α2 7
0
( ) 1
8
4
5
3
2 4 x3
1 2 6 7 8 3
Dengan,
Α 1= ( 3 1 5 )2x 3 dan
Α 2= ( 0 4 2 ) 2x 3

Contoh 1-28

1 2 6
Α=
( Α 11 Α12
Α21 Α22 ) ( )
=3
7
0
4
8
4
5
3
2

Dengan,
Α =
11 (13 42 ) 2 x2
' Α 12 = (65 )
2x 1
' Α 21 = (70 84 ) 2x 2
' Α 22 = (32)
2 x1

A1 dan A2 pada contoh 1-26 dan 1-27 dan A11, A12,A21,dan A22 pada contoh 1-28 disebut sub matriks,
sedangkan

Α1 Α 11 Α12
Α=( Α 1 Α2 ) ,
Α=
( )
Α2
dan
Α=
( Α21 Α22 ) disebut matriks partisi atau matriks
sekatan.

(1) Penjumlahan dan Pengurangan Matriks Partisi


Syarat penjumlahan dan pengurangan matriks asli (biasa) berlaku juga untuk penjumlahan dan
pengurangan matriks partisi yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Α=( Α 1 Α 2 ) , Α ( mxn) , Α 1 ( mxn ) , Α2 ( mxn )
(i) Bila dengan 1 2 serta n1+n2=n, dan
Β=( Β1 Β 2 ) , Β (mxn ) , Β1 ( mxn ) , Β2 ( mxn )
dengan 1 2 serta n1+n2=n, maka berlaku :
Α±Β=( Α1 ±Β1 Α2 ±Β2 )
Α1

(ii) Bila
Α=
( ) Α2
, dengan
Α ( mxn) , Α 1 ( mxn ) , Α2 ( mxn )
1 2 serta m1+m2=m, dan
Β1

(iii) dan
Β=
( ) Β2
, dengan
Β (mxn ) , Β1 ( mxn ) , Β2 ( mxn )
1 2 serta m1+m2=m, maka berlaku :
Α1 ±Β1
Α±Β=
( ) Α2 ±Β2
Agar opoerasi poenjumlahan dan pengurangan matriks partisi ini, menjadi lebih jelas perhatikan contoh
dibawah ini.
Contoh 1-29
Bila,
Α=( Α 1 Α 2 )= (36 57 ) , dan
Β=( Β1 Β 2 ) = (13 42 ) ,
Maka,
Α + Β=( Α 1 Α 2 ) + ( Β1 Β2 )
¿ ( Α1 + Β1 Α2 +Β 2 )


¿
((( 3+1 )
6 +3 )
( 5+2 )
( 7+ 4 ) )(
=
4
9
7
11 )
Α +Β=( Α 1 Α 2 ) − ( Β1 Β2 )
¿ ( Α1 −Β1 Α 2 −Β 2 )


¿
((( 3−1 )
6−3 )
( 5−2 )
( 7−4 )
=
2 3
)( )
3 3

Contoh 1-30

Α1 3 5 Β1 1 2
Bila,
Α=
( )( )
Α2
=
6 7
dan
Β=
( )( )
Β2
=
3 4

Maka,

Α1 Β1
Α + Β=
( )( ) Α2
+
Β 2

Α 1 +Β1 ( 3+1 ) ( 5+2 ) 4 7



=
( )(
Α 2+ Α 2
=
( 6+3 ) ( 7+4 )
=
9 )( 11 )

Α1 Β1
Α−Β=
( )( ) Α2

Β 2

Α 1 −Β 1 ( 3−1 ) ( 5−2 ) 2 3

=
( )( =
Α 2 − Α2 ( 6−3 ) ( 7−4 )
=
3 3 )( )
(2) Perkalian Matriks Partisi
Syarat untuk perkalian matriks asli (biasa) juga berlaku untuk perkalian matriks partisi yang
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Α=( Α 1 Α 2 ) , Α ( mxn) , Α 1 ( mxn ) , Α2 ( mxn )
(i) Bila dengan 1 2 serta n1+n2=n, dan
Β1
Β=
( ) Β2
, dengan
Β ( pxn ) , Β1 ( pxn ) , Β2 ( pxn )
1 2 serta n1+n2=n
Β1

Maka berlaku AB = ( Α1 Α 2 ) , ()
Β2
=Α 1 . Β1 + Α 2 . Β2
=
Α 11 Α12

(ii) Bila
Α=
( Α21 Α22 ) ,dengan
Α ( mxn) , Α 11 mxn , Α 12 m
( 1 ) ( 1
xn2 )
, Α 21 m
( 2
xn1 )
, Α 22 m
( 2
xn2 )
dan
n1+n2=n,m1+m2=m,
Β11 Β12
Β=
( Β 21 Β22
,dengan
)
Β ( pxn ) , Β11 ( pxn ) , Β12 ( p xn ) , Β 21( p xn ) , Β 22( p xn )
1 1 2 2 1 2 2 dan
n1+n2=n, p1+p2=p, maka berlaku
Α11 Α12 Β11 Β12

AB =
( Α21 Α22 ) ( Β21 Β 22 )
Α 11 Β11 + Α 12 Β21 Α 11 Β12 +Α 12 Β22
=
( Α21 Β 11 + Α22 Β21 Α21 Β12 + Α22 Β 22 )
Agar operasi perkalian matriks partisi ini menjadi lebih jelas, perhatikan contoh di bawah ini.

Contoh 1-32
3 0 1 Β1 2 1

Bila,
Α=( Α 1
1 4 3 ( )
Α 2 )= 2 1 2 ,
dan
Β=
Β2 ( )(
=1 3
0 1 )
Β1

Maka, AB = ( Α1 Α 2 ) , ()
Β2
= Α 1 . Β 1 + Α 2 . Β2
3 0 1 6 3 0 1
( )( ) ( ) ( ) ( )
=2 1
5 4
2 1
1 3
+ 2 ( 0 1 )= 5 5 + 0 2
3 14 17 0 3
6 4
( )
= 5 7
14 20
Contoh 1-33
2 1 3 4 5 6

Bila,
Α=
Α 11 Α12
(
Α21 Α22
=3 4 2 ,
5 6 7
)( ) Β=
(Β11 Β12
Β 21 Β22 )(
=2 3 1
4 7 8 )
Maka,
Α11 Α12 Β11 Β12

AB =
( Α21 Α22 ) ( Β21 Β 22 )
Α 11 Β11 + Α 12 Β21 Α 11 Β12 +Α 12 Β22
=
( Α21 Β 11 + Α22 Β21 Α21 Β12 + Α22 Β 22 )
Dicari terlebih dahulu,

Α 11 Β11= (23 14 )( 42 53 )=(1020 1327 )


Α 12 Β =(3 ) ( 4 7 )=( 12 21 )
21
 2 8 14

Α 11 Β11 + Α12 Β21= (1020 1327 )+( 128 2114 )=(2228 3441 )
2 1 6 13
Β =(
3 4 )( 1 ) (22 )
Α 11 12 =

3 24
Α 12 Β =( ) ( 8 ) =( )
22
 2 16

13 24 37
Α 11 Β12+ Α 12 Β 22= + ( )( ) ( )
22 16 38
=

Α 21 Β11 =( 5 6 ) 4 5 = (32 43 )
( )
2 3

Α 22 Β21=( 7 )( 4 7 )=( 28 49 )
Α 21 Β11 + Α 22 Β21=( 32 43 )+ ( 28 49 )=( 60 92 )
6
()
Α 21 Β22=( 5 6 ) =( 36 )
1
Α 22 Β22=( 7 )( 8 )=( 56 )

 Α 21 Β12 + Α 22 Β22=( 36 )+ ( 56 )=( 92 )

22 34 37

Jadi,
( Α 11 Β11 + Α 12 Β21 Α 11 Β12 + Α12 Β22
Α21 Β 11 + Α22 Β 21 Α21 Β 12+ Α 22 Β 22)(
= 28 41 38
60 92 92 )
Untuk lebih memahami mengenai operasi matriks, perhatikanlah beberapa contoh dan penyelesiannya
dibawah ini.
Contoh 1-34

Bila,
Α= (13 24 ) dan
Β= ( 57 68 )
Tentukanlah
(a) A’
(b) B’
(c) AB’
(d) 2A’+3A’B+5B’

Penyelesaian
1 3
(a)
Α '= ( )
2 4
5 7
Β '=(
(b) 6 8)
1 3 5 7 26 30
Α ' Β=(
2 4 )(6 8 ) (38 44 )
=
(c)
1 3 26 30 5 7
2 Α ' +3 Α ' Β+5 Β '=2 ( ) +3 ( )+5 (
(d) 2 4 38 44 6 8)
=(24 68 )+(78114 90
)(
+
25 35
132 30 40 )
105 131
=(
148 180 )

Anda mungkin juga menyukai