Anda di halaman 1dari 10

METODOLOGIPENELITIAN

Desain Penelitian(Research Design)

MODUL11

O leh
SahibulMunir

F
A KULTA SE KONOM I
UNIVERSITASMERCUBUANA
2008
RESEARCHDESIGN

Mendesain berarti membuat suatu perencanaan, sehingga desain


penelitian(research design) merupakan suatu proses untuk
pengambilan keputusan sebelum suatu pekerjaan penelititian tiba waktunya untuk
dilaksanakan. Dengan adanya suatu perencanaan yang matang, maka
berarti telah melakukan suatu proses antisipasi agar sehingga kegiatan
penelitian yang akan dilaksanakan nantinya dapat dapat dikendalikan.

Berikut ini disajikan beberapa pendapat para ahli tentang arti desain penelitian
(research design).

1. Desain riset adalah suatu cetak biru (blue print) dalam hal
bagaimana data dikumpulkan, diukur, dan dianalisis. Me-
lalui desain inilah periset mengkaji alokasi sumber daya
yang dibutuhkan yang jumlahnya terbatas.

2. Desain riset adalah suatu rencana kerja yang


terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan-
hubungan antarvariabel yang disusun sedemikian rupa
agar hasil risetnya dapat memberikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan riset. Dalam perencanaan
tersebut tercakup hal-hal yang akan dilakukan periset mulai
dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional
sampai pada analisis akhir.

Pengertian-pengertian desain riset di atas walaupun berbeda dalam hal


perinciannya, namum pada prinsipnya pengertian tersebut memberikan
makna dari desain penelitian sebagai berikut:
a. Desain penelitian merupakan rencana untuk memilih sumber daya dan data
yang akan diolah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 2
b. Desain merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan-hubungan antara
variabel yang terkait dalam kaiian tersebut.

b. Desain merupakan cetak biru yang berupa prosedur-


prosedur secara garis besar mulai dari hipotesis sampai
kepada analisis data . Desain memberi jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan seperti:

(1) teknik apa yang akan dipakai untuk mengumpulkan data?


(2) penarikan sampel apa yang akan dipakai?
(3) bagaimana melakukan pengolahan dan analisis datanya?

c. Desain penelitian tidak dilihat dari sisi ilmiah atau tidak ilmiah, tetapi dilihat
dari segi baik atau tidak baik saja.

Desain penelitian mencakup 4(empat) macam kegiatan :

Desain Data
Dalam merencanakan pemakaian data, tentukan jenis datanya, termasuk
penentuan desain sampel yang representatif yang sesuai dengan tujuan riset
maupun kesimpulan yang akan diambil. Mengenai pemilihan teknik sampling
yang akan dipakai, apakah akan menggunakan probability sampling atau
nonprobability sampling ataupun kombinasi keduanya, tergantung pada
inferensi statistik yang akan dibuat.

Desain Instrumen
Instrumen pengumpulan data, misalnya kuesioner, perlu dievaluasi terlebih
dahulu agar data yang nantinya terkumpul tetap sesuai dengan apa yang
diperlukan.

Desain Analisis

Sebenarnya, jika desain hipotesis sudah baik, maka desain analisis secara paralel
dapat dikembangkan. Jadi, hipotesis akan baik jika konsisten dengan analisis yang
akan dibuat. Hipotesis merupakan titik tolak analisis, di mana hasil akhir dari

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 3
analisis diharapkan menyerupai apa yang dilukiskan dalam hipotesis. Desain
analisis memerlukan alatalat analisis, seperti metode statistika (yang sudah sangat
berkembang). Walaupun pemakaian metode statistika sudah merupakan hal
lumrah, tetapi asumsi-asumsi dasar yang berlaku pada alas statistika tersebut
dalam riser bisnis atau riser sosial lainnya masih terkesan dilalaikan sehingga hasil
analisis dianggap salah berdasarkan kaidah statistika itu sendiri. Ini memang
menyedihkan.

Desain Administrasi
Pelaporan suatu hasil penelitian secara tertulis hendaknya mengikuti desain
pelaporan yang umum berlaku. Di perguruan tinggi, administrasi penelitian untuk
skripsi dan tesis biasanya memiliki standar penulisan sendiri-sendiri. Dengan
penyajian yang terstruktur, sudah tentu pembaca akan mudah mengetahui
isipenelitian yang dihasilkan.

Dalam mendesain suatu berkaitan erat dengan tujuan penelitan yang akan
dilaksanakannya :

I. TUJUAN PENELITIAN.

Secara umum tujuan dari dilakukannya kegiatan penelitian adalah


untuk pengembangan teori dan pemecahan masalah. Berdasarkan tujuannya
tujuannya jenis penelitian dapat dbedakan menjadi : penelitian eksploratif,
penelitian deskriptif, dan penelitian hipotesis.

Penelitian(Studi) Eksplorasi
Penelitian/studi eksplorasi (exploration study) atau studi penjajakan
dilakukan jika peneliti memiliki keterbatasan informasi mengenai masalah
penelitian tertentu, karena penelitian-penelitian sebelumnya yang meneliti
masalah tersebut relatif belum banyak dilakukan oleh peneliti yang lain. Peneliti
tidak memperoleh informasi mengenai pemecahan masalah tersebut. Demikian
juga mengenai informasi latar belakang masalah yang diperlukan oleh
peneliti untuk memahami dan merumuskan masalah penelitian,

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 4
penyusunan kerangka teoretis, pengembangan hipotesis dan pengujiannya.

Studi eksplorasi, pada dasarnya adalah untuk memahami karakteristik.fenomena


atau masalah yang diteliti, karena belum banyaknya literatur atau hasil penelitian
yang membahas masalah tersebut atau masalah yang sejenis. Studi ini
diperlukan untuk menjajaki sifat dan pola fenomena yang menarik perhatian
peneliti dan merupakan usaha untuk memperoleh pengetahuan yang
bermanfaat untuk penyusunan konstruksi teori. Peneliti melalui studi
eksplorasi dapat mengembangkan konsep atau construct yang jelas
dan mendefinisikan variabel-variabel penelitian yang penting'. Studi ini
setidaknya mempunyai tiga tujuan yang saling terkait : (1) melakukan diagnosa
terhadap fenomena tertentu, (2) menyaring alternatif-alternatif, (3) menemukan
ide-ide baru.

Studi penjajakan dalam penelitian bisnis umumnya dilakukan untuk


mengklarifikasi masalah-masalah bisnis yang kurang jelas atau
ambiguitas. Sebelum dilakukan penelitian untuk menemukan solusi
masalah, terlebih dahulu dilakukan studi eksplorasi untuk memperoleh informasi
mengenai esensi masalah yang terjadi. Hasil dari studi eksplorasi memberi
dukungan informasi berupa klarifikasi masalah untuk melakukan penelitian
lebih lanjut. Studi eksplorasi dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori: (1)
survei pengalaman, (2) analisis data sekunder, (3) metode studi kasus, (4) uji
coba (pilot study) untuk analisis kualitatif

Data yang dikumpulkan dalam penelitian eksplorasi dapat menggunakan


berbagai cara, antara lain observasi dan wawancara. Jenis data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini sebagian besar berupa data kualitatif.

Studi Deskriptif
Studi deskriptif (descriptive study), merupakan penelitian terhadap suatu
fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subyek
berupa: individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain.
Tujuan studi ini untuk menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 5
fenomena yang diamati. Studi ini membantu peneliti untuk: menjelaskan
karakteristik subyek yang diteliti, mengkaji berbagai aspek dalam fenomena
tertentu, dan menawarkan ide masalah untuk pengujian atau penelitian
selanjutnya. jika dalam studi eksplorasi dimaksudkan untuk
memahami karakteristik fenomena atau masalah yang diteliti, studi ini
dimaksudkan untuk menjelaskan karakteristik fenomena atau masalah
yang ada.

Studi deskriptif menjelaskan karakteristik-suatu fenomena yang dapat


digunakan sebagai dasar pem buat an k eput us an unt uk memecahkan
masalah-masalah bisnis. Studi ini, meskipun pada dasarnya tidak ditujukan untuk
memecahkan suatu masalah bisnis. Penelitian ini juga disebut penelitian atau
analisis diagnosis yang datanya dapat berupa data kualitatif dan data kuantitatif.

Penelitian Hipotesis
Penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis (hypotheses testing)
umumnya merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam
bentuk hubungan antar variabel. Tipe hubungan antara dua variabel atau
lebih, dapat berupa hubungan korelasional, komparatif (perbandingan),
dan' hubungan sebab- akibat .

Hipotesis penelit ian dikembangk an berdasarkan teori-teori yang


selanjutnya diuji berdasarkan data yang dikumpulkan. Pengujian hipotes
merupakan tujuan studi (termasuk studi eksplorasi dan studi deskriptif)
yang mempunyai pengaruh terhadap elemen desain penelitian yang lain,
terutama dalam pemilihan metode pengujian data. Tipe penelitian ini banyak
terdapat pada penelitian-penelitian akademis.

Penelitian berdasarkan tujuannya dapat dijelaskan oleh gambar bagan 1.


dibawah ini :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 6
Tujuan
Penelitian

Studi Penelitian Penelitian


Eksplorasi Deskriptif Hipotesis

II. TIPE HUBUNGAN ANTAR VERIABEL.

Jenis hubungan antar variabel dalam suatu penelitian, dapat berupa hubungan
korelasional, hubungan kausal(sebab akibat) seperti ditunjukan oleh gamabr 2.
berikut ini.

Tipe
Hubungan

Korelasional Sabab
akibat(Kausal)

Tipe hubungan antar variabel yang diteliti, seperti yang dikemukakan sebelum ini,
dapat berupa hubungan korelasional, yaitu asosiasi antara variabel yang satu
dengan variabel lainnya yang bukan merupakan hubungan sebab-akibat. Perbedaan
antara kedua tipe hubungan tersebut dapat dilihat dari karakteristik hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen. jika variabel dependen (sebut:
variabel 1') dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen tertentu (sebut:
variabel X), maka dapat dinyatakan bahwa variabel X menyebabkan variabel Y.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 7
Hubungan antara variabel X dengan variabel Y tersebut merupakan hubungan
sebab-akibat. Hubungan antar variabel dalam fenomena sosial (termasuk fenomena
bisnis) , sering tidak hanya satu atau dua variabel independen saja yang
menyebabkan suatu masalah (variabel dependen). jika terdapat banyak variabel
independen yang menjelaskan atau mempengaruhi variabilitas suatu variabel
dependen, maka tipe hubungan antar variabel yang paling mungkin adalah berupa
hubungan korelasional (asosiasi) daripada hubungan sebab-akibat.
III. LINGKUNGAN PENELITIAN.

Penelitian terhadap suatu fenomena dapat dilakukan padA lingkungan yang natural
dan lingkungan yang artifisial (buatan). Fenomena yang ada pada lingkungan
penelitian yang natural merupakan kejadian alamiah yang berlangsung secara
normal. Lingkungan (setting) penelitian dapat sengaja dibuat oleh peneliti untuk
keperluan penelitian eksperimen yang menguji hubungan sebab-akibat. peneliti
melakukan manipulasi terhadap variabel tertentu dan membuat lingkungan
(setting) penelitian untuk meneliti akibat-akibat yang ditimbulkannya.

Berdasarkan kondisi lingkungan penelitian dan tingkat keterlibatan


peneliti, penelitian dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu: (1) studi
lapangan, (2) eksperimen lapangan dan (3) eksperimen
laboratorium.

Studi Lapangan (Field Study)


Studi lapangan merupakan tipe penelitian yang menguji hubungan
korelasional antar variabel dengan kondisi lingkungan penelitian yang natural
dan tingkat keterlibatan peneliti yang minimal.

Sebagai contoh, misalnya seorang dosen meneliti asosiasi antara nilai tes masuk dengan
indeks prestasi mahasiswa. Subyek penelitian adalah mahasiswa baru jurusan
akuntansi sebuah perguruan tinggi. Untuk keperluan tersebut, peneliti melakukan
analisis korelasi terhadap nilai tes masuk setiap mahasiswa dengan indeks prestasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 8
mereka pads semester pertama.

Eksperimen Lapangan (Field Experiment)


Eksperimen lapangan merupakan tipe penelitian eksperimen yang
dilakukan pads lingkungan penelitian yang alamiah atau bukan buatan.
Peneliti dalam penelitian ini melakukan manipulasi terhadap variabel tertentu
untuk mengetahui akibat yang ditimbulkannya. Tingkat keterlibatan
peneliti dalam studi ini lebih tinggi dibandingkan dengan yang dilakukan
peneliti dalam studi lapangan.

Sebagai contoh misalnya seorang dosen ingin meneliti hubungan sebab-akibat


antara metode pengajaran dengan prestasi akademik mahasiswa. Untuk keperluan
tersebut, peneliti meminta kepada dosen lain yang mengajar dua kelas pararel
(gasal dan genap) untuk memberikan kuliah dengan metode pengajaran yang
berbeda. Metode pengajaran yang diterapkan pada kelas gasal adalah memberikan
kuliah dengan bantuan modul bahan kuliah dan pembahasan soal-soal latihan setiap
kali tatap muka. Modul bahan kuliah dan latihan soal oleh dosen yang sama tidak
diberikan pads perkuliahan di kelas genap. Kedua kelas diuji dengan soal yang
sama masing-masing pads ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
Berdasarkan perbedaan metode pengajaran tersebut, peneliti menganalisis
pengaruhnya terhadap nilai rata-rata hasil ujian dari setiap kelas.

Eksperimen Laboratorium (Laboratory Experiment)

Eksperimen lanoratorium merupakan tipe penelitian yang menguji hubungan


sebab-akibat pads lingkungan yang artifisial (buatan). Keterlibatan peneliti
dalam eksperimen laboratorium paling tinggi dibandingkan dengan studi lapangan
dan eksperimen lapangan. peneliti terlibat dalam pembuatan setting yang
artifisial dan melakukan manipulasi terhadap variabel tertentu.

Seorang dosen ingin meneliti hubungan sebab-akibat antara tingkat bunga dengan
tabungan melalui eksperimen yang menggunakan lingkungan artifisial. peneliti
mengumpulkan 40 orang mahasiswa semester terakhir jurusan manajemen yang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 9
mempunyai umurkurang lebih sama sebagai partisipan dalam eksperimen tersebut.
FbAisipan dibagi menjadi empat kelompok (masing-masing kelompok 10 orang).
Setiap kelompok partisipan diberi uang dalam jumlah yang sama. Masing-masing
kelompok diberi kebebasan untuk mengatur penggunaan uang tersebut untuk
berbagai kepentingan, cara dan jumlah sesuai yang mereka inginkan. peneliti dalam
eksperimen ini melakukan manipulasi terhadap variabel tingkat bunga. Bunga
simpanan ditentukan dalam beberapa tingkat (0, 10, 13 dan 15 persen). Masing-
masing kelompok, dengan demikian, mempunyai peluang untuk dapat
menggandakan uang mereka atau sebaliknya kemungkinan mereka menderita
kerugian dalam eksperimen tersebut.

Studi deskriptif (descriptive study), merupakan penelitian terhadap suatu fenomena


atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subyek berupa: individu,
organisasional, industri atau perspektif yang lain. Tujuan studi ini untuk
menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati. Studi ini
membantu peneliti untuk: menjelaskan karakteristik subyek yang diteliti, mengkaji
berbagai aspek dalam fenomena tertentu, dan menawarkan ide masalah untuk
pengujian atau penelitian selanjutnya. jika dalam studi eksplorasi
dimaksudkan untuk memahami karakteristik fenomena atau masalah yang
diteliti, studi ini dimaksudkan untuk menjelaskan karakteristik fenomena atau
masalah yang ada.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 10

Anda mungkin juga menyukai