TUBERKULOSA PARU
Oleh:
Oleh:
Anggia Prameswari Wardhana
Pembimbing:
dr.Kesuma Wijayanti, M.Si
dr.Riris Choiru, M.Kes
1
PENDAHULUAN
paling tinggi dijumpai di India sebanyak 1.5 juta orang, urutan kedua dijumpai di
Cina yang mencapai 2 juta orang dan Indonesia menduduki urutan ketiga dengan
Penularan penyakit ini melalui perantaraan ludah atau dahak penderita yang
mengandung basil berkulosis paru. Pada waktu penderita batuk butir-butir air
ludah beterbangan diudara dan terhisap oleh orang yang sehat dan masuk kedalam
Menurut WHO (1999), di Indonenia setiap tahun terjadi 583 kasus baru
kasus tuberkulosa paru yang tinggi ini paling banyak terjadi pada kelompok
tubuh, status gizi dan kebersihan diri individu dan kepadatan hunian lingkungan
tempat tinggal.
2
Pada tahun 1995 pemerintah telah memberikan anggaran obat bagi
diminum oleh penderita secara rutin selama enam bulan berturut-turut tanpa henti.
diawasi oleh anggota keluarga terdekat yang tinggal serumah, yang setiap saat
3
ILUSTRASI KASUS
berdahak. Pasien mengalami batuk berdahak sejak 6 bulan yang lalu, dan semakin
parah sejak 1 bulan terakhir. Dahak berwarna kuning, tidak berdarah dan kental.
Bersamaan dengan batuk ini, pasien sering merasakan badannya panas, tetapi
tidak mengalami panas tinggi, dan sering berkeringat pada malam hari. Sejak
sakit, pasien mengalami penurunan berat badan cukup drastis, yaitu dari 45 kg
Sesak napas juga tidak ada. Di keluarga dan lingkungan sekitar tidak ada yang
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, tampak sakit
ringan, status generalis dalam batas normal. Status gizi pasien kurang: berat badan
31 kg dengan tinggi badan 145 cm. Pasien adalah ibu dari empat orang anak yang
Rumah tersebut didiami oleh pasien, anak ke-2 dan ke-4 serta seorang cucunya
jendela kaca, namun sebagian besar tidak dapat di buka. Kamar yang ditempati
pasien terdapat 1 tempat tidur. Pasien tidur bersama-sama dengan anak ke-4nya.
Ventilasi kurang, kamar terasa lembab. Terdapat 1 buah jendela kaca namun tidak
bisa dibuka. Kebersihan dan kerapian rumah kurang. Kamar mandi menjadi satu
4
dengan jamban menggunakan air ledeng. Air minum juga menggunakan air
ledeng.
perbaikan lingkungan
pasien adalah sebagai berikut. Alasan kedatangan adalah batuk berdahak sejak 5
bulan yang lalu. Diagnosis kerja yang ditegakkan adalah Tuberkulosa Paru.
Didapatkan masalah perilaku berupa higiene pasien dan keluarga kurang serta
5
Tindakan yang dilakukan meliputi tindakan terhadap pasien, keluarga, dan
GENOGRAM
6
PEMBAHASAN
Keluhan utama: Batuk berdahak yang timbul sejak 5 bulan yang lalu. dan
semakin parah sejak 2 minggu terakhir. Dahak berwarna kuning, tidak berdarah
dan kental. Bersamaan dengan batuk ini, pasien sering merasakan badannya
panas, tetapi tidak mengalami panas tinggi, dan sering berkeringat jika malam.
Sejak sakit, pasien mengalami penurunan berat badan cukup drastis, yaitu dari 42
pertumbuhannya lambat)
imunologis.
7
Tabel 1. Panduan OAT pada TB paru (WHO, 1993)
Edukasi yang diberikan pada pasien adalah mengenai penyakit pasien yang
bersifat menular dan memerlukan pengobatan dalam jangka waktu lama, sehingga
pasien harus sabar dan taat minum obat. Selain itu anggota juga perlu
pengobatan.
kepadatan rumah dari tiap anggota keluarga masih baik, tetapi faktor ventilasi
yang masih kurang dapat menjadi penyebab penyebaran TB. Kuman TB yang
terdapat di udara bebas akan terus berada di dalam rumah, terakumulasi sehingga
pada pasien. Dari penghasilan yang cukup kecil sebagai pembantu di warung
makan, dan tambahan dari menantunya, maka kebutuhan rumah tangga tidak
8
dapat terpenuhi. Tingkat ekonomi keluarga yang rendah akan menyebabkan daya
makanan yang dikonsumsi juga rendah yang pada akhirnya akan menyebabkan
defisiensi makro dan mikronutrien secara kronis. Status gizi keluarga tidak akan
membaik jika masalah status ekonomi keluarga tidak teratasi. Selain itu, karena
pendapatan yang kecil tersebut menyebabkan tidak adanya dana alokasi khusus
tingkat pengetahuan yang terwujud dalam pola pikir dan perilaku seseorang.
terakhir ini makin memperburuk keadaan karena menurunnya status gizi sebagai
udara waktu penderita bersin atau batuk. Orang disekeliling penderita dapat
tertular karena menghirup udara yang mengandung kuman TBC. Oleh karena itu
penderita harus menutup mulut bila batuk atau bersin dan jangan membuang
9
Anggota keluarga mempunyai resiko untuk tertular oleh karena itu
obat bagi penderita diharapkan anggota keluarga dapat menjadi pengawas minum
10
DOKUMENTASI
11
12